DISUSUN OLEH :
Novaliandi Syahreza
41118010070
JAKARTA
2019
1. Klasifikasi alat berat berdasarkan fungsinya
A. Alat penggali, pada tahap ini alat berat yang digunakan adalah excavator
Excavator
merupakan salah satu alat berat yang memiliki kerangjang dan serangkaian lengan
untuk melakukan fungsi pengerukan. Excavator biasa digunakan untuk mengeruk
permukaan tanah secara efisien, tak heran alat ini biasa ditemukan pada area
pertambangan atau pengerukan dasar sungai.
Bucket
Bucket adalah keranjang yang berfungsi untuk menunjang fungsi utama
excavator untuk mengeruk. Bentuk bucket ini seperti keranjang dengan ujung
bucket terdapat beberapa jari-jari. Fungsi jari-jari ini seperti garpu yang
mempermudah proses pengerukan.
Ada beberapa jenis bucket, antara lain ;
o Ripper bucket, merupakan jenis bucket yang paling umum digunakan
untuk pengerukan tanah.
o Rock bucket, jenis ini memiliki gigi lebih renggang namun kuat dan
tajam fungsinya untuk menembus bebatuan atau mencabut akar pohon.
o Slope bucket, jenis ini tidak memiliki gigi namun dimensinya cukup
lebar, biasa digunakan untuk meratakan permukaan.
o Clamshell bucket, memiliki dua bucket yang bergerak mencapit,
berguna mengeruk dengan arah tegak lurus.
Arm
Arm atau lengan excavator berfungsi untuk mengayunkan bucket lebih jauh,
berkat adanya lengan ini jarak ayunan bucket bisa lebih jauh sehingga mampu
menunjang fungsi lebih luas. Selain sebagai pengayun, arm ini juga dijadikan
tempat peletakan bucket cylinder.
Boom
Boom adalah lengan besar yang terhubung langsung ke excavator, fungsi
boom ini adalah untuk mengayunkan arm lebih jauh lagi sehingga jangkauan
gerak bucket bisa lebih jauh.
Track
Track adalah kaki excavator, kaki excavator tidak terbuat dari ban seperti
kendaraan pada umumnya. Kaki excavator terbuat dari rantai besi mirip tank.
Ini dimaksudkan agar excavator mampu bergerak pada medan curam
sekalipun.
Track sendiri, ada beberapa bagian lagi ;
o Track frame, merupakan batang besi sebagai rangka roda excavator.
o Final drive, roda gigi yang berfungsi menggerakan rantai track.
o Roller, merupakan kumpulan roda gigi statis sebagai tumpuan
excavator.
o Front idler, merupakan roda gigi untuk mengubah arah putaran rantai
track.
o Track shoes, adalah rantai track yang akan menyentuh permukaan
jalan secara langsung.
Cabin
Cabin adalah ruang pengoperasian excavator, fungsinya sebagai ruang
operator untuk mengendalikan excavator.
B. Alat pengangkut material, pada tahap ini alat yang digunakan adalah dump truck
untuk mengangkut material secara horizontal dan crane unuk mengangkut material
secara vertical.
Dump truck
merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan material hasil galian dari lokasi
quary ke lokasi proyek. Alat tersebut biasanya digunakan untuk mengangkut material
lepas (loose material) baik berupa pasir, gravel/kerikil, tanah, dan material
mineral/batubara yang digunakan di dunia konstruksi dan pertambangan.
o Counter Weight
Di bagian belakang dari crane terdapat counter weight yang berfungsi untuk
menyeimbangkan berat crane dengan jib, agar seimbang bagian counter
weight ini biasanya menggunakan beton.
o Hoist, Trolley Dan Sling
Hoist merupakan bagian dari crane yang berfungsi untuk membawa material
secara vertikal, sedangkan trolley berfungsi membawa material secara
horizontal. Kemudian sling, merupakan baja besi yang menyatu dengan
bagian hoist. Sling dapat pula menjadi lebih panjang diameternya sesuai
dengan kebutuhan.
o Operators’s Cab
Bagian pusat pengendali crane, di bagian ini terdapat alat-alat pengendali
berupa tuas. Fungsinya sebagai tempat mengoperasikan crane.
o Mast
Bagian dari crane yang berfungsi untuk mengatur ketinggian crane, dalam
pemasangannya mast ini di bantu dengan alat-alat hidrolik yang
menyusun moist ke arah vertikal.
o Base Section
Bagian paling dasar pada crane. Bagian ini tertanam pada pondasi yang
befungsi dalam memperkuat pondasi crane. Pondasi crane harus terbuat dari
beton yang besar.
o Slewing Unit
Slewing Uniti berfungsi dalam memutarkan crane
o Climbing Frame
Bagian ini berfungsi sebagai alat bantu untuk operator agar dapat memasuki
bagian Operator’s Cab.
o Tower Top
Bagian puncak dari crane.
Tamping roller
Tamping rolelr memiliki roda baja yang pada permukaannya terdapat gigi-gigi. setiap
roller atau rodanya memiliki lebar dan keliling yang bervariasi. Setiap unit alat
pemadatan terdiri dari satu atau lebih roda. Tamping roller berfungsi untuk
memadatkan tanah lempung atau campuran pasir dan lempung.
Pneumatic tired roller
Pneumatic tired roller memiliki roda-roda penggilas berupa roda karet yang di pompa
(pneumatic).yang disusun selang-seling sehingga bagian yang tidak tergilas oleh roda
depan akan tergilas oleh roda belakang. Pneumatic tired roller berfungsi untuk
memadatkan tanah.
Stone crusher
Stone cusher merupakan alat berat yang digunakan untuk memecah batuan menjadi
ukuran yang direncanakan.
Concreate spreader
Concreate spreader merupakan alat yang digunakan untuk meratakan pasir, tanah,
atau bebatuan pada lahan proyek. Pada saat meratakan material concreate spreader
akan membatasi lahan yang hendak di ratakan dan berjalan lurus sesuai luas lahan
yang akan di garap.
Ashpalt finisher
Ashpalt finisher adalah alat yang digunakan untuk menghamparkan campuran aspal
yang dihasilkan dari alat produksi aspal. Terdapat dua jenis ashpalt finisher yaitu
crawler yang menggunakan roda kelabang dan jenis roda karet.
11) Stone Crusher Merupakan alat berat yang digunakan untuk memecah batuan
menjadi ukuran yang direncanakan. Untuk selanjutnya digunakan sebagai
material bahan bangunan.
b. Jalan Raya
1) Bulldozer berfungsi sebagai alat pembersih lapangan, biasanya dengan cara
menggusur material agar lapangan siap digunakan untuk proyek. Bulldozer
memiliki blade di bagian depan. Blade inilah yang dapat memotong dan
menggusur material-material (tanah, dll) yang dianggap mengganggu dalam
pelaksanaan proyek.
2) Ripper merupakan traktor dengan fungsi utama sebagai alat bajak. Ripper
memiliki batang baja berujung lancip (blade) yang dipasang di bagian belakang
bulldozer (traktor) untuk memecahkan (membajak) lapisan batuan atau material
yang keras.
3) Scrapper merupakan sejenis traktor dengan blade berada ditengah dan memiliki
bucket atau wadah untuk menampung material yang ingin dipindahkan dengan
kapasitas tertentu, scrapper berfungsi untuk mengelupas material tanah dan
material tersebut kemudian dimasukkan dalam bucket atau wadah di dalam
scrapper tersebut secara tertutup atau bisa dikatakan sebagai alat berat beroda ban
(tire) yang biasa dipakai memuat / mengangkut dan membuang (spreading) secara
individu dengan atau tanpa dibantu pendorong (bulldozer).
4) Motor Grader adalah salah satu jenis traktor dengan fungsi sebagai perata bentuk
permukaan tanah, biasanya digunakan dalam proyek jalan untuk membuat
kemiringan tertentu suatu ruas jalan. Dengan blade yang dapat diatur tingkat
kemiringannya.
5) Loader memiliki bentuk yang hampir mirip dengan bulldozer namun bucket
loader dapat diangkat dengan ketinggian tertentu dan digunakan sebagai alat
pemuat. Loader dapat digunakan untuk material tanah yang telah terurai atau tidak
keras.
6) Back Hoe (Excavator) yaitu sejenis excavator dengan fungsi sebagai pengeduk
dengan arah kebelakang. Alat berat ini merupakan alat berat yang paling dikenal
oleh masyarakat, karena di setiap kegiatan pemindahan tanah mekanis selalu ada
alat ini.
7) Clam Shell merupakan excavator dengan fungsi sebagai pengeduk jepit. Yang
membedakan dengan back hoe adalah pada bucketnya, bentuk bucket pada clam
shell seperti penjepit seperti capit kepiting.
8) Power Shovel adalah jenis excavator untuk pengeduk arah kedepan. Alat berat ini
juga sering kita jumpai dalam pekerjaan pemindahan tanah mekanis.
9) Dragline sering kita jumpai dalam pekerjaan pengerukan dasar atau bagian tepi
sungai. Dragline merupakan jenis excavator dengan sistem pengeduk tarik, jadi
terdapat tali baja penarik bucketnya.
10) Mobile Crane sejenis excavator yang digunakan untuk mengangkat material
bangunan, sepertihalnya besi tulangan, batu bata, dan material-material bangunan
lainnya. Mobile crane berbeda dengan tower crane, mobile crane bersifat moving
(dapat berpindah tempat) sedangkan tower crane bersifat tetap.
11) Dump Truck berfunsi sebagai alat angkut material-material bangunan (tanah, besi
tulangan, semen, batu bata, dll).
12) Trailer berfungsi juga sebagai alat angkut, namun dengan kapasitas dan berat
diatas dump truck. Misalnya, sebagai alat angkut alat berat.
13) Tridum Roller Penggilas beroda tiga, depan satu dan di ikuti dua roda dibagian
belakangnya. Three wheel roller ini sering juga disebut macadam roller, karena
jenis ini sering digunakan dalam usaha-usaha pemadatan material yang berbutir
kasar. Untuk menambah bobot dari three wheel roller ini, maka roda silinder yang
kosong diisi dengan zat cair (minyak atau air) atau kadang-kadang juga diisi
dengan pasir. Pada umumnya berat compactor ini berkisar antara 6-12 ton.
Penambahan bobot akibat pengisian zat cair pada roda silinder dapat
meningkatkan beratnya 15% – 35%.
14) Double Drum Roller Terdiri atas berporos 2 (two axle) dan berporos 3 (three axle
tandem rollers). Penggunaan dari penggilas ini umumnya untuk mendapatkan
permukaan yang agak halus, misalnya pada penggilasan aspal beton dan lain-lain.
Tandem roller ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya,
beratnya antara 8-14 ton, penambahan berat yang diakibatkan oleh pengisian zat
cair (ballasting) berkisar antara 25% – 60% dari berat penggilas. Untuk
mendapatkan penambahan kepadatan pada pekerjaan penggilasan biasanya
digunakan three axle tandem roller. Sebaiknya tandem roller jangan digunakan
untuk menggilas batu-batuan yang keras dan tajam karena akan merusak roda-
roda penggilasnya.
15) Pneumatic Tired Roller terdiri atas roda-roda ban karet yang dipompa
(pneumatic). Susunan dari roda muka dan roda belakang selang-seling sehingga
bagian yang tidak tergilas oleh roda bagian depan akan digilas oleh roda bagian
belakang. Roda-roda ini menghasilkan “kneading action” (tekanan) terhadap
tanah sehingga membantu konsolidasi tanah. Tekanan yang diberikan oleh roda
terhadap permukaan tanah dapat diatur dengan cara mengubah tekanan ban.
Makin besar tekanan ban, makin besar pula tekanan yang terjadi pada tanah.
Sumbu dari roda dapat “bergoyang” mengikuti perubahan permukaan tanah, hal
ini dapat memperbesar “kneading action” tadi.
16) Sheep Foot Roller, prinsip dari sheep foot roller adalah sebuah silinder yang di
bagian luarnya dipasang kaki-kaki. Pada kaki-kaki ini terjadi tekanan yang tinggi,
sehingga kaki-kaki ini masuk ke dalam tanah dan memberikan efek “pemadatan
dari bawah”. Sheep foot roller ini baik digunakan untuk tanah berpasir dengan
sedikit mengandung lempung, juga untuk tanah yang plastis dan kohesif. Sangat
efektif digunakan untuk memadatkan material lepas dengan tebal lapisan antara
15-25 cm. Selain sheep foot roller dengan tarikan (towed) juga terdapat sheep foot
roller yang bermesin yang dapat bergerak sendiri dengan kecepatan mencapai
sekitar 32 km/jam. Untuk sheep foot roller yang ditarik, jika tenaga traktor
penariknya cukup besar, biasanya ditarik beberapa jauh, berjajar ke samping, satu
garis atau kombinasi keduanya. Ukuran sheep foot roller ini antara 3 – 5 ton ,
namun ada juga yang 12-30 ton.
17) Vibro Roller Hampir sama dengan sheep foot roller, yang membedakan hanya
pada bagian shoe.
18) Stone Crusher merupakan alat berat yang digunakan untuk memecah batuan
menjadi ukuran yang direncanakan. Untuk selanjutnya digunakan sebagai material
bahan bangunan.
19) Dredger disebut juga kapal keruk, fungsinya adalah memperdalam kolam
pelabuhan, alur pelayaran, sungai dan lain-lainnya dan juga menyediakan tanah
untuk reklamasi rawa-rawa (untuk perluasan daerah menjadi daratan).
c. Jembatan
1) Alat pemancang tiang pondasi tiang dari baja dan komposit umumnya disebut
sebagai fondasi tiang pancang karena fondasi ini dipancangkan pada suatu titik di
atas permukaan tempat akan dibangun suatu bangunan. Pemancangan ini
menggunakan alat pancang khusus. Contohnya ialah drop hammer
2) Crane adalah salah satu alat berat (heavy equipment) yang digunakan sebagai alat
pengangkat dalam proyek kontruksi. Crane bekerja dengan mengangkat material
yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan
material ditempat yang diinginkan
3) Concrete mixer truck Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam
menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya
adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini
adalah crusher dan concrete mixer truck.
6) Loader adalah mesin alat berat yang digunakan dalam konstruksi untuk
memindahkan atau memuat bahan seperti aspal, puing-puing pembongkaran,
kotoran, salju, pakan, kerikil, log, mineral mentah, bahan daur ulang, batu, pasir,
woodchip, dll ke dalam atau ke jenis mesin lainnya.
7) Ekskavator adalah alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang dan
rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian
(akskavasi).
8) Dump truck adalah truk yang isinya dapat dikosongkan tanpa penanganan. Truk
pembuang biasa digunakan untuk mengangkut barang semacam pasir, kerikil atau
tanah untuk keperluan konstruksi.
Rumus V = WHL/2
denga nilai W = 1,5 – 1,67 (m) dan Sudut α = 30 – 330
Waktu Siklus
Pemgisian blade umumnya dilakukan pada 40-50 ft (13-17 m) pertama dari jarak
tempuh. Pada saat kembali, blade dala keadaan kosong. Waktu angkut dan kembali
bulldozer dapat ditentukan dari jarak dibagi kecepatan untuk setiap variable.
Perhitungan waktu siklus ditentukan juga oleh suatu waktu yang konsisten (fixed
time- FT) yang merupakan waktu yang dibutuhkan bulldozer untuk mempercepat dan
memperlambat laju kendaraan. FT pada umumnya berkisar antara 0,10 – 0,15 menit.
Waktu yang diperlukan oleh dozer untuk melakukan 1 siklus adalah :
CT = FT + HT + RT
B. Dump truck
Produktivitas suatu alat bergantung pada waktu siklus. Waktu siklus truck terdiri dari
waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu
perjalanan kembali dan waktu antri.
a. Waktu muat, tergantung pada :
o Uuran dan jenis alat pemuat
o Jenis dan kondisi material yang dimuat
o Kapasitas alat angkut
o Kemampuan operator alat muat dan alat angkut
b. Waktu pengangkutan tergantung pada :
o Jarak tempuh alat angkut
o Kondisi jalan yang dilalui
c. Waktu pembongkaran tergantung pada :
o Jenis dan kondisi material
o Cara pembongkaran material
o Jenis alat pengangkutan
d. Waktu antri tergantung pada :
o Jenis alat pemuat dan posisi alat pemuat
o Kemampuan alat angkut untuk berputar
C. Tower crane
Untuk mengetahui produktivitas tower crane pada proyek yang diamati yaitu mendata
volume material yang diangkat tower crane dan total waktu siklus pada proses
pengangkatan material oleh tower crane. Dari data tersebut yang akan dihitung untuk
mengetahui produktivitas tower crane dengan satuan kg/jam.
b. Biaya pelumas
C
G = (DK x f)195,5 +
t
Dimana :
G : banyaknya minyak pelumas yang digunakan
DK : daya kuda standart mesin (KVA)
C : kapasitas karter mesin (liter)
F : factor pengoprasian
c. Biaya operator
biaya operator
Biaya operator =
jumlah jam kerjadalam1 bulan