P1337433217027 - Anifatus Zahrof Fieoor - Klinik Sanitasi
P1337433217027 - Anifatus Zahrof Fieoor - Klinik Sanitasi
DISUSUN OLEH :
ANIFATUS ZAHRO FIELOOR
NIM. P1337433217027
Disusun sebagai persyaratan untuk menempuh mata kuliah Praktik Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan “Laporan Praktik Kerja Puskesmas Dan Penyuluhan
bantuan dari berbagai pihak baik materil maupun moril, penyusun mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Dr. Marsum, BE, S.Pd, MHP selaku Direktur Politeknik Kesehatan
2. Bapak Asep Tata Gunawan, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Lingkungan Purwokerto.
3. Bapak Suparmin, S.ST, M.Kes selaku Ketua Program Studi Diploma III Jurusan
4. Bapak Lagiono, SKM., M.Kes., selaku Pembimbing Institusi Praktik Kerja Puskesmas
Masyarakat.
10. Seluruh karyawan Puskesmas Pekuncen dan semua pihak yang telah membantu
Akhir kata, saya berharap semoga Allah SWT berkenan membalas semua
kebaikan pihak- pihak yang telah membantu. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
i
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................ 1
B. Tujuan......................................................................................................................... 2
C. Manfaat....................................................................................................................... 3
BAB II METODE PELAKSANAAN...........................................................................................4
A. Waktu dan Tempat......................................................................................................4
B. Organisasi................................................................................................................... 4
C. Kegiatan...................................................................................................................... 5
D. Pendanaan.................................................................................................................. 8
E. Tata Tertib................................................................................................................... 8
F. Pelaporan.................................................................................................................... 9
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH.................................................................................10
A. Keadaan Geografis....................................................................................................10
B. Keadaan Demografis.................................................................................................10
C. Derajat Kesehatan.....................................................................................................11
D. Sarana Prasarana Kesehatan....................................................................................21
E. Sarana Pelayanan Lingkungan..................................................................................22
BAB IV HASIL KEGIATAN....................................................................................................24
A. Alur Kegiatan Klinik Sanitasi......................................................................................24
B. Gambaran Kegiatan Penyuluhan...............................................................................24
C. Hasil Penyuluhan Individu.........................................................................................25
D. Hasil Penyuluhan Kelompok Kecil.............................................................................26
E. Hasil Penyuluhan Kelompok Besar............................................................................27
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................28
A. Simpulan................................................................................................................... 28
B. Saran......................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 29
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kriteria Penilaian Mahasiswa Praktik.....................................................................7
4.1 Penyuluhan Individu.............................................................................................25
4.2 Penyuluhan Kelompok Kecil.................................................................................26
4.3 Penyuluhan Kelompok Besar...............................................................................26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut H.L Blum (1974) derajat kesehatan dipengaruhi oleh faktor yaitu
besar adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan
lingkungan yang tidak memadai, baik kualitas maupun kuantitas serta perilaku hidup
bersih dan sehat yang masih rendah mengakibatkan timuknya penyakit diare,
mengetahui masalah sebenarnya kondisi rumah atau pemukiman pasien. Disisi lain
agar lebih baik, untuk mempermudah upaya tersebut dilaksanakannya Klinik Sanitasi.
mengintegritaskan upaya kuratif, promotif, dan preventif yang mempunyai peran dan
sebagai pusat informasi, pusat rujukan fasilitator dibidang kesehatan lingkungan dan
puskesmas secara pasif dan aktif didalam maupun di luar puskesmas. Klinik sanitasi
1
2
Klinik Sanitasi bukan sebagai kegiatan pokok yang berdiri sendiri, tetapi
sebagian integral dari kegiatan puskesmas yang dilaksanakan secara lintas program
dan lintas sektor di wilayah kerja puskesmas. Dalam pelaksanaan kegiatan Klinik
Lingkungan semester VI yang telah dibekali dengan teori berkaitan dengan faktor
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu bekerjasama dengan para medis dan tenaga medis untuk
lingkungan.
C. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
2. Bagi Puskesmas
4. Bagi Institusi
5. Bagi Mahasiswa
Puskesmas.
2. Tempat
B. Organisasi
sampai evaluasi maka disusun satuan tugas dengan susunan sebagai berikut :
Lingkungan
Nur’aini, S. Tr. KL
Susiyanti, SKM
Bendahara : Retno Kusmaningrum, SST.
Anggota : Semua Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan
C. Kegiatan
1. Persiapan
4
5
a. Rapat-rapat
c. Surat menyurat
d. Pertemuan koordinasi
2. Pelaksanaan
a. Pembelajaran
Rincian kegiatan:
a. Rapat-rapat
b. Penyusunan buku
c. Surat menyurat
d. Pertemuan koordinasi
lokasi praktik.
e. Pembekalan
Lingkungan
lingkungan.
praktik.
6) Praktik interview
7) Pelaporan.
f. Lapangan
berikut:
3) Intervensi
terlampir)
4) Supervisi
kepala puskesmas.
kepala puskesmas.
5) Evaluasi
D. Pendanaan
1. Institusi
a. Administrasi
b. Koordinasi
8
d. Pembekalan
g. Transportasi supervisor
2. Mahasiswa
b. Living Kost
E. Tata Tertib
b. Datang tepat waktu sesuai jam kerja yang telah di tentukan lokasi praktek
almamater
F. Pelaporan
terletak di jalur barat utara dan masuk dalam kategori Puskesmas Pedesaan. Puskesmas
Pekuncen merupakan Puskesmas Rawat inap yang wilayah kerjanya berbatasan dengan
Kabupaten Brebes, sehingga Pasien datang tidak hanya dari dalam wilayah tetapi juga ada
yang dari luar wilayah. Melihat potensi yang ada Puskesmas Pekuncen berusaha untuk
A. Keadaan Geografi
dengan wilayah kabupaten lain yaitu Kabupaten Brebes. Kecamatan Pekuncen memiliki
luas wilayah kurang lebih 9.27 Km2. Kecamatan Pekuncen terdiri dari 16 desa yaitu:
Cikawung, Desa Krajan, Desa Glempang, Desa Pasiraman Lor, Desa Pasiraman Kidul,
Dari 16 desa yang ada di Kecamatan Pekuncen tersebut, desa yang mempunyai
wilayah terluas adalah Desa Krajan yaitu sekitar 24,6 Km2 sedangkan Desa Pasiraman
Kidul merupakan desa yang mempunyai wilayah paling sempit yaitu sekitar 0,8 Km2.
B. Keadaan Demografi
1. Pertumbuhan Penduduk
10
11
Pekuncen adalah 81. 394 jiwa, yang terdiri dari 40.828 jiwa laki-laki (50.85%)
dan 40. 566 jiwa perempuan (49.14 %). Terdiri dari 23.956 rumah tangga/KK
2. Kepadatan Penduduk
terbesar pada umur 35-39 tahun yaitu sebanyak 6.665 jiwa, sedangkan
kelompok umur terkecil yaitu pada kelompok umur 70-74 tahun sebanyak
2.388 jiwa.
C. Derajat Kesehatan
1. Angka Kesakitan
a. Penyakit Diare
jumlah target penemuan kasus diare di tahun 2018 yaitu sebanyak 2208
b. Malaria
biasanya merupakan kasus import dari luar jawa. Meski demikian ini perlu
c. TB Paru
atau CDR (Case Detection Rate) BTA positif sebesar 34,40 %. Pada
tahun 2018 jumlah pasien TB Paru yang diobati sebanyak 24 kasus dan
e. HIV
HIV-AIDS yang tidak terdeteksi atau tidak terdata. Dan belum adanya
kerjasama tentang laporan data penyakit HIV AIDS dari rumah sakit.
g. Pneumonia Balita
kedepannya aka nada kerja sama jejaring dan jaringan agar pnemuan
2. Angka Kematian
sebagai berikut:
untuk mencapai Keluarga Sadar Gizi agar terwujud derajat kesehatan yang
jumlah balita yang ditimbang 4.084 balita dari 4.761 balita semua,
Pekuncen adalah 4 balita dan Gizi Buruk sebanyak 2 anak dan dari jumlah
4. Upaya Kesehatan
wilayah kerjanya.
berkesinambungan.
masyarakat pengembangan.
bahwa pada tahun 2018 terdapat 28 kasus baru BTA positif , angka
pengobatan lengkap sebesar 27 kasus, dan kasus pasien TBC yang sembuh
kesembuhan penderita TBC BTA positif adalah > 85%. Sehingga jika
Selain PSN dengan 3M, salah satu wujud kegiatan PSN yang juga
Jentik Berkala (PJB) yang dilakukan oleh kader kesehatan dibantu oleh
lintas sector/ormas/LSM.
IMS pada tahun 2018 sebanyak 4 kasus. Angka ini bisa merupakan
keadaan sebenarnya dan bisa juga bukan. Hal ini karena kasus penyakit
HIV-AIDS dan IMS merupakan fenomena gunung es, sehingga bisa saja
yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa dari sebanyak 17.991 rumah
yang ada. Didapatkan bahwa sebanyak 11.909 rumah termasuk dalam rumah
Akses rumah tangga terhadap air bersih dapat dilihat dalam tabel 59
minum yang layak. Jumlah Pendataan akses air bersih berdasarkan definisi
operasional sarana air bersih terbaru, sehingga cakupan akses rumah tangga
layak.
2) Kepemilikan Jamban
akses sanitasi layak ( jamban sehat ). dari jumlah tersebut, jumlah jamban
7. Promosi Kesehatan
Nasional. Hal ini dapat dilihat bahwa Promosi kesehatan merupakan salah satu
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku
hidup bersih dan sehat serta dalam lingkungan yang sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,
19
Republik Indonesia.
a. Penyuluhan Kesehatan
PIS PK. Intervensi yang dilakukan antara lain melalui kunjungan rumah
balita dll.
ada terdapat sebanyak 9.327 atau sebesar 44% rumah tangga yang di
pantau. Dan dari seluruh rumah yang dipantau sebesar 9.326 rumah atau
c. Posyandu
sebagai berikut:
sebesar 4,7 %.
sebesar 60,3 %.
sebesar 23 %.
sebesar 12 %.
adalah:
6. Pelayanan Imunisasi
dijangkau masyarakat.
3. Rawat Inap
memberikan pelayanan rawat inap bagi pasien. Adapun jumlah tempat tidur yang
ada yaitu sebanyak 12 tempat tidur. Pada tahun 2018 jumlah pasien yang keluar
(hidup dan mati) sebanyak 732 orang. Sebagai indikator mutu pelayanan
berdasarkan tabel 56, dapat diketahui bahwa angka BOR yaitu sebesar 54,5 %
ALOS sebesar 3 %.
4. Tenaga Kesehatan
sumber daya manusia sebagai pelaksana kegiatan dan program- program yang
ada. Adapun sumber daya manusia tersebut terdiri dari tenaga medis sebanyak 4
22
orang (3 orang dokter umum, 2 orang dokter gigi), tenaga perawat 11 orang,
perawat gigi 1 orang, bidan 23 orang, tenaga gizi 1 orang, tenaga kesehatan
orang, tenaga farmasi 2 orang, tenaga analis 1 orang,Rekam medis 1orang, staf
1. Posyandu
b. Membudayakan NKKBS.
atau 76 posyandu.
2. Desa Siaga
Pelayanan Minimal) adalah kegiatan Desa Siaga. Pada tahun 2018 telah
kegiatan ini berupa pembinaaan Desa Siaga, refreshing kader, kegiatan SMD dan
MMD di beberapa Desa, kegiatan pelatihan dan pendataan PHBS rumah tangga.
kemandegan atau perlu adanya upaya pengaktifan kembali agar program desa
sebagai salah satu pionir guna menuju Indonesia Sehat bisa tercapai. Karena
walaupun sudah masuk dalam kategori Desa siaga namun dari 16 Desa tersebut
12 desa masih dalam strata madya dan 4 Desa yang lainnya masuk dalam strata
Purnama. Kendala utama yang membuat Desa tersebut belum masuk dalam
strata Desa Siaga mandiri diantaranya adalah dukungan desa, berupa Peraturan
Desa tentang Desa siaga yang belum berjalan sebagai mana mestinya. Serta
Siaga.
3. FKD
(SMD).
Forum Kesehatan Desa (FKD) merupakan bagian dari desa siaga, dan
4. Poskesdes
1. Puskesmas
Pulang
1. Individu
masyarakat mengenai kesehatan yang biasanya dilakukan oleh satu pasien atau
klien dengan seorang Konselor. Dalam kegiatan ini masyarakat di bimbing melalui
perbincangan yang bersifat pivasi untuk membuat rasa nyaman bagi pasien
ataupun klien sehingga tercipta keterbukaan antara pasien atau klien dengan
konselor. Dalam penyuluhan individu ini kerahasaiaan pasien atau klien akan di
2. Kelompok Kecil
penyakit dan cara penanganan yang tepat terhadap penyakit tersebut. Kegiatan
penyuluhan dalam kelompok kecil membahas mengenai hal yang lebih umum
serta di jadikan sebagai ajang diskusi untuk konselor dan pasien ataupun klien.
Pekuncen selama satu bulan meliputi penyuluhan di dalam klinik sanitasi, PISPK,
penyuluhan di dalam Inspeksi sanitasi di Home Industri, dan masih banyak lagi
3. Kelompok Besar
Kegiatan penyuluhan dalam kelompok besar biasanya terdiri lebih dari lima
orang. Dalam kegiatan ini biasanya para klien akan menyampaikan masalah baik
lingkungan. Dalam kegiatan ini akan diberikan solusi dan edukasi kepada
selama satu bulan meliputi penyuluhan dalam kegiatan Survei Mawas Diri (SMD),
Posyandu, Kelas Ibu dan anak, dan masih banyak lagi kegiatan penyuluhan
Berikut ini merupakan kegiatan penyuluhan individu yang telah kami lakukan
ataupun cara hidup masyarakat yang dapat menjadi faktor penyebab terjadinya
27
penyakit. Dari beberapa pasien yang kami beri konseling terdapat beberapa pasien
yang mengalami penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu Sarcoptes Scabiei yang
berasal dari kutu hewan. Penyakit kulit ini biasa disebut dengan Kudis atau Scabies.
Scabies pada anak dapat menyebabkan rasa gatal dikulit dan luka akibat digaruk.
Gejala yang paling umum adalah rasa gatal yang amat sangat di area tungau
bersarang, bentol-bentol atau lepuhan pada kulit tempat kutu bersembunyi, kulit
kemerahan dan ruam. Gejala tersebut biasanya baru akan muncul 4 – 6 minggu
setelah kutu penyebab scabies menyerang kulit. Cara penyebaran penyakit ini sangat
mudah, yaitu dengan cara melalui kontak kulit (jabat tangan atau pelukan).
Dalam penyuluhan kelompok kecil kami mencari tahu masalah apa yang
sedang dihadapi oleh masyarakat sekitar dan selanjutnya kami memberikan arahan
permasalahan tersebut kemudian akan kami tampung dan akan dicarikan bersama –
sama pemecahan masalah yang tepat untuk permasalahan yang sedang marak di
kegiatan penyuluhan dalam kegiatan Survei Mawas Diri, Prolanis, PSN, serta dalam
kegiatan Klinik Sanitasi. Dalam kegiatan PKM selama sebulan di puskesmas terdapat
satu target yang belum tercapai yaitu kegiatan pemicuan. Hal tersebut dikarenakan
B. Saran
Saran yang dapat saya berikan untuk kegiatan Praktik Kesehatan Masyarakat
adalah untuk pihak institusi sebaiknya lebih mematangkan kembali rencana kegiatan
PKM sehingga tidak lagi terdengar informasi mendadak dari pihak kampus dan
pengurangan target kegiatan sebaiknya dikurangi agar mahsiswa lebih fokus dalam
mengerjakan suatu target. Selain itu untuk pemilihan waktu juga perlu
dipertimbangkan kembali karena waktu PKM terasa kurang pas dengan adanya
29
DAFTAR PUSTAKA
30