TOPIK 5,6,7 Mantap
TOPIK 5,6,7 Mantap
SKENARIO KASUS
Seorang anak usia 2 tahun dibawa Ibunya ke Puskesmas dengan demam tinggi
dan lemas selama tiga hari. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter menginstruksikan
pemeriksaan darah rutin. Diwilayah tersebut sedang banyak kasus campak
Saat itu ada banyak pasien sedangkan beberapa pegawai puskesmas cuti hamil
sehingga pegawai laboratorium merangkap menjadi perawat. Puskesmas sudah
mengajukan usulan tambahan pegawai sejak setahun sebelumnya tetapi belum
dikabulkan. Ruang laboratorium juga sempit dan kurang tertata rapi karena usulan
renovasi ruang sejak beberapa tahun lalu belum disetujui. Karena kelelahan dan tata
letak yang buruk petugas laboratorium tertukar dalam menuliskan identitas sampel.
Pada hari ke-5 demam pasien semakin lemas, tetap muntah, disertai mimisan.
Orangtua pasien membawanya kembali ke puskesmas. Saat itu puskesmas sudah
menjelang tutup. Dokter puskesmas melakukan tampon hidung dan menginstruksikan
rawat jalan dengan menambahkan obat muntah. Perawat mengusulkan pemeriksaan
ulang trombosit karena ia mencurigai pasien tersebut terkena demam berdarah.
Dokter menolak karena pemeriksaan darah sebelumnya hasilnya normal.
Pada hari berikutnya pasien dibawa lagi ke puskesmas dengan keluhan yang
semakin memburuk. Pasien membiru di mulut dan ujung jari, muntah darah dan
mengalami penurunan kesadaran. Dokter langsung merujuk ke rumah sakit terdekat.
1
Pasien dilarikan ke rumah sakit daerah setempat. Di rumah sakit tersebut
dilakukan pemeriksaan yang menunjukan tekanan darah palpatoar 50mmHg, Nadi
halus dan sulit teraba, Hb 16g/dL, jumlah trombosit 12.000/mL, nilai hematokrit
54%. Dokter mendiagnosis pasien terkena Syndrom Syok Dengue. Pasien dirawat
intensif tetapi tidak tertolong karena syok berkepanjangan dan akhirnya meninggal
keesokan harinya.
PERTANYAAN
1. Formulasikan masalah yang terjadi pada kasus diatas sesuai dengan topik 5, 6, dan
7!
2. Tentukan Case Management Problem ( suatu event apabila itu tidak terjadi, maka
niscaya kejadian tersebut tidak akan terjadi )!
3. Carilah akar masalah dari CMP yang sudah diidentifikasikan tadi dengan
menggunakan diagram action dan condition!
4. Lakukan Penilaian dampak /akibat suatu insiden
a. Lakukanlah identifikasi human factor yang mempengaruhi error yang
terjadi
b. Lakukan penilaian dampak insiden diatas dengan menentukan skor dampak
yang mungkin terjadi dari kasus diatas dan beri alasannya.
5. Carilah barrier/penghalang agar masalah tersebut tidak terjadi !
6. Apa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan di puskesmas
tersebut?
7. Pelajaran apa yang dapat diambil dari error pada kasus diatas
PEMBAHASAN KASUS
1. Formulasikan masalah yang terjadi pada kasus diatas sesuai dengan topik 5, 6,
dan 7!
Jawab :
2
Berdasarkan skenario diatas terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya risiko error:
Faktor situasi
- Pada skenario dikatakan terdapat ruang laboratorium yang sempit
dan kurang tertata rapi karena usulan renovasi ruang sejak beberapa
tahun lalu belum dikabulkan. Kondisi ruang yang tidak tertata rapi
menyebabkan petugas tidak dapat bekerja secara maksimal.
Faktor individu
- Pada skenario beberapa pegawai puskesmas cuti hamil sehingga
petugas laboratorium merangkap menjadi perawat. Kondisi ini
menyebabkan pegawai bekerja tidak sesuai dengan kompetensi yang
dikuasainya. Kemudian, karena kelelahan petugas laboratorium
tertukar dalam menuliskan identitas sampel. Pekerja yang merangkap
beberapa pekerjaan membuat jam kerjanya semakin panjang
sehingga dapat menurunkan kualitas kerja.
- Pada skenario dijelaskan, selama dirumah, orang tua pasien
mendapati anaknya bertambah lemas dan muntah. Muncul bintik
merah di badan. Karena demam berkurang, orang tua tidak membawa
pasien untuk kontrol karena mnegira anaknya akan sembuh. pada
hari ke-5demam pasien semakin lemas, tetap muntah, disertai
mimisan. Orang tua pasien membawanya kembali puskesmas. Saat
itu puskesmas sudah menjelang tutup. Kondisi ini dikarenakan
kurangnya inisiatif orang tua dalam membawa anaknya untuk
melakukan pemeriksaan kembali setelah melihat kondisi anak yang
semakin lemas, muntah, dan muncul bintik merah dibadan. Orang tua
juga terlambat membawa anaknya kepuskesmas karena mereka
membawa anaknya ke puskesmas ketika puskesmasnya sudah
menjelang tutup.
3
- Pada kasus ini dokter lalai dalam mengevaluasi dan mendiagnosis
penyakit pasien, serta dokter menolak usulan perawat untuk
melakukan pemeriksaan ulang trombosit, karena pada pemeriksaan
darah sebelumnya hasilnya normal. Pembelajaran dari error ini
dokter harus selalu mempertimbangkan saran-saran yang didapat dan
lebih teliti lagi dalam mengevaluasi keadaan pasien.
- Mempertimbangkan ide atau usulan dari orang lain, baik dari atasan
maupun dari bawahan seperti dokter puskesmas yang menolak usulan
perawat untuk melakukan pemeriksaan darah ulang seharusnya
dokter tersebut menerima usulan tersebut.
- Menyadari bahwa situasi lokal adalah faktor kunci dalam
meningkatkan keberhasilan yaitu seperti jika usulan tambahan
pegawai di puskesmas dan renovasi ruang laboratorium terealisasikan
atau disetujui hal – hal seperti tertukarnya dalam menuliskan
identitas sampel oleh petugas laboratorium tidak akan terjadi.
4
2. Tentukan case management problem (suatu event apabila itu tidak terjadi,
maka niscaya kejadian tersebut tidak akan terjadi) !
Jawab :
- Dokter hanya memberikan terapi suportif dan simtomatis
- Dokter menolak ketika perawat menanyakan untuk melakukan pemeriksaan
labortorium ulang.
- Petugas laboratorium tertukar dalam menuliskan sampel
- Jumlah pekerja puskesmas yang kurang sehingga harus merangkap beberapa
pekerjaan
- Dokter tidak menangani pasien terlebih dahulu sebelum merujuk kerumah
sakit.
3. Carilah akar masalah dari CMP yang sudah diidentifikasikan tadi dengan
menggunakan diagram action dan condition!
Jawab :
Kurangnya tenaga kesehatan dan fasilitas puskesmas
Petugas laboratorium merangkap dan tata letak ruang yang tidak rapi
Petugas kelelahan
5
Gejala pasien memburuk sampai hari ke-5
Pasien dirujuk ke RS
Pasien meninggal
6
Jawab :
2. Kelelahan dan kondisi lab yang tidak baik menyebabkan kelalaian petugas
dalam penamaan sampel
SR= P x D
SR = 4 x 5 = 20
7
5. Carilah barrier/penghalang agar masalah tersebut tidak terjadi!
Jawab :
a. Perbaikan fasilitas baik ruangan, alat-alat dan perlengkapan lainnya.
b. Peningkatan jumlah tenaga kesehatan sesuai dengan peraturan permenkes
no.75 tahun 2014 tentang puskesmas.
c. Meningkatkan kualitas dokter sehingga dokter kompeten dalam pelayanan
kesehatan
d. Melakukan pelatihan dan pendidikan kepada staff dan seluruh tenaga
kesehatan puskesmas tentang keselamatan pasien.
e. Perbaikan sistem pelayanan kesehatan dengan menerapkan standar
pelayanan kesehatan minimal puskesmas.
f. Membentuk tim untuk menangani pasien, yang terdiri dari beberapa tenaga
kesehatan.
g. Perbaikan prosedur pelayanan kesehatan untuk ketepatan dalam
mengidentifikasi pasien dengan menerapkan prinsip berikut ;
1. Menjalin komunikasi interpersonal yang efektif sehingga tidak terjadi lagi
kesalahan diagnosis dengan tehnik ISBAR berupa ;
1) Introduction - Perkenalan singkat
2) Situation - Apa yang terjadi pada pasien
3) Background - Apa latar belakang klinis atau riwayat pasien yang ada?
4) Assessment - Bagaimana penilaian terhadap pasien tersebut?
5) Recommendation - Apa yang harus dilakukan untuk masalah tersebut?
Tabel 1. Teknik IPASS BATON
8
2. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko adalah usaha mengidentifikasi situasi yang dapat
menyebabkan cedera, tuntutan, ataupun kegagalan pemberian
layanan yang aman kepada pasien.
Cara Identifikasi Risiko
Risiko dapat diidentifikasi dengan melihat:
1) Laporan kejadian (Kejadian Tidak Diinginkan, Kejadian
Nyaris Cedera, Kejadian Sentinel, dsb)
2) Review rekam medik (Melakukan telaah rekam medik untuk
melihat ada/ tidaknya penyimpangan dari standar pelayanan
medik)
3) Komplain pelanggan
4) Survei
5) Self assessment
Penanggulangan Risiko
Risiko ditanggulangi berdasarkan hasil evaluasi tersebut. Pada
tahap ini dibuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
menanggulangi resiko.
Bentuk-bentuk penanggulangan risiko di antaranya (Daud, 2011):
9
Menghindari risiko dengan memutuskan untuk tidak
melanjutkan aktivitas yang menimbulkan risiko, misal untuk
menghindari salah transfusi diputuskan untuk tidak melakukan
transfusi di klinik tersebut.
10
6. Apa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan puskesmas
tersebut ?
Jawab :
Meningkatkan kualitas
11
Kualitas pada dasarnya merupakan kata yang menyandang arti relative
karena bersifat abstrak, Kualitas dapat digunakan untuk menilai atau
menentukan tingkat penyesuaian suatu hal persyaratan atau spesifikasinya. .
Kualitas menurut Tjipto adalah:
Kesesuaian dengan persyaratan/tuntutan
Kecocokan pemakaiaan
Perbaikan atau penyempurnaan keberlanjutan
Bebas dari kerusakan
Pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat
Melakukan segala sesuatu secara benar sejak awal
Sesuatu yang membahagiakan pelanggan.
12
Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal
(observasi)
Melaksanakan pelayanan rawat inap
Melaksanakan pelayanan administratif
Melaksanakan pendidikan para medis
Membantu pendidikan tenaga medis umum dan tenaga medis spesialis
13
Upaya penambahan tenaga kerja
14
Terpencil
Non RI RI Non RI RI Non RI RI
1 Dokter atau 1 2 1 2 1 2
dokter
layanan primer
2 Dokter gigi 1 1 1 1 1 1
3 Perawat 5 8 5 8 5 8
4 Bidan 4 7 4 7 4 7
5 Tenaga 2 2 1 1 1 1
Kesmas
6 Tenaga kesling 1 1 1 1 1 1
7 Ahli teknologi Lab. 1 1 1 1 1 1
medik
8 Tenaga gizi 1 2 1 2 1 2
9 Tenaga kefarmasian 1 2 1 1 1 1
10 Tenaga Adminintrasi 3 3 2 2 2 2
11 Pekarya 2 2 1 1 1 1
Jumlah 22 31 19 27 19 27
Keterangan:
Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas:
merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar
Puskesmas dapat terselenggara dengan baik.
belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan
Desa.
b. Petugas kesehatan harus lebih teliti dalam menjalankan tugasnya agar tidak
terjadi hal- hal yang dapat merugikan pasien dan mitra kerja lainnya.
15
c. Mau mendengarkan nasehat dan pendapat dari mitra kerja lainnya
16