KASUS MANAJEMN KONFLIK

Kasus 1

Anda adalah perawat sirkuler di ruang bedah/operasi. Anda ditugaskan di ruang 1 untuk bedah
umum, tetapi hari ini Anda ditugaskan di ruang 3, ruang ortopedi. Anda tidak terbiasa dengan
kebiasaan dokter ortopedi dan berusaha belajar dengan cepat sebelum ada operasi hari ini dengan
membaca catatan resume dokter. Sejauh ini Anda telah menyelesaikan dua operasi tanpa
insiden/kesalahan. Operasi berikutnya, pasien sudah masuk ke ruangan dan menyadari bahwa
petugas yang ada disana semuanya sangat tegang. Pasien yg ditangani adalah anak dari direktur
rumah sakit. Dokter ortopedi akan melakukan biopsi tulang untuk mengetahuan kemungkinan
keganasan. Anda mempersiapkan ruangan untuk biopsi, dan dokter bedah yg memiliki reputasi
“cepat marah” masuk ke ruangan. Anda tiba-tiba menyadari bahwa Anda telah menyiapkan area
steril dengan betadine, dan dokter bedah tersebut lebih menyukai penggunaan larutan desinfektan
yang lain. Dokter melihat apa yang telah Anda lakukan dan berteriak “Anda bodoh, Anda perawat
yang bodoh!”

Kasus 2

Anda adalah perawat yang bekerja di Unit Onkologi sejak Anda lulus pendidikan satu tahun yang
lalu. kinerja Anda mendapatkan pujian dari atasan Anda. Kadang-kadang Anda diminta untuk
bertugas di unit medikal bedah yang lain jika unit Anda tidak sibuk. Meskipun Anda tidak suka
meninggalkan unit Anda, Anda tetap melakukannya karena Anda merasa mampu dan Anda ingin
menunjukkan kemampuan Anda.

Malam ini Anda diminta untuk membantu ruang bersalin yang sedang sibuk. Anda menolak karena
Anda merasa tidak mampu dan tidak terlalu memahami tentang keperawatan maternitas. Atasan
Anda memaksa Anda dan mengatakan bahwa “Anda adalah orang yang paling kompeten. Pergi saja
dan lakukan yang terbaik.”

Tugas:

1. Pilih strategi penyelesaian konflik yang paling tepat berdasarkan hasil analisa data dan
identifikasi masalah (bisa lebih dari 1 strategi), dan jelaskan!
2. Berikan alasan mengapa tidak menggunakan strategi penyelesaian yang lain!