Anda di halaman 1dari 1

SOP / PROTAP

RESTRAIN
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :
RUMAH TANDA TANGAN
SAKIT JIWA
SOFIFI
PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan untuk memberikan pengamanan pada pasien
dengan resiko jatuh atau mendapatkan bahaya fisik secara langsung maupun
tidak langsung.
TUJUAN 1. Mencegah pasien jatuh/ luka atau mendapat bahaya fisik (injuri)
2. Memberian keamanan fisik dan psikologi individu
PROSEDUR 1. Sebelum dilakukan restrain, keluarga mendapatkan penjalasan tentang
restrain dan menandatangani infont consent
2. Pada kondisi gawat darurat, restrain dapat di lakukan tanpa order dokter
3. Sesegera mungkin (< 1 jam) setelah melakukan restrain, perawat
melaporkan pada dokter untuk mendapatkan legalitas tindakan baik
secara verbal maupun tertulis
4. Intervensi restraiin di batasi waktu : 4 jam untuk klien berusia > 18
tahun, 2 jam untuk usia 9-17 tahun, dan 1 jam untuk < 9 tahun
5. Evaluasi di lakukan 4 jam l untuk klien > 18 tahun 2 jam 1 untuk anak-
anak dan usia 9-17 tahun
6. Waktu minimal reevaluasi oleh dokter adalah 8 jam untuk usia > 18
tahun dan 4 jam untuk usia < 17 tahun
7. Selama restrain klien diobservasi tiap 10-15 menit, fokus observasi:
a. Tanda-tanda cedera yang berhubungan dengan restrain
b. Nutrisi dan hidrasi
c. Sirkulasi dan range of mution ekstrimitas
d. Vital sing
e. Hygiene dan eliminasi
f. Status fisik dan psikologis
g. Kesiapan klien untuk di bebaskan dari restrain
8. Tehnik RESTRAIN :
a. Lebih baik lima atau minimal empat orang harus di gunakan untuk
mengikat klien. Pengikat kulit adalah jenis pengikatan yang paling
aman dan paling menjamin.
b. Jelaskan pada pasien mengapa mereka akan diikat.
c. Seorang anggota keluarga haru selalu terlihat dan menentramkan
pasien yang diikat. Penentraman membantu menghilangkan rasa
takut, ketidakberdayaan, dan hilangnya kendali pasien.
d. Klien harus diikat dengan kedua tungkai terpisah dan satu lengan
diikat di satu sisi dan lengan lain diikat di atas kepala pasien.
e. Pengikatan harus di tempatkan sedemikian rupa sehingga aliran
darah klien tidak tertekan/terhambat.
f. Kepala klien agak di tinggikan untuk menurunka perasaan
kerentanan dan untuk menurunkan kemungkinan tersendak.
g. Pengikatan harus di periksa secara berkala demi keamanan dan
kenyamanan.
h. Setelah diikat, keluarga harus menenangkan klien dengan cara
berkomunikasi.
i. Setelah klien di kendalikan, satu ikatan sekali waktu harus di
lepaskan dengan interval lima menit sampai klien hanya memiliki
dua ikatan. Kedua ikatan lainnya harus di lepaskan pada waktu yang
bersamaan, karena tidak di anjurkan membiarkan klien hanya
dengan satu ikatan.
Unit terkait 1. IGD
2. UNIT RAWAT INAP

Anda mungkin juga menyukai