Anda di halaman 1dari 27

TUGAS PRAKTEK PALIATIF

LEUKIMIA PADA ANAK

Dosen Pengampu : Bu Deta

Disusun Oleh : Kelompok 4

1. Anggun Dewi Rahmawati 201813058


2. Anjani
3. Dina Fauziah 201813067
4. Gilang 201813072
5. Ismi Nurapni 201813078
6. Ipah
7. Nurul Huda Feriyanti 201813090
8. Prita Pratiwi 201813091
9. Silvi Herlina 201813098
10. Siti Aisyah 201813099
11. Yolanda Krisnawati 201813108
S1Keperawatan Tingkat 3B

STIKES WIJAYA HUSADA BOGOR

KEPERAWATAN

S1 KEPERAWATAN

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Penyusunan makalah ini
dilakukan dengan mengambil referensi dari berbagai sumber.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan
kami yang masih dalam proses belajar ini, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini agar kedepannya dapat
lebih baik lagi.

Bogor, 10 oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Leukemia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa
proliferasio patologis sel hemapoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-
sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan
tubuh yang lain (Mansjoer, 2002). Penyakit ini merupakan penyakit darah dan organ-
organ yang disebabkan karna pertumbuhan yang subur atau proliferasi sel-sel darah
putih yang imatur sehingga mempengaruhi produksi sel-sel darah merah lainnya.
Penyakit ini disebabkan terjadinya kerusakan pada tempat produksi sel darah
yaitu pada sum-sum tulang, dimana sum-sum tulang bekerja aktif dalam
memproduksi sel-sel darah tapi sel darah yang diproduksi adalah sel-sel darah yang
tidak normal sedangkan produksi sel-sel darah normal terhambat.
Untuk itu, diharapkan perawat dapat memberikan pelayanan-pelayanan
kesehatan yang optimal sehingga dapat membantu meningkatkan kesehatan pasien.
Misalnya, memantau kondisi pasien dan juga menjauhkan pasien dari hal-hal yang
dapat membuat penyakit leukemia yang pasien derita bertambah parah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa  yang dimaksud dengan leukemia?
2. Apa saja manifestasi klinis dan etiologi dari leukemia?
3. Apa patofisiologi dari leukemia?
4. Bagaimana Asuhan Keperawatan  bagi pasien leukemia?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan pemahaman tentang  leukemia.
2. Untuk mengetahui manifestasi klinis dan etiologi dari leukemia.
3. Untuk memahami patofisiologi dari leukemia.
4. Untuk memahami asuhan keperawatan bagi pasien leukemia.

BAB II
TEORI LEUKEMIA
A. Definisi
Leukimia adalah keganasan hematologic akibat proses neoplastik yang disertai
gangguan diferensiasi (maturation arrest) pada berbagai tingkatan selinduk
hemopoetik sehingga terjadi ekspansi progresif dari kelompok (clone) sel ganas
tersebut dalam sumsum tulang, kemudian leukimia beredar secara sistemik (Bakta,
2006).
Leukimia adalah poliferasi sel luekosit yang abnormal, ganas, sering disertai
bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat
menyebabkan anemia, trombisitopeni dan diakhiri dengan kematian. (Soeparman dan
Sarwono W,2001)
Secara sederhana leukimia dapat diklasifikasikan berdasarkan maturasi sel dan
tipe sel asal yaitu:
1. Leukimia akut
Leukimia akut adalah keganasan primer sumsum tulang yang berakibat
terdesaknya komponen darah normal oleh komponen darah abnormal (blastosit)
yang disertai dengan penyebaran organ-organ lain. Leukimia akut memiliki
perjalanan klinis yang cepat, tanpa pengobatan penderita akan meninggal rata-
rata dalam 4-6 bulan.
a) Leukimia limfositik (LLA)
b) Leukimia mielositik akut (LMA)
2. Leukimia kronik
Leukimia kronik merupakan suatu penyakit yang ditandai proliferasi neoplastik
dari salah satu sel yang berlangsung atau terjadi karena keganasan hematologi.
a) Leukimia limfositik kronis (LLK)
b) Leukimia Granulositik/ mielositik kronik (LGK/LMK)

B.     Etiologi.
Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi
yang menyebabkan terjadinya leukimia, yaitu (sibuea,2009)
1. Faktor genetik: virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen
(Tcellleukimia-lhymohoma virus/HLTV).
2. Radiasi
3. Obat-obat imunosupresif, obat-obat kardiogenik seperti diet hystilbestrol
4. Faktor herediter, misalnya pada kembar mono zigot
5. Kelainan kromosom, misalnya pada down sindrom

C.    Patofisiologi
ALL meningkat dari sel batang limfoid tunggal dengan kematangan lemah dan
pengumpalan sel-sel penyebab kerusakan di dalam sumsum tulang. Biasanya dijumpai
tingkat pengembangan limfoid yang berbeda dalam sumsum tulang, mulai dari yang
premature hingga hampir menjadi sel normal. Derajat kematangannya merupakan
petunjuk untuk menentukan atau meramalkan kelanjutannya. Pada pemeriksaan darah
tepi, ditemukan sel muda limfoblas dan biasanya terdapat leukositosis, kadang-kadang
leukopenia (25%). Jumlah leukosit neutrophil sering kali rendah, demikian pula kadar
haemoglobin dan trombosit.
Hasil pemeriksaan sumsum tulang biasanya menunjukkan sel-sel blast yang
dominan. Pematangan limfosit B dimulai dari stem sel pluripoten, kemudian stem sel
limfoid, pre-B, early B, SEL b intermedia, sel B matang, sel plasmasitoid, dan sel
plasma. Limfosit T juga berasal dari stem sel pluritopen, berkembang menjadi stem
sel limfoid, sel timosit imatur, cimmomthymosit,  timosit matur, serta menjadi sel
limfosit T helper dan limfosit T supresor.Peningkatan produksi leukosit juga
melibatkan tempat-tempat ekstra medular sehingga anak-anak menderita pembesaran
kelenjar limfe dan hepatosplenomegali. Sakit tulang jugasering dijumpai. Juga timbul
serangan pada susunan saraf pusat, yaitu: sakit kepala, muntah-muntah, kejang, dan
gangguan penglihatan. 

PATWHAY LEUKIMIA
D.      Manifestasi Klinis Leukimia
1. Gejala-gejala umum dari leukimia
a. Demam-demam atau keringat waktu malam
b. Infeksi yang seringkali
c. Perasaan lemah atau lelah
d. Sakit kepala
e. Perdarahan dan mudah memar (gusi-gusi yang berdarah, tanda-tanda
keunguan pada kulit,atau titik merah yang kecil dibawah kulit.)
f. Nyeri pada tulang-tulang atau persendian.
g. Pembengkakan atau ketidakenakan pada perut (dari suatu pembesaran
limpa)
h. Pembengkakan nodus-nodus getah bening, terutama pada leher atau ketiak.
2. Kehilangan berat badan
Gejala semacam ini bukanlah tanda-tanda yang pasti dari leukimia. Suatu
infeksi atau persoalan lain juga dapat menyebabkan gejala-gejala ini. Pada tingkat-
tingkat awal dari leukimia kronis, sel-sel leukimia berfungsi hampir secara normal.
Gejala-gejala mungkin tidak nampak untuk suatu waktu yang lama. Dokter selalu
temukan leukimia kronis sewaktu suatu checkup—sebelum ada gejala apa saja.
Ketika gejala-gejala nampak, umumnya ringan pada permulaan dan memburuk secara
berangsur-angsur.
3. Leukimia kronis  berjalan secara pelan dengan perasaan kelelahan yang
bertahap.
Gejala –gejala lain meliputi:
a) Kehilangan berat badan secara bertahap
b) Nyeri pada tulang
c) Pendarahan di hidung
d) Ereksi lama yang tidak diinginkan (priapsin) pada pria.
e) Demam, mengacur keringat
f) Demam, keringat deras dan keringat pada malam hari
g) Kelenjar getah bening yang membengkak terutama pada leher, kunci paha
dan ketiak.
h) Mudah memar
i) Kekurangan energi
j) Nafas bertahan
4.      Leukimia akut, berajalan secara tiba-tiba dan bisa menyebabkan seseorang
merasakan sakit yang sangat hanya dalam beberapa hari atau minggu.
Gejala-gejala antara lain:
a) Kulit pucat (karena animia)
b) Infeksi yang berulang-ulang,seperti sakit tenggorokan
c) Pendarahan abnormal yang keluar dari gusi dan kulit
d) Periode yang berat pada wanita.
e) Kehilangan nafsu makan.
f) Gejala-gejala seperti flu, antara lain kecapekan dan tidak enak badan.
g) Luka ditulang sendi.
h) Perdarahan hidung
i) Lebih mudah mendapat memar dari biasanya tnapa sebab yang jelas.

E.      Pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan laboratorium


1. Darah tepi : adanya pensitopenia yang kadang-kadang menyebabkan gambaran
darah tepi monoton terdapat sel blast, yang merupakan gejala patogonomik utk
leukimia.
2. Sum-sum tulang :dari pemeriksaan sum-sum tulang akan ditemukan gambaran
yang monoton yaitu hanya terdiri dari sel limfopoetik patologis. Sedangkan
dari pemeriksaan.
3. Pemeriksaan lain:
a) Biopsi limpa
b) Kimia darah
c) Cairan cerebrospinal
d) Sitogenik

F.     Penatalaksanaan
1. Kemoterapi
a) Kemoterapi pada penderita LLA : pengobatan umumnya terjadi  secara
bertahap, meskipun tidak semua fase yang digunakan untuk semua orang.
b) Kemoterapi pada penderia LMA
Fase induksi : fase induksi adalah regimen kemoterapi yang intensif,
bertujuan untuk mengeradikasi sel-sel leukimia secar maksimal sehingga
tercapai remisi komplit.
Fase konsolidasi: dilakukan sebagai tindak lanjut dari fase induksi.
c) Kemoterapi pada penderita LLK
Derajat penyakit LLK harus ditetapkan karena mementukan strategi terapi
dan progosis. Salah satu sistem penderajatan yang dipakai ialah klasifikasi :
- Stadium 0 : limfositosis darah tepi dan sum-sum tulang.
- Stadium 1 : limfositosis dan limfadenopati
- Stadium 2 : limfositosis dan splenomegali/hepatomegali.
- Stadium 3 : limfositosis dan anemia  ( Hb<11gr/dl)
- Stadium 4 : limfositosis dan trombositopenia
<100.000/mm3 dengan/tanpa gejala pembesaran hati, limpa, kelenjar.
d) Kemoterapi pada penderita LGK/LMK
- Fase kronik      : busulfan dan hidroksiurea merupakan obat pilihan yang
mampu menahan pasien bebas dari gejala untuk jangka waktu yang lama.
- Fase akselerasi : sama dengan terapi leukemia akut, tetapirespon sangat
rendah.
2. Radioterapi
Radioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel
leukimia.

3. Transplantasi sumsum tulang


Dilakukan untuk mengganti sumsum tulang yang rusak karena dosis tinggi
kemoterapi atau terapi radiasi.
4. Terapi suportif
Berfungsi untuk mengatasi akibat-akibat yang ditimbulkan penyakit leukimia
dan mengatasi efek samping obat.
G.    Komplikasi Leukimia
Adapun komplikasi leukimia secara umum yaitu berupa:
1. Pembesaran hati (hepatomegali) dan pembesaran limpa (splenomegali) yaitu
kompensasi dari beban organ yang semakin berat kerjanya akibat pemindahan
proses pembentukan sel darah dari intameular (sumsum tulang) ke
ekstramedular (hati dan limpa).
2. Osteonekrosis yaitu suatu keadaan yang berpotensi melumpuhkan tulang akibat
dari komplikasi kombinasi kemoterapi berupa dosis tinggi steroid.
3. Thrombosis meningkat pada pasien dengan leukimia Limfoblas Akut dan
kejadian ini mungkin komplikasi dari bagian penatalaksanaan dengan tubrukan
prognostic negative.
Selain itu dari  pengobatan leukimia menyebabkan beberapa komplikasi oral
maupun cranifacial.
Komplikasi pada oral
1. Masalah oral yang paling umum adalah peradangan pada membrane mucucs
pada mulut,infeksi dan penekanan terhadap pembentukan leukosit, masalah
dengan sensasi rasa; nyeri, mulut kering dan lemahnya sistem imun.
2. Mucositis merupakan peradangan garis oral pada mulut berlanjut dengan
kemerahan, kehilangan epitel barier dan ulserasi.
3. Penurunan dramatis jumlah neutrofil yang melawan infeksi.sebagai hasilnya,
terjadi oral infeksi.
4. Infeksi jamur pada mukosa sering terjadi dan dapat menyebabkan sensasi
terbakar, distorsi rasa, dan masalah pengunyahan.
5. Infeksi virus terutama reaktivasi herpes simplex virus type 1 (HSV.1) sangat
serius karena dapat menyebabkan nyeri dan masalah cairan dan nutrisi.
6. Perdarahan spontan pada oral yang disebabkan oleh sitotosik, induksi obat,
penurunan jumlah platet (thrombosytopenia).
Komplikasi Leukimia Granulositik Kronik (LGK)
1. Kelelahan (fatigue)
2. Pendarahan ( Bleeding)
3. Rasa sakit (Pain)
4. Pembesaran Limpa (splenomegali)
5. Stroke atau Clotting yang berlebihan (Excess Clotting)
6. Infeksi
7. Kematian.
Komplikasi NonLimfositik Akut
Ada tiga komplikasi ANLL yang perlu disebutkan:
1. Koagulasi intravaskuler diseminata (DIC): dapat terjadi pada semua subtype
ANLL tetapi terutama sering pada subtype M3 dan M5.
2. Leukostasis (penggumpalan Leukosit intravaskuler) jarang terjadi kecuali jika
jumlah leukosit lebih dari 200.000/mm3 . Mieloblas berukuran lebih besar dan
lebih lengket dari pada kasus leukimia limfoblastik akut. Organ yang paling
sering terkena adalah otak dan paru. Dapat terjadi perdarahan system saraf
pusat atau stroke. Terkenanya paru dapat bermanifestasi sebagai Takipnea dan
pasien memerlukan oksigen tambahan.
3. Sindrom lisis tumor. 
BAB III
TINJAUAN KASUS

Kasus
An R datang ke RS dengan dibawah ibunya keluhan perdarahan. Hasil anamnesa
didapatkan bahwa klien mudah perdarahan dan darah sulit berhenti mengalir. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan RR 20x/menit, S 38,7 derajat celcius, N 80x/menit, TD
120/80 mmHg. Klien tampak lemas dan pucat, bibir kering dan sianosis, akral dingin
dan sianosis, CRT 3 detik,. Keluarga mengatakan kakak An R pernah menderita
penyakit yang sama dan meninggal saat usia 1 tahun. Keluarga berharap An R dapat
disembuhkan.

I. Biodata

A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An. R
2. Tempat tgl lahir/usia : Padangsidimpuan / 3 Tahun

3. Jenis kelamin : laki - laki

4. A g a m a : Islam

5. Pendidikan :

6. Alamat : Jalan. Mangga

7. Tgl masuk : 13 November 2018 (jam 10)

8. Tgl pengkajian : 13 November 2018

9. Diagnosa medik : Leukimia

B. Identitas Orang tua


1. Ayah

a. N a m a : Tn. A

b. U s i a : 38 Tahun

c. Pendidikan : SMA

d. Pekerjaan : Wiraswasta

e. A g a m a : Islam

f. Alamat : Jalan. Mangga


2. Ibu

a. N a m a : Ny. R

b. U s i a : 36 Tahun

c. Pendidikan : SMA

d. Pekerjaan : Wiraswasta

e. Agama : Islam

II. Riwayat Kesehatan

A. Riwayat Kesehatan Sekarang :


Pasien nampak pucat, keadaan fisik lemah, kulit tampak pucat, konjungtiva
pucat, vital sign, pols: 90 x/I, RR: 26 x/I, suhu: 370C.

Keluhan Utama :

Demam naik turun, os tidak bisa berjalan-jalan dan makin lama os tidak bisa
mengangkat badan.

Riwayat Keluhan Utama :

Keluhan Pada Saat Pengkajian :

B. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0 – 5 tahun)


1. Prenatal care

a. Ibu memeriksakan kehamilannya setiap minggu di bidan


Keluhan selama hamil yang dirasakan oleh ibu, tapi oleh dokter
dianjurkan untuk obat penambah darah

b. Riwayat berat badan selama hamil :

c.Riwayat Imunisasi TT : ………………………………………..

d. Golongan darah ibu ………….. Golongan darah ayah …………..


2. Natal

a, Tempat melahirkan : rumah bersalin

b. Jenis persalinan : …………………………………………….

c. Penolong persalinan : bidan

e. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan hanya demam saat mendapat imunisasi seperti campak.
3. Post natal

a. Kondisi bayi : partus spontan setelah bayi lahir, tangisannya


kuat dan lancar seperti biasa bayi cukup bulan ( 9 bulan) BB lahir: 2,8 kg, PB:
50 cm dan bayi tidak ada kelainan bawaan.

b. Anak pada saat lahir tidak mengalami : ………………………


(Untuk semua Usia)

¤ Klien pernah mengalami penyakit : ……………………….pada umur : ………


………….. diberikan obat oleh : …………………………........

¤ Riwayat kecelakaan : …………………………………………………...

¤ Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter dan


menggunakan zat/subtansi kimia yang berbahaya : ……………............

¤Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya : .................................

C. Riwayat Kesehatan Keluarga


IV. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)

Waktu Reaksi setelah


NO Jenis immunisasi Frekuensi Frekuensi
pemberian pemberian

1. BCG - 1,5bulan Eritema 1,5 bulan

2. DPT (I,II,III) - DFT I : DFT II DFT I :


3bulan (DEMAM) 3bulan

DFT II : DFT II :
5bulan 5bulan

DFT III : DFT III :


7bulan 7bulan

Polio (I,II,III,IV) - Polio I : - Polio I :


4bulan 4bulan

Polio II : Polio II :
6bulan 6bulan
3.
Polio III : Polio III :
8 bulan 8 bulan

Polio IV : Polio IV :

12bulan 12bulan

4. Campak - 6 bulan Demam 6 bulan

Hepatitis - Bayi baru - Bayi baru


5.
lahir lahir

V. Riwayat Tumbuh Kembang

A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 12 kg
2. Tinggi badan : 95 cm.
3. Waktu tumbuh gigi ............ gigi
Tanggal ………….........…………..…
Jumlah gigi buah.
VI. Riwayat Nutrisi

A. Pemberian ASI
.............................................................................................

B. Pemberian susu formula


1. Alasan pemberian : …………………………………...

2. Jumlah pemberian : ……………………………………

3. Cara pemberian : ……………………………………


Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini

Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian

VII. Riwayat Psikososial

¤ Anak tinggal bersama : ................................................ di : ...........................

¤ Lingkungan berada di : ................................................

¤ Rumah dekat dengan : ................................................, tempat bermain .........

kamar klien : ................................................

¤ Rumah ada tangga : ................................................

¤ Hubungan antar anggota keluarga : ................................................

¤ Pengasuh anak : ................................................

VIII. Riwayat Spiritual

¤ Support sistem dalam keluarga : .....................................................

¤ Kegiatan keagamaan : ......................................................................

IX. Reaksi Hospitalisasi

A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap

- Ibu membawa anaknya ke RS karena : ................................................

- Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : ...........................

- Perasaan orang tua saat ini : ................................................

- Orang tua selalu berkunjung ke RS : ................................................


- Yang akan tinggal dengan anak : ................................................

B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap

..............................................................................................................................
.............................
X. Aktivitas sehari-hari

A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Selera makan

B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Jenis minuman
2. Frekuensi minum
3. Kebutuhan cairan
4. Cara pemenuhan
C. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Tempat
pembuangan
2. Frekuensi (waktu)
3. Konsistensi
4. Kesulitan
5. Obat pencahar
D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Jam tidur
- Siang
- Malam
2. Pola tidur
3. Kebiasaan sebelum
tidur
4. Kesulitan tidur
E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Program olah raga


2. Jenis dan frekuensi
3. Kondisi setelah
olah raga

F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Mandi Sendiri Dibantu


- Cara
3kali sehari 1kali sehari
- Frekuensi
Sabun batangan Sabun cair
- Alat mandi

2. Cuci rambut
1minggu 3kali 1minggu 1kali
- Frekuensi
Sendiri Dibantu
- Cara

3. Gunting kuku
- Frekuensi 1minggu 1kali Nunggu sembuh

- Cara

4. Gosok gigi
- Frekuensi
3kali sehari pakai odol 2kali sehari pakai odol
- Cara

G. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Kegiatan sehari-hari
2. Pengaturan jadwal
harian

3. Penggunaan alat Bantu


aktifitas

4. Kesulitan pergerakan
tubuh

XI. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : ................................................................................


2. Kesadaran : ................................................................................
3. Tanda – tanda vital :
a. Tekanan darah : ..................................... mmHg
b. Denyut nadi : ..................................... x / menit
c. Suhu : ..................................... o C
d. Pernapasan : ..................................... x/ menit
4. Berat Badan : ................................................................................
5. Tinggi Badan : ................................................................................
6. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala :
a. Warna Rambut :
b. Penyebaran :
c. Mudah rontok :
d. Kebersihan rambut :
Palpasi
Benjolan : ada / tidak ada :
Nyeri tekan : ada / tidak ada :

Tekstur rambut : kasar/halus :

7. Muka
Inspeksi
a. Simetris / tidak : simetris
b. Bentuk wajah : simetris
c. Gerakan abnormal :
d. Ekspresi wajah :
Palpasi
Nyeri tekan / tidak :
Data lain :
8. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : Edema / tidak
Radang / tidak
b. Sclera : Icterus / tidak
c. Conjungtiva : Radang / tidak
Anemis / tidak
d. Pupil : - Isokor / anisokor
- Myosis / midriasis
- Refleks pupil terhadap cahaya :
e. Posisi mata :
Simetris / tidak :

f. Gerakan bola mata :


g. Penutupan kelopak mata :
h. Keadaan bulu mata :
i. Keadaan visus :
j. Penglihatan :
-Palpasi
Tekanan bola mata :
Data lain :

9. Hidung & Sinus


Inspeksi
a. Posisi hidung :
b. Bentuk hidung :
c. Keadaan septum :
d. Secret / cairan :
Data lain :

10. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga :
b. Ukuran / bentuk telinga :
c. Aurikel :
d. Lubang telinga : Bersih / serumen / nanah
e. Pemakaian alat bantu :
Palpasi
Nyeri tekan / tidak
Pemeriksaan uji pendengaran
a. Rinne :
b. Weber :
Data lain :

11. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
- Keadaan gigi :
- Karang gigi / karies :
- Pemakaian gigi palsu :
b. Gusi
Merah / radang / tidak :
c. Lidah
Kotor / tidak :
d. Bibir
- Cianosis / pucat / tidak :
- Basah / kering / pecah :
- Mulut berbau / tidak :
- Kemampuan bicara :
Data lain :

12. Tenggorokan
a. Warna mukosa :
b. Nyeri tekan :
c. Nyeri menelan :
13. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : Membesar / tidak
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : Teraba / tidak
b. Kaku kuduk / tidak :
c. Kelenjar limfe : Membesar atau tidak
Data lain :

14. Thorax dan pernapasan


a. Bentuk dada :
b. Irama pernafasan :
c. Pengembangan di waktu bernapas :
d. Tipe pernapasan :
Data lain :
Palpasi
a. Vokal fremitus :
b. Massa / nyeri :
Auskultasi
a. Suara nafas : Vesikuler / Bronchial /
Bronchovesikuler
b. Suara tambahan : Ronchi / Wheezing / Rales
Perkusi
Redup / pekak / hypersonor / tympani
Data lain :

15. Jantung
Palpasi
Ictus cordis :
Perkusi
Pembesaran jantung :
Auskultasi
a. BJ I :
b. BJ II :
c. BJ III :
d. Bunyi jantung tambahan :
Data lain :
16. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit :
b. Ada luka / tidak :
Palpasi
a. Hepar :
b. Lien :
c. Nyeri tekan :
Auskultasi
Peristaltik :
Perkusi
a. Tympani :
b. Redup :
Data lain :

17. Genitalia dan Anus :

18. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
- Pergerakan kanan / kiri :
- Pergerakan abnormal :
- Kekuatan otot kanan / kiri :
- Tonus otot kanan / kiri :
- Koordinasi gerak :
b. Refleks
- Biceps kanan / kiri :
- Triceps kanan / kiri :
c. Sensori
- Nyeri :
- Rangsang suhu :
- Rasa raba :
Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Gaya berjalan :
- Kekuatan kanan / kiri :
- Tonus otot kanan / kiri :
b. Refleks
c. Sensori
- Nyeri :
- Rangsang suhu :
- Rasa raba :
Data lain :

XII. Test Diagnostik


= Laboratorium
HB 8,5 gr% N: 12 – 14 gr%
LED 55 mm/jam N: < 20 mm / jam
Leukosit 5,3. 103 / mm3 N: 5.103 – 9.103 / mm3
Trombosit 40.103 / mm3 N: 15.103 – 45.103 / mm3
Hematokrit 26% N: 37 – 45%
Hitung jenis :
Eosingtil 1% N: 2 – 4 %
Rasifil 0,1% N: 0,5 – 1%
Neutrofil staf 2% N: 2 – 6%
Neutrofil segmen 75% N: 50 – 70%
Lymfosit 20% N: 20 – 40%
Monosit 2% N: 3 – 8%
Retikulosit 0,3% N: 0,8 – 1%
Foto Rotgen, CT Scan, MRI, USG, EEG, ECG
EKG : Interpretation :
Sinus tachycardia with short PR
NonSpecific ST and T wave abnormality
Abnormal EKG
Kesan : Intracardiac Normal, EF 69 %

Ekokardiograf : Katub Mitral : Sinus Solitus AV – VA Confidance


Katub Aorta : Normal
Katub Trikuspidalis : Balanced Ventricles
Katup Pulmonal : VSD (-) ASD (-) PDA (-)
Kesan : Intracardiac Normal
BMP : Hb : 8,7 gr%
Leukosit : 3,20 /Ul
Trombosit : 435000/Ul
Metamielesit :8%
Batang Netrofil : 21 %
Segmen Netrofil : 16%
Eritrosit Basofil : 3 %
Eritrosit Polilkromatofil : 36%
Limfosit : 72%
Sel Atipik : 4%
Sediaan sumsum tulang : Normoseluler, pengecetan cukup
Granulopoiesis : Hipoplasia
Eritropoiesis : Relatif Hiperaktif
Perbandingan M/E : 1 : 1,5
Limfopoiesis : Aktif, ditemukan kelompokan jaringan ikat, retikulum,
lemak
Sistem retikoloendotel : Aktif
Megakariosit : Aktif, banyak bentuk muda
Kesimpulan : Sumsum tulag menunjukkan Hipoplasia, semua sistem
dengan sistem Eritropoltik Relatif Hiperaktif ( Serum ALL Remisi ).

XIII. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)

- contrimovazole = 2×120 mg

- decamethasion = 3×400 mg

- Diet MB 1100 kalori engan 200gr protein fisioterapy

- Inj. B12 = 2cc /12 jam

- Inj leucoverin = 8,85 mg /6 jam

- Infus dextrose 5% dan Nacl 0,45% = 40 gtt/i

- O2 = 1- 2 I/m (K/P)

FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

ANALISA DATA

NO DATA POHON MASALAH


MASALAH
KEPERAWATAN

DS: Leukosit imatur Resiko tinggi


Ibu px mengatakan meningkat terjadinya infeksi
anaknya lemas Leukosit normal
menurun
DO: ↓
 Kulit pucat Daya tahan tubuh
 Bibir pucat menurun
 Leukosit 5,7.103/mm3 ↓
DS: - Resiko tinggi infeksi
Proliferasi sel kanker

Perubahan perfusi
Trombositopenia
DO: jaringan

     Kulit pucat
Infiltasi sel neoplasma
     Hb 8,5 gr% ↓
Kelemahan otot dan
     Trombosit anggota gerak
40.103/mm3 ↓
Kelemahan umum
     Conjungtiva pucat ↓
Gangguan aktivitas
     HR: 96 x/I, RR: 26
x/i

DS:
Gangguan mobilitas
Ibu mengatakan anaknya
fisik
lemah

DO:

     Konjungtiva pucat

     Tubuh px tampak
kurus

     Kebutuhan aktivitas
px masih dibantu oleh
keluarga
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum (anemia)


2. Resiko perdarahan b.d trombositopenia
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis
(anoreksia)

INTERVENSI SAMA DENGAN KMB

Anda mungkin juga menyukai