Materi :
Aliran Fluida
Disusun Oleh :
Ika Nurcahyaningsih
Group : 7/ Kamis
2. Naomi Simarmata
Halaman Judul
ii
RINGKASAN
Pada sistem perpipaan, selain pipa lurus yang datar dan tegak, dilengkapi
fitting berupa kran, bengkokan, perbesaran, pengecilan sambungan dan
manometer. Cairan yang dialirkan adalah air yang ditampung di dalam tangki,
sehingga bisa di recycle. Tujuan dari prak tikum ini adalah dapat menentukan laju
alir, bilangan reynold, hilang tekan, dan menjelaskan hubungan dari masing -
masing variabel operasi tersebut. Fluida adalah zat yang mengalir. Zat cair dapat
mengalir dengan sendirinya dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah
atau tekanan tinggi ke tekanan rendah. Fluida diklasifikasikan berdasarkan respon
saat mengalami perubahan tekanan, kekentalan, tipe aliran, dan kestabilan
debitnya.
Praktikum dimulai dengan mengatur kran bypass dan kran sistem pipa serta
kran manometer tertutup. Setelah itu, hidupkan pompa dan ukur debit air yang
keluar. Catat sebagai variabel 1. Kemudian buka kran sistem, kran manometer
masih dalam kondisi tertutup. Buka kran manometer per pasang dan catat
perbedaan tinggi di setiap manometer. Kemudian ulangi langkah dari yang paling
awal untuk variabel selanjutnya. Catat perbedaan tinggi setiap manometer pada
masing-masing variabel.
Berdasarkan hasil percobaan didapatkan bahwa bilangan Reynold
berbandning terbalik dengan factor driksi, dimana semakin besar bilangan
Reynold maka factor friksi akan semakin menurun dan sebaliknya. Nilai Le/D
valve, sambungan, dan pengecilan yang didapat dari hasil percobaan lebih besar
dibandingkan nilai Le/D teoritis. Sedangkan nilai Le/D bengkokan dan pembesaran
yang didapat dari hasil percobaan lebih kecil dibandingkan nilai Le/D teoritis.
Hubungan laju alir dengan bilangan Reynold dan pressure drop adalah
berbanding lurus. Saran untuk praktikum selanjutnya yaitu amati pembacaan
manometer dengan teliti, usahakan tidak ada udara di dalam pipa saat percobaan
berlangsung, dan mengubah laju alir dengan cara membuka kran secara perlahan.
iii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal praktikum unit
operasi teknik kimia yang berjudul Aliran Fluida.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dan kerja sama dari
berbagai pihak maka laporan ini tidak akan dapat terselesaikan. Oleh karena itu,
penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Didi Dwi Anggoro, M. Eng. selaku dosen penanggung jawab
Laboratorium Unit Operasi Teknik Kimia
2. Prof. Dr. Ir. Didi Dwi Anggoro, M. Eng. selaku dosen pengampu materi
Aliran Fluida
3. Peter Kusnadi selaku koordinator asisten Laboratorium Operasi Teknik
Kimia
4. Rifqi Maulana Adiasa dan Evie Riswanda selaku asisten pembimbing
materi Aliran Fluida
5. Segenap asisten Laboratorium Unit Operasi Teknik Kimia
Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah wawasan
pembaca. Laporan ini disadari masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari berbagai pihak diharapkan untuk kesempurnaan laporan.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
RINGKASAN ..................................................................................................iii
PRAKATA...................................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
DAFTAR TABEL...........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan Praktikum .............................................................................. 1
1.4 Manfaat Praktikum............................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 3
2.1 Pengertian Fluida ............................................................................... 3
2.2 Klasifikasi Aliran Fluida .................................................................... 3
BAB III METODE PRAKTIKUM .................................................................. 8
3.1 Rancangan Percobaan ........................................................................ 8
3.1.1 Rancangan Praktikum ............................................................ 8
3.1.2 Penetapan Variabel ................................................................ 8
3.2 Bahan dan Alat yang Digunakan......................................................... 8
3.3 Gambar Rangkaian Alat ..................................................................... 9
3.4 Prosedur Praktikum...........................................................................10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 11
2.1 Hubungan Bilangan Reynold (Re) terhadap Faktor Friksi ...................11
2.2 Perbandingan Panjang Ekivalen (Le/D) Fitting Praktis dan Teoritis ....14
2.3 Hubungan Laju Alir (v) terhadap Bilangan Reynold (Re) ...................15
2.4 Hubungan Laju Alir (v) terhadap Pressure Drop (∆P) ........................16
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 18
5.1 Kesimpulan.......................................................................................18
v
5.2 Saran ................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 19
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hubungan Bilangan Reynold terhadap Faktor Friksi (f) pada Pipa
Besar..............................................................................................11
Tabel 4.2 Hubungan Bilangan Reynold terhadap Faktor Friksi (f) pada Pipa
Kecil ..............................................................................................12
Tabel 4.3 Perbandingan Le/D Praktis dan Le/D Teoritis .....................................14
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA
LEMBAR PERHITUNGAN
REFERENSI
LEMBAR ASISTENSI
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Dapat menghitung panjang ekuivalen dari fitting yang berupa kran (valve),
pembesaran (sudden enlargement), pengecilan (sudden contraction),
bengkokan (elbow) dan sambungan (flange).
6. Mampu menjelaskan hubungan antara laju alir dengan bilangan Reynold
dan hilang tekan.
7. Mampu membuat laporan praktikum aliran fluida.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Yaitu bila zat cair yang mengalir memberikan hubungan yang tidak linier
(kurva lengkung), yang termasuk ini adalah fluida kental (pekat).
Aliran fluida cair dalam pipa, bila ditinjau dari kestabilan kapasitas atau
debitnya, dibagi 2 yaitu:
1. Aliran dalam keadaan stabil (steady state), apabila debitnya selama waktu
yang ditinjau adalah tetap.
2. Aliran dalam keadaan tak stabil (unsteady state), apabila debitnya tidak
tetap/berubah.
Sedangkan tipe aliran bila ditinjau dari olakan yang terjadi dibagi 2 yaitu:
1. Aliran laminar; bila partikel fluida bergerak dalam lintasan lintasan yang
paralel, dengan kecepatan rendah sehingga tidak terjadi arus olakan.
2. Aliran turbulen; bila partikel fluida bergerak dalam lintasan lintasan tak
teratur dengan kecepatan tinggi sehingga terjadi arus olakan.
Untuk mengetahui tipe aliran fluida dalam pipa, yang paling mudah
dengan menghitung bilangan Reynold (Re) menurut Giles (1997) dalam buku
Fluid Mechanics and Hydraullic. 2nd ed. New York: Mc Graw Hill Book. Co.
𝜌 𝐷𝑉
𝑅𝑒 =
𝜇
4
𝑔 ∆𝑉 2 ∆𝑃
∆𝐸 + ∆𝑍 + + + Q + ∑ 𝐹 = −𝑊𝑓
𝑔𝑐 2𝛼𝑔𝑐 𝜌
Keterangan:
∆𝐸 = beda tenaga dakhil
𝑔
∆𝑍 = beda tenaga potensial
𝑔𝑐
∆𝑉2
= beda tenaga kinetis
2𝛼𝑔𝑐
∆𝑃
= beda tenaga tekan
𝜌
5
Perhitungan besarnya friksi pipa lurus juga bisa menggunakan persamaan
Fanning atau persamaan D’Arcy, untuk keperluan teknis praktis biasanya
menggunakan persamaan D’Arcy :
𝑓 𝐿 𝑉2
𝐹= (Giles, 1997)
2 𝑔𝑐 𝐷
Dimana:
𝐹 = friksi
𝑓 = faktor friksi D’Arcy
𝐷 = diameter dalam pipa
𝐿 = panjang pipa
𝑉 = laju alir
Besarnya nilai faktor friksi (𝑓) bisa dihitung dengan menggunakan rumus
persaman D’Arcy :
𝐹 2 𝑔𝑐 𝐷
𝑓= (Giles, 1997)
𝐿 𝑉2
Dimana:
𝑓 = faktor friksi D’Arcy
∆𝑃
𝐹 = friksi =
𝜌
Dimana:
𝑓 = faktor friksi D’Arcy
∆𝑃
𝐹 = friksi =
𝜌
6
𝐷 = diameter dalam pipa
𝐿𝑒 = panjang ekuivalen fitting
𝑉 = laju alir
Harga Le yang didapat dinyatakan dalam angka tak berdimensi menjadi
Le/D untuk masing-masing fitting.
7
BAB III
METODE PRAKTIKUM
8
3. Sistem pemipaan yang terdiri : pipa lurus, sambungan, bengkokan,
kran, pembesaran, pengecilan.
4. Manometer dengan media pengukur air raksa.
B. Peralatan pembantu, yang terdiri dari:
1. Picnometer ; untuk menentukan rapat massa
2. Stopwatch ; untuk mengukur waktu
3. Gelas ukur 500 ml ; untuk mengukur volume
4. Jangka Sorong ; untuk mengukur diameter pipa
9
8. Pipa lurus vertikal
9. Pipa lurus datar
10. Pipa lurus datar
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
35
30
25
15
10
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
Bilangan Reynold (NRe)
Gambar 4.1 Hubungan Bilangan Reynold terhadap Faktor Friksi (f) pada Pipa
Besar
Tabel 4.2 Hubungan Bilangan Reynold terhadap Faktor Friksi (f) pada Pipa
Kecil
No Bilangan Reynold (Re) Faktor friksi (f)
1 489,4572 0,6130
2 897,3382 0,2390
3 1713,1001 0,0811
4 2120,9811 0,0630
5 2528,8621 0,0797
6 4976,1480 0,0322
7 5384,0290 0,0296
8 5791,9100 0,0283
9 6199,7910 0,0247
10 6607,6720 0,0276
11 7423,4340 0,0257
12 8239,1959 0,0238
13 9054,9579 0,0215
14 10278,6009 0,0182
15 12318,0058 0,0135
12
0,7
0,6
0,5
0,3
0,2
0,1
0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000
Bilangan Reynold (NRe)
Gambar 4.2 Hubungan Bilangan Reynold terhadap Faktor Friksi pada Pipa
Kecil
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat dilihat hubungan antara
bilangan Reynold dan faktor friksi pada pipa besar dan pipa kecil yaitu semakin
besar bilangan Reynold maka faktor friksi yang dihasilkan semakin kecil.
Berdasarkan teori yang ada bilangan Reynold dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut.
𝜌.𝐷.𝑣
Re =
𝜇
Dimana:
Re = bilangan Reynold
D = diameter dalam pipa
𝜌 = rapat massa fluida
𝑣 = laju alir fluida
𝜇 = viskositas fluida
Berdasarkan hubungan pada faktor friksi, rumus awal dari faktor friksi
berdasarkan pada persamaan D’Arcy akan menjadi:
𝑓 𝐿 𝑉2
𝐹=
2 𝑔𝑐 𝐷
Dimana:
𝐹 = friksi
𝑓 = faktor friksi D’Arcy
𝐷 = diameter dalam pipa
13
𝐿 = panjang pipa
𝑉 = laju alir
Pada persamaan D’Arcy factor friksi berbanding terbalik dengan laju alir
fluida, sedangkan laju alir fluida menjadi factor terpenting dalam penentuan
bilangan Reynold yang menentukan sifat aliran laminar, transisi, atau turbulen
(Wibowo dkk., 2017). Dapat disimpulkan hasil percobaan sesuai dengan teori
yang ada yaitu semakin besar bilangan Reynold maka faktor friksi yang
dihasilkan semakin kecil.
Akan tetapi terdapat ketidaksesuaian dimana Le/D praktis lebih kecil dari Le/D
teoritis. Hal tersebut terdapat pada fitting valve (1), bengkokan (2), dan
pembesaran (5). Dalam hal ini hasil perhitungan Le/D praktis dipengaruhi oleh
14
faktor teknis dalam pelaksanaan percobaan. Adanya gelembung udara yang
terperangkap menyebabkan error dalam pembacaan manometer sehingga
besaran pressure drop yang didapatkan lebih kecil dari yang sebenarnya
sehingga Le/D praktis yang didapatkan lebih kecil dari teoritis.
6000
5000
Bilangan Reynold (NRe)
4000
3000
2000
1000
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Laju alir (cm/s)
Gambar 4.3 Hubungan Laju Alir terhadap Bilangan Reynold pada Pipa Besar
14000
12000
Bilangan Reynold (NRe)
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 50 100 150 200
Laju alir (cm/s)
Gambar 4.4 Hubungan Laju Alir terhadap Bilangan Reynold pada Pipa Kecil
Dapat dilihat bahwa semakin besar laju alir, maka semakin besar
bilangan Reynoldnya. Hal ini dikarenakan laju aliran fluida sangat
15
mempengaruhi perubahan tekanan dan jenis aliran fluida (Dharma dan
Prasetyo, 2012).
Bilangan Reynold sendiri dipengaruhi oleh kecepatan aliran fluida (Vf),
diameter dalam pipa pengujian (D), dan viskositas kinematik fluida (µ).
Semakin bertambahnya kecepatan fluida, maka bilangan Reynold juga akan
bertambah (Dharma dan Prasetyo, 2012). Oleh karena itu, dapat disimpulkan
hasil percobaan telah sesuai dengan teori yang ada.
50000
45000
40000
Pressure Drop (∆P)
35000
Pipa Besar
30000
25000 Valve
20000 Perbesaran
15000 Bengkokan
10000 Sambungan
5000
0
0 20 40 60 80
Laju Alir cm/s
Gambar 4.5 Hubungan Laju Alir Fluida terhadap Pressure Drop Pipa Besar
16
40000
35000
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Dalam praktikum aliran fluida ini, laju alir dapat dihitung dengan membagi
debit aliran dengan luas penampang dalam pipa dimana debit aliran dapat
diperoleh dari pengaturan kran bypass.
2. Besarnya bilangan Reynold dari tiap perubahan laju alir dapat dihitung
𝜌 𝐷𝑉
dengan persamaan 𝑅𝑒 = , dimana 𝜌 adalah densitas fluida, D adalah
𝜇
5.2 Saran
1. Amati pembacaan manometer dengan teliti.
2. Usahakan tidak ada udara di dalam pipa saat percobaan berlangsung.
3. Mengubah laju alir dengan cara membuka kran secara perlahan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Dharma dan Prasetyo. 2012. Pengaruh Perubahan Laju Aliran terhadap Tekanan
dan Jenis Aliran yang Terjadi pada Alat Uji Praktikum Mekanika Fluida .
Jurnal Turbo. ISSN 2301-6663, Volume 1, No. 2. Jurusan Teknik Mesin.
Universitas Muhammadiyah Metro.
Diyono, Ikhsan. 2002 . Operasi Teknik Kimia I. Semarang: Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Giles, Ronald. 1997. Fluid Mechanics and Hydraullic. 2nd ed. New York: Mc
GrawHill Book. Co.
Wibowo, S. S., Suharno, K., Widodo, S., 2017. Analisis Debit Fluida pada Pipa
Elbow 90° dengan Variasi Diameter Pipa. Jurnal Teknik Mesin: Universitas
Tidar.
19
LAPORAN SEMENTARA
Materi:
Aliran Fluida
Kelompok : 7/ Kamis
Anggota : 1. Andi Irawan NIM 21030118120066
2. Ika Nurcahyaningsih NIM 21030118120008
3. Naomi Simarmata NIM 21030118120024
Laju alir v
Debit Re pada pipa R (beda tinggi manometer)
No. (cm/s)
(ml/s)
Pbesar Pkecil Pbesar Pkecil 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2,4 1,22 6,56 211,55 489,72 0,6 0,02 0,02 0,2 0,02 0,02 0,2 0,2 0,2
2 4,4 2,24 12,02 387,84 897,81 0,6 0,02 0,02 0,2 0,02 0,02 0,2 0,4 0,2
3 8,4 4,29 22,95 740,41 1714,01 0,6 0,02 0,04 0,2 0,04 0,02 0,2 0,6 0,2
4 10,4 5,31 28,42 916,70 2122,10 0,8 0,04 0,04 0,2 0,04 0,04 0,4 0,6 0,2
5 12,4 6,33 33,88 1092,99 2530,20 0,8 0,04 0,06 0,2 0,04 0,04 0,6 0,6 0,8
6 24,4 12,45 66,67 2150,72 4978,78 1,2 0,06 0,06 0,4 0,06 0,06 1,2 1 1
7 26,4 13,47 72,13 2327,01 5386,88 1,2 0,08 0,08 0,4 0,06 0,08 1,2 1 1,2
8 28,4 14,49 77,59 2503,30 5794,98 1,4 0,1 0,1 0,4 0,08 0,08 1,4 1,2 1,2
9 30,4 15,51 83,06 2679,59 6203,07 1,6 0,1 0,1 0,6 0,08 0,1 1,4 1,2 1,2
10 32,4 16,53 88,52 2855,88 6611,17 1,8 0,2 0,2 0,6 0,1 0,1 1,6 1,6 1,6
11 36,4 18,57 99,45 3208,46 7427,37 2 0,2 0,2 0,8 0,2 0,2 2 1,6 2
12 40,4 20,61 110,38 3561,03 8243,56 2,4 0,4 0,4 0,8 0,2 0,2 2,2 2 2,2
13 44,4 22,65 121,31 3913,62 9059,75 2,8 0,4 0,4 1,2 0,4 0,2 2,4 2,2 2,4
14 50,4 25,71 137,70 4442,48 10284,04 3,2 0,6 0,6 1,2 0,4 0,4 2,6 2,4 2,6
15 60,4 30,82 165,03 5323,92 12324,53 3,8 0,6 0,6 1,4 0,4 0,4 3 2,6 2,6
Rumus Perhitungan
a. Menghitung laju alir (v)
𝑣
𝑄=
𝑡
𝑄
𝑣=
𝐴
b. Menghitung Bilangan Reynold (Re)
𝜌.𝐷.𝑣
𝑅𝑒 =
𝜇
c. Menghitung hilang tekan pada pipa
𝑔
∆𝑃 = 𝑅(𝜌𝐻 − 𝜌𝐿 )
𝑔𝑐
d. Rumus perhitungan F
Untuk pipa lurus horizontal besar dan pipa lurus horizontal kecil
∆𝑃
𝐹=
𝜌𝑎𝑖𝑟
Untuk pipa lurus horizontal kecil atas dan pipa lurus vertical kecil
∆𝑃 − ∆𝑍
𝐹=
𝜌𝑎𝑖𝑟
k = 0,325
2. Pada Pembesaran
𝐷12
k = 0,4 (1 − )
𝐷22
1,582
k = 0,4 (1 − )
0,6832
k = 0,661