Anda di halaman 1dari 2

MENINGKATKAN BUDAYA BERKIRIM SURAT SEBAGAI

SEMANGAT LITERASI

Pada era kemajuan teknologi saat ini surat sudah kurang dilirik oleh siswa sebagai
sarana komunikasi. Siswa saat ini sibuk menggunakan gadget mereka dan menggunakan
aplikasi digital sebagai sarana komunikasi seperti Line, whatsapp, facebook dan instagram.
Oleh karena itu surat pribadi dianggap perlu diajarkan agar meningkatkan kemampuan
menulis dan berbahasa ini tidak hilang. Budaya berkirim surat perlu ditingkatkan kembali
untuk menciptakan semangat literasi pada siswa. Siswa sudah jarang menulis selain
mengerjakan tugas sekolah mereka. Untuk siswa di daerah maju, mereka sibuk menggunakan
aplikasi komunikasi digital yang membuat mereka jarang menulis dan memperhatikaan ejaan
yang baik dan benar.
Dalam Bahasa Inggris ada empat keterampilan. Keempatnya adalah keterampilan
mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.
Dalam hal ini, sekolah yang mayoritas laki – laki dan merasa kesulitan untuk memahami
mata pelajaran bahasa inggris karena memang bahasa inggris adalah bahasa asing. Sebagian
besar siswa merasa bahwa bahasa inggris itu adalah bahasa asing yang memiliki kesulitan
yang tinggi ketika hendak mempelajarinya.
Betapa pun baiknya pikiran, gagasan, perasaan, dan pengalaman seseorang jika tidak
mahir menyusun kalimat yang terulang akan menyebabkan pembaca tidak tertarik untuk
membaca dan memahami tujuan kalimat tersebut. Dengan demikian siswa SMK apalagi yang
mayoritas adalah laki - laki dalam menyampaikan pikiran, perasaan dan gagasan yang
komunikatif salah satunya melalui bahasa yang komunikatif dalam surat. Dalam penulisan
surat dibutuhkan kemahiran menyusun kalimat yang baik, benar, dan logis. Berdasarkan
pernyataan tersebut, masalah kalimat merupakan hal yang penting dan harus dikuasai oleh
siswa SMK dalam menulis surat terutama surat pribadi.
Tujuan pembelajaran menulis yang tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) tahun 2013 menyatakan bahwa siswa mampu menulis kreatif,
menyunting karangan sendiri atau karangan orang lain dengan memperhatikan penggunaan
ejaan, tanda baca, pilihan kata, struktur kalimat, dan kepaduan isi karangan. Dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi dinyatakan bahwa salah satu komponen dasar yang
diharapkan dapat dicapai siswa adalah menulis surat pribadi dengan memperhatikan
komposisi, isi, dan bahasa dengan indikator pencapaian hasil belajar, yakni (1) mampu
menentukan komposisi surat resmi dengan surat pribadi, (2) mampu menulis surat pribadi
dengan bahasa yang komunikatif, dan (3) mampu menyunting surat (Depdiknas, 2002:315).
Untuk mencapai tujuan pembelajaran maka tidak lepas dari model pembelajaran yang
digunakan oleh guru. Model pembelajaran menurut Tardif dalam Muhibbin Syah (2010: 198)
adalah “cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan,
khususnya kegiatan penyajian mata pelajaran kepada siswa”. Prosedur baku tersebut
digunakan oleh guru untuk mengajar di kelas. Selain itu dengan metode pembelajaran dapat
membantu guru dan memudahkan dalam penyampaian materi kepada siswa.
Salah satu model pembelajaran yang cocok dalam hal ini adalah Discovery Learning.
Discovery Learning adalah suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,
kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan
keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku (Hanafiah, 2012: 77). Tujuan
pembelajaran menggunakan metode discovery learning adalah untuk meningkatkan keaktifan
siswa dalam memperoleh dan memproses perolehan materi pelajaran, mengarahkan siswa
agar mengurangi ketergantungan kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi yang
diperlukan peserta didik, dan melatih siswa untuk mengeksplorasi lingkungan sebagai sumber
informasi untuk pembelajaran.
Semoga artikel ini dapat memberikan sedikit pencerahan kepada para pelaku
pendidikan khususnya peserta didik untuk melakukan inovasi dan kreasi pembelajaran daalm
berliterasi di abad 21 seperti sekarang ini yang lebih mengutamakan sesuatu hal yang praktis.

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas

Hanafiah. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.

Syah, Muhibbin. (2012). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

BIODATA PENULIS
Nama : Siti Vita Fatimah, S.Pd
Profesi : Guru Bahasa Inggris
Instansi : SMK Al Karamah Peterongan Jombang
Pendidikan Terakhir : S1 Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Jombang
Email : phieta1988@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai