P7. Sistem Pencernaan PDF
P7. Sistem Pencernaan PDF
Sistem Pencernaan
Sudewi Mukaromah Khoirunnisa
Program Studi Farmasi
metabolism. Pencernaan dan arbsorpsi terjadi dalam saluran pencernaan. Setel
diserap makan mereka tersedia bagi semu sel dalam tubuh kita dan digunakan oleh
Pendahuluan metabolisme.
• Suatu produk sekretorik sel parietal selain HCl, penting untuk penyerapan
vitamin B12
• Vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah
• Apabila tidak terdapat faktor intrinsik, Vitamin B12 tidak dapat diserap à
produksi eritrosit terganggu à anemia pernisiosa
Regulasi sekresi asam lambung
• Sel parietal
• Reseptor asetilkolin, gastrin, dan histamin à menstimulasi produksi asam
lambung
• Reseptol PGE2 dan I2 à menginhibisi produksi asam lambung
• Gastrin: hormone di lambung dan duodenum à respon ingesti makanan
• Histamin: dilepaskan dari sel di mukosa lambung dan berdifusi ke sel
parietal, suatu stimulan asam kuat yang diproduksi dan disimpan dalam
jumlah besar di mukosa. Secara normal tidak disekresikan
• Pepsin : enzim proteolitik à mencerna protein
Pengaturan sekresi lambung
• Mekanisme neural dan hormonal mengatur pengeluaran cairan lambung
• Mekanisme stimulasi dan inhibisi terjadi dalam 3 fase:
• Fase sefalik (reflex) à sebelum makanan masuk
• Fase gastrik à makanan masuk ke lambung
• Fase intestinal à makanan masuk ke duodenum
Apa yang terjadi pada ketiga fase tersebut?
Fase Sefalik à melalui saraf vagus
• Mengacu pada peningkatan sekresi HCl dan pepsinogen yang terjadi
secara cepat sebagai respon terhadap rangsangan yang bekerja pada
kepala bahkan sebelum makanan mencapai lambung
• Eksitasi mencakup:
• Melihat dan memikirkan makanan
• Stimulasi reseptor dan bau
• Menuju hipotalamus, medulla oblongata (nucleus vagus) à stimulasi kelenjar
lambung (HCl dan pepsinogen)
• Inhibisi mencakup:
• Hilangnya nafsu makan dan depresi
• Penurunan dalam stimulasi bagian parasimpatik
Fase gastrik
• Terjadi ketika makanan sudah berada di dalam lambung
• Eksitasi mencakup:
§Distensi lambung
§Aktivasi kemoreseptor oleh peptide, kafein, dan peningkatan pH
§Pelepasan gastrin ke dalam darah à peningkatan pelepasan HCl
• Inhibisi mencakup:
• pH <2
• Gangguan emosional yang menurunkan kerja parasimpatis
Fase intestinal
• Fase eksitasi
• pH rendah; secara parsial makanan yang terdigesti masuk ke
duodenum dan mendorong aktivitas kelenjar gastrin melalui
gastrin intestinal
• Fase inhibisi (reflex enterogastric)
• Distensi duodenum, keberadaan khimus berlemak, asam atau
hipertonis, dan atau iritan dalam duodenum
Aktivitas kontraksi lambung
Motilitas lambung bersifat kompleks dan dikontrol oleh beberapa faktor:
1. Pengisian lambung (gastric filling)
2. Penyimpanan lambung (gastric storage)
3. Pencampuran lambung (gastric mixing)
4. Pengosongan lambung (gastric emptying)
Pengisian Lambung
• Dalam keadaan kosong, volume lambung ± 50 mL, namun dapat
mengembang dengan daya tampung lambung ± 1L
• Tekanan dalam lambung tetap rendah sampai mendekati daya tampung
1L à peran dari kelenturan otot polos lambung memungkinkan
ukurannya berubah pada tekanan yang tetap
• Plastisitas – kemampuan intrinsik otot polos untuk memberikan respon
tekanan-relaksasi
• Respon yang dimediasi oleh reflex:
• Relaksasi reseptif – makanan berjalan melalui esophagus, relaksasi otot lambung
• Relaksasi adaptif – lambung dilatasi pada saat terisi
Penyimpanan lambung
• Gelombang peristaltik bergerak ke pylorus dengan kecepatan 3
gelombang/menit
• Ritme eletrikal dasar ini diatus oleh sel pacemaker (sel Cajal) pada fundus à
mengatur kecepatan kontraksi
• Sel tersebut menghasilkan potensial gelombang lambat yang menyapu ke
bawah di sepanjang lambung menuju sfingter pylorus
• Gelombang peristaltik menyebar ke seluruh fundus dan korpus lalu ke antrum
dan sfingter pylorus.
• Lapisan otot di fundus dan korpus tipis sehingga kontraksi lemah. Saat
mencapai antrum, gelombang menjadi lebih kuat karena otot di antrum yang
tebal.
Pencampuran lambung
• Berlangsung di antrum yang berotot tebal à peristaltic kuat
• Kontraksi peristaltic lambung yang kuat merupakan penyebab makanan
bercampur dengan sekresi lambung menghasilkan kimus
• Gelombang peristaltic di antrum mendorong kimus ke arah sfingter pylorus
• Lubang sfingter pylorus cukup besar untuk air dan cairan lain lewat tetapi tidak
cukup untuk kimus. Dari 30ml kimus yang ditampung oleh antrum, hanya
beberapa milliliter yang dapat melalui sfingter
• Kimus akan:
• Dihantarkan sejumlah kecil ke duodenum
• Mendorong kembali ke lambung untuk pencampuran lebih lanjut
Gerakan tersebut disebut dengan retropulsi, menyebabkan kimus bercampur rata di antrum
Kontraksi lambung
Pengosongan lambung
• Pengosongan lambung diatur oleh:
• Refleks enterogastrik neural
• Mekanisme hormonal (enterogastrone)
• Mekanisme ini menginhibisi sekresi lambung dan pengisian duodenum
• Kimus kaya karbohidrat secara cepat bergerak melalui duodenum
• Kimus berlemak secara lambat dicerna sehingga lebih lama tinggal di
lambung
Faktor yang mempengaruhi pengosongan
lambung
• Jumlah kimus di lambung
• Derajat keenceran kimus
• Kesiapan duodenum menerima kimus (lemak, asam,
hipertonisitas, peregangan). Adanya satu atau lebih rangsangan
tersebut mengaktifkan reseptor duodenum yang sesuai,
kemudian memicu syaraf atau hormone yang mengerem
motilitas lambung dan memperlambat pengosongan lambung
dengan menurunkan eksitabilitas otot polos lambung
• Berlanjut di korpus lambung di bawah pengaruh amilase air liur yang ikut
tertelan
• Pencernaan protein dimulai di antrum lambung, tempat peristaltic yang
kuat mencampur makanan dengan getah lambung
Pankreas
• Berada dekat dengan
kurvatura besar lambung
• Bagian kepala dikelilingi oleh
duodenum & ekor berbatasan
dengan limpa
• Fungsi eksokrin
• Mensekresi cairan pankreatik
yang memecah makanan
• Sel asinus (bagian dari sel
sekretori) mengandung granul
zymogen dengan enzim
pencernaan
• Fungsi endokrin
• Melepaskan insulin dan glukagon
Komposisi dan fungsi cairan pankreatik
• Larutan air mengandung enzim dan elektrolit:
• Menetralkan kimus yang asam
• Memberikan lingkungan optimal untuk ensim pankreatik
• Mengandung natrium bikarbonat à menetralkan cairan asam yang datang dari
lambung à melindungi duodenum dari kerusakan oleh asam
• Bagian eksokrin dari pancreas terdiri dari sel sekretorik yang berhub
dengan ductus yang akhirnya bermuara ke duodenum
• Seperti pepsinogen, enzim pankreas aktif bila diperlukan: enzim
proteolitik (untuk pencernaan protein), amilase pancreas (pencernaan
karbohidrat), lipase pancreas (pencernaan lemak)
Enzim proteolitik pankreas
• Mensekresi trypsinogen, kimotripsinogen, dan
prokarboksipeptidase dalam bentuk inaktif
• Setelah mencapai duodenum, trypsinogen diaktifkan oleh
enterokinase à tripsin
• Tripsinogen harus tetap berada dalam bentuk inaktif di dalam
pankreas untuk mencegah mencerna sel dimana dia terbentuk
(di sel asinus)
• Pankreas menghasilkan inhibitor tripsin yang menghambat kerja
tripsin jika enzim ini tidak sengaja aktif
• Tripsin mengaktifkan:
• Kimotripsinogen à kimotripsin
• Prokarbiksipeptidase à karboksipeptidase
• Tiap enzim proteolitik menyerang ikatan peptida yang berbeda
• Produk akhir yang dihasilkan yaitu campuran asam amino dan rantai
peptida pendek
Amilase pankreas
• Berperan dalam pencernaan karbohidrat dengan mengubah polisakarida
menjadi disakarida
• Amilase disekresikan dalam bentuk aktif karena amilase tidak membahayakan
sel skretorik
Lipase pankreas
• Bertanggung jawab mencerna lemak
• Menghidrolisis trigliserida makanan menjadi monogliserida dan asam lemak
bebas
• Lipase disekresikan dalam bentuk aktif
Pengaturan sekresi pankreatik
• Sekretin dan CCK (kolesitokinin) dilepaskan ketika kimus lemak atau
asam masuk ke duodenum
• CCK dan sekretin masuk ke aliran darah
• Selama mencapai pankreas:
• CCK menginduksi sekresi cairan pankreatik yang mengandung enzim
• Sekretin menyebabkan sekresi cairan pankreatik mengandung bikarbonat
• Stimulasi vagus juga mengakibatkan pelepasan cairan pankreatik
Empedu
• Disekresi secara kontinyu oleh hati
• Tidak mengandung enzim pencernaan
• Garam2 empedu mengemulsikan globul lemak à memudahkan
pencernaannya oleh lipase
• Transpor produk akhir dari metabolisme lemak ke villi usus à dapat
diserap ke dalam pembuluh limfe
Komposisi empedu
• Warna kuning-hijau, larutan alkali mengandung garam empedu, pigmen
empedu, kolesterol, lemak netral, fosfolipid dan eletrolit
• Garam empedu adalah derivat kolesterol yang
• Mengemulsi lemak
• Memfasilitasi absorbs lemak dan kolesterol
• Membantu solubilisasi kolesterol
• Sirkulasi enterohepatic mendaur ulang garam empedu
• Pigmen empedu yang utama adalah bilirubin, produk buangan dari heme
Kandung empedu
• Kantung hijau pada permukaan ventral hati, berdinding tipis
• Menyimpan dan mengkonstentrasi empedu dengan
mengabsorbsi air dan ion2nya
• Melepaskan empedu melalui saluran sistis, yang mengalir ke
saluran empedu
Usus Halus
• Tembat berlangsungnya sebagian besar pencernaan dan penyerapan
• Setelah isi lumen meninggalkan usus halus, tidak terjadi lagi pencernaan
walaupun usus besar dapat menyerap sejumlah kecil garam dan air
• Panjang 6,3 m, diameter 2,5cm
• Dibagi menjadi 3 bagian: duodenum, jejunum, ileum
Pencernaan pada usus halus
• Saat masuk duodenum:
• Karbohidrat dan protein sebagian dicerna
• Pencernaan di usus halus
• Kimus dilepaskan perlahan ke duodenum
• Hipertonis dengan pH << à pencampuran diperlukan à untuk proses
pencernaan
• Absorbsi nutrisi terjadi disini
Motilitas pada usus halus
• Gerakan usus halus pada umumnya adalah segmentasi, bukan peristaltis.
Segmentasi : mencampur dan mendorong kimus, memejankan ke
permukaan absorptif
• Diinisiasi oleh sel pacemaker (sel cajal)
• Menggerakkan isi ke arah katup ileosekal
• Setelah nutrisi diabsorbsi
• Peristaltis dimulai sbg respon dari hormone mitilin dengan tiap gelombang mulai
distal ke bagian sebelumnya
• Bakteri, sel mukosa, dan debris bergerak ke usus besar
Segmentasi
usus halus
• Sekresi usus halus tidak mengandung enzim pencernaan, tapi pencernaan
di dalam lumen usus halus dilakukan oleh enzim pancreas. Enzim usus
halus bekerja intrasel di dalam membrane brush border
• Lumen usus halus menghasilkan mucus yang berfungsi sebagai proteksi
dan lubrikasi, dan menghasilkan H2O
• Akibat aktivitas enzim pankreas:
• Lemak direduksi à monogliserida dan asam lemak bebas yang dapat diserap
• Protein à peptida kecil dan asam amino
• Karbohidrat à disakarida dan monosakarida
• Permukaan luminal sel epitel usus halus terbentuk tonjolan seperti
rambut à brush border.
• Brush border mengandung:
• Enterokinase à mengaktifkan enzim pancreas trypsinogen
• Golongan disakaridase (sukrase, maltase, laktase) à menyelesaikan pencernaan
karbohidrat dengan menghidrolisis disakarida yang tersisa (sukrosa, maltose,
laktosa) menjadi monosakarida penyusunnya
• Aminopeptidase à hidrolisis fragmen peptide kecil menjadi komponen asam
aminonya
Penyerapan karbohidrat
• Karbohidrat sampai di usus halus untuk diserap dalam bentuk disakarida
maltose, sukrosa, dan laktosa
• Disakarida à monosakarida yang dapat diserap (glukosa, galaktosa, fruktosa)
• Glukosa dan galaktosa diserap oleh transport aktif. Pembawa di batas luminal
mengangkut monosakarida dan Na+ dari lumen ke dalam interior sel usus
• Setelah berada di dalam sel, keluar dari sel mengikuti penurunan gradien
konsentrasi untuk masuk ke darah
• Fruktosa diserap ke dalam darah melalui difusi terfasilitasi (transport pasif
yang diperantarai oleh pembawa
Proses Penyerapan
Karbohidrat
Penyerapan Protein
• Bukan hanya protein dari makanan, tetapi protein endogen (20-40 g)
yang masuk ke lumen
• Protein diubah menjadi asam amino dan fragmen peptide kecil
• Asam amino diserap menembus sel usus melalui transport aktif
• Peptida kecil masuk melalui pembawa lain dan diuraikan menjadi asm
amino oleh aminopeptidase di brush border atau oleh peptidase intrasel
• Proses penyerapan produk akhir karbohidrat dan protein melibatkan
sistem transportasi khusus yang diperantarai oleh pembawa dan
memerlukan pengeluaran energi serta transportasi Na+
Proses
Penyerapan
Protein
Penyerapan Lemak
• Lemak mengalami transformasi untuk diserap karena ada lemak yang
tidak larut dalam air
• Garam empedu membantu melarutkan lemak di sepanjang usus halus
• Kemudian garam empedu diserap di ileum terminal oleh transportasi
aktif (garam empedu berperan sebagai pembawa untuk direabsorpsi)
• Setelah berada di sel epitel, monogliserida dan asam lemak bebas
disintesis menjadi trigliserida à bergabung menjadi butir-butir dan
dibungkus oleh lapisan lipoprotein à larut dalam air dan dapat diserap
• Penyerapan lemak merupakan proses pasif karena lemak menjadi larut
dalam air dan dapat menembus membran
Proses
Penyerapan
Lemak
Usus Besar
ØTidak memiliki vili dan lipatan-lipatan sirkular, diameter lebih lebar,
panjang lebih pendek, daya rengang lebih besar dibanding usus halus
ØTerdiri dari sekum, kolon, apendiks, dan rektum
ØFungsi : mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus
yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
ØMemproduksi mucus, tidak mengandung enzim pencernaan
ØSejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa
dan memproduksi sedikit kalori nutrien bagi tubuh dalam setiap hari.
Bakteri juga memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan
berbagai gas.
• Usus besar mengekskresi zat sisa dalam bentuk feses.
1. Air mencapai 75% sampai 80% feses. Sepertiga materi padatnya adalah
bakteri dan sisanya yang 2% sampai 3% adalah nitrogen, zat sisa
organik dan anorganik dari sekresi pencernaan, serta mukus dan lemak.
2. Feses juga mengandung sejumlah materi kasar, atau serat dan selulosa
yang tidak tercerna. Warna coklat berasal dari pigmen empedu; bau
berasal dari kerja bakteri.
SEKIAN