Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurkarimah tujzahra

Kelas : XII MIPA 8

•Kegunaan Sel Volta Dalam kehidupan sehari-hari

arus listrik sangat diperlukan. Namun, tentu saja tidak bisa selalu bergantung terhadap listrik yang dari
sumber pembangkit. Tidak mungkin kita selalu menyalakan benda elektronik dengan menyambungkan
kabel ke sumber listrik. Ada kalanya kita butuh menggunakan benda elektronik tanpa menyambungkan
kabel. Maka terciptalah baterai yang ternyata salah satu kegunaan dari sel volta.

1. Baterai Biasa

Baterai ini sering digunakan dan sering disebut dengan sel kering atau sel Lecanche. Kenapa dikatakan
sel kering? Karena penggunaan air di baterai ini sangat dibatasi.

Sel tersebut terdiri atas:

Anode : logam seng (Zn) yang dipakai untuk wadah.

Katode : Batang karbon (C) yang tidak aktif.

Elektrolit : Campuran MnO2, NH4Cl, dan sedikit H2O.

Reaksinya yaitu:

Anode : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e–

Katode : 2MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e– → Mn2O3(s) + 2NH3(g) + H2O(l)

2. Baterai Alkaline

Kalau dilihat dari bentuknya, tentu baterai alkaline mirip dengan baterai biasa. Tapi kalau urusan energi
yang dihasilkan, baterai alkaline menghasilkan dua kali lebih besar dibandingkan baterai biasa.
Perbedaan dasarnya hanya katode dan elektrolit yang digunakan.

Sel tersebut terdiri atas:

Anode : logam seng (Zn) yang dipakai untuk wadah.

Katode : Oksida mangan (MnO2).

Elektrolit : Kalium Hidroksida (KOH).

Reaksinya yaitu:
Anode : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e–

Katode : 2MnO2(s) + H2O(l) → Mn2O3(s) + 2OH–

Ion Zn2+ bereaksi dengan OH– membentuk Zn(OH)2.

3. Baterai Perak Oksida

Anode yang digunakan pada baterai perak oksida sama dengan yang digunakan pada baterai biasa dan
baterai alkaline. Susunan baterai perak oksida yaitu Zn sebagai anode, Ag2O sebagai katode, dan KOH
sebagai elektrolit.

Reaksinya sebagai berikut:

Anode : Zn + 2OH– → Zn(OH)2 + 2e–

Katode : Ag2O + H2O + 2e– → 2Ag + 2OH–

Reaksi Sel : Zn(s) + Ag2O(s) + H2O(l) → Zn(OH)2(s) + 2Ag(s)

Baterai perak oksida memiliki potensial sel sebesar 1,5 volt dan mampu bertahan dalam waktu yang
lama. Kegunaan baterai jenis ini adalah untuk arloji, kalkulator, dan berbagai jenis peralatan elektrolit
lainnya.

4. Sel Aki

Sel Aki merupakan contoh sel volta bersifat reversibel. Apa itu reversibel? Yaitu hasil reaksi dapat diubah
menjadi zat semula, biasa disebut reaksi bolak-balik. Pada sel aki ini, ada istilah isi ulang. Jadi kalau
energinya lemah bisa diisi ulang.

Sel aki terdiri atas:

Anode : Lempeng logam tumbal (Pb).

Katode : Lempeng logam oksida timbal (PbO2).

Elektrolit : Larutan asam sulfat (H2SO4) encer.

Reaksinya yaitu:

Anode : Pb(s) + H2SO4(aq) → PbSO4(s) + H+(aq) + 2e–

Katode : PbO2(s) + SO42-(aq) + 3H+(aq) + 2e– → PbSO4(aq) + 2H2O

Reaksi : Pb(s) + PbO2(s) + 2SO42-(aq) + 2H+(aq) → 2PbSO4(s) + 2H2O(l)


Pada saat sel aki menghasilkan arus listrik maka anode Pb dan katode PbO2 akan berubah membentuk
PbSO4. Ion H+ dari H2SO4 berubah menjadi H2O sehingga konsentrasi H2SO4 berkurang. Sel aki dapat
diisi/disetrum kembali sehingga konsentrasi H2SO4 kembali seperti semula.

5. Sel Bahan Bakar

Sel bahan bakar merupakan sel yang menggunakan bahan bakar campuran hidrogen dengan oksigen
atau campuran gas alam dengan oksigen. Bahan bakar (pereaksi) tersebut dialirkan secara terus
menerus. Gas oksigen dialirkan ke katode melalui suatu bahan berpori yang menjadi katalis reaksi dan
gas hidrogen dialirkan ke anode.

Reaksinya sebagai berikut:

Anode : 2H2 + 4OH– → 4H2O + 4e–

Katode : O2 + 2H2O + 4e– → 4OH– + 2H2 + O2

•Kegunaan Elektrolisis Dalam Kehidupan Sehari-Hari

1. Penyepuhan logam (electroplating)

Tujuan penyepuhan logam melapisi logam dengan logam lain agar tidak mudah berkarat.Misalnya
penyepuhan perak yang biasa dilakukan pada peralatan rumah tangga, seperti sendok, garpu, dan
pisau.Logam yang akan disepuh dijadikan katode, logam penyepuh sebagai anode.Sebagai larutan
elektrolit digunakan larutan yang mengandung logam penyepuh.

Contoh : penyepuhan sendok besi oleh logam perak (Ag). Sendok besi dipasang sebagai katode dan
logam perak bertindak sebagai anode.Larutan elektrolitnya adalah larutan AgNO3

penyepuhan-perak-pada-sendok-besi

Logam Ag di anode (sebagai electrode aktif) akan teroksidasi

Anode : Ag à Ag+ + e
Ion Ag+ pada larutan akan menuju katode (kutub negative) dan tereduksi

Katode : Ag+ + e à Ag

Logam Ag yang terbentuk akan menempel di sendok besi.

2) Produksi aluminium

Sel elektrolisis pada produksi Aluminium diperoleh dengan cara elektrolisis bijih aluminium. Reaksi yang
terjadi sebagai berikut.

Katode : Al3+(aq) + 3 e– àAl(l)

Anode : 2 O2–(aq) à O2(g) + 4 e–

4Al3+(aq)+ 6O2–(aq)→4 Al(l) + 3O2(g)

Proses Hall_Haroult

3) Produksi natrium. Sel elektrolisis pada produksi Natrium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan
NaCl yang dikenal dengan Proses Down. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.

Katode : 2 Na+(l) + 2 e– → 2 Na(l)

Anode : 2 Cl–(l) → Cl2(g) + 2 e–

2 Na+(aq)+2Cl–(aq) → 2 Na(l) + Cl2(g)

4) Pemurnian Logam

Pada pengolahan tembaga dari bijih kalkopirit diperoleh tembaga yang masih tercampur dengan sedikit
perak, emas, dan platina. Tembaga yang tidak murni dipisahkan dari zat pengotornya dengan
elektrolisis.

Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan tembaga murni dipasang sebagai katoda dalam
elektrolit larutan CuSO4 .tembaga di anoda teroksidasi menjadi Cu2+ selanjutnya Cu2+ direduksi di
katoda.

Anode Cu (s) à Cu2+ (aq) + 2e


Katode Cu2+ (aq) + 2e à Cu (s)

anode semakin habis dan katoda semakin bertambah besar. Logam emas, perak, dan platina terdapat
pada lumpur anoda sebagai hasil samping pada pemurnian tembaga.

Anda mungkin juga menyukai