Bab Iii Kebutuhan Data Dasar Dan Tematik
Bab Iii Kebutuhan Data Dasar Dan Tematik
BAB III
KEBUTUHAN DATA
7
TATA CARA PENYUSUNAN PETA RZP-3-K
a. Data Vektor
Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam
kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan
berakhir pada titik yang sama), titik dan nodes (merupakan titik perpotongan
antara dua buah garis).
Legend
Titik (Point)
Garis (Line)
Area (Polygon)
8
TATA CARA PENYUSUNAN PETA RZP-3-K
b. Digital
Data dalam format digital dalam lingkup GIS merupakan data geospasial yang
berbentuk soft file yang memiliki informasi keruangan sesuai dengan tema
tertentu sehingga dapat ditampilkan dan masih bisa diubah melalui software
pengolah data tertentu. Untuk tipe vektor biasa disimpan dalam bentuk
shapefile (.shp) dan untuk tipe raster biasa disimpan dalam berbagai tipe
diantaranya tiff, ers, ecw, img. Data digital diperoleh dari berbagai sumber
data, diantaranya adalah:
- Digitasi peta
- Konversi data
- Hasil plotting/pengukuran menggunakan GPS
- Interpretasi citra satelit
- Analisis dan pemodelan GIS.
c. Tabular/numerik
Data dalam format tabular merupakan data yang berbentuk angka-angka
(tabuler) yang memiliki informasi koordinat atau lokasi geografis. Contoh
data tabular adalah tabel batas kawasan konservasi.
Dalam penyusunan RZWP-3-K, data geospasial yang digunakan disajikan dalam
bentuk peta dan harus memenuhi syarat kualitas , dengan perincian sebagai berikut:
a. Skala
Skala memberikan informasi mengenai perbandingan antara ukuran obyek di
peta dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Untuk RZWP-3-K, skala peta
ditetapkan minimal 1 : 250.000, dengan pendetilan menjadi skala minimal
1:50.000 sebagai instrumen perizinan.
b. Akurasi spasial
merupakan informasi mengenai ketepatan posisi dan presisi secara spasial
dengan mengacu pada informasi geospasial dasar. Sebagai acuan standard,
proyeksi yang digunakan dalam pemetaan adalah Universal Transverse
Mercator (UTM) dan datum horisontal yang digunakan adalah World Geodetic
System 1984 (WGS-84). Dengan persyaratan akurasi spasial ini, seluruh data
geospasial yang digunakan diharuskan mengacu pada proyeksi dan datum
tersebut, sehingga seluruh data geospasial dapat diintegrasikan dalam satu
sistem dengan tepat.
c. Akurasi atribut
Akurasi atribut merupakan informasi mengenai ketepatan atribut dalam data
termasuk kedalamannya, kedetailannya dan kelengkapannya. Akurasi atribut
sangat tergantung pada tipe data dan skala pemetaan. Sebagai contoh untuk
data geospasial penggunaan lahan pada skala 1 : 250.000 dan 1 : 50.000
memiliki kelengkapan atribut: id (identitas poligon), koordinat, dan jenis
penggunaan lahan ( hutan, pemukiman, sawah, dll).
9
TATA CARA PENYUSUNAN PETA RZP-3-K
10
TATA CARA PENYUSUNAN PETA RZP-3-K
11
TATA CARA PENYUSUNAN PETA RZP-3-K
BPPT, KKP,
LIPI,
DISHIDROS
Gelombang 1 : 250.000 Proyeksi UTM, VEKTOR - Tinggi dan arah Dishidros, Pemodelan
1 : 50.000 Da-tum WGS84 GELOMBANG : - Interval tinggi KKP, LIPI, hidrooseanografi
- ID gelombang = 0,1 Instansi
- ARAH m terkait,
- TINGGI Perguruan
Tinggi
KONTUR
GELOMBANG : BIG, Adpel,
- ID Pelindo
- TINGGI BMKG
12
TATA CARA PENYUSUNAN PETA RZP-3-K
13
TATA CARA PENYUSUNAN PETA RZP-3-K
Geologi Laut 1 : 250.000 Proyeksi UTM, - ID P3GL ESDM Peta Geologi dan
1 : 50.000 Da-tum WGS84 - FORMASI geomorfologi dasar
GEOLOGI laut
skala 1 : 250.000
Geomorfologi laut 1 : 250.000 Proyeksi UTM, - ID P3GL ESDM Peta Geologi dan
1 : 50.000 Da-tum WGS84 - MORFOLOGI geomorfologi dasar
laut
skala 1 : 250.000
Deposit pasir laut 1 : 250.000 Proyeksi UTM, - ID P3GL ESDM Peta Geologi dan
1 : 50.000 Da-tum WGS84 - VOLUME geomorfologi dasar
DEPOSIT laut
PASIR LAUT skala 1 : 250.000
14
TATA CARA PENYUSUNAN PETA RZP-3-K
DATA TITIK :
- ID
- JENIS
- KELIMPAHA
N
Pelagis 1 : 250.000 Proyeksi UTM, DATA KKP, BPPT, Peta Daerah
Da-tum WGS84 POLIGON : LIPI Penangkapan Ikan
- ID skala 1 : 250.000
15
TATA CARA PENYUSUNAN PETA RZP-3-K
16
TATA CARA PENYUSUNAN PETA RZP-3-K
17
TATA CARA PENYUSUNAN PETA RZP-3-K
18