Anda di halaman 1dari 2

NAMA :

NIM :

JURUSAN :

1. Multikulturalisme adalah sebuah ideology yang mengakui dan mengaggungkan perbedaan,


yang mencakup perbedaan-pebedaan secara budaya.
Menurut Parsudi Suparlan, akar kata multikulturalisme adalah kebudayaan, kebudayaan
dalam kontek ini harus dipandang sebagai pedoman bagi lehidupan Manusia. Oleh karena itu,
multikulturalisme tercermin dalam interaksi yang ada dalam berbagai struktur kegiatan
kehidupan Manusia, baik itu kehidupan social, ekonomi, politik dan berbagai kegiatan
lainnya dalam masyarakat bersangkutan.
Mutlikulturalisme modern bersifat terbuka dan melihat keluar. Multikulturalisme tidak hanya
berarti beragamnya kelompok entis dalam sebuah Negara, tetapi sluruh kelompok etnis yang
beragam diluar batas-batas Negara, termasuk didalamnya perkembangan agama, isu jender
dan kesadaran kaum marjinal.
Menurut H.A.R. Tilaa, multikulturalisme pada masa modern, terutama dalam era globalisasi,
berbeda dengan multikulturalisme pada masa lalu.
Contoh : Isu tentang karikatur Nabi Muhammad SWT oleh majalah Charlie Hebdo asal
Francis dan pernyataan controversial Presiden Francis telah menimbulkan gejolak dan
kontroversi di suluruh dunia terutama dinegara-negara Islam yang menentang hal tersebut, ini
menunjukkan bahwa Multikulturalisme di Era Globalisasi dengan isu-isu sara dapat menjadi
permasalahan di belahan dunia walaupun terjadi dinegara tertentu.
2. Stretotip adalah suatu citra yang diletakkan pada suatu kelompok tertentu yang belum tentu
benar.
Stereotype dibagi menjadi dua jenis, yakni heterostereotype dan autostereotype.
Heterostereotype merujuk pada stereotip yang dimiliki yang terkait dengan kelompok lain,
sementara autostereotype adalah stereotip yang terkait dengan dirinya sendiri (Matsumoto,
2003). Stereotip ini tidak selalu negatif, namun juga kadang mengandung
gambarangamabaran positif. Stereotip ini bias berbentuk pandangan positif ataupun negatif,
biasa jadi seluruhnya benar, namun bisa juga seluruhnya salah (Matsumoto, 2003).

Contoh : Contoh stereotip ini muncul dalam gambaran bahwa orang kulit hitam (negro),
cenderung kurang ajar, orang Madura gampang marah dan cenderung kasar, orang Italia
cenderung romantis, orang jawa suka ‗berbasa-basi‘ dalam berkomunikasi dengan orang
lain.

3. Kesetaraan menurut Bhikhu Parekh adalah kesetaraan dalam keberagaman.


Menurut Bhinkhu Parekh manusia sebagai makhluk cultural. Manusia memilik beberapa
kemampuan dan kebutuhan yang sama, tapi perbedaan kebutuhan setiap manusia secara
berbeda. Manusia juga memiliki identitas bersama yang dimediasi oleh budaya. Manusia
adalah makhluk yang sama, tapi juga berbeda. Oleh Karen itu manusia harus diperlakukan
setara karena dua karakteristik sebagai mahkluk sama dan sebagai makhluk yang berbeda.

Contoh : Menurut survey Setara Insitut tahun 2019 Kota Singkawang merupakan salah satu
kota paling toleran di Indonesia ditengah perbedaan yang terdapat dikota tersebut, karena
mayoritas penduduknya adalah orang Hakka (dengan persentase sekitar 42%) dan selebihnya
adalah orang Melayu, Dayak, Tio Ciu, Jawa dan pendatang lainnya. Namun di Kota
Singkawang Masyarakat dapat hidup dengan kesetaraan dan kedamaian ditengah
keberagaman yang terjadi ini merupakan pengaplikasian kesetaraan menurut Bhikhu Parekh
yaitu kesetaraan dalam keberagaman.

Anda mungkin juga menyukai