Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 2

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERUMUSAN POLITIK
DAN STRATEGI NASIONAL

DISUSUN OLEH :
NAMA :
NIM :

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
UNIVERSITAS TERBUKA
BATAM
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.

Di era globalisasi ini persaingan begitu ketat dan tajam pada semua aspek
kehidupan. Dibidang ideologi, kehancuran komunisme di Eropa Timur
memungkinkan liberalisme – kapitalisme mendominasi dunia. Di bidang politik,
pengaruh negara-negara besar sulit di elakan. Dibidang ekonomi, perdagangan
bebas menyebabkan produksi lokal terpental. Di bidang sosial budaya, pola hidup
dan budaya hedonistic (maunya enak, senang saja) mewarnai semua lapisan dan
lingkungan masyarakat. Sedangkan dibidang pertahanan dan keamanan
penguasaan teknologi persenjataan bukan lagi jaminan keamanan melainkan
cenderung sebagai ancaman.
Globalisasi berkembang melalui proses yang dipicu dan dipacu oleh kemajuan
pesat “revolusi” di bidang teknologi komunikasi atau informasi, transportasi dan
perdagangan yang dikenal dengan istilah Triple T. Globalisasi ini membawa angin
perubahan baru dalam kehidupan kita, baik sebagai individu maupun dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Angin perubaahan sebagai
dampak kesejagatan tersebut di satu sisi dapat membawa kemajuan, namun di sisi
lain dikhawatirkan akan menghancurkan atau sekurang-kurangnya mengikis
negara bangsa (nation state). Hal ini sejalan dengan pemikiran Naisbitt bahwa
menyatunya kehidupan di dunia (globalisasi) disertai dengan munculnya berbagai
paradoks. Di satu pihak ekonomi global menuju ke satu kesatuan dan di pihak lain
terjadi kecenderungan (Trend) politik lahirnyaa ratusan negara baru..
Dalam suatu negara tentu banyak hal yang sangat mempengaruhi dalam
berjalanannya negara tersebut. Termasuk bagaimana bentuk negara, peraturan-
peraturan, pemikiran dasar, dasar hukum, dan juga sistem negara itu sendiri.
Sebuah negara tentu tidak lepas dengan politik. Baik dari dalam pemerintahan,
maupun dalam sektor bisnis dan kehidupan warga negaranya. Dalam pelaksanaan
politik dalam suatu negara, terutama dalam pemerintahan, tentu membutuhkan
pemikiran yang matang dan tepat agar dapat dilaksanakan oleh seluruh lapisan
negara. Salah satunya adalah dengan berpedoman pada dasar hukum negara.
Maka penyusunan politik dalam negara akan mengikuti bagaimana bentuk dan
keadaan negara tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas, maka judul dari
artikel ini adalah “ Pengaruh Globalisasi Terhadap Perumusan Politik dan Strategi
Nasional”
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Globalisasi
A. Pengertian Globalisasi

Menurut pendapat para ahli dalam membahas pengertian globalisasi, penyebab


globalisasi dan dampak globalisasi dengan definisi yang berbeda beda. Pengertian
Globalisasi menurut Bahasa adalah suatu proses yang mendunia. Globalisasi
merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan dunia. Globalisasi
membuat suatu negara semakin kecil atau sempit dikarenakan kemudahan dalam
berinteraksi antarnegara baik itu dalam perdagangan, teknologi, pertukaran
informasi,  dan gaya hidup maupun dengan bentuk-bentuk interaksi lainnya. 

B. Penyebab Globalisasi
Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya globalisasi. Faktor-
faktor penyebab terjadinya globalisasi adalah sebagai berikut... 
a. Majunya ilmu pengetahuan pada teknologi transportasi yang
mempermudah dalam jasa pengeriman barang keluar negeri. 
b. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berperan
menjamin kemudahan dalam transaksi ekonomi antar negara.
c. Kerja sama ekonomi Internasional yang memudahkan terjadinya
kesepakatan-kesepakatan antarnegara yang terjalin dengan erat. 

C. Dampak Globalisasi 
Dalam terjadi dan berlangsungnya globalisasi ada dampak yang ditimbulkan
dari era globalisasi. Dampak globalisasi terbagi dua yaitu dampak positif
globalisasi dan dampak negatif globalisasi. Dampak positif dan dampak negatif
globalisasi adalah sebagai berikut :
a. Dampak Positif Globalisasi
1) Komunikasi yang semakin cepat dan mudah 
2) Meningkatnya taraf hidup dari masyarakat
3) Mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan. 
4) Tingkat pembangun yang semakin tinggi
5) Meningkatnya turisme dan pariwisata
6) Meningkatnya ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien 
b. Dampak Negatif Globalisasi
1) Informasi yang tak terkendali 
2) Timbulnya sikap yang ala kebarat-baratan 
3) Munculnya sikap individualism
4) Berkurang sikap solidaritas, gotong royong, kepedulian dan
kesetiakawanan
5) Budaya bangsa akan terkikis 

2. Politik
A. Pengertian Politik
Kata “politik” secara etimologis berasal dari bahasa Yunani
Politeia yang akar katanya adalah polis, berarti kesatuan masyarakat yang
berdiri sendiri, yaitu negara dengan dan teia, berarti urusan. Dalam bahasa
Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan
umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian
asas, prinsip, keadaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai
tujuan tertentu yang kita kehendaki. Politics dan policy memiliki
hubungan yang erat dan timbal balik. Politics memberikan asas, jalan,
arah, dan medannya, sedangkan policy memberikan pertimbangan cara
pelaksanaan asas, jalan, dan arah tersebut sebaik-baiknya.
Dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas
(prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita
atau tujuan tertentu. Sedangkan policy yang dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan sebagai kebijaksanaan, adalah penggunaan pertimbangan-
pertimbangan yang dianggap dapat lebih menjamin terlaksanakannya suatu
usaha, cita-cita atau tujuan yang dikehendaki. Pengambil kebijaksanaan
biasanya dilakukan oleh seorang pemimpin. Politik secara umum
menyangkut proses penentuan tujuan negara dan cara melaksanakannya.
Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum (public
policies) yang menyangkut pengaturan, pembagian, atau alokasi sumber-
sumber yang ada.
Perlu diingat bahwa penentuan kebijakan umum, pengaturan,
pembagian, maupun alokasi sumber-sumber yang ada memerlukan
kekuasaan dan wewenang (authority). Kekuasaan dan wewenang ini
memainkan peran yang sangat penting dalam pembinaan kerjasama dan
penyelesaian konflik yang mungkin muncul dalam proses pencapaian
tujuan. Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan
dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan (policy),
dan distribusi atau alokasi sumber daya.
a. Negara
Negara merupakan suatu organisasi dalam satu wilayah yang memiliki
kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya. Boleh dikatakan
negara merupakan bentuk masyarakat dan organisasi politik yang
paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat.
b. Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk
mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan
keinginannya. Dalam politik yang perlu diperhatikan adalah
bagaimana kekuasaan itu diperoleh, bagaimana mempertahankannya,
dan bagaimana melaksanakannya.
c. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik. Dalam
pengambilan keputusan perlu diperhatikan siapa pengambil keputusan
itu dan untuk siapa keputusan itu dibuat. Jadi, politik adalah
pengambilan keputusan melalui sarana umum. Keputusan yang
diambil menyangkut sektor publik suatu negara.
d. Kebijakan Umum
Kebijakan (policy) merupakan suatu kumpulan keputusan yang
diambil oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan
dan cara mencapai tujuan tersebut. Dasar pemikirannya adalah bahwa
masyarakat memiliki beberapa tujuan bersama yang ingin dicapai
secara bersama pula, sehingga perlu ada rencana yang mengikat yang
dirumuskan dalam kebijakan-kebijakan oleh pihak yang berwenang.
e. Distribusi
Yang dimaksud dengan distribusi adalah pembagian dan
pengalokasian nilai-nilai (values) dalam masyarakat. Nilai adalah
sesuatu yang diinginkan dan penting. Ia harus dibagi secara adil.
Politik membicarakan bagaimana pembagian dan pengalokasian nilai-
nilai secara mengikat.

B. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan
sebagai “the art of the general” atau seni seorang panglima yang biasanya
digunakan dalam peperangan. Karl Von Clausewitz (1780-1831)
berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan
pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sedangkan perang itu
sendiri merupakan kelanjutan dari politik.
Dalam abad modern sekarang ini penggunaan kata strategi tidak
lagi terbatas pada konsep atau seni seorang panglima dalam peperangan,
tetapi sudah digunakan secara luas, termasuk dalam ilmu ekonomi maupun
bidang olah raga. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk
mendapatkan kemenangan atau pencapaian tujuan. Dengan demikian,
strategi tidak hanya menjadi monopoli para jenderal atau bidang militer,
tetapi telah meluas ke segala bidang kehidupan. Strategi pada dasarnya
merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan
(ideology, politik, ekonomi, social-budaya, dan hankam) untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
C. Politik Dan Strategi Nasional
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan
pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan national.
Dengan demikian definisi poltik nasional adalah asas, haluan, usaha serta
kebijaksanaan Negara tentang pembinaaan (perncanaan, pengembangan,
pemeliharaan dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional
untuk mencapai tujuan nasional. Strategi nsional disusun untuk
pelaksanaan politik nasional, misalnya strategi jangka pendek , menengah,
dan jangka panjang. Jadi strategi adalah cara melaksanakan politik
nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik
nasional.
D. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok
pokok pikiran yang terkandung dalm sistem manajemen nasionalyang
berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, wawasan Nusantara dan
Ketahanan nasional.
Landasan pemikiran dalam system manajemen nasional ini sangat
penting sebagai kerangka acuan dalam penyusunan politik dan stratgi
nasional, karena didalamnya terkandung dasar Negara, cita-cita nasional,
dan konsep strategis bangsa Indonesia.

.
BAB III
PEMBAHASAN

1. Posisi Politik Nasional di Era Globalisasi

Suatu realita yang perlu disadari oleh semua pihak, bahwa Indonesia tidak
sendirian di muka bumi ini, tetapi justru berada pada posisi strategis dan tidak
mungkin menghindari pertemuan dengan kepentingan-kepentingan dari pihak
lain. Situasi tersebut sudah mengisyaratkan bahwa ada kebutuhan yang sangat
mendasar, yaitu merumuskan strategi nasional,  paling tidak, ada tujuh aspek
terkait dengan globalisasi, berarti ada tujuh (economic, political, security,
environmental, health, social, cultural).  Spektrum informasi yang sangat
diperlukan NKRI, agar dapat memetik manfaat dari globalisasi. Kebutuhan
tersebut bersifat mutlak, artinya tanpa informasi yang memadai dan akurat, NKRI
pasti akan menghadapi sisi negatif dari globalisasi. Strategi pembangunan
Nasional NKRI mengacu pada konstitusi yang menggariskan bahwa “melindungi
segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia”.  Bukanlah perkara yang mudah bagi NKRI untuk
mencapai strategic objectives seperti yang diamanahkan oleh konstitusi, di era
globalisasi yang berkembang bersamaan dengan era informasi, dikendalikan pula
oleh negara industri dan atau negara maju. Mereka menguasai teknologi maju,
juga teknologi informasi yang sangat andal, punya modal yang kuat di dukung
pula oleh sistem yang robust (IMF, World Bank, WTO), memampukan mereka
mengendalikan tujuh aspek globalisasi tersebut. Sesungguhnya globalisasi ini
mendatangkan terlalu banyak kebaikan kepada kita sehingga nilai-nilai dan
budaya akan diikuti orang, namun bagi sesebuah negara kecil dan membangun,
fenomena globalisasi ini tidak mustahil akan memusnahkan jati diri dan identiti
masyarakatnya. Penetapan strategi tersebut, membutuhkan sejumlah informasi
terkait, yang harus akurat dan aktual, artinya tidaklah mungkin merumuskan
strategi yang tepat, terarah dan terukur, tanpa dukungan intelijen.
BAB IV
PENUTUP

1. Simpulan

Globalisasi merupakan suatu pengertian ekonomi. Globalisasi ini


membawa angin perubahan baru dalam kehidupan kita, baik sebagai individu
maupun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Angin
perubaahan sebagai dampak kesejagatan tersebut di satu sisi dapat membawa
kemajuan, namun di sisi lain dikhawatirkan akan menghancurkan atau
sekurang-kurangnya mengikis negara bangsa (nation state).
Untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi akibat pengaruh dari
globalisasi, maka diperlukan beberapa strategi pembangunan ketahanan
nasional. Strategi pertama adalah peningkatan kemandirian, kedua adalah
strategi peningkatan daya saing. Dalam ketahanan nasional bidang sosial
budaya sendiri. Masyarakat dan pemerintah supaya tetap memperhatikan
filosofi Negara Indonesia ini dan berusaha tetap utuh.
2. Saran

Pengembangan Strategi Politik Nasional dalam sebuah negara, terutama


Indonesia, memang perlu pemahaman yang matang pada seluruh aspek
penyusunnya. Karena masih banyak peraturan-peraturan yang sering kali
berubah dengan cepat, bahkan beberapa warna negara tidak menyadarinya.
Kekonsistenan dan tranparansi dari pihak Pemerintah akan mempermudah
pemahaman peraturan dalam strategi politik nasional di Indonesia. Terutama
jika menyangkut kata politik, kebanyakan warga Indonesia akan memandang
negatif, sehingga perlu adanya penyuluhan yang lebih baik agar tidak terjadi
kesalah-pahaman.
Daftar Pustaka

Modul Universitas Terbuka BMP MKDU 4111/Pendidikan Kewarganegaraan


Kaelan, Zubaidi, Achmad. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:
Paradigma
Lemhamnas.2001. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta PT.Gramedia
Pustaka
Sumarsono, Masyur H, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama
Syahrul Ramadhan. Politik Dan Strategi Nasional, (online),
https://docs.google.com/document/d/1SSbGIcOuqp3h5C54Ww5KPu5cnfwsd
pbmH719rQuRXEU/edit?hl=en, diakses 4 November 2020.
https://elearning.ut.ac.id/course/view.php?id=40497&section=

Anda mungkin juga menyukai