Anda di halaman 1dari 20

Lipid (Lemak)!!

Lipid atau yang biasa kita kenal lemak adalah senyawa kimia
yang amat penting bagi tubuh kita selain karbohidrat, mau tau apa?? silahkan didengarkan
baik-baik.. eh salah di lihat baik-baik... haduh salah lagi maksudnya dibaca baik-baik
hahahah!

A. Definisi

Lipid menurut International Congress of Pure and Applied Chemistry adalah kelompok
senyawa kimia yang mempunyai sifat-sifat:

1. Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, CHCl3, benzen,
alkohol/aseton panas, xylen, dll. serta dapat diekstraksi dari sel hewan/tumbuhan dengan
pelarut tersebut.

2. Secara kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid terdapat 95%
asam lemak)

3. Lipid mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam lemak essential
(EFA contohnya asam linoleat) dari asam linoleat dapat dibuat asam linolenat dan asam
arakidonat.

B. Fungsi

1. Sebagai sumber energi (memiliki kandungan 9 kkal/g)

2. Unsur pembangun membran sel dan bertanggung jawab untuk lewatnya berbagai bahan
yang masuk dan keluar sel.

3. Sebagai pelindung organ-organ penting, penyekat jaringan tubuh.

4. Menjaga tubuh terhadap pengaruh luar. misalnya: suhu, luka (infeksi) dan lainnya.

5. Insulator listrik (agar impuls-impuls syaraf merambat dengan cepat)

6. Membantu melarutkan dan mentransport senyawa-senyawa tertentu (misal vitamin) dalam


aliran darah untuk keperluan metabolisme.

C. Sumber
1. Dari tumbuhan didalam sitoplasma berupa droplet.

2. Dari hewan di dalam jaringan adiposa.

D. Klasifikasi

Menurut sifat kimia (berdasarkan atas reaksinya dengan basa kuat)

1. Lipid tersabunkan (hidrolisis dengan basa)(latin: sapo, soap=sabun=garam asam


lemak).contohnya adalah TAG (triasil gliserol) dan fosfolipid.

2 Lipid tak tersabunkan. contohnya: sterol (kolesterol), vitamin yang larut dalam lemak.

Menurut Bloor

1. Lipid sederhana. contohnya: fat/minyak (TAG/trigliserida) jika dihidrolisis menghasilkan


asam lemak dan gliserol.

2. Lipid kompleks. contohnya: fosfolipid dan glikolipid.

Fosfolipid + H2O menghasilkan asam lemak + alkohol + asam fosfat + senyawa nitrogen.
Glikolipid + H2O menghasilkan asam lemak + karbohidrat + sfingosin.

3. Lipid turunan adalah senyawa-senyawa yang dihasilkan bila lipid sederhana dan lipid
kompleks mengalami hidrolisis. Contohnya: asam lemak, gliserol, alkohol padat, aldehid,
keton bodies.

E. Struktur

1. Lipid-fat/minyak

- disebut trigliserida = triasil gliserol = ester asam lemak atau lemak netral ("true fat")

- merupakan ester gliserol dengan 3 asam lemak berbeda (R, R', R")

- jika ketiga asam lemaknya sama (R=R'=R") disebut lipid sederhana (R = asam palmitat
"tripalmitoil gliserol = tripalmitin", R = asam stearat "tristeroil gliserol = tristearin")

- jika asam lemaknya tidak sama disebut lipid majemuk

- asam lemak yang terikat pada gliserol dapat dihidrolisis secara enzimatik (lipase) atau
dengan basa panas (saponifikasi)-gliserol dan garam asam lemak (sabun)

2. Gliserofosfolipid atau Gliserol fosfatida

- Struktur umum dari lipid majemuk (1,2-diasil gliserol)

- memiliki gugus fosfat yang teresterifikasi pada C nomor 3 dari gliserol


- contohnya: fofatidil kolin (lisitin), spingomielin.

F. Macam-Macam Lipid

contoh lipid adalah triasilgliserol, fosfodiasil gliserol, spingolipid, glikolipid, vitamin larut
lemak, prostaglandin, kolestrol, hormon steroid, asam empedu.
LIPID

oleh : Rajman dan Sandy

Abdi Kusumah

Download Selengkapnya (disertai gambar) di sini

Suatu lipid didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter.
(Fessenden, 407)

Lipid merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi dapat diekstraksi dengan
pelarut non polar seperti kloroform,eter, benzena. Senyawa-senyawa lipid tidak mempunyai
rumus struktur yang sama dan sifat kimia serta biologinya juga bervariasi
Lipid berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi kelompok utama yaitu:Lipid yang dapat
disaponifikasi (saponifikasi lipids),Lipid yang tidak dapat disaponifikasi (nonsaponifikasi lipids).
(http://greenhati.blogspot.com/2009/01/metabolisme-lipid.html)

PENGGOLONGAN LIPID

A. Lipid Sederhana

Trigliserida

Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah


gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak.

Lilin

Lilin adalah senyawa yang terbentuk dari ester asam lemak dengan alkohol
bukan gliserol. Pada umumnya asam lemaknya adalah palmitat dan alkoholnya
mempunyai atom C sebanyak 26-34. contohnya adalah mirisil palmitat. (Suharsono
Martoharsono, 53).
Pada umunya malam merupakan ester asam lemah dengan alkohol allifatik
bermolekul besar, dan asamnya mempunyai jumlah karbon berkisar antara C25 sampai
C35. (Purwo Arbianto, 54)

Jika melihat definisi ini maka dapat dikatakan bahwa proses terjadinya lilin
adalah merupakan suatu proses esterifikasi antara asam lemak dan alkohol berantai
panjang.

A. Lipid Kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. (Heru Santoso Wahito
Nugroho, www.heruswn.weebly.com )

Jika melihat definisi ini maka lipid kompleks dapat dikelompokan menjadi:

Fosfolid

fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus ester fosfat

Glikolipid

Glikolipid ialah molekul molekul lipid yang mengandung karbohidrat, biasanya


pula sederhana seperti galaktosa atau glukosa. Akan tetapi istilah istilah glikolipid
biasanya dipakai untuk lipid yang mengandung satuan gula tetapi tidak
mengandung fosfor.

Glikolipid dapat diturunkan dari gliserol atau pingosine dan sering dimakan gliserida atau
sebagai spingolipida

Lipoprotein

Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya


menuju tempat penggunaannya.
Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain:
o Kilomikron
o VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
o IDL (Intermediate Density Lipoprotein)
o LDL (Low Density Lipoprotein)
o HDL (High Density Lipoprotein)

Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:


o Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang
masuk ke dalam darah
o Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam
darah

B. Turunan Lipid (Derivat Lipid)


Derivat lipid adalah seemua senyawa yang dihasilkan pada hidrolisis lipid sederhana dan
lipid majemuk yang masih mempunyai sifat-sifat seperti lemak. Sehingga derivat lipid
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

asam lemak

Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat berderajat tinggi
(rantai C lebih dari 6). (http://id.wikipedia.org)

Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum
dari asam lemak adalah:

CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

. (Heru Santoso Wahito Nugroho, www.heruswn.weebly.com )


Jumlah Nama
atom
karbon Trivial sistematik Rumus umum/molekul

2 Asam asetat Asam binoat CH3(CH2)COOH

Terpen 4 Asam butirat Asam tetranoat CH3(CH2)2COOH

6 Asam kaproat Asam hekdanoat CH3(CH2)4COOH

8 Asam kaprilat Asam oktanoat CH3(CH2)6COOH

10 Asam kaprat Asam dekanoat CH3(CH2)8COOH

12 Asam laurat Asam dodekanoat CH3(CH2)10COOH

14 Asam miristat Asam tetradekanoat CH3(CH2)12COOH

16 Asam palmitat Asam heksadekanoat CH3(CH2)14COOH

18 Asam stearat Asam oktadekanoat CH3(CH2)16COOH

20 Asam arakidat Asam eiokosnoat CH3(CH2)18COOH

Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan dan
terutama terkandung pada getah dan vakuola selnya. Senyawa dasar terpen merupakan satuan
C5 disebut isoprena

Steroid

Suatu steroid adalah senyawa yang mengandung system cincin berikut yaitu tiga
cincin 6 dan 1 cincin 5.

Steroid yang banyak terdapat dalam kehidupan adalah sterol, suatu alkohol yang
berintikan perhidroksisiklopentano fenantren. Contohnya adalah kolesterol yang
banyak terdapat dalam otak, system saraf, membrane dan lain-lain. Dalam
tanaman terdapat fitosterol, misalnya stigmasterol dan sitostrol.

Mikosterol adalah sterol yang terdapat dalam jamur dan ragimisalnya elgosterol
yang merupakan bahan baku vitamin D.

SIFAT-SIFAT LEMAK

sifat fisik

titik cair
titik cair lemak atau minyak sangat bergntung pada asam-asam lemak penyusunnya.
Oleh karena itu titik cair minyak/lemak dapaty diperkirkan dari titik cair asam lemak
penyusunnya.

Titik cair asam lemak berkorelasi dengan struktur, berat molekul dan panjang rantai
asam lemak. Korelasi tersebut dapat diringkas sebagai berikut :

makin panjang rantai karbon makin tinggi titik cairnya

titk cair asam lemak berantai ganjil lebih rendah dari pada asam lemak berantai genap
dengan satu karbon diatasnya.

Titik cair menurun dengan bertambahnya jumlah ikatan rangkap.

Senakin jauh letak ikatan rangkap dari gugus karboksil semakin rendah titik cairnya

Asam lemak bentuk trans lebih tinggi titik cairnya debandingkan dengan asam lemak
bentuk cis.

Penambahan rantai metil dalam molekul asam lemak menurunkan titik cairnya.

(Mappiratu, 25)

panas jenis

panas jenis suatu lemak/minyak meningkat dengan meningkatnya derajat


ketidakjenuhan asam lemak.

densitas

titer

titer merupakan ukuran kekeran lemak dan digunakan untuk membedakan lemak
yang tidak dapat dikonsomsi (grease) dengan lemak hewan (tallow). Lemak hewan
yang diketahui sumbernya dan mempunyai nilai titer lebih besar atau sama dengan 40
disebut “tallow” sedangkan lemak yang titernya lebih kecil dari 40 disebut “grease”.

cold test

cold test adalah waktu yang dibutuhkan lemak aatu minyak untuk membentuk
kristalisasi. Sehingga hal ini dilakukan untuk menguji ketahanan minyak.

titik lunak
titik lunak dari suatu lemak atau minyak merupakan kebalikan dari sifat titer.

slipping pint

slipping point digunakan untuk mengenali minyak alam serta pengaruh adanya
komponen lain dalam lemak atau minyak.

titik asap, titik nyala dan titik api

titik asap, titik nyala dan titik api merupakan parameter untuk menguji minyak atau
lemak yang digunakan menggoreng. Makin tinggi nailai titik asap, titik nyala dan titik
api minyak/lemak makin baik kualitasnya.

Titik asap adalah suhu terendah saat produk terdekomposisi minyak/lemak berupa
asap mulai terlihat. Titik nyala adalah suhu saat campuran uap

warna, rasa, bau

warna minyak atau lemak disebabkan oleh adanya zat yang terkontaminasi yang
merupakanzat alam berupa karotenoid.

sehingga

kelarutan, larut dalam pelarut non-polar

Bau dan cita rasa pada minyak terdapat secara alami atau disebabkan oleh
terbentuknya asam-asam berantai pendek hasil penguraian minyak/lemak. Timbulnya
bau tengik disebakan oleh adanya senyawa-senyawa yang dihasilkan dari kerusakan
oksidasi minyak, sedangkan bau amis pada bahan pangan berlemak disebabakan oleh
adanya interaksi antara trimetil amin oksida dengan asam lemak tidak jenuh pada
posisi ikatan rangkapnya.

dapat dikatakan bahwa sifat-sifat fisik dari lemak ini semuanya dipengaruhi oleh struktur
kimia dari lemak itu sendiri.

sifat kimia

sifat kimia minyak/lemak merupakan sifat yang dimilki oleh komponen kimia
minyak/lemak untuk berubah secara kimia, seperti bereaksi dengan zat lain,terdegradasi
dan teroksidasi dengan panas, serta pembaentukan radikal oleh energi matahari.
(Mappiratu, 37)
Esterifikasi

esterifikasi adalah suatu reaksi ioni, yang mana gabungan dari reaksi adisi dan reaksi
penataan ulang eliminasi.

Hidrolisis

Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak
bebasdan gliserol. Reaksi ini mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak. Hal ini
disebabkan adanya sejumlah air dalam lemak atau minyak tersebut. Proses ini
berjalan menggunakan asam, basa atau enzim tertentu.

Penyabunan

Sabun adalah merupakan logam alkali (biasanya gram natrium) dari asam-asamlemak.
Sabun mengandung terutama garam C16 dan C18 namun dapat juga mengandung
bebrapa karboksilat dengan bobot atom lebih rendah. (Fessenden, 409)

Hidrogenasi

proses hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai karbon asam
lemak atau minyak. Pada asam lemak jenuh proses hidrogenasi ini berpean dalam
memutus ikatan rangkap.

Oksidasi

Oksidasi dapat brlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan lemak
atau minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik pada lemak
atau minyak.

Oksidasi asam lemak tidak jenuh akan menghasilkan peroksida dan selanjutnya akan
terbentuk aldehida. Inilah yang menyebabkan terjadinya bau dan rasa yang tidak enak
atau tengik.

KEGUNAAN LEMAK

Ada beberapa fungsi lipid di antaranya:

Sebagai penyusun struktur membran sel


Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-
material.
Sebagai cadangan energi
Lipid disimpan sebagai jaringan adipose.
Sebagai hormon dan vitamin
Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu regulasi proses-
proses biologis. Jika dilihat dari sifat fisik lemak yaitu berwarna kuning yang
mengandung karoten maka lemak ini dapat menghasilkan vitamin seprti vitamin A.
Sedangkan hormon merupakan bagian dari streroid.
Sebagai pengatur suhu tubuh

DAFTAR PUSTAKA

Arbianto, Purwo.1994. Biokimia Konsep-Konsep Dasar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan :

Fessenden and Fessenden. 2004. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga: jakarta

Mappiratu. 2005. lipida pangan. Palu: tadulako university press

Martono, Suharsono.1984. Biokimia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Santoso,Heru W.N. Metabolisme Lipid. http://greenhati.blogspot.com/2009/01/

metabolisme-lipid.html. metabolisme lipid [17 Agustus 2009]


Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya diartikan sebagai suatu senyawa yang
tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organik. Contohnya benzena, eter, dan
kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Struktur kimia lipid
adalah sebagai berikut:

sifat fisik dan kimia suatu lemak ditentukan oleh asam lemaknya (R1, R2, R3).

Berdasar strukutur penyusunnya, lipid dapat diklasifikasikan:

1. Lipid Sederhana
1. Asil glieserol, merupakan senyawa gilserol dimana Rnya berantai panjang.
2. Lilin, yaitu senyawa yang gugus hidroksilnya (-OH) berupa alkohol rantai
panjang dengan viskositas yang tinggi dan titik leleh tinggi.
2. Lipid Campuran
1. Fosfoasil gliserol (fosfolipid)
2. Spingomielin
3. serebrosida
3. Turunan Lipid
1. Karotenoid
2. Steroid
3. Vitamin yang larut dalam lemak

Lemak merupakan zat gizi yang sangat penting dan dibutuhkan dalam susunan
makanan manusia dan hewan. Karena itu konsumsi lemak dapat menyediakan asam lemak
esensial yang berperan penting daalm sistem hormon. Lemak juga merupakan sumber energi
yang besar (1 gram = 36 joule). Atau lebih tinggi dari karbohidrat atau protein. Lemak juga
berperan dalam memberi aroma yang khas yang sedap.

Lipid dapat berupa lemak atau minyak, dalam suhu ruang lemak berbentuk padat dan
minyak digunakan untuk membuat makanan yang difabrikasi, seperti margarine dan
shortening, berupa campuran trigliserida yang hampir murni.

1. Asam Lemak

Asam lemak ada yang jenuh dan tak jenuh dengan jumlah karbon genap berantai lurus
merupakan bagian terbesar dalam asam lemak dalam lemak alam. Asam lemak merupakan
asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap sehingga sifatnya cenderung stabil,
sedangkan asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan rangkap sehingga dapat mengikat zat lain
dan kurang stabil. Asam lemak jenuh memiliki titik leleh yang jauh lebih tinggi daripada
asam lemak tak jenuh, sehingga perbandingan kandungan asam lemak jenuh terhadap asam
lemak tak jenuh terhadap asam lemak mempengaruhi sifat fisik lemak atau minyak.

1.
1. Titik leleh

Titik leleh saat menentukan perubahan fese lemak dari padat ke cair. Pada dasarnya,
titik leleh lemak ditentukan oleh titik leleh asam lemak penyusunnya, yang dipengaruhi oleh
panjang rantai carbon dan ketidak jenuhan atau dapat juga disebabkan ikatan rangkap.
Berikut adalah hal yang mempengaruhi titik leleh lemak

a)      Peningkatan panjang rantai carbonmeningkatkan titik leleh. Apabila  rantai C panjang
molekulnya akan susah dipisahkan dan hal ini mengakibatkan titik leleh yang tinggi.
Contohnya:   Asam butirat(C4) Mp = -7.90C, Asam laurat (C12) Mp = 44.20C, Asam
stearat (C18) Mp = 700C.

b)      Asam lemak dengan jumlah  ganjil mempunyai titik leleh yang lebih rendah dari
asam lemak dengan jumlah C genap.

c)      Peningkatan jumlah ikatan rangkap menurunkan titik leleh. Hal ini disebabkan oleh
ikatan rangkap yang meningkatkan reaktifitas dan membuat asam lemak tersebut tidak
stabil sehingga molekulnya mudah dipisahkan. Contohnya: asam stearat (18:0) Mp =
700C, asam oleat (18:1) Mp = 130C, asam linoleat (18:2) Mp = -50C

d)      Jarak ikatan rangkap dari gugus COO-, makin jauh jaraknya titik lelehnya makin
lelehnya makin rendah. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kestabilan.

e)      Trans isomerasi,


Lemak
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Keakuratan artikel ini diragukan dan artikel ini perlu diperiksa ulang dengan
mencantumkan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Lihat diskusi mengenai artikel ini di halaman diskusinya.

Ada usul agar artikel atau bagian dari halaman Lipid digabungkan ke halaman atau bagian ini.
(diskusikan)

Struktur kimia untuk trimiristin, sejenis trigliserida.

Jaringan lemak yang terdapat dalam tubuh.

Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang
terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol,
vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida,
digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan
lain-lain.
Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari
wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa.

Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin dan resistin yang berperan
dalam sistem kekebalan, hormon sitokina yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon
sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa secara khusus disebut hormon adipokina,
antara lain kemerin, interleukin-6, plasminogen activator inhibitor-1, retinol binding protein
4 (RBP4), tumor necrosis factor-alpha (TNFα), visfatin, dan hormon metabolik seperti
adiponektin dan hormon adipokinetik (Akh).

Daftar isi
[sembunyikan]

 1 Sifat dan Ciri ciri


 2 Fungsi
o 2.1 Membran
o 2.2 Cadangan energi
o 2.3 Pensinyalan
o 2.4 Fungsi lainnya
 3 Metabolisme
o 3.1 Biosintesis
o 3.2 Degradasi
 4 Gizi dan kesehatan
 5 Referensi
 6 Lihat pula

[sunting] Sifat dan Ciri ciri

Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-)maka


lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak
untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang apolar atau organik seperti:
eter, Chloroform, atau benzol.

[sunting] Fungsi

Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi manusia, yaitu: [1]

1. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule
atau 9,3 kcal.
2. Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel yang
berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain,
keluar dan masuk ke dalam sel.
3. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin
dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
4. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis
5. Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh
dari suhu luar yang kurang bersahabat.
Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama yang
membentuk membran semua jenis sel.

[sunting] Membran

Sel eukariotik disekat-sekat menjadi organel ikatan-membran yang melaksanakan fungsi


biologis yang berbeda-beda. Gliserofosfolipid adalah komponen struktural utama dari
membran biologis, misalnya membran plasma selular dan membran organel intraselular; di
dalam sel-sel hewani membran plasma secara fisik memisahkan komponen intraselular dari
lingkungan ekstraselular. Gliserofosfolipid adalah molekul amfipatik (mengandung wilayah
hidrofobik dan hidrofilik) yang mengandung inti gliserol yang terkait dengan dua "ekor"
turunan asam lemak oleh ikatan-ikatan ester dan ke satu gugus "kepala" oleh suatu ikatan
ester fosfat. Sementara gliserofosfolipid adalah komponen utama membran biologis,
komponen lipid non-gliserida lainnya seperti sfingomielin dan sterol (terutama kolesterol di
dalam membran sel hewani) juga ditemukan di dalam membran biologis.[2] Di dalam
tumbuhan dan alga, galaktosildiasilgliserol,[3] dan sulfokinovosildiasilgliserol,[4] yang
kekurangan gugus fosfat, adalah komponen penting dari membran kloroplas dan organel yang
berhubungan dan merupakan lipid yang paling melimpah di dalam jaringan fotosintesis,
termasuk tumbuhan tinggi, alga, dan bakteri tertentu.

Dwilapis telah ditemukan untuk memamerkan tingkat-tingkat tinggi dari keterbiasan ganda
yang dapat digunakan untuk memeriksa derajat keterurutan (atau kekacauan) di dalam
dwilapis menggunakan teknik seperti interferometri polarisasi ganda.

Organisasi-mandiri fosfolipid: liposom bulat, misel, dan dwilapis lipid.

[sunting] Cadangan energi

Triasilgliserol, tersimpan di dalam jaringan adiposa, adalah bentuk utama dari cadangan
energi di tubuh hewan. Adiposit, atau sel lemak, dirancang untuk sintesis dan pemecahan
sinambung dari triasilgliserol, dengan pemecahan terutama dikendalikan oleh aktivasi enzim
yang peka-hormon, lipase.[5] Oksidasi lengkap asam lemak memberikan materi yang tinggi
kalori, kira-kira 9 kkal/g, dibandingkan dengan 4 kkal/g untuk pemecahan karbohidrat dan
protein. Burung pehijrah yang harus terbang pada jarak jauh tanpa makan menggunakan
cadangan energi triasilgliserol untuk membahanbakari perjalanan mereka.[6]

[sunting] Pensinyalan

Di beberapa tahun terakhir, bukti telah mengemuka menunjukkan bahwa pensinyalan lipid
adalah bagian penting dari pensinyalan sel.[7] Pensinyalan lipid dapat muncul melalui aktivasi
reseptor protein G berpasangan atau reseptor nuklir, dan anggota-anggota beberapa kategori
lipid yang berbeda telah dikenali sebagai molekul-molekul pensinyalan dan sistem kurir
kedua.[8] Semua ini meliputi sfingosina-1-fosfat, sfingolipid yang diturunkan dari seramida
yaitu molekul kurir potensial yang terlibat di dalam pengaturan pergerakan kalsium,[9]
pertumbuhan sel, dan apoptosis;[10] diasilgliserol (DAG) dan fosfatidilinositol fosfat (PIPs),
yang terlibat di dalam aktivasi protein kinase C yang dimediasi kalsium;[11] prostaglandin,
yang merupakan satu jenis asam lemak yang diturunkan dari eikosanoid yang terlibat di
dalam radang and kekebalan;[12] hormon steroid seperti estrogen, testosteron, dan kortisol,
yang memodulasi fungsi reproduksi, metabolisme, dan tekanan darah; dan oksisterol seperti
25-hidroksi-kolesterol yakni agonis reseptor X hati.[13]

[sunting] Fungsi lainnya

Vitamin-vitamin yang "larut di dalam lemak" (A, D, E, dan K1) – yang merupakan lipid
berbasis isoprena – gizi esensial yang tersimpan di dalam jaringan lemak dan hati, dengan
rentang fungsi yang berbeda-beda. Asil-karnitina terlibat di dalam pengangkutan dan
metabolisme asam lemak di dalam dan di luar mitokondria, di mana mereka mengalami
oksidasi beta.[14] Poliprenol dan turunan terfosforilasi juga memainkan peran pengangkutan
yang penting, di dalam kasus ini pengangkutan oligosakarida melalui membran. Fungsi gula
fosfat poliprenol dan gula difosfat poliprenol di dalam reaksi glikosilasi ekstra-sitoplasmik, di
dalam biosintesis polisakarida ekstraselular (misalnya, polimerisasi peptidoglikan di dalam
bakteri), dan di dalam protein eukariotik N-glikosilasi.[15][16] Kardiolipin adalah sub-kelas
gliserofosfolipid yang mengandung empat rantai asil dan tiga gugus gliserol yang tersedia
melimpah khususnya pada membran mitokondria bagian dalam.[17] Mereka diyakini
mengaktivasi enzim-enzim yang terlibat dengan fosforilasi oksidatif.[18]

[sunting] Metabolisme

Lemak yang menjadi makanan bagi manusia dan hewan lain adalah trigliserida, sterol, dan
fosfolipid membran yang ada pada hewan dan tumbuhan. Proses metabolisme lipid
menyintesis dan mengurangi cadangan lipid dan menghasilkan karakteristik lipid fungsional
dan struktural pada jaringan individu.

[sunting] Biosintesis

Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk hidup, maka asupan
tersebut harus segera diolah oleh tubuh, menjadi energi maupun disimpan sebagai glikogen.
Asupan yang baik terjadi pada saat energi yang terkandung dalam karbohidrat setara dengan
energi yang diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk menggapai keseimbangan ini.
Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan itu akan diubah menjadi lemak.
Metabolisme yang terjadi dimulai dari:

 Asupan karbohidrat, antara lain berupa sakarida, fruktosa, galaktosa pada saluran
pencernaan diserap masuk ke dalam sirkulasi darah menjadi glukosa/gula darah. Konsentrasi
glukosa pada plasma darah diatur oleh tiga hormon, yaitu glukagon, insulin dan adrenalin.
 Insulin akan menaikkan laju sirkulasi glukosa ke seluruh jaringan tubuh. Pada jaringan
adiposa, adiposit akan mengubah glukosa menjadi glukosa 6-fosfat dan gliserol fosfat,
masing-masing dengan bantuan satu molekul ATP.
o Jaringan adiposit ini yang sering dikonsumsi kita sebagai lemak.
 Glukosa 6-fosfat kemudian dikonversi oleh hati dan jaringan otot menjadi glikogen. Proses
ini dikenal sebagai glikogenesis, dalam kewenangan insulin.
o Pada saat rasio glukosa dalam plasma darah turun, hormon glukagon dan adrenalin
akan dikeluarkan untuk memulai proses glikogenolisis yang mengubah kembali
glikogen menjadi glukosa.

 Ketika tubuh memerlukan energi, glukosa akan dikonversi melalui proses glikolisis untuk
menjadi asam piruvat dan adenosin trifosfat.
 Asam piruvat kemudian dikonversi menjadi asetil-KoA, kemudian menjadi asam sitrat dan
masuk ke dalam siklus asam sitrat.
o Pada saat otot berkontraksi, asam piruvat tidak dikonversi menjadi asetil-KoA,
melainkan menjadi asam laktat. Setelah otot beristirahat, proses glukoneogenesis
akan berlangsung guna mengkonversi asam laktat kembali menjadi asam piruvat.

Sementara itu:

 lemak yang terkandung di dalam bahan makanan juga dicerna dengan asam empedu
menjadi misel.
 Misel akan diproses oleh enzim lipase yang disekresi pankreas menjadi asam lemak, gliserol,
kemudian masuk melewati celah membran intestin.
 Setelah melewati dinding usus, asam lemak dan gliserol ditangkap oleh kilomikron dan
disimpan di dalam vesikel. Pada vesikel ini terjadi reaksi esterifikasi dan konversi menjadi
lipoprotein. Kelebihan lemak darah, akan disimpan di dalam jaringan adiposa, sementara
yang lain akan terkonversi menjadi trigliserida, HDL dan LDL. Lemak darah adalah sebuah
istilah ambiguitas yang merujuk pada trigliserida sebagai lemak hasil proses pencernaan,
sama seperti penggunaan istilah gula darah walaupun:
o trigliserida terjadi karena proses ester di dalam vesikel kilomikron
o lemak yang dihasilkan oleh proses pencernaan adalah berbagai macam asam lemak
dan gliserol.

 Ketika tubuh memerlukan energi, baik trigliserida, HDL dan LDL akan diurai dalam sitoplasma
melalui proses dehidrogenasi kembali menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi yang terjadi
mirip seperti reaksi redoks atau reaksi Brønsted–Lowry; asam + basa --> garam + air; dan
kebalikannya garam + air --> asam + basa
o Proses ini terjadi di dalam hati dan disebut lipolisis. Sejumlah hormon yang
antagonis dengan insulin disekresi pada proses ini menuju ke dalam hati, antara lain:
 Glukagon, sekresi dari kelenjar pankreas
 ACTH, GH, sekresi dari kelenjar hipofisis
 Adrenalin, sekresi dari kelenjar adrenal
 TH, sekresi dari kelenjar tiroid
o Lemak di dalam darah yang berlebih akan disimpan di dalam jaringan adiposa.
 Lebih lanjut gliserol dikonversi menjadi dihidroksiaketon, kemudian menjadi
dihidroksiaketon fosfat dan masuk ke dalam proses glikolisis.
 Sedangkan asam lemak akan dikonversi di dalam mitokondria dengan proses oksidasi,
dengan bantuan asetil-KoA menjadi adenosin trifosfat, karbondioksida dan air.

Kejadian ini melibatkan sintesis asam lemak dari asetil-KoA dan esterifikasi asam lemak
pada saat pembuatan triasilgliserol, suatu proses yang disebut lipogenesis atau sintesis asam
lemak.[19] Asam lemak dibuat oleh sintasa asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian
mereduksi satuan-satuan asetil-KoA. Rantai asil pada asam lemak diperluas oleh suatu daur
reaksi yang menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, mendehidrasinya
menjadi gugus alkena dan kemudian mereduksinya kembali menjadi gugus alkana. Enzim-
enzim biosintesis asam lemak dibagi ke dalam dua gugus, di dalam hewan dan fungi, semua
reaksi sintasa asam lemak ini ditangani oleh protein tunggal multifungsi,[20] sedangkan di
dalam tumbuhan, plastid dan bakteri memisahkan kinerja enzim tiap-tiap langkah di dalam
lintasannya.[21][22] Asam lemak dapat diubah menjadi triasilgliserol yang terbungkus di dalam
lipoprotein dan disekresi dari hati.

Sintesis asam lemak tak jenuh melibatkan reaksi desaturasa, di mana ikatan ganda
diintroduksi ke dalam rantai asil lemak. Misalnya, pada manusia, desaturasi asam stearat oleh
stearoil-KoA desaturasa-1 menghasilkan asam oleat. Asam lemak tak jenuh ganda-dua (asam
linoleat) juga asam lemak tak jenuh ganda-tiga (asam linolenat) tidak dapat disintesis di
dalam jaringan mamalia, dan oleh karena itu asam lemak esensial dan harus diperoleh dari
makanan.[23]

Sintesis triasilgliserol terjadi di dalam retikulum endoplasma oleh lintasan metabolisme di


mana gugus asil di dalam asil lemak-KoA dipindahkan ke gugus hidroksil dari gliserol-3-
fosfat dan diasilgliserol.[24]

Terpena dan terpenoid, termasuk karotenoid, dibuat oleh perakitan dan modifikasi satuan-
satuan isoprena yang disumbangkan dari prekursor reaktif isopentenil pirofosfat dan
dimetilalil pirofosfat.[25] Prekursor ini dapat dibuat dengan cara yang berbeda-beda. Pada
hewan dan archaea, lintasan mevalonat menghasilkan senyawa ini dari asetil-KoA,[26]
sedangkan pada tumbuhan dan bakteri lintasan non-mevalonat menggunakan piruvat dan
gliseraldehida 3-fosfat sebagai substratnya.[25][27] Satu reaksi penting yang menggunakan
donor isoprena aktif ini adalah biosintesis steroid. Di sini, satuan-satuan isoprena
digabungkan untuk membuat skualena dan kemudian dilipat dan dibentuk menjadi
sehimpunan cincin untuk membuat lanosterol.[28] Lanosterol kemudian dapat diubah menjadi
steroid, seperti kolesterol dan ergosterol.[28][29]

[sunting] Degradasi

Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam lemak dipecah di dalam mitokondria
dan/atau di dalam peroksisoma untuk menghasilkan asetil-KoA. Sebagian besar, asam lemak
dioksidasi oleh suatu mekanisme yang sama, tetapi tidak serupa dengan, kebalikan proses
sintesis asam lemak. Yaitu, pecahan berkarbon dua dihilangkan berturut-turut dari ujung
karboksil dari asam itu setelah langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi, dan oksidasi untuk
membentuk asam keto-beta, yang dipecah dengan tiolisis. Asetil-KoA kemudian diubah
menjadi Adenosina trifosfat, CO2, dan H2O menggunakan daur asam sitrat dan rantai
pengangkutan elektron. Energi yang diperoleh dari oksidasi sempurna asam lemak palmitat
adalah 106 ATP.[30] Asam lemak rantai-ganjil dan tak jenuh memerlukan langkah enzimatik
tambahan untuk degradasi.

[sunting] Gizi dan kesehatan

Sebagian besar lipid yang ditemukan di dalam makanan adalah berbentuk triasilgliserol,
kolesterol dan fosfolipid. Kadar rendah lemak makanan adalah penting untuk memfasilitasi
penyerapan vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (A, D, E, dan K) dan karotenoid.[31]
Manusia dan mamalia lainnya memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan asam lemak
esensial tertentu, misalnya asam linoleat (asam lemak omega-6) dan asam alfa-linolenat
(sejenis asam lemak omega-3) karena mereka tidak dapat disintesis dari prekursor sederhana
di dalam makanan.[32] Kedua-dua asam lemak ini memiliki 18 karbon per molekulnya, lemak
majemuk tak jenuh berbeda di dalam jumlah dan kedudukan ikatan gandanya. Sebagian besar
minyak nabati adalah kaya akan asam linoleat (safflower, bunga matahari, dan jagung). Asam
alfa-linolenat ditemukan di dalam daun hijau tumbuhan, dan di beberapa biji-bijian, kacang-
kacangan, dan leguma (khususnya flax, brassica napus, walnut, dan kedelai).[33] Minyak ikan
kaya akan asam lemak omega-3 berantai panjang asam eikosapentaenoat dan asam
dokosaheksaenoat.[34] Banyak pengkajian telah menunjukkan manfaat kesehatan yang baik
yang berhubungan dengan asupan asam lemak omega-3 pada perkembangan bayi, kanker,
penyakit kardiovaskular (gangguan jantung), dan berbagai penyakit kejiwaan, seperti depresi,
kelainan hiperaktif/kurang memperhatikan, dan demensia.[35][36] Sebaliknya, kini dinyatakan
bahwa asupan lemak trans, yaitu yang ada pada minyak nabati yang dihidrogenasi sebagian,
adalah faktor risiko bagi penyakit jantung.[37][38][39]

Beberapa pengkajian menunjukkan bahwa total asupan lemak yang dikonsumsi berhubungan
dengan menaiknya risiko kegemukan[40][41] and diabetes.[42][43] Tetapi, pengkajian lain yang
cukup banyak, termasuk Women's Health Initiative Dietary Modification Trial (Percobaan
Modifikasi Makanan Inisiatif Kesehatan Perempuan), sebuah pengkajian selama delapan
tahun terhadap 49.000 perempuan, Nurses' Health Study (Pengkajian Kesehatan Perawat dan
Health Professionals Follow-up Study (Pengkajian Tindak-lanjut Profesional Kesehatan),
mengungkapkan ketiadaan hubungan itu.[44][45][46] Kedua-dua pengkajian ini tidak
menunjukkan adanya hubungan antara persentase kalori dari lemak dan risiko kanker,
penyakit jantung, atau kelebihan bobot badan. Nutrition Source, sebuah situs web yang
dipelihara oleh Departemen Gizi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard, mengikhtisarkan
bukti-bukti terkini pada dampak lemak makanan: "Sebagian besar rincian penelitian yang
dilakukan di Harvard ini menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan lemak di dalam makanan
tidak berhubungan dengan bobot badan atau penyakit tertentu."[47]

Anda mungkin juga menyukai