Laporan ini diajukan sebagai bukti telah terselesainya pelaksanaan Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN) dan salah satu syarat untuk mengikuti Uji Kompetensi
Keahlian (UKK)
Disusun oleh :
NISN : 0028757697
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
TUNE UP DAN PERBAIKAN SISTEM REM
TOYOTA AVANZA DI BENGKEL TKR
SMK NEGERI 1 MENGGALA
Mengetahui
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Kesulitan itu sementara, seperti semua yang sebelumnya pernah terjadi.
2. Kegagalan hanya akan terjadi bila kita menyerah.
3. Tidak ada yang bisa mengubah kebaikan diri, melainkan dari orang itu
sendiri
PERSEMBAHAN
Penulis mempersembahkan laporan ini kepada:
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Industri (Prakerin) yang telah dilaksanakan di Bengkel TKR SMK N 1 Menggala
Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan mengikuti Uji Kompetensi di
SMK Negeri 1 Menggala, tahun pelajaran 2020/2021.
Kegiatan Prakerin dimaksudkan sebagai salah satu bekal dalam memasuki
dunia usaha atau dunia industri dan untuk memupuk sikap mental yang lebih baik
dalam melaksanakan kewajiban sebagai penerus bangsa sehingga mampu dan siap
bekerja.
Sehubungnya dengan terlaksananya Prakerin ini tidak lepas dari bantuan
dan dorongan dari semua pihak secara moral maupun material, oleh karena itu
Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu FERDAYANA, S.P., M.Pd.I, Selaku Kepala SMK Negeri 1 Menggala.
2. Ibu Arliyanti, S.P., M.M. selaku ketua panitia PRAKERIN
3. Bapak Nengah Saputra Wijaya, S.Pd, selaku Ketua Jurusan TKRO.
4. Ibu Zara Dwi Mona,S.Pd selaku pembimbing sekolah
5. Guru-guru SMK Negeri 1 Menggala.
6. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi
pembaca dan masyarakat umum, semoga laporan ini bermanfaat.
Penyusun
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………............................. i
HALAMAN PERSETUJUAN……………….………………………. .............. ii
HALAMAN PENGESAHAN……………….………………………. ............... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………….……………. ... iv
KATA PENGANTAR………………………………………… .......................... vi
DAFTAR ISI……………………………………………………….. .................. vii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Kerja Industri (Prakerin)……...…………….................. 1
1.2. Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin)……………………................. 1
1.3. Tujuan Penyusunan laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin)…........... 2
BAB II PROFIL DU/DI........................................................................................ 3
2.1. Profil Bengkel TKR SMK N 1 Menggala……….................................... 3
2.2. Struktur Organisasi Bengkel TKR SMK N 1 Menggala……….............. 3
2.3. Pengaturan Jam Kerja……...………….................................................... 3
2.4. Bidang Jasa dan Produksi……...…………….......................................... 4
2.5. Letak Bengkel TKR SMK N 1 Menggala……...……………................. 4
2.6. Kegiatan yang dilakukan selama Prakerin……...……………................ 4
BAB III KAJIAN TEORI...................................................................................... 5
3.1. Teori Dasar Sistem Rem.......................................................................... 5
3.2. Tipe Tipe Sistem Rem.............................................................................. 6
3.3. Pengertian Sistem Kopling....................................................................... 7
3.4. Mekanisme Sistem rem Tromol............................................................... 7
3.5. Cara kerja sistem rem............................................................................... 8
3.6. Komponen sistem rem.............................................................................. 9
3.7. Jenis Rem................................................................................................. 10
3.8. Nama Nama Bagian rem.......................................................................... 12
3.9. Prinsip rem............................................................................................... 13
3.10..Mekanisme Kerja…………………………………………………….... 13
3.11..Tune Up Avanza………………………………………………………. 17
vi
BAB IV KEGIATAN PRAKTEK......................................................................... 19
4.1. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri.......................................................... 19
4.2. Diagnosa Kerusakan Sistem Rem............................................................ 22
4.3. Troubleshotting Sistem Rem.................................................................... 23
4.4. Diagnosa Tune Up.................................................................................... 24
BAB V PENUTUP............................................................................................... 27
5.1. Kesimpulan……………........................................................................... 27
5.2. Saran-saran………………………………………................................... 27
DAFTAR PUSTAKA………………………………………................................ 28
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap proesionalisme yang
diperlakukan oleh siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan
jurusan atau bidangnya.
5. Memberikan kesempatan siswa untuk memasyarakatkan baik sebagai
pekerja penerima upah (emplove) maupun pekerja mandiri (enteremer)
terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja lapangan yang sedang
dilaksanakan.
6. Memperoleh pendidikan dari sekolahan yang akan diterapkan di
lapangan kerja industri kerja atau dunia industri atau sebaliknya.
7. Meningkatkan kemampuan ketrampilan di dalam pelaksanaan praktek
kerja lapangan dan maupun mengembangkan ide-ide yang bagus.
8. Memperoleh masukan dari dunia usaha yang belum diberikan dibangku
sekolah tentang ketrampilan dalam bekerja maupun berorganisasi dalam
berusaha.
9. Dapat menerapkan ajaran yang diberikan oleh Bapak / Ibu Guru waktu di
bangku sekolah di dunia industri / waktu bekerja di lapangan.
10. Mampu menyesuaikan diri dan bersikap baik atau disiplin dalam bekerja
waktu masuk dan sebagainya.
2
BAB II
PROFIL DU/DI
KEPALA BENGKEL
TEKNISI I TEKNISI II
3
2.4. Bidang Jasa dan Produksi Bengkel TKR SMK N 1 Menggala
Bidang jasa dan produksi yang ada pada bengkel TKR SMK N 1 Menggala
adalah sebagai berikut :
1. Tune Up Konvensional dan EFI
2. SCAN EFI TOYOTA
3. Servis AC Mobil
4. Servis kaki-kaki dan Kemudi
5. Pebaikan sistim kelistrikan
6. Overhoul
7. Las Listrik
8. Body Repair
4
BAB III
KAJIAN TEORI
5
2. Prinsip Dasar Sistem Rem
Merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya rem
bekerja disebabkan oleh adanya sistim gabungan penekanan melawan
sistim gerak putar. Efek pengereman diperoleh dari adanya gesekan
yang ditimbulkan antara dua benda.
6
4. Penggolongan menurut mekanisme :
a. Rem mekanik (mechanical brake).
b. Rem hidrolik (hydraulik brake).
7
3.5. KOMPONEN – KOMPONEN REM TROMOL :
1. Kanvas dan sepatu rem
8
Terdiri dari bodi dan piston, berfungsi untuk mendorong septum
rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silinder.
4. Piston
Fungsinya sebagai tenaga penggerak kedua kanvas rem karena
terjadi pada master silinder yang diteruskan ke silinder roda dan
tekanan tersebut dilanjutkan oleh piston menekan masing-masing
sepatu rem.
5. Baut penyetel
Fungsinya menyetal kerenggangan kanvas rem dengan tromol rem
dengan cara memutar ke kiri atau ke kanan baut penyetel.
6. Pegas pengembali
Berfungsi untuk mengembalikan kanvas rem dan piston ke posisi
semula setelah melakukan pengereman.
7. Bleeder plug
Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terdapat pada pipa.
8. Backing plate
Berfungsi sebagai tumpuan untuk menekan putaran drum sekaligus
sebagai dudukan silinder roda.
9
3.7. JENIS REM
1. Rem cakram
Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu
ini. Biasanya piranti seperti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan
baru sehingga dalam setiap penggunaannya menjadi maksimal dan
terarah.
Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern
terbaik pada mobil dan ideal untuk diterapkan pada setiap mobil,
terutama yang telah memakai mesin berkapasitas CC besar. Sistem
kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang biasanya
dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh
piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.
a) Kelebihan rem cakram
Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga
hampir semua kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai
andalanya. selain itu rem cakram tahan terhadap genangan air
sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem cakram
dapat menerjang banjir.
Kemudian rem cakram memiliki sistem rem yang berpendingin
diluar (terbuka) sehingga pendinginan dapat dilakukan pada saat
mobil melaju, ada beberapa cakram yang juga dilengkapi oleh
ventilasi (ventilatin disk) atau cakram yang memiliki lubang
sehingga pendinginan rem lebih maksimal digunakan.
10
b) Kekurangan rem cakram
Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan
lumpur menempel, lama kelamaan lumpur (kotoran) tersebut dapat
menghambat kinerja pengeraman sampai merusak komponen pada
bagian caliper, seperti piston bila dibiarkan lama. Oleh sebab itu
perlu dilakukan pembersihan sesering mungkin.
2. Rem tromol
11
kotoran. Pada saat banjir air akan mengumpul pada ruang tromol
sehingga air akan menyulitkan sistem rem untuk bekerja, jadi setelah
rem tromol menerjang banjir, maka harus mengeringkannya dengan
menginjak setengah rem saat melaju sehingga bagian dalam rem
tromol kering karena panas akibat gesekan, setelah itu rem dapat
digunakan kembali.
12
3.9. PRINSIP REM
Kendaran tidak dapat berhenti segera apabila mesin dibebaskan (tidak
dihubungkan) dengan pemindah daya, kendaraan cenderung tetap
bergerak. Kelemahan ini harus dapat di kurangin dengan maksud
menurunkan kecepatan gerakan hingga berhenti. Mesin merubah energi
panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakan
kendaraan. Sebaiknya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem
gabungan penekanan melawan system gerak putar. Efek pengereman
(breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara
dua objek.
13
Bila boster rem tidak dapat berfungsi dikarenakan satu dan lain hal,
boster rem dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga bosternya
saja yang hilang dengan sendirinya rem akan memerlukan gaya
penekanan pedal yang lebih besar, tetapi kendaran dapat direm normal
tanpa bantuan boster. Untuk kendaran yang digerakkan oleh mesin
diesel, boster remnya diganti dengan pompa vacum karena kevacuman
yang terjadi pada intake manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat.
Boster body dibagi menjadi bagian depan (ruang tekan tenaga) dan
bagian belakang (ruang tekan variasi), dan masimg-masing ruang
dibatasi dengan memberan dan piston boster.
Mekanisme katup pengontrol (control valve mechanis). Termasuk
katup udara, katup vakum, katup pengontrol dan sebagainya yang
berhubungan dengan pedal rem melalui batang penggerak katup (valve
operating road).
c. Katup Pengimbang
Kendaran dihentikan dengan adanya gesekan antara ban dan
ditambah jalan. Gesekan ini akan sesuai adanya pembagian beban pada
roda. Biasanya kendaran yang mesinnya terletak didepan, bagian
depannya lebih berat dibandingkan dengan bagian belakangnya, bila
kendaran direm, maka titik pusat gravitasi akan pindah kedepan
(bergerak maju) disebabkan adanya gaya intertia, dan karena adanya
beban yang besar menyatu pada bagian depan.
Bila daya cengkeram pengeremannya berlaku sama terhadap
keempat rodanya, maka roda belakang akan terkunci (menyebabkan
slip antara ban dan permukan jalan) ini disebabkan oleh daya
pengereman terlalu besar dengan terkuncinya roda belakang gesekan
akan menurun, dan roda belakang seperti ekor ikan (bergerak kekanan
dan kekiri dan sukar terkontrol) dan ini sangat berbahaya.
Dengan alasan tersebut, diperlukan alat pembagi tenaga sehingga
dapat diberikan pengereman yang lebih besar untuk roda depan dari
pada roda belakang atas tersebut disebut katup pengembali
14
(proportioning valve) atau bias disebut katup P. Alat ini bekerja secara
otomatis menurutkan tekanan hidraulis pada silinder roda belakang
dengan demikian daya pengereman (daya cengkeram) pada roda
belakang akan berkurang.
Di samping katup P, efek yang sama akan diperoleh dari load
silinder and proportioning valve (LSPV) yang merubah tekanan awal
split point dari roda-roda belakang sesuai dengan beban, proportioning
and by pass valve (P dan BV) yang meneruskan tekanan master silinder
langsung ke silinder roda tanpa melalui katup P bila system rem dapat
tidak berfungsi, katup decelaration sensing proportioning valve
(DSPV) yang membedakan tekanan awal split point sesuai
dengan,deselerasi selama pengereman dan perlengkapan lainnya.
d. Rem Cakram
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri pada cakram yang
terbuat dari besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda dan
bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan menjepit
cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc
pad dan cakram (disc).
Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi
sendiri (self energizing action), daya pengreman itu sedikit dipengaruhi
oleh fluktualisi koefisien gesek yang manghasilkan kesetabil tinggi.
Selain itu, karena permukaan bidang gesek selalu terkena udara, radiasi
panasnya terjamin baik, ini dapat mempengaruhi dan menjamin dari
tekanan air.
Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan
ukuranya. Ukuran disc tambahkan tekanan hidraulis yang lebih besar
untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien, juga pad akan lebih
cepat aus dari pada sepatu rem pada rem tromol. Tetapi konstruksi yang
sederhana mudah pada perawatannya penggantian pad.
15
1. Piringan (disc)
2. Pad Rem
16
Kaliper dipasangkan tepat pada excel atau strut. Seperti
digambarkan dibawah ini, pemasangan caliper dilengkapi dengan
sepasang piston. Daya pengereman didapat apabila pad ditekan
piston secara hidraulis pada kedua ujung piringan atau cakram.
Fixed Caliper adalah dasar desain yang sangat baik dan
dijamin dapat bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi
panasnya terbatas karena silinder rem berada antara cakram dan
velg, menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk ini
membutuhkan penambahan komponen yang banyak. Untuk
mengatasi hal tersebut jenis Caliper Fixed ini sudah jarang
digunakan.
17
pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah menyetel ulang,
membersihkan serta mengganti komponen yang telah rusak atau aus.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tune up mesin
antara lain, sipakan peralatan yang diperlukan, tempat kerja atau bengkel
bersih dari kotoran sehingga komponen-komponen mesin yang dibukan
dan ditempatkan tidak kotor terkena debu. Kabel dari terminal baterai
(accu) dilepas. Gunakan penunjang tetap jika kendaran didongkrak.
Jangan sekali-kali menggunakan pahat atau palu untuk membuka mur
baut yang memungkinkan mur baut tersebut lecet atau rusak. Jika
menghendaki penggantian suku cadang mesin, gantilah dengan suku
cadang yang asli.
Tune up adalah servis ringan yang berupa pemeriksaan komponen
mesin, penyetelan, dan perawatan mesin untuk mengembalikan kondisi
mobil seperti kondisi semula. Tune up merupakan jenis servis yang
paling sering dilakukan dibandingkan dengan jenis servis lainnya, jadi
tune up merupakan servis penting pada sebuah mobil.
A. Keuntungan Tune Up
Dengan proses tune up yang sesuai prosedur operasional kerja,
akan diperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut.
1. Waktu yang dibutuhkan relatif singkat.
2. Tenaga yang dibutuhkan untuk servis relatif ringan.
3. Peralatan yang lebih tahan lama karena frekuensi penggunaan alat
yang berkurang.
4. Kondisi mobil lebih tahan lama kualitasnya.
B. Peralatan Tune Up
Dalam proses tune up sebaiknya minimalkan penggunaan alat kerja
yang berlebih. Persiapan alat yang berlebih menandakan kurangnya
pemahaman terhadap mesin.
18
BAB IV
KEGIATAN PRAKTEK
19
c. berkaratnya kisi-kisi radiator.
d. kebocoran pompa air dan inti radiator.
2) Memeriksa cara kerja tutup radiator.
Dengan menggunakan radiator cup tester periksa tegangan
pegas dan kedudukan katup vakum dari tutup radiator. Jika
tutup membuka pada tekanan dibawah angka spesifikasi maka
tutup radiator harus diganti.
Tekanan pembuka katup : Standart ; 0,75 kg/cm2 – 1,05
kg/cm2 Limit ; 0,6 kg/cm2
3. Tali Kipas
Memeriksa secara visual dari kemungkinan :
a. rusak, berubah bentuk atau tali kipas yang sudah aus.
b. terkena oli atau gemuk.
c. persinggungan yang tidak sempurna antara tali dengan puli.
d. Memeriksa dan menyetel kekencangan tali kipas.
e. Dengan kekuatan tekanan 10 kg, tekan tali dan tali harus
menunjukkan kekencangan yang sesuai spesifikasi.
Lenturan tali kipas pada tekanan 10 kg :
Pompa air – alternator; 7-11 mm
Engkol – kompresor; 11-14 mm
4. Baterai
Periksa baterai dari kemungkinan :
a. penyangga baterai berkarat
b. hubungan terminal yang longgar
c. terminal berkarat.
d. baterai rusak atau berkarat.
e. Pengukuran berat jenis elektrolit baterai :
f. periksa berat jenis elektrolit pada baterai menggunakan Berat
jenis: 1,25 kg/cm3 pada suhu 20° C.
20
g. periksa banyaknya elektrolit pada setiap sel, jika terdapat
perbedaan yang tidak seharusnya, isilah dengan air suling.
5. Oli Mesin
a. Periksa tinggi oli mesin.
Tinggi oli mesin harus berada diantara tanda L dan F pada
stik oli mesin, jika lebih rendah periksa kemungkinan ada
kebocoran, jika tidak terjadi kebocoran bisa ditambahkan oli
mesinnya.
b. Periksa kualitas oli mesin.
Periksa kualitas dan kekentalan oli mesin, jika oli mesin
sudah encer dan berwarna keruh, perlu diganti oli mesinnya.
6. Busi
Periksa busi dari kemungkinan.
1. Retak atau kerusakan lain pada ulir isolator.
2. Gasket rusak atau berubah bentuk.
3. Elektroda terbakar atau terdapat kotoran yang berlebih.
4. Bersihkan busi.
5. Jangan menggunakan alat pembersih busi lebih lama dari yang
diperlukan.
6. Hembuskan kampoun dan karbon pembersih dengan udara
bertekanan.
7. Setel celah busi.
Periksa setiap celah busi menggunakan alat pengukur celah
busi. Standart celah busi maksimal 1 mm. Jika perlu, setel dengan
membengkokkan bagian yang menonjol dari elektroda.
7. Kabel Tegangan Tinggi
Periksa kondisi fisik kabel dari kemungkinan terjadinya retakan
atau putus pada kabel.
21
4.2. DIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM REM
No. Gangguan Kerusakan Cara Mengatasi
22
aus
Pad rem menggeliat Perbaiki booster
aus atau berkaca
Booster rem rusak
23
4.3. TROUBLESHOOTING KERUSAKAN SISTEM REM
Rem mobil yang lengket bisa disebabkan karena pen kaliper rem
mengalami macet entah itu berkarat ataupun bengkok. Dan yang kedua
dikarenkan bagian piston rem mengalami karatan sehingga saat di rem,
tidak bisa kembali sebagaimana mestinya. Untuk mengatasi hal ini yang
24
perlu dilakukan adalah melakukan OverHaul piston rem dan melakukan
perbaikan / penggantian komponen lain yang menyebabkan kenapa
kaliper rem bisa macet.
b. Kerusakan
Terjadi kerusakan pada piston atau ringnya
Pegas katup patah
25
Katup pemasukan dan pengeluaran macet atau terbakar
Busi sudah tidak layak pakai atau rusak
c. Penyebab
Kurangnya keseimbangan pemasukan bahan bakar keruang bakar
sehingga piston tidak dapat bekerja optimal dalam proses kerja
piston.
Karena terjadi tabrakan antara katup dan piston yang dikarenakan
tidak sempurnanya penyetelan pada katup
Pelumasan pada ruang katup tidak ada atau pelumas (oli) tidak
sampai keruang katup untuk melumasi sistem katup sehingga katup
dapat berkarat.
Terjadi kebocoran pada ring piston sehingga oli masuk keruang
bakar dan menempel pada kepala busi, karena oli bersifat susah
terbakar sehingga oli menutupi kepala busi yang mengakibatkan
busi tidak mampu bekerja secara optimal.
d.Perbaikan
Buka komponen mesin dengan cara buka tutup kepala silinder,
silinder head, bak oli, dan keluarka piston dengan alat SST untuk
mengetahui silinder mana yang mengalami kerusakan jika kerusakan
pada silinder dan ring piston sudah parah segera melakukan
pergantian agar tidak merembet pada komponen mesin lainya.
Dalam permasalahan pegas katup patah maka tidak dapat dilakukan
perbaikan kecuali dengan cara penggantian pada pegas katup yang
patah tersebut.
Pada kondisi kerusakan pada katup masuk dan buang macet atau
tidak dapat bekerja maksimal itu biasanya terjadi karat pada ruang
katup, maka lakukan perbaikan dengan cara pembongkaran pada
komponen katup dan lakukan pembersihan karat-karat dengan
26
menggunakan kertas gosok yang paling halus. Jika salah satu katub
masuk atau buang bengkok maka segera lakukan penggantian
dengan katup yang baru untuk mengatasi kerusakan.
Jika permaslahan pada busi biasanya busi hangus pada kepala busi
yang diakibatkan oleh sisa-sisa pembakaran yang tidak sempurna
maka buka busi dan bersihkan kepala busi agar mendapat hasil yang
maksimal dalam proses pembakaran. Apa bila setelah melakukan
pembersihan busi, tetapi busi tidak lagi memercikkan bunga api
secara sempurna maka segera lakukan penggantian busi dengan yang
baru.
27
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dengan adanya praktek kerja Industri di Bengkel TKR SMK N 1 Menggala
dapat membawa pengaruh yang sangat positif. Adanya kegiatan praktek kerja
industri, segala ilmu atau teori yang telah didapatkan dari sekolah dapat
diterapkan atau diaplikasikan secara langsung ke lapangan sehingga kebenaran
dari suatu teori dan analisa dapat diketahui, dibuktikan serta dapat menambah
wawasan tentang segala hal-hal baru yang tidak didapatkan sebelumnya.
Dengan melaksanakan praktek kerja industri, kami telah mendapatkan
pengalaman dan pelajaran yang bermanfaat. Juga sebagai bekal bekerja untuk
terjun ke dunia usaha/industri dan kami dapat mengetahui secara langsung cara
kerja alat-alat yang digunakan dalam perusahaan.
5.2. Saran-saran
1. Untuk Sekolah :
- Waktu yang digunakan untuk PRAKERIN dijadikan lebih lama dan
program TKR lebih di tingkatkan.
- Hendaknya tetap menjaga hubugan baik dengan tempat prakrin.
2. Untuk Bengkel:
- Jangan pernah bosan dalam membimbing peserta program TKR
28
DAFTAR PUSTAKA
Panitia Prakerin. 2020. Panduan Praktik Kerja Industri. Menggala Timur: SMK N
1 Menggala.
https://automotivexist.blogspot.com/2017/08/masalah-pada-rem-mobil-dan-
mengatasinya.html (Diakses 20 Oktober 2020)
http://parjipncsotomotif.blogspot.com/2015/03/diagnosa-kerusakan-tune-up-
mesin.html (Diakses 20 Oktober 2020)
http://putramanakarra.blogspot.com/2013/01/laporan-diagnosa-dan-perbaikan-
kendaraan_8152.html (Diakses 21 Oktober 2020)
https://www.scribd.com/document/354833265/Mendiagnosa-Kerusakan-Sistem-
Rem-Konvensional (Diakses 22 Oktober 2020)
29
LAMPIRAN
30
31