Anda di halaman 1dari 3

Nama : Reo Joko Saputro

Stambuk : 21722042
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampuh : Yusuf, S.Pd.I.,M.Pd.I
Mata Kuliah : Metode Da'wah

[Q.S. Ali-Imran {3} : 104]

َ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُمن َك ِر َوأُو ٰلَئِكَ هُ ُم ْال ُم ْفلِحُون‬


ِ ‫َو ْلتَ ُكن ِّمن ُك ْم أُ َّمةٌ يَ ْد ُعونَ إِلَى ْال َخي ِْر َويَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬
Artinya : "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada yang
makruf, dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung".
Isi Kandungan ayat:
Pada ayat 104 ini, Allah memerintahkan untuk menempuh jalan yang berbeda, yaitu
menempuh jalan yang luas dan lurus serta mengajak orang lain menempuh jalan kebajikan
dan makruf, dan mencegah mereka dari yang munkar yaitu dari yang nilai buruk lagi di
ingkari oleh akal sehat masyarakat.
Manusia dan masyarakat perlu selalu di ingatkan dan diberi keteladanan inilah inti dakwah
islamiah dari sini pula terlihat keterkaitannya dengan tuntunan yang lalu.
Orang-orang yang memindahkan tuntunan diatas dan yang sungguh tinggih lagi jauh
martabat kedudukannya itulah orang-orang yang beruntung mendapatkan apa yang mereka
dambakan dalam dunia kehidupan dan akhirat.
[Q.S. Ali-Imran {3} : 110]

ِ ‫اس تَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬


ِ ‫ُوف َوتَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُمن َك ِر َوتُ ْؤ ِمنُونَ بِاهَّلل ِ ۗ َولَوْ آ َمنَ أَ ْه ُل ْال ِكتَا‬
َ‫ب لَ َكان‬ ْ ‫ُكنتُ ْم خَ ْي َر أُ َّم ٍة أُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت لِلن‬
ِ َ‫خَ ْيرًا لَّهُم ۚ ِّم ْنهُ ُم ْال ُم ْؤ ِمنُونَ َوأَ ْكثَ ُرهُ ُم ْالف‬
َ‫اسقُون‬
Artinya: “Kamu adalah umat yag terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli
kitab beriman, tentulah itu lebih baik lagi bagi mereka; diantara mereka ada yang beriman,
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik".
Isi Kandungan Ayat:
Ayat ini mengemukakan bahwa kewajiban berdakwah pada hakikatnya lahir dari kedudukan
umat ini sebagai sebaik-baik umat, umat terbaik itu adalah umat Muhammad saw.
Pada tafsir ini tidak membatasi pengertian umat/ummah ( ‫ ) أ َّم ٍة‬hanya pada kelompok manusia
tetapi seluruh makhluk di alam. Juga mengartikan kata ini digunakan untuk menunjukkan
semua kelompok yang dihimpun sesuatu seperti agama yang sama, waktu yang sama, baik
penyimpunannya terpaksa atau tidak.
Kata umat juga tidak terselip makna yang dalam yaitu gerak dinamis,arah,waktu,jalan yang
jelas, serta gaya dan cara hidup.
[Q.S. An-Nahl {16} : 125]
‫و أَ ْعلَ ُم‬x َ ‫ك ه َُو أَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬
َ xُ‫بِيلِ ِه ۖ َوه‬x ‫ض َّل ع َْن َس‬ َ َّ‫ك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة ۖ َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِي ِه َي أَحْ َسنُ ۚ إِ َّن َرب‬
َ ِّ‫ع إِلَ ٰى َسبِي ِل َرب‬
ُ ‫ا ْد‬
ْ
َ‫بِال ُم ْهتَ ِدين‬

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.

Isi Kandungan Ayat::

satu faktor penentu keberhasilan dakwah adalah metode tang tepat. Rasulullah Saw sangat
berhasil dalam berdakwah karena beliau dapat menyampaikan pesan yang tepat kepada orang
yang tepat dengan cara yang tepat pada waktu yang tepat. Dalam bahasa al-Qur’an metode
yang tepat itu adalah bil-hikmah wal mau’izhah al-hasanah, yang difirmankan oleh Allah Swt
dalam QS. An-Nahl: 125 di atas.

Metode Dakwah.
Ada beberapa metode dakwah yang dijelaskan oleh ayat tersebut antara lain:

Pertama, yaitu Metode bil hikmah artinya bin-nash wal ‘aqli (menggunakan nash dan akal),
Dakwah tetap mengacuh kepada nash (al-Qur’an dan Sunnah) tapi menggunakan akal dlaam
menentukan pemilihan terhadap nash mana yang akan disampaikan lebih dahulu
(menyangkut tahapan dan silabi dakwah), bagaimana menyampaikannya (media dan cara
yang digunakan) yang sesuai dengan keadaan sasaran dakwah.

Kedua, Metode ma’uidhah hasanah yaitu berdakwah dengan nasehat-nasehat yang baik yang
diungkapkan dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat dan berdasarkan realitas
kehidupan masyarakat yang dikemas dalam bahasa yang santun dan menyentuh hati
masyarakat.

Ketiga, Metode berdebat yaitu berdakwah dengan cara berdebat, ini dilakukan terutama bagi
kalangan intelektual atau orangorang terdidik yang berfikiran logis. Maka ajaran Islam harus
bisa dijelaskan dengan argumentasi-argumentasi yang logis dan rasional. Islam menuntunkan
hendaknyadalam berdebat itu dilakukan dengan cara-cara yang baik dan penuh kesantuan
tanpa ada tendensi menyerang lawan dialog. Tujuanya adalah menjelaskan kebenaran dan
mencari kebenaran berdasarkan tuntunan Allah Swt.
Ayat ini juga menegaskan tentang orang yang enggan menerima seruan dakwah, disebut
sebagai orang yang tersesat dari jalan kebenaran Allah Swt. Karena itulah, tugas berdakwah
itu menyampaikan pesan-pesan ilahi, dilakukan sepanjang masa, tidak boleh berputus asa jika
ada orang yang tidak mau mengikuti seruan dakwahnya.

Tugas seorang Muslim hanya lah mendakwahkan, sedang yang memberikan hidayah adalah
Allah Swt, sehingga orang itu mengikuti seruhan dakwah. Semakin sering seseorang itu
didakwahi maka kesempatan mendapatkan hidayah Allah Swt semakin dekat. Karena itu
diperlukan semangat yang tinggi, ilmu yang luas dan pergaulan yang baik agar dakwah
berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai