Anda di halaman 1dari 25

CPMK 3

KLASIFIKASI ALAT BERAT

DISUSUN OLEH :

Novaliandi Syahreza

41118010070

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2019
1. Klasifikasi alat berat berdasarkan fungsinya
A. Alat penggali, pada tahap ini alat berat yang digunakan adalah excavator

Excavator
merupakan salah satu alat berat yang memiliki kerangjang dan serangkaian lengan
untuk melakukan fungsi pengerukan. Excavator biasa digunakan untuk mengeruk
permukaan tanah secara efisien, tak heran alat ini biasa ditemukan pada area
pertambangan atau pengerukan dasar sungai.

Bagian – bagian excavator

 Bucket
Bucket adalah keranjang yang berfungsi untuk menunjang fungsi utama
excavator untuk mengeruk. Bentuk bucket ini seperti keranjang dengan ujung
bucket terdapat beberapa jari-jari. Fungsi jari-jari ini seperti garpu yang
mempermudah proses pengerukan.
Ada beberapa jenis bucket, antara lain ;
o Ripper bucket, merupakan jenis bucket yang paling umum digunakan
untuk pengerukan tanah.
o Rock bucket, jenis ini memiliki gigi lebih renggang namun kuat dan
tajam fungsinya untuk menembus bebatuan atau mencabut akar pohon.
o Slope bucket, jenis ini tidak memiliki gigi namun dimensinya cukup
lebar, biasa digunakan untuk meratakan permukaan.
o Clamshell bucket, memiliki dua bucket yang bergerak mencapit,
berguna mengeruk dengan arah tegak lurus.

 Arm
Arm atau lengan excavator berfungsi untuk mengayunkan bucket lebih jauh,
berkat adanya lengan ini jarak ayunan bucket bisa lebih jauh sehingga mampu
menunjang fungsi lebih luas. Selain sebagai pengayun, arm ini juga dijadikan
tempat peletakan bucket cylinder.

 Boom
Boom adalah lengan besar yang terhubung langsung ke excavator, fungsi
boom ini adalah untuk mengayunkan arm lebih jauh lagi sehingga jangkauan
gerak bucket bisa lebih jauh.

 Track
Track adalah kaki excavator, kaki excavator tidak terbuat dari ban seperti
kendaraan pada umumnya. Kaki excavator terbuat dari rantai besi mirip tank.
Ini dimaksudkan agar excavator mampu bergerak pada medan curam
sekalipun.
Track sendiri, ada beberapa bagian lagi ;
o Track frame, merupakan batang besi sebagai rangka roda excavator.
o Final drive, roda gigi yang berfungsi menggerakan rantai track.
o Roller, merupakan kumpulan roda gigi statis sebagai tumpuan
excavator.
o Front idler, merupakan roda gigi untuk mengubah arah putaran rantai
track.
o Track shoes, adalah rantai track yang akan menyentuh permukaan
jalan secara langsung.
 Cabin
Cabin adalah ruang pengoperasian excavator, fungsinya sebagai ruang
operator untuk mengendalikan excavator.

B. Alat pengangkut material, pada tahap ini alat yang digunakan adalah dump truck
untuk mengangkut material secara horizontal dan crane unuk mengangkut material
secara vertical.

Dump truck
merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan material hasil galian dari lokasi
quary ke lokasi proyek. Alat tersebut biasanya digunakan untuk mengangkut material
lepas (loose material) baik berupa pasir, gravel/kerikil, tanah, dan material
mineral/batubara yang digunakan di dunia konstruksi dan pertambangan.

Bagian – bagian dump truck


a. Dump body
Dump body adalah bagian paling utama dari dump truck karena di sinilah
tempatnya material yang akan
di angkut.
b. Canopy
Canopy adalah bagian yang
berfungsi sebagai pelindung
cabin kemudi jika terjadi hal
hall yang tidak diinginkan.
c. Hydraulic
Hydraulic adalah alat yang
menggerakan dump body untuk menurunkan material yang sudah di angkut.
d. Cabin
Cabin adalah ruang pengoprasian dump truck sebagai ruang operator untuk
mengendalikan dump truck.
Crane
merupakan sebuah alat pengangkut yang digunakan dalam proses konstruksi, pada
pembangunan berskala besar, cara kerjanya sebagai alat pengangkut bahan material
atau bahan bangunan, crane mampu mengangkut material secara vertikal maupun
horizontal. Karena itu lah, crane di jadikan sebagai alat utama dalam pembangunan
gedung bertingkat (high rise building).
Bagian bagian crane
o Jib/Lengan Crane (Working Arm)
Merupakan bagian
terpanjang dan dapat
berputar sebesar 360°.
Fungsinya yaitu
mengangkat material
yang di butuhkan
dengan bantuan kabel
baja (sling).
Pemasangan jib harus
sesuai dengan
keperluan dan
persyaratannya, baik
dengan panjang yang
standard maupun yang mencapai maksimum. Pemasangan jib ini, selanjutnya
mempengaruhi terhadap beban yang diangkat. Jadi pada setiap panjang jib
terdapat daya angkat beban yang berbeda-beda.

o Counter Weight
Di bagian belakang dari crane terdapat counter weight  yang berfungsi untuk
menyeimbangkan berat crane dengan jib, agar seimbang bagian counter
weight  ini biasanya menggunakan beton.

o Hoist, Trolley Dan Sling
Hoist  merupakan bagian dari crane yang berfungsi untuk membawa material
secara vertikal, sedangkan trolley berfungsi membawa material secara
horizontal. Kemudian sling, merupakan baja besi yang menyatu dengan
bagian hoist. Sling dapat pula menjadi lebih panjang diameternya sesuai
dengan kebutuhan.

o Operators’s Cab
Bagian pusat pengendali crane, di bagian ini terdapat alat-alat pengendali
berupa tuas. Fungsinya sebagai tempat mengoperasikan crane.

o Mast
Bagian dari crane yang berfungsi untuk mengatur ketinggian crane, dalam
pemasangannya mast ini di bantu dengan alat-alat hidrolik yang
menyusun moist ke arah vertikal.
o Base Section
Bagian paling dasar pada crane. Bagian ini tertanam pada pondasi yang
befungsi dalam memperkuat pondasi crane. Pondasi crane harus terbuat dari
beton yang besar.

o Slewing Unit
Slewing Uniti berfungsi dalam memutarkan crane

o Climbing Frame
Bagian ini berfungsi sebagai alat bantu untuk operator agar dapat memasuki
bagian  Operator’s Cab.

o Tower Top
Bagian puncak dari crane.

o Sabuk Pengaman/Collar Frame


Apabila ketinggian crane telah melebihi batas free standing, maka tower harus
di pasangkan sabuk pengaman yang di ikatkan pada bangunan. Dalam
pemasangannya harus di perhatikan kekuatannya agar rekontruksi berjalan
secara stabil dalam menerima tekanan dan beban.Sabuk pengaman biasanya di
pasang setiap 20m di antara setiap section.

C. Alat pemadatan material

Tamping roller
Tamping rolelr memiliki roda baja yang pada permukaannya terdapat gigi-gigi. setiap
roller atau rodanya memiliki lebar dan keliling yang bervariasi. Setiap unit alat
pemadatan terdiri dari satu atau lebih roda. Tamping roller berfungsi untuk
memadatkan tanah lempung atau campuran pasir dan lempung.
Pneumatic tired roller
Pneumatic tired roller memiliki roda-roda penggilas berupa roda karet yang di pompa
(pneumatic).yang disusun selang-seling sehingga bagian yang tidak tergilas oleh roda
depan akan tergilas oleh roda belakang. Pneumatic tired roller berfungsi untuk
memadatkan tanah.

D. Alat pemroses material

Stone crusher
Stone cusher merupakan alat berat yang digunakan untuk memecah batuan menjadi
ukuran yang direncanakan.

E. Alat penempat akhir material

Concreate spreader
Concreate spreader merupakan alat yang digunakan untuk meratakan pasir, tanah,
atau bebatuan pada lahan proyek. Pada saat meratakan material concreate spreader
akan membatasi lahan yang hendak di ratakan dan berjalan lurus sesuai luas lahan
yang akan di garap.

Ashpalt finisher
Ashpalt finisher adalah alat yang digunakan untuk menghamparkan campuran aspal
yang dihasilkan dari alat produksi aspal. Terdapat dua jenis ashpalt finisher yaitu
crawler yang menggunakan roda kelabang dan jenis roda karet.

2. Alat berat pada konstruksi :

a. Bangunan Tinggi (high rise building)


1) Batching Plant Adalah alat berat yang digunakan untuk membuat beton jadi
(Ready mix Concrete).

2) Compressor Merupakan alat berat yang berfungsi sebagai pemampat udara


yang digunakan dalam pembersihan area pekerjaan dari debu maupun sampah
ringan lainnya, sebelum dilakukan pengecoran atau kegiatan yang
membutuhkan kebersihan area.
3) Concrete pump Adalah sebuah alat yang digunakan untuk mentransfer cairan
beton dengan dipompa.Biasa dipakai pada gedung bertingkat tinggi dan pada
area yang sulit untuk dilakukan pengecoran.

4) Conveyor Belt Merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan tanah,


pasir, kerikil batuan pecah beton.

5) Crusher Berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang


lebih kecil sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
6) Dozer Digunakan untuk pengolaha lahan. Jadi lahan yang akan dijadikan
sebuah gedung, akan diratakan dengan alat berat ini.

7) Drop hammer Merupakan palu berat yang diletakkan pada ketinggian tertentu


di atas tiang palu tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai bagian
atas tiang.

8) Jackhammer Adalah alat yang digunakan untuk mengebor batuan keras untuk


kemudian diledakan sepert crawling drill.
9) Pile Drive Hammer Untuk pemancangan tiang pancang beton buat pondasi
dalam. biasanya pondasi dalam dipakai pada bangunan gedung bertingkat
(high rise building),jembatan,atau penahan tanah (khusus sheet pile).

10) Scrapper Digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan,


menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya.

11) Stone Crusher Merupakan alat berat yang digunakan untuk memecah batuan
menjadi ukuran yang direncanakan. Untuk selanjutnya digunakan sebagai
material bahan bangunan.

b. Jalan Raya
1) Bulldozer berfungsi sebagai alat pembersih lapangan, biasanya dengan cara
menggusur material agar lapangan siap digunakan untuk proyek. Bulldozer
memiliki blade di bagian depan. Blade inilah yang dapat memotong dan
menggusur material-material (tanah, dll) yang dianggap mengganggu dalam
pelaksanaan proyek.

2) Ripper merupakan traktor dengan fungsi utama sebagai alat bajak. Ripper
memiliki batang baja berujung lancip (blade) yang dipasang di bagian belakang
bulldozer (traktor) untuk memecahkan (membajak) lapisan batuan atau material
yang keras.

3) Scrapper merupakan sejenis traktor dengan blade berada ditengah dan memiliki
bucket atau wadah untuk menampung material yang ingin dipindahkan dengan
kapasitas tertentu, scrapper berfungsi untuk mengelupas material tanah dan
material tersebut kemudian dimasukkan dalam bucket atau wadah di dalam
scrapper tersebut secara tertutup atau bisa dikatakan sebagai alat berat beroda ban
(tire) yang biasa dipakai memuat / mengangkut dan membuang (spreading) secara
individu dengan atau tanpa dibantu pendorong (bulldozer).
4) Motor Grader adalah salah satu jenis traktor dengan fungsi sebagai perata bentuk
permukaan tanah, biasanya digunakan dalam proyek jalan untuk membuat
kemiringan tertentu suatu ruas jalan. Dengan blade yang dapat diatur tingkat
kemiringannya.

5) Loader memiliki bentuk yang hampir mirip dengan bulldozer namun bucket
loader dapat diangkat dengan ketinggian tertentu dan digunakan sebagai alat
pemuat. Loader dapat digunakan untuk material tanah yang telah terurai atau tidak
keras.

6) Back Hoe (Excavator) yaitu sejenis excavator dengan fungsi sebagai pengeduk
dengan arah kebelakang. Alat berat ini merupakan alat berat yang paling dikenal
oleh masyarakat, karena di setiap kegiatan pemindahan tanah mekanis selalu ada
alat ini.

7) Clam Shell merupakan excavator dengan fungsi sebagai pengeduk jepit. Yang
membedakan dengan back hoe adalah pada bucketnya, bentuk bucket pada clam
shell seperti penjepit seperti capit kepiting.

8) Power Shovel adalah jenis excavator untuk pengeduk arah kedepan. Alat berat ini
juga sering kita jumpai dalam pekerjaan pemindahan tanah mekanis.
9) Dragline sering kita jumpai dalam pekerjaan pengerukan dasar atau bagian tepi
sungai. Dragline merupakan jenis excavator dengan sistem pengeduk tarik, jadi
terdapat tali baja penarik bucketnya.

10) Mobile Crane sejenis excavator yang digunakan untuk mengangkat material
bangunan, sepertihalnya besi tulangan, batu bata, dan material-material bangunan
lainnya. Mobile crane berbeda dengan tower crane, mobile crane bersifat moving
(dapat berpindah tempat) sedangkan tower crane bersifat tetap.

11) Dump Truck berfunsi sebagai alat angkut material-material bangunan (tanah, besi
tulangan, semen, batu bata, dll).
12) Trailer berfungsi juga sebagai alat angkut, namun dengan kapasitas dan berat
diatas dump truck. Misalnya, sebagai alat angkut alat berat.

13) Tridum Roller Penggilas beroda tiga, depan satu dan di ikuti dua roda dibagian
belakangnya. Three wheel roller ini sering juga disebut macadam roller, karena
jenis ini sering digunakan dalam usaha-usaha pemadatan material yang berbutir
kasar. Untuk menambah bobot dari three wheel roller ini, maka roda silinder yang
kosong diisi dengan zat cair (minyak atau air) atau kadang-kadang juga diisi
dengan pasir. Pada umumnya berat compactor ini berkisar antara 6-12 ton.
Penambahan bobot akibat pengisian zat cair pada roda silinder dapat
meningkatkan beratnya 15% – 35%.

14) Double Drum Roller Terdiri atas berporos 2 (two axle) dan berporos 3 (three axle
tandem rollers). Penggunaan dari penggilas ini umumnya untuk mendapatkan
permukaan yang agak halus, misalnya pada penggilasan aspal beton dan lain-lain.
Tandem roller ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya,
beratnya antara 8-14 ton, penambahan berat yang diakibatkan oleh pengisian zat
cair (ballasting) berkisar antara 25% – 60% dari berat penggilas. Untuk
mendapatkan penambahan kepadatan pada pekerjaan penggilasan biasanya
digunakan three axle tandem roller. Sebaiknya tandem roller jangan digunakan
untuk menggilas batu-batuan yang keras dan tajam karena akan merusak roda-
roda penggilasnya.
15) Pneumatic Tired Roller terdiri atas roda-roda ban karet yang dipompa
(pneumatic). Susunan dari roda muka dan roda belakang selang-seling sehingga
bagian yang tidak tergilas oleh roda bagian depan akan digilas oleh roda bagian
belakang. Roda-roda ini menghasilkan “kneading action” (tekanan) terhadap
tanah sehingga membantu konsolidasi tanah. Tekanan yang diberikan oleh roda
terhadap permukaan tanah dapat diatur dengan cara mengubah tekanan ban.
Makin besar tekanan ban, makin besar pula tekanan yang terjadi pada tanah.
Sumbu dari roda dapat “bergoyang” mengikuti perubahan permukaan tanah, hal
ini dapat memperbesar “kneading action” tadi.

16) Sheep Foot Roller, prinsip dari sheep foot roller adalah sebuah silinder yang di
bagian luarnya dipasang kaki-kaki. Pada kaki-kaki ini terjadi tekanan yang tinggi,
sehingga kaki-kaki ini masuk ke dalam tanah dan memberikan efek “pemadatan
dari bawah”. Sheep foot roller ini baik digunakan untuk tanah berpasir dengan
sedikit mengandung lempung, juga untuk tanah yang plastis dan kohesif. Sangat
efektif digunakan untuk memadatkan material lepas dengan tebal lapisan antara
15-25 cm. Selain sheep foot roller dengan tarikan (towed) juga terdapat sheep foot
roller yang bermesin yang dapat bergerak sendiri dengan kecepatan mencapai
sekitar 32 km/jam. Untuk sheep foot roller yang ditarik, jika tenaga traktor
penariknya cukup besar, biasanya ditarik beberapa jauh, berjajar ke samping, satu
garis atau kombinasi keduanya. Ukuran sheep foot roller ini antara 3 – 5 ton ,
namun ada juga yang 12-30 ton.

17) Vibro Roller Hampir sama dengan sheep foot roller, yang membedakan hanya
pada bagian shoe.

18) Stone Crusher merupakan alat berat yang digunakan untuk memecah batuan
menjadi ukuran yang direncanakan. Untuk selanjutnya digunakan sebagai material
bahan bangunan.

19) Dredger disebut juga kapal keruk, fungsinya adalah memperdalam kolam
pelabuhan, alur pelayaran, sungai dan lain-lainnya dan juga menyediakan tanah
untuk reklamasi rawa-rawa (untuk perluasan daerah menjadi daratan).
c. Jembatan
1) Alat pemancang tiang pondasi tiang dari baja dan komposit umumnya disebut
sebagai fondasi tiang pancang karena fondasi ini dipancangkan pada suatu titik di
atas permukaan tempat akan dibangun suatu bangunan. Pemancangan ini
menggunakan alat pancang khusus. Contohnya ialah drop hammer

2) Crane adalah salah satu alat berat (heavy equipment) yang digunakan sebagai alat
pengangkat dalam proyek kontruksi. Crane bekerja dengan mengangkat material
yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan
material ditempat yang diinginkan

3) Concrete mixer truck Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam
menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya
adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini
adalah crusher dan concrete mixer truck.

4) Alat pemadatan tanah Alat pembantu untuk mendorong tanah dan meratakan


tanah yang telah di turunkan oleh truck. Alat ini juga dapat digunakan untuk
menghancurkan gumpalan tanah yang agar proses pemadatan berjalan dengan
lancar.

5) Backhoe Jenis peralatan penggalian, atau penggali, yang terdiri dari ember


penambangan di ujung lengan artikulasi dua bagian. Biasanya dipasang di
belakang traktor atau pemuat depan, yang terakhir membentuk 'pemuat backhoe.

6) Loader adalah mesin alat berat yang digunakan dalam konstruksi untuk
memindahkan atau memuat bahan seperti aspal, puing-puing pembongkaran,
kotoran, salju, pakan, kerikil, log, mineral mentah, bahan daur ulang, batu, pasir,
woodchip, dll ke dalam atau ke jenis mesin lainnya.
7) Ekskavator adalah alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang dan
rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian
(akskavasi).

8) Dump truck adalah truk yang isinya dapat dikosongkan tanpa penanganan. Truk
pembuang biasa digunakan untuk mengangkut barang semacam pasir, kerikil atau
tanah untuk keperluan konstruksi.

3. Factor factor yang mempengaruhi produktivitas alat


A. Dozer
Produktivitas dozer sangat tergantung pada ukuran blade, ukuran traktor dan jarak
tempuh. Kapasitas Blade Untuk mencarinya dapat digunakan rumus atau table.

Rumus  V =  WHL/2
denga nilai W = 1,5 – 1,67 (m) dan  Sudut α = 30 – 330
Waktu Siklus
Pemgisian blade umumnya dilakukan pada 40-50 ft (13-17 m) pertama dari jarak
tempuh. Pada saat kembali, blade dala keadaan kosong. Waktu angkut dan kembali
bulldozer dapat ditentukan dari jarak dibagi kecepatan untuk setiap variable.
Perhitungan waktu siklus ditentukan juga oleh suatu waktu yang konsisten (fixed
time- FT) yang merupakan waktu yang dibutuhkan bulldozer untuk mempercepat dan
memperlambat laju kendaraan. FT pada umumnya berkisar antara 0,10 – 0,15 menit.
Waktu yang diperlukan oleh dozer untuk melakukan 1 siklus adalah :

CT = FT + HT + RT

Perhitungan produktivitas pembersihan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan


rumus :

Prod (ha/jam) = (lebar cut (m) x kec (km/jam) x eff) : 10


Sedangkan produktivitas pemotongan kayu atau pepohonan
(menit/acre) dihitung dengan menggunakan rumus :
Prod = H (A x B + M1 x N1 + M2 x N2 + M3 x N3 + M4 x N4 + D x F)

Dengan H = factor kekerasan kayu


A = kepadatan pohon
B = base time
M = waktu pemotongan (menit)
N = banyak pohon per acre dengan diameter tertentu
D = jumlah diameter pohon pada ukuran lebih dari 6 ft (ft)
F = waktu pemotongan pohon dengan diameter lebih dari 2 meter atau 6 ft (menit/ft)

Tabel Faktor kekerasan kayu


Kekerasan kayu (%) H
75 – 100 % kayu keras 1,3
25 – 75% kayu keras 1,0
0 – 25 % kayu keras 0,7

B. Dump truck
Produktivitas suatu alat bergantung pada waktu siklus. Waktu siklus truck terdiri dari
waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu
perjalanan kembali dan waktu antri.
a. Waktu muat, tergantung pada :
o Uuran dan jenis alat pemuat
o Jenis dan kondisi material yang dimuat
o Kapasitas alat angkut
o Kemampuan operator alat muat dan alat angkut
b. Waktu pengangkutan tergantung pada :
o Jarak tempuh alat angkut
o Kondisi jalan yang dilalui
c. Waktu pembongkaran tergantung pada :
o Jenis dan kondisi material
o Cara pembongkaran material
o Jenis alat pengangkutan
d. Waktu antri tergantung pada :
o Jenis alat pemuat dan posisi alat pemuat
o Kemampuan alat angkut untuk berputar

C. Tower crane
Untuk mengetahui produktivitas tower crane pada proyek yang diamati yaitu mendata
volume material yang diangkat tower crane dan total waktu siklus pada proses
pengangkatan material oleh tower crane. Dari data tersebut yang akan dihitung untuk
mengetahui produktivitas tower crane dengan satuan kg/jam.

Perhitungan Waktu Siklus


Waktu siklus didapatkan dari pergerakan hoist, swelling, trolley, dan landing yang dihitung
sesuai teori yang dijalaskan di kajian pustaka diantara lain sebagai berikut:
a. Waktu tempuh vertical (Tv)
Dv
Tv =
Vv
Dimana :
Tv = waktu tepuh vertical (menit)
Dv = jarak tempuh vertical (m)
Vv = kecepatan hoist Tc (m/menit)

b. Waktu tempuh rotasi


Dr
Tr =
Vr
Tr = waktu tepuh rotasi (menit)
Dr = jarak tempuh rotasi (m)
Vr = kecepatan swing Tc (radian/menit)
c. Waktu tempuh horizontal (Th)
Dh
Th =
Vh
Dimana :
Th = waktu tepuh horizontal (menit)
Dh = jarak tempuh horizontal (m)
Vh = kecepatan trolley Tc (m/menit)

d. Waktu siklus total


Waktu siklus = waktu angkat + waktu pemasangan + waktu
bongkar + waktu kembali

Perhitungan produktivitas tower crane


output
Produktvitas =
input
Dimana :
Output = volume material (Kg)
Input = waktu siklus (jam)

Biaya oprasional tower crane


Biaya operasional didapatkan dari harga yang berdasarkan dari survey di lapangan dan
dihitung sesuai teori yang dijelaskan di kajian pustaka antara lain:

a. Biaya bahan bakar


Kebutuhan bahan bakar = FOM x FW x PBB x PK
Dimana
FOM : factor operasi mesin
FW : factor efesiensi wajtu operasi
PBB : kondisi standar pemakaian bahan bakar per horshepower
PK : standar mesin (KVA)
Bensin : 0,3 liter/horshepower/jam
Solar : 0,2 liter/horshepower/jam

b. Biaya pelumas
C
G = (DK x f)195,5 +
t
Dimana :
G : banyaknya minyak pelumas yang digunakan
DK : daya kuda standart mesin (KVA)
C : kapasitas karter mesin (liter)
F : factor pengoprasian

c. Biaya operator
biaya operator
Biaya operator =
jumlah jam kerjadalam1 bulan

d. Biaya sewa tower crane


e. Biaya mobilisasi dan demobilisasi
f. Biaya erection dan dismantle
g. Biaya pondasi + angkur, tie in dan section
h. Biaya asuransi

Anda mungkin juga menyukai