Anda di halaman 1dari 7

JOMIS (Journal Of Midwifery Science) P-ISSN : 2549-2543

Vol 1. No.2, Juli 2017 E-ISSN : 2579-7077

PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERIAN TABLET ZAT BESI (Fe)


PADA IBU HAMIL
Winda Septiani
Prodi Magister IKMSTIKes Hang Tuah Pekanbaru
Jalan Mustafa Sari No.05 Tangkerang Selatan, Pekanbaru Riau
magisterwinda@gmail.com

ABSTRAK

Program suplementasi Fe di Indonesia telah berlangsung hampir 20 tahun lamanya. Berdasarkan Riskesdas
tahun 2013 diketahui bahwa prevalensi anemia sebesar 37,1%. Berdasarkan laporan PWS KIA Puskesmas
Tambang pada Tahun 2015 didapatkan dari 1.755 ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tambang
didapatkan kunjungan Fe 1 berjumlah 105 dan Fe 3 berjumlah 113 dengan jumlah cakupan 12,42%. Data
Dinkes Kabupaten Kampar cakupan pemberian Fe di wilayah kerja puskesmas Tambang yaitu 12,42% yang
masih jauh dari target nasional yaitu 95%. Jenis penelitian adalah kualitatif, dengan analisa deskriptif.
Informan dalam penelitian ini diambil berdasarkan purposive sampling yang berjumlah 11 orang. Hasil
penelitian di dapatkan bahwa Petugas Kesehatan belum melakukan penyuluhan dengan optimal karena
sebagian petugas memberikan penyuluhan tanpa menggunakan alat bantu atau lembar leaflet. Petugas
kesehatan belum mendata dengan baik dalam hal pencatatan dan pelaporan konsumsi Fe, kurangnya
pemantauan petugas kesehatan tentang berjalannya program pemberian Fe ini sehingga masih sedikit ibu
hamil yang menerima dan mengkonsumsi Fe, sarana dan prasarana di puskesmas belum memadai dan belum
optimal dari tempat penyimpanan obat Fe nya di simpan bukan dalam lemari obat tetapi hanya dalam kotak
kecil yang di selipkan di bawah meja. Kesimpulan Petugas kesehatan di puskesmas Tambang belum sepenuhnya
berperan dalam berjalannya program Gizi tentang Fe, Sarana dan prasarana dalam pelaksanaan program
pemberian Fe seperti tempat penyimpanan obat belum optimal. Saran diharapkan agar petugas kesehtan bisa
merencanaan kebutuhan Fe sesuai dengan jumlah sasaran dan distribusinya ke Puskesmas, sehingga Fe setiap
saat ada dan mencukupi hingga trimester 3.

Kata Kunci : Pelaksanaan Program Tablet Fe, Tablet Fe

ABSTRACT

Anemia is one of the most prevalent nutritional problem in the world and affects more than 600 million people,
the estimated prevalence of anemia globally is approximately 51%. Iron tablet supplementation program in
Indonesia has lasted almost 20 years, but based on the results of 2013 Riskesdas known that the prevalence of
anemia was 37.1%. Based on the report PWS KIA Mine Health Center in 2015 was obtained from 1,755
pregnant women in the working area of Puskesmas Mine earned 1 totaled 105 visits Fe and Fe 3 totaled 113
with the amount of 12.42% coverage. Based on data from the Health Department Kampar Fe coverage of the
tablet in the working area of Puskesmas Mine is 12.42% which is still far from the national target of 95%. The
purpose of this study is Knowledgeable Tablet Fe Giving Program Implementation In Puskesmas Mine Year
2016. The study was a qualitative study with descriptive analysis. The technique of taking informants in this
study were taken by purposive sampling. Informants in this study a total of 11 (eleven) persons. The results of
the study in the clinic Mine where Officer of Health of not doing counseling with optimal because most officers
provide counseling without using tools or pieces of leaflets. Health workers assess pregnant women who receive
iron tablet but for drinking iron tablet health workers will not record properly it is not optimal for recording and
reporting the problem to his or her health officer. And the lack of monitoring or evaluation of the health workers
of the program's administration Fe tablet so it's still a bit of pregnant women receiving and consuming Fe tablet.
facilities and infrastructure in health centers has not been adequate and not optimal from the drug hold its
stored iron tablet is not in the medicine cabinet, but only in a small box in tuck under the table. Conclusion The
Mine Health workers in health centers has not fully play a role in the passage of the tablet Fe nutrition
programs, facilities and infrastructure in the implementation of the program providing iron tablet as drug
storage areas is not optimal. Recommendations are expected in order to plan for an officer kesehtan tablet needs
in accordance with the target number and distribution to health centers, so that the iron tablet every moment
there and sufficient until the third trimester.

Keywords : Program Implementation Fe Tablets, Tablet Fe

86
JOMIS (Journal Of Midwifery Science) P-ISSN : 2549-2543
Vol 1. No.2, Juli 2017 E-ISSN : 2579-7077

PENDAHULUAN (70%), Kuantan Singingi (71,3%), Indragiri


Anemia merupakan salah satu masalah Hilir (72,9%), dan Kampar (78,4%). Data
gizi yang paling lazim di dunia dan diatas menunjukkan bahwa ibu hamil yang
menjangkiti lebih dari 600 juta manusia, mendapatkan Tablet Fe belum mencapai
perkiraan prevalensi anemia secara global target yang ditentukan yaitu 93% pada
adalah sekitar 51%. Suplementasi besi atau tahun 2013 dan target pada tahun 2014
pemberian tablet besi adalah salah satu yaitu 15 % (Kemenkes RI, 2013).
strategi pencegahan dan penanggulangan Kabupaten Kampar dari 31 Puskesmas yang
anemia gizi yang paling efektif berada di wilayah Dinas Kesehatan
meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu Kabupaten Kampar didapatkan jumlah ibu
hamil. Upaya ini telah direkomendasikan hamil yang mendapatkanTablet Fe paling
secara universal di negara-negara rendah yaitu terdapat di wilayah kerja
berkembang. Sejak tahun 1970-an, program Puskesmas Tambang yaitu pada kunjungan
program pemberian tablet telah di buktikan Fe 1 berjumlah 105 dan Fe 3 berjumlah 113
hasilnya di beberapa negara, dengan ibu hamil dengan jumlah cakupan 12,42%.
pemberian tablet Fe dapat menurunkan Program pemberian tablet besi sangat
prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar terkait dengan pelayanan kesehatan pada
20-25%. ibu hamil (K1-K4) karena diberikan pada
Program suplementasi tablet besi di saat ibu hamil melakukan kunjungan ke
Indonesia telah berlangsung hampir 20 pelayanan kesehatan, pemberian tablet besi
tahun lamanya, namun berdasarkan hasil juga menjadi salah satu syarat terpenuhinya
Riskesdas tahun 2013 diketahui bahwa kunjungan ibu hamil K4 (Kemenkes RI,
prevalensi anemia sebesar 37,1%. Angka 2013).
ini mengalami peningkatan dibandingkan Berdasarkan laporan PWS KIA
hasil Riskesdas di tahun 2007 dengan Puskesmas Tambang pada Tahun 2015
prevalensi anemia sebesar 33,8%. Anemia didapatkan dari 1.755 ibu hamil yang ada di
defisiensi besi merupakan masalah umum wilayah kerja Puskesmas Tambang
dan luas dalam bidang gangguan gizi di didapatkan 961 ibu hamil (54,76%) yang
dunia. Upaya pemerintah dalam mengatasi menderita anemia, masih ditemukannya ibu
anemia defisiensi besi ibu hamil yaitu hamil yang menderita anemia bergantung
terfokus pada pemberian tablet tambahan pada seberapa besar kepatuhan ibu hamil
darah (Fe) pada ibu hamil. Menurut dalam mengkonsumsi tablet besi yang
Permenkes No 88 Tahun 2012 tentang diberikan. Berdasarkan data dari Dinas
standar tablet tambah darah bagi wanita Kesehatan Kabupaten Kampar cakupan
usia subur dan ibu hamil, bahwa untuk pemberian tablet Fe di wilayah kerja
melindungi wanita usia subur dan ibu hamil puskesmas Tambang yaitu 12,42 % yang
dari kekurangan gizi dan mencegah masih jauh dari target nasional yaitu 95%.
terjadinya anemia gizi besi maka perlu Berdasarkan data uraian diatas maka
mengonsumsi tablet tambah darah peneliti tertarik melakukan penelitian
(Kemenkes RI, 2013). tentang kepatuhan ibu hamil dalam
Di Indonesia, padatahun 2013 cakupan mengkonsumsi Tablet Fe di wilayah kerja
ibu hamil mendapat atau mengkonsumsi Puskesmas Tambang Kabupaten Kampar
tablet Fe yaitu 83,6%. Di Provinsi Riau, Tahun 2016.
pada tahun 2013 cakupan ibu hamil Dari survei pendahuluan yang peneliti
mendapat atau mengkonsumsi tablet Fe lakukan pada ibu hamil yang berjumlah 15
yaitu 90,7%. Provinsi Riau terdiri dari 12 orang hanya 5 (33,3%) orang yang
Kabupaten Kota, persentase ibu hamil yang menghabiskan tablet Fe satu bungkus dalam
mendapat tablet Fe paling rendah yaitu waktu 30 hari, dan hal ini diperkuat oleh
Kabupaten Rokan Hilir (69,2%), Pelalawan pernyataan yang diungkapkan oleh petugas

87
JOMIS (Journal Of Midwifery Science) P-ISSN : 2549-2543
Vol 1. No.2, Juli 2017 E-ISSN : 2579-7077

kesehatan wilayah kerja puskesmas Dalam penelitian Handayani 2013,


Tambang bahwa pendistribusian tablet Fe menyatakan bahwa Peran petugas
terhadap ibu hamil telah dilaksanakan tetapi kesehatan harus mampu sebagai
diperoleh gambaran tentang ketidakpatuhan komunikator, petugas seharusnya
ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. memberikan informasi secara jelas kepada
Berdasarkan paparan di atas, maka penulis pasien. Pemberian informasi sangat
tertaik untuk melakukan penelitian tentang diperlukan karena komunikasi diperlukan
faktor-faktor yang berhubungan dengan untuk mengkondisikan faktor kurangnya
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap
tablet Fe pada ibu hamil diwilayah kerja kesehatan dan penyakit, mereka berperilaku
Puskesmas Tambang Tahun 2016. sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Untuk
itu diperlukan komunikasi yang efektif dari
METODE PENELITIAN petugas kesehatan. Dalam penanganan
Jenis penelitian adalah penelitian anemia kehamilan, petugas harus bersikap
kualitatif, dengan analisa deskriptif, yaitu ramah, sopan pada setiap kunjungan. Harus
untuk mengeksplorasi informan tentang bisa juga sebagai motivator, mendengarkan
Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Fe. keluhan yang disampaikan ibu dengan
Pengumpulan informasi dalam penelitian penuh minat dan yang perlu diingat adalah
ini menggunakan konsep emergent design, semua ibu memerlukan dukungan moril
artinya rencana dan cara pengumpulan selama kehamilannya.
informasi dapat mengalami perubahan dan Sebagai fasilitator juga bidan harus
berkembang berdasarkan fakta di lapangan. dilengkapi dengan buku pedoman
Teknik pengambilan informan dalam pemberian tablet besi dengan tujuan agar
penelitian ini diambil berdasarkan petugas mampu melaksanakan pemberian
purposive sampling. Informan dipilih tablet besi pada kelompok sasaran dalam
berdasarkan dengan permasalahan dan upaya menurunkan prevalensi anemia.
tujuan penelitian, Hal ini dilakukan agar Untuk meningkatkan persiapan dan
partisipasi benar representative terhadap pelaksanaan pemberian tablet Fe pemegang
fenomena yang dipelajari. Jumlah informan program gizi harus melakukan orientasi
tergantung situasi dan kondisi di lapangan kepada petugas kesehatan setelah itu
atau berdasarkan 2 prinsip yaitu kesesuaian pelaksanaan mengenai sasaran dan dosis
(appropriateness) dan kecukupan pemberian, pemeriksaan kualitas dan
(adequacy), (Lapau 2015). diseminasi pengembangan KIE.
Di wilayah kerja puskesmas Tambang
HASIL DAN PEMBAHASAN petugas kesehatan sangat berperan dalam
kesehatan ibu hamil, dengan menjalankan
Petugas kesehatan program Gizi yang diantaranya tentang
Di wilayah kerja puskesmas Tambang pemberian tablet Fe, jadi apabila bidan
petugas kesehatan sangat berperan dalam desa mampu memberikan penyuluhan
kesehatan ibu hamil, dengan menjalankan gizi, khususnya tentang manfaat tablet
program Gizi yang diantaranya tentang besi dan kesehatan ibu hamil. Tenaga
pemberian tablet Fe, jadi apabila bidan kesehatan perlu menjelaskan bahwa rasa
desa mampu memberikan penyuluhan mual yang mungkin muncul sebagai akibat
gizi, khususnya tentang manfaat tablet efek samping obat tablet besi umumnya
besi dan kesehatan ibu hamil. Tenaga bersifat ringan dan berangsur angsur
kesehatan perlu menjelaskan bahwa rasa berkurang seiring dengan pertambahan
mual yang mungkin muncul sebagai akibat waktu.
efek samping obat tablet besi umumnya
Persiapan dan Pelaksanaan tablet Fe
bersifat ringan dan berangsur angsur Sasaran dan dosis pemberian tablet Fe
berkurang seiring dengan pertambahan di wilayah kerja puskesmas Tambang
waktu.

88
JOMIS (Journal Of Midwifery Science) P-ISSN : 2549-2543
Vol 1. No.2, Juli 2017 E-ISSN : 2579-7077

adalah semua ibu hamil dan dosis nya 1 puskesmas dan mencatatnya pada Formulir
tablet sehari selama kehamilan dan minimal Penerimaan Fe di Tingkat Puskesmas
dikonsumsi 90 tablet selama kehamilan. Formulir digandakan dan disimpan pada
Perencanaan kebutuhan tablet Fe di wilayah tingkat puskesmas, dan salinan lainnya
kerja puskesmas Tambang melalui dua hal diserahkan kepada kabupaten setiap bulan.
pertama menentukan jumlah sasaran ibu masalah penerimaan tablet Fe belum sesuai
hamil di wilayah kerja puskesmas. Kedua dengan kebutuhan.
mengajukan permintaan tablet tambah Petugas Kesehatan
darah ke dinas kesehatan. Peranpetugaskesehatan, sangat
Jumlah Fe yang didistribusikan ke mempengaruhi ibu mengkonsumsi tablet
Puskesmas berdasarkan pada permintaan Fe, ada beberapa persiapan yang harus
bulanan dari puskesmas dengan dilakukan oleh petugas kesehatan untuk
menggunakan Laporan Pemakaian dan menjalankan program pemberian tablet Fe
Lembar Permintaan Obat (Form LPLPO). kepada ibu hamil diantaranya penyuluhan
Distribusi dari kabupaten ke puskesmas dan konseling, pencatatan dan pelaporan
dilakukan setiap bulan dan maksimum kegiatan, mendata ibu hamil yang
harus dilakukan setiap triwulan. Untuk menerima dan yang meminum tablet Fe,
distribusi triwulan Fe harus diterima di melakukan kunjungan kerumah – rumah
Puskesmas pada bulan pertama setiap pasien ibu hamil.
triwulan. Mengenai pemeriksaan kualitas Di wilayahkerjapuskesmas Tambang
produk juga sangat penting di dalam petugas kesehatan sangat berperan dalam
pelaksanaan pemberian tablet Fe kepada ibu kesehatan ibu hamil, dengan menjalankan
hamil, pertama memeriksa kemasan program Gizi yang diantaranya tentang
bungkus apakah masih baik atau ada yang pemberian tablet Fe, jadi apabila bidan
rusak, Kedua memeriksa tanggal expired, desa mampu memberikan penyuluhan
ketiga memeriksa bentuk dan tekstur tablet gizi, khususnya tentang manfaat tablet
Fe apakah masih baik atau tidak dan besi dan kesehatan ibu hamil. Tenaga
masalah pendistribusian tablet Fe dan kesehatan perlu menjelaskan bahwa rasa
penerimaan di puskesmas, tablet Fe di dapat mual yang mungkin muncul sebagai akibat
dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan dari efek samping obat tablet besi umumnya
dinas kesehatan lalu ke puskesmas bersifat ringan dan berangsur angsur
kemudian ke pustu dan posyandu, dan berkurang seiring dengan pertambahan
tentang penerimaan tablet Fe sendiri dari waktu.
dinas kesehatan sesuai dengan laporan Dalam penelitian Handayani 2013,
permintaan obat yang telah kami ajukan. menyatakan bahwa Peran petugas
Penyimpanan tablet Fe di puskesmas kesehatan harus mampu sebagai
Tambang berada dibawah pengawasan komunikator, petugas seharusnya
pemegang program dan penyimpanan tablet memberikan informasi secara jelas kepada
Fe di gudang obat yang telah disediakan pasien. Pemberian informasi sangat
puskesmas dan tetap dibawah pengawasan diperlukan karena komunikasi diperlukan
pemegang program Gizi. Sistem pemberian untuk mengkondisikan faktor kurangnya
tablet Fe di puskesmas Tambang selama ini pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap
diberikan langsung oleh petugas kesehatan kesehatan dan penyakit, mereka berperilaku
kepada ibu hamil pada trimester I disaat sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Untuk
kunjungan ANC di posyandu ataupun itu diperlukan komunikasi yang efektif dari
puskesmas. Di puskesmas tambang petugas kesehatan. Dalam penanganan
Petugas pengelola obat mengambil sampel anemia kehamilan, petugas harus bersikap
dan mengecek kualitas Fe pada penampilan ramah, sopan pada setiap kunjungan. Harus
fisik, jumlah produk yang diterima, dan bisa juga sebagai motivator, mendengarkan
tanggal kadaluarsa ketika menerima di keluhan yang disampaikan ibu dengan

89
JOMIS (Journal Of Midwifery Science) P-ISSN : 2549-2543
Vol 1. No.2, Juli 2017 E-ISSN : 2579-7077

penuh minat dan yang perlu diingat adalah persiapan pemberian tablet Fe nya kepada
semua ibu memerlukan dukungan moril ibu hamil dan di jelaskan kepada petugas
selama kehamilannya. bidan yang memberikan penyuluhan –
Sebagai fasilitator juga bidan harus penyuluhan apa yang harus di berikan
dilengkapi dengan buku pedoman kepada ibu hamil tentang tablet Fe.
pemberian tablet besi dengan tujuan agar Sasaran dan dosis pemberian tablet Fe
petugas mampu melaksanakan pemberian di wilayah kerja puskesmas Tambang
tablet besi pada kelompok sasaran dalam adalah semua ibu hamil dan dosis nya 1
upaya menurunkan prevalensi anemia. tablet sehari selama kehamilan dan minimal
Untuk meningkatkan persiapan dan dikonsumsi 90 tablet selama kehamilan.
pelaksanaan pemberian tablet Fe pemegang Perencanaan kebutuhan tablet Fe di wilayah
program gizi harus melakukan orientasi kerja puskesmas Tambang melalui dua hal
kepada petugas kesehatan setelah itu pertama menentukan jumlah sasaran ibu
pelaksanaan mengenai sasaran dan dosis hamil di wilayah kerja puskesmas. Kedua
pemberian, pemeriksaan kualitas dan mengajukan permintaan tablet tambah
diseminasi pengembangan KIE. Peneliti darah ke dinas kesehatan.
dapat menyimpulkan bahwa dilapangan Jumlah Fe yang didistribusikan ke
petugas kesehatan melakukan penyuluhan Puskesmas berdasarkan pada permintaan
tentang tablet Fe kepada ibu hamil dan bulanan dari puskesmas dengan
menjelaskan mengenai manfaat dari tablet menggunakan Laporan Pemakaian dan
Fe dan juga menjelaskan resiko yang dapat Lembar Permintaan Obat (Form LPLPO).
dialami oleh ibu hamil apabila tidak Distribusi dari kabupaten ke puskesmas
mengkonsumsi tablet Fe. Petugas kesehtan dilakukan setiap bulan dan maksimum
mendata ibu hamil yang menerima tablet Fe harus dilakukan setiap triwulan. Untuk
tetapi untuk yang meminum tablet Fe distribusi triwulan Fe harus diterima di
petugas kesehatan belum mendata dengan Puskesmas pada bulan pertama setiap
baik. Dan kurangnya pemantauan petugas triwulan. Mengenai pemeriksaan kualitas
kesehatan atau evaluasi tentang produk juga sangat penting di dalam
berjalannya program pemberian tablet Fe pelaksanaan pemberian tablet Fe kepada ibu
ini sehingga masih sedikit ibu hamil yang hamil, pertama memeriksa kemasan
menerima dan mengkonsumsi tablet Fe. bungkus apakah masih baik atau ada yang
Persiapan dan Pelaksanaan Pemberian rusak, Kedua memeriksa tanggal expired,
Tablet Fe ketiga memeriksa bentuk dan tekstur tablet
Fe apakah masih baik atau tidak dan
Pada tahap persiapan akan dilakukan masalah pendistribusian tablet Fe dan
kegiatan orientasi petugas kesehatan penerimaan di puskesmas, tablet Fe di dapat
tentang pemberian tablet Fe, dan juga dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan dari
tentang pelaksanaan tablet Fe mulai dari dinas kesehatan lalu ke puskesmas
sasaran, dosis pemberian dan juga kemudian ke pustu dan posyandu, dan
perencanaan kebutuhan tablet Fe. Persiapan tentang penerimaan tablet Fe sendiri dari
yang dilakukan oleh petugas kesehatan dinas kesehatan sesuai dengan laporan
puskesmas Tambang yaitu Persiapan permintaan obat yang telah kami ajukan.
pertama melakukan sosialisasi kepada Penyimpanan tablet Fe di puskesmas
petugas kesehatan atau bidan desa tentang Tambang berada dibawah pengawasan
program tablet Fe, dan persiapan yang pemegang program dan penyimpanan tablet
kedua persiapan kepada masyarakat dengan Fe di gudang obat yang telah disediakan
memberikan penyuluhan tentang tablet Fe puskesmas dan tetap dibawah pengawasan
di posyandu. Orientasi yang dilakukan oleh pemegang program Gizi. Sistem pemberian
petugas kesehatan tentang pemberian tablet tablet Fe di puskesmas Tambang selama ini
Fe kepada bidan dan setelah itu diberikan langsung oleh petugas kesehatan
memberikan penjelasan bagaimana cara
90
JOMIS (Journal Of Midwifery Science) P-ISSN : 2549-2543
Vol 1. No.2, Juli 2017 E-ISSN : 2579-7077

kepada ibu hamil pada trimester I disaat sehingga kepatuhan semakin meningkat,
kunjungan ANC di posyandu ataupun Petugas kesehatan perlu melakukan
puskesmas. monitoring kadar Hb secara berkala pada
Di puskesmas tambang Petugas pengelola ibu hamil untuk mengevaluasi kepatuhan
obat mengambil sampel dan mengecek ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi
kualitas Fe pada penampilan fisik, jumlah yang telah diberikan. Perencanaan
produk yang diterima, dan tanggal kebutuhan obat diharapkan sesuai dengan
kadaluarsa ketika menerima di puskesmas jumlah sasaran dan distribusinya ke
dan mencatatnya pada Formulir Penerimaan Puskesmas, sehingga tablet Fe setiap saat
Fe di Tingkat Puskesmas Formulir ada dan mencukupi hingga trimester 3.
digandakan dan disimpan pada tingkat
puskesmas, dan Salinan lainnya diserahkan DAFTAR PUSTAKA
kepada kabupaten setiap bulan. masalah Hidayah. A. 2012, Karakteristik Kematian
penerimaan tablet Fe belum sesuai dengan Bayi Berat Badan Lahir Rendah
kebutuhan. (BBLR) di RSU Dr. Pirngadi
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa Medan, Universitas Sumatra
pelaksanaan program Gizi tentang tab Utara
let Fe di Puskesmas Tambang sudah Handayani, L. 2013.
berjalan dengan baik hanya terdapat PeranPetugasKesehatan Dan
beberapa kelemahan dibagian KepatuhanIbuHamilMengkonsu
pendistribusian ke beberapa desa yang agak msi Tablet
jauh dari puskesmas dimana sering terjadi BesiFakultasKesehatanMasyar
kekurangan atau kekosongan dikarenakan akat, Universitas Ahmad
keterbatasan pendistribusian dari Dinas DahlanYogyakarta
Kesehatan sehingga masih banyak ibu
hamil yang belum menerima tablet Fe. Helida, 2013. Studi Pelaksanaan Program
Sehingga bidan desa menyarankan ibu Suplementasi Tablet Besi (Fe)
hamil untuk membeli sendiri. Untuk
Ibu Hamil Di Puskesmas
KESIMPULAN Maradekaya Kota Makassar.
Persiapan dan penatalaksanaan tablet Program Studi Ilmu Gizi
Fe di puskesmas Tambang tablet Fe Fakultas Kesehatan Masyarakat
berjalan sesuai dengan alur dari Dinas Universitas Hasanuddin
Kesehatan Kabupaten. Hanya pada Kautsar. 2013, Kepatuhan Ibu Hamil
masalah petugas kesehatan di wilayah kerja Dalam Mengkonsumsi Tablet
puskesmas Tambang masih kurang Zat Besi Di Puskesmas Bara-
melakukan penyuluhan tentang tablet Fe, Baraya. FKM, Universitas
dan kurang memotifasi ibu hamil untuk Hasanudin
meminum tablet Fe. Ibu hamil di wilayah Kementerian Kesehatan RIdanMillenium
kerja Puskesmas Tambang terhadap anjuran Challenge Account, 2015.
tenaga kesehatan untuk selalu Pedoman Program Pemberian
mengkonsumsi tablet besi selama dan Pemantauan Mutu Tablet
kehamilan belum berjalan dengan baik, Tambah Darah Untuk Ibu
dimana dilihat dari hasil wawancara dengan Hamildi Wilayah Program
4 informan ibu hamil di dapatkan hanya ada Kesehatan dan Gizi Berbasis
1 (satu) orang yang patuh minum tablet Fe. Masyarakat– IndonesiaJakarta
2015
Kemenkes RI, 2013, Peraturan Menteri
SARAN Kesehatan Republik Indonesia
Penjelasan tentang tablet besi oleh Nomor 97
petugas kesehatan harus dioptimalkan
91
JOMIS (Journal Of Midwifery Science) P-ISSN : 2549-2543
Vol 1. No.2, Juli 2017 E-ISSN : 2579-7077

Lapau, 2015. Metode Penelitian Kesehatan,


Metode Ilmiah Penulisan
Skripsi, Tesis,Dan Disertasi.
Yayasan Pustaka Obor
Indomnesia, IKAPI DKI Jakarta
Moleong, Lexy J, 2006, 2008 Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya Offset
Maulida, 2013. Hubungan Tingkat
Pengetahuan Tentang Anemia
Pada Ibu Hamildengan
Kepatuhan Dalam
Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe)
Di Puskesmas Keeling II
Kabupaten Jepara Tahun 2013.
FK Universitas Islam Negri
Syarif Hidyatullah Jakarta.
Permenkes RI. No 88 Tahun 2012 Tentang
Standar Tablet Tambah Darah
Bagi Wanita Usia Subur Dan
Ibu Hamil
Sjenny, 2013. Analisis Implementasi
Program Pemberian Tablet Fe
(besi) oleh Bidan di Puskesmas
Wilayah Dinas Kesehatan
Kabupaten Minahasa
Selatan.JurnalManajemn
Kesehatan Indonesia

92

Anda mungkin juga menyukai