Anda di halaman 1dari 4

Nama : Elni Nurhayani

Nim : S19128009

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM RESPIRASI

A. Pernapasan (respirasi)
pernapassan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung ( oksigen) ke
dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai
sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.
B. Fungsi pernafasan
o Mengambil oksigen yang kemudian dibawa oleh darah keseluruh tubuh (sel-selnya) untuk
mengadakan pembakaran
o Mengeluarkan karbondioksida yang terjadi sebagai sisa pembakaran, kemudian dibawa
oleh darah keparu-paru untuk dibuang (karena tidak diperlukan lagi).
o Menghangatkan dan melembabkan udara
C. Organ-organ pernafasan
o Hidung=naso=nasal
o Tekak=faring
o Pangkal tenggorok (laring)
o Batang tenggorok (trakea)
o Cabang tenggorok (bronkus)
o Paru-paru
D. PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK
Prosedur pemeriksaan untuk memperoleh data mengenai tubuh dan keadaan fisik
pasien untuk membantu menegakakan diagnosis atau kondisi pasien
PERSIAPAN
Alat :
• Stetoscope
• Selimut
• Handscoon
• Pen Light
Pasien :
• Kontrak ke klien dan informasikan mengenai tujuan dari pemeriksaan yang dilakukan
• Tempatkan pasien pada posisi yang benar (lihat apakah nyaman)
• Usahakan paparan (exposure) pasien yang benar
• Jangan timbulkan nyeri pada pasien- tanyakan tentang nyeri sebelum melakukan
pemeriksaan fisik.
1. INSPEKSI
• Pemeriksaan yang dilakukan dengan pengamatan
• Kelainan dari alat pernapasan
• Kelainan paru menyebabkan gejala diluar paru
• Kelainan Bentuk Dada
 Barrel Chest
 Timbul akibat terjadinya overinflation paru. Terjadi peningkatan diameter AP : T
(1:1), sering terjadi pada klien emfisema.
 Funnel Chest (Pectus Excavatum)
 Timbul jika terjadi depresi dari bagian bawah dari sternum. Hal ini akan menekan
jantung dan pembuluh darah besar, yang mengakibatkan murmur.
 Pigeon Chest (Pectus Carinatum)
 Timbul sebagai akibat dari ketidaktepatan sternum, dimana terjadi peningkatan
diameter AP. Timbul pada klien dengan kyphoscoliosis berat.
 Pernafasan Patologis
 Dyspneu
 Keluhan rasa sesak. Seseorang merasakan bernapas; pada; latihan, obesitas, sakit
jantung, sakit paru, anemia, dll
 Orthopneu
 Sesak napas waktu posisi tidur , berkurang kalau posisi duduk, pada; penyakit
jantung
 Pernapasan Kussmaul
 Pernapasan cepat dan dalam , pada; asidosis
 Pernapasan Cheyne stokes
 Pernapasan periodik bergantian antara pernapasan cepat dan apneu pada ;
peningkatan tekanan intrakaranial
 Pernapasan Biot’s
 Pernapasan tidak teratur, pada trauma kapitis, tumor otak, meningoensepalitis
 Pernapasan Asmatik
 Ekspirasi memanjang disertai wheezing., pada Asma brronkial, PPOK
2. PALPASI
• Dilakukan untuk mengkaji kesimetrisan pergerakan dada dan mengobservasi
abnormalitas, mengidentifikasi keadaan kulit dan mengetahui vocal/tactile
premitus (vibrasi).
• Palpasi thoraks untuk mengetahui abnormalitas yang terkaji saat inspeksi seperti :
massa, lesi, bengkak.
• Kaji juga kelembutan kulit, terutama jika klien mengeluh nyeri.
• Vocal premitus : getaran dinding dada yang dihasilkan ketika berbicara.
• Dilakukan untuk mengkaji kesimetrisan pergerakan dada dan mengobservasi
abnormalitas, mengidentifikasi keadaan kulit dan mengetahui vocal/tactile
premitus (vibrasi).
• Palpasi thoraks untuk mengetahui abnormalitas yang terkaji saat inspeksi seperti :
massa, lesi, bengkak.
• Kaji juga kelembutan kulit, terutama jika klien mengeluh nyeri.
• Vocal premitus : getaran dinding dada yang dihasilkan ketika berbicara.
3. PERKUSI
Perawat melakukan perkusi untuk mengkaji resonansi pulmoner, organ yang
ada disekitarnya dan pengembangan (ekskursi) diafragma.
 Suara perkusi normal :
Resonan (Sonor)
- Dullness
- Tympany :
*bergaung, nada rendah è dihasilkan pada jaringan paru normal.
* dihasilkan di atas bagian jantung atau paru.
* musikal, dihasilkan di atas perut yang berisi udara.

 Suara Perkusi Abnormal :


 Hiperresonan
 Flatness : bergaung lebih rendah dibandingkan dengan resonan dan timbul
pada bagian paru yang abnormal berisi udara.
 Sangat dullness dan oleh karena itu nadanya lebih tinggi. Dapat didengar pada
perkusi daerah paha, dimana areanya seluruhnya berisi jaringan.
4. AUSKULTASI
• Merupakan pengkajian yang sangat bermakna, mencakup mendengarkan suara nafas
normal, suara tambahan (abnormal)
• Suara nafas normal dihasilkan dari getaran udara ketika melalui jalan nafas dari
laring ke alveoli, dengan sifat bersih

Definisi dan batasan karakteristik masalah kebutuhan oksigenasi

– Oksigen adalah salah satu unsur vital dalam proses metabolisme dalam
mempertahankan kelangsungan hidup sel-sel tubuh (Tarwanto, 2006).
– Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O2)
– Proses pemenuhan oksigenisasi dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan
1. Ventilasi : Proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari
alveoli ke atmosfer.
– Proses ventilasi dipengaruhi oleh perbedaan tekanan antara atmosfer dengan paru.
– Pengaruh proses ventilasi selanjutnya adalah complience (pengembangan) dan
recoil (penyempitan).
– Pusat pernapasan, yaitu medulla oblongata dan pons, dapat dipengaruhi oleh
ventilasi. Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
– Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer.
– Adanya kondisi jalan napas yang baik.
– Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan
ekspansi atau kembang kempis.
2. Difusi : Pertukaran antara O2 dari alveoli ke kapiler paru-paru dan CO2 dari kapiler ke
alveoli.
– Proses difusi gas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Luasnya permukaan paru-paru
2. Tebal membran respirasi/permeabilitas (epitel alveoli dan interstisial).
3. Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2.
4. Afinitas gas
3. Transportasi : Proses pendistribusian antara O2 di kapiler ke jaringan tubuh dan
CO2 jaringan tubuh ke kapiler.
– Pada proses transportasi, O2 akan berikatan dengan Hb membentuk oksihemoglobin
(97%) dan larut dalam plasma (3%).
– Sedangkan CO2 akan berikatan dengan Hb membentuk karboksihemoglobin (30%),
larut dalam plasma (5%), dan sebagian menjadi HCO3 berada dalam darah (65%).
– Transportasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya :
1. Cardiacoutput
2. Kondisi pembuluh darah
3. Latihan (exercise)
4. Hematokrit
5. Eritrosit dan kadar Hb

Anda mungkin juga menyukai