Resume kmb1 Ke-8
Resume kmb1 Ke-8
Nim : S19128009
A. Pernapasan (respirasi)
pernapassan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung ( oksigen) ke
dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai
sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.
B. Fungsi pernafasan
o Mengambil oksigen yang kemudian dibawa oleh darah keseluruh tubuh (sel-selnya) untuk
mengadakan pembakaran
o Mengeluarkan karbondioksida yang terjadi sebagai sisa pembakaran, kemudian dibawa
oleh darah keparu-paru untuk dibuang (karena tidak diperlukan lagi).
o Menghangatkan dan melembabkan udara
C. Organ-organ pernafasan
o Hidung=naso=nasal
o Tekak=faring
o Pangkal tenggorok (laring)
o Batang tenggorok (trakea)
o Cabang tenggorok (bronkus)
o Paru-paru
D. PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK
Prosedur pemeriksaan untuk memperoleh data mengenai tubuh dan keadaan fisik
pasien untuk membantu menegakakan diagnosis atau kondisi pasien
PERSIAPAN
Alat :
• Stetoscope
• Selimut
• Handscoon
• Pen Light
Pasien :
• Kontrak ke klien dan informasikan mengenai tujuan dari pemeriksaan yang dilakukan
• Tempatkan pasien pada posisi yang benar (lihat apakah nyaman)
• Usahakan paparan (exposure) pasien yang benar
• Jangan timbulkan nyeri pada pasien- tanyakan tentang nyeri sebelum melakukan
pemeriksaan fisik.
1. INSPEKSI
• Pemeriksaan yang dilakukan dengan pengamatan
• Kelainan dari alat pernapasan
• Kelainan paru menyebabkan gejala diluar paru
• Kelainan Bentuk Dada
Barrel Chest
Timbul akibat terjadinya overinflation paru. Terjadi peningkatan diameter AP : T
(1:1), sering terjadi pada klien emfisema.
Funnel Chest (Pectus Excavatum)
Timbul jika terjadi depresi dari bagian bawah dari sternum. Hal ini akan menekan
jantung dan pembuluh darah besar, yang mengakibatkan murmur.
Pigeon Chest (Pectus Carinatum)
Timbul sebagai akibat dari ketidaktepatan sternum, dimana terjadi peningkatan
diameter AP. Timbul pada klien dengan kyphoscoliosis berat.
Pernafasan Patologis
Dyspneu
Keluhan rasa sesak. Seseorang merasakan bernapas; pada; latihan, obesitas, sakit
jantung, sakit paru, anemia, dll
Orthopneu
Sesak napas waktu posisi tidur , berkurang kalau posisi duduk, pada; penyakit
jantung
Pernapasan Kussmaul
Pernapasan cepat dan dalam , pada; asidosis
Pernapasan Cheyne stokes
Pernapasan periodik bergantian antara pernapasan cepat dan apneu pada ;
peningkatan tekanan intrakaranial
Pernapasan Biot’s
Pernapasan tidak teratur, pada trauma kapitis, tumor otak, meningoensepalitis
Pernapasan Asmatik
Ekspirasi memanjang disertai wheezing., pada Asma brronkial, PPOK
2. PALPASI
• Dilakukan untuk mengkaji kesimetrisan pergerakan dada dan mengobservasi
abnormalitas, mengidentifikasi keadaan kulit dan mengetahui vocal/tactile
premitus (vibrasi).
• Palpasi thoraks untuk mengetahui abnormalitas yang terkaji saat inspeksi seperti :
massa, lesi, bengkak.
• Kaji juga kelembutan kulit, terutama jika klien mengeluh nyeri.
• Vocal premitus : getaran dinding dada yang dihasilkan ketika berbicara.
• Dilakukan untuk mengkaji kesimetrisan pergerakan dada dan mengobservasi
abnormalitas, mengidentifikasi keadaan kulit dan mengetahui vocal/tactile
premitus (vibrasi).
• Palpasi thoraks untuk mengetahui abnormalitas yang terkaji saat inspeksi seperti :
massa, lesi, bengkak.
• Kaji juga kelembutan kulit, terutama jika klien mengeluh nyeri.
• Vocal premitus : getaran dinding dada yang dihasilkan ketika berbicara.
3. PERKUSI
Perawat melakukan perkusi untuk mengkaji resonansi pulmoner, organ yang
ada disekitarnya dan pengembangan (ekskursi) diafragma.
Suara perkusi normal :
Resonan (Sonor)
- Dullness
- Tympany :
*bergaung, nada rendah è dihasilkan pada jaringan paru normal.
* dihasilkan di atas bagian jantung atau paru.
* musikal, dihasilkan di atas perut yang berisi udara.
– Oksigen adalah salah satu unsur vital dalam proses metabolisme dalam
mempertahankan kelangsungan hidup sel-sel tubuh (Tarwanto, 2006).
– Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O2)
– Proses pemenuhan oksigenisasi dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan
1. Ventilasi : Proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari
alveoli ke atmosfer.
– Proses ventilasi dipengaruhi oleh perbedaan tekanan antara atmosfer dengan paru.
– Pengaruh proses ventilasi selanjutnya adalah complience (pengembangan) dan
recoil (penyempitan).
– Pusat pernapasan, yaitu medulla oblongata dan pons, dapat dipengaruhi oleh
ventilasi. Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
– Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer.
– Adanya kondisi jalan napas yang baik.
– Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan
ekspansi atau kembang kempis.
2. Difusi : Pertukaran antara O2 dari alveoli ke kapiler paru-paru dan CO2 dari kapiler ke
alveoli.
– Proses difusi gas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Luasnya permukaan paru-paru
2. Tebal membran respirasi/permeabilitas (epitel alveoli dan interstisial).
3. Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2.
4. Afinitas gas
3. Transportasi : Proses pendistribusian antara O2 di kapiler ke jaringan tubuh dan
CO2 jaringan tubuh ke kapiler.
– Pada proses transportasi, O2 akan berikatan dengan Hb membentuk oksihemoglobin
(97%) dan larut dalam plasma (3%).
– Sedangkan CO2 akan berikatan dengan Hb membentuk karboksihemoglobin (30%),
larut dalam plasma (5%), dan sebagian menjadi HCO3 berada dalam darah (65%).
– Transportasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya :
1. Cardiacoutput
2. Kondisi pembuluh darah
3. Latihan (exercise)
4. Hematokrit
5. Eritrosit dan kadar Hb