10/8/2019

Sistem Pencernaan
Ruminansia
Dr. Ika Sumantri, S.Pt., M.Si., M.Sc.

Digestion (Pencernaan)
Pencernaan adalah proses pemecahan (breaking down) pakan menjadi senyawa yang
lebih sederhana sehingga dapat diserap ke dalam sistem aliran darah dan
dipergunakan oleh sel tubuh
Memahami proses pencernaan akan membantu dalam memilih pakan yang sesuai
dengan tipe sistem pencernaan ternak
Sistem pencernaan adalah sistem di mana pakan mengalamai proses pencernaan
secara fisik dan kimia, dimulai dari mulut hingga anus.
Memahami sistem pencernaan akan membantu untuk meningkatkan efisiensi pakan
dan memahami permasalahan kesehatan yang mungkin terjadi

1
 10/8/2019

Sistem Pencernaan Monogastrik

Sistem Pencernaan Monogastrik

2
 10/8/2019

Sistem Pencernaan Poligastrik: Ruminansia

Herbivora: sapi, kambing, domba, rusa
Memiliki 4 kompartemen lambung
Pencernaan oleh mikroorganisme di retikum dan rumen
60-75% energi berasal dari asam lemak volatil (Volatile Fatty Acids)
Sumber protein utama dari protein mikrobia rumen

Struktur Saluran Digesti

3
 10/8/2019

Kompartemen Rumen
Retikulum:
• Struktur menyerupai sarang
lebah, tersambung ke rumen,
berfungsi menyaring partikel
ukuran besar, proses regurgitasi
dan remastikasi, pencernaan
oleh mikroba

Rumen
• Kompartemen terbesar, tempat
fermentasi partikel pakan yang
utama, menyerupai continous
fermentor

4
 10/8/2019

Kompartemen Rumen
Omasum
• Berfungsi utama menyerap cairan

Abomasum
• Lambung sebenarnya, terjadi
pencernaan asam dan enzimatis

Perkembangan Ukuran Relatif Kompartemen

• Pencernaan pre-ruminant di awal kelahiran

• Rumen hanya sekitar 20% dari total kapasitas
lambung
• Belum mampu mencerna koarbohidrat kompleks
• Pada umur 3 minggu baru mulai mampu mencerna
pati

5
 10/8/2019

Perkembangan Ukuran Relatif Kompartemen

Fungsi Rumen
Berkembang seiring tumbuh kembangnya ternak
Rumen berfungsi
Tempat menyimpan makanan dan air
Tempat hidup populasi mikrobia
Tempat transit partikel pakan
Fermentasi rumen:
 Sintesis vitamin
 Sintesis AA dan protein mikroba
 Sintesis asam lemak volatil (VFA)
 Produksi gas CO2, CH4 dan NH3

6
 10/8/2019

Mikroorganisme Rumen
Bakteri, Fungi, Protozoa dan virus
Tipe:
Pendegradasi selulosa
Pendegradasi pati
Pendegradasi protein

Pencernaan Oleh Mikrobia Rumen

7
 10/8/2019

pH Rumen Berpengaruh Terhadap Pencernaan Ruminan

8
 10/8/2019

Komposisi Asam Lemak Volatil Dipengaruhi Jenis

Pakan

Feeding Ruminants: Carbohydrate

Harus mengandung serat, minimal antara 25% - 30%
Termasuk serat (fiber) adalah selulosa, hemiselulosa, lignin dan
soluble fiber (pektin, fruktan, b-glucans dll).
Untuk fungsi rumen dan pencernaan yang normal, panjang
pakan berserat minimal 0,5 inch
Pada sapi yang sehat, rumen berkontraksi sekitar 10-12 kali per
5 minutes  pakan diruminasi 40-50 kali per bolus

9
 10/8/2019

Feeding Ruminants: Carbohydrate

Pakan konsentrat, rendah serat, dan tinggi energi dapat
menyebabkan pH rumen turun hingga di bawah 6  menyebabkan
turunnya napsu makan, gangguan metabolis, hingga kematian
pH rumen di atas 7 dapat menyebabkan alkalosis dan keracunan 
menyebabkan kematian
Fermentasi selulosa akan menghasilkan asam acetat  penting
untuk menjaga pH rumen rumen antara 6-7
Pati dan gula terlarut akan terfermentasi menghasilkan asam
propionat  menurunkan pH rumen dan mengurangi produksi saliva
Untuk menjaga fungsi rumen tetap normal dan optimum, konsentrat
diberikan maksimum 70% dari BK ransum dan pakan berserat
minimum 30% BK ransum

10
 10/8/2019

Feeding Ruminants: Nitrogen

Kebutuhan protein pada ruminan sulit untuk diukur  oleh m.o.
rumen, protein didegradasi menjadi a. amino  a. amino didegradasi
dan fermentasi menjadi ammonia dan VFA
Kebutuhan protein lebih diukur sebagai N  ammonia untuk sintesis
protein m.o rumen  N pakan harus lebih dari 10 g N/kg DM
Mikrobia selulolitik (R. albus, R. flavefaciens) dapat tumbuh dengan
adanya ammonia dan tidak memerlukan asam amino
Bakteri pendegradasi pati memerlukan asam amino /peptides untuk
tumbuh/berkembang biak

11