Kunjungi: https://warungbidan.blogspot.com/2020/11/hubungan-pengetahuan-ibu-bekerja.html
BAB I
PENDAHULUAN
Bayi merupakan merupakan anugrah terindah yang diberikan oleh sang pencipta
kepada manusia. Bagi sebagian manusia mungkin merawat bayi sangatlah susah, jika
mereka hanya memikirkan banyaknya pengeluaran yang akan diberikan kepada sang
bayi. Tapi jika kita fikirkan secara logis, merawat bayi sangatlah mudah. Dengan hanya
memberikan ASI kepada bayi, tidak perlu membutuhkan banyak pengeluaran dan
tenaga(Rizki, 2013).
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah pemberian
ASI hanya dalam waktu 6 bulan saja dan tidak diberikan makanan ataupun minuman
lainnya sejak bayi berusia 30 menit setelah lahir (Walyani dan Purwoastuti, 2015).
Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya.
Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan Air susu Ibu (ASI) kepada bayi.
pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi,
1
2
kematian bayi yang dikarenakan berbagai penyakit yang menimpanya serta mempercepat
Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, UNICEF dan WHO
merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu (ASI) selama paling sedikit
6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berumur dua tahun (WHO, 2018).
Development menargetkan pada tahun 2030 dapat mengurangi angka kematian neonatal
paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan kematian pada anak di bawah usia 5
tahun paling sedikit 25 per 1.000 kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah
satunya dengan pemberian ASI eksklusif dilaksanakan dengan baik (United Nations).
Namun, hanya 44 persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu
satu jam pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan
disusui secara eksklusif. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Afrika Tengah sebanyak
25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur sebanyak 30%, Asia
Selatan sebanyak 47%, dan negara berkembang sebanyak 46%. Secara keseluruhan,
kurang dari 40 persen anak di bawah usia enam bulan diberi ASI Eksklusif (WHO,
2015).
Hal tersebut belum sesuai dengan target WHO yaitu meningkatkan pemberian ASI
eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%. Ini merupakan target ke
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam bulan adalah
sebesar 29,5%. ). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan tahun 2015-2019 yaitu persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang
Menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan paling
rendah berada di Sumatera Utara sebesar 10,7%, Gorontalo sebesar 12,7% dan paling
pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan sebesar 38,23% (Data dan Informasi Profil
Kesehatan Indonesia,2017).
Pemerintah Indonesia telah melakukan kampanye pemberian Air Susu Ibu (ASI)
eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO). Pemberian ASI
eksklusif yang berlangsung hanya 4 bulan berubah menjadi 6 bulan, dan bahkan bisa
diberikan hingga usia 2 tahun selama produksi ASI masih banyak atau ketika anak sudah
tidak mau lagi minum ASI (Firmansyah dan Mahmudah, 2012). Selain itu, pemerintah
telah menetapkan peraturan yang tercantum dalam UU RI No. 36 Tahun 2009 yang
pemberian ASI eksklusif dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda
paling banyak 100 juta rupiah. UU ini telah disahkan oleh Presiden dan juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 13 Oktober 2009 (Wiji, 2013).
Aktivitas menyusui bayi seringkali menemui berbagai kendala. Salah satu faktor
yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang bekerja di luar rumah,
sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan kepada bayinya. Faktor
ini terkait kurangnya pengetahuan ibu. Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bias
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya selama 6 bulan. Ibu yang bekerja dapat
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan
Pekerjaan seringkali menjadi alasan yang membuat seorang ibu berhenti menyusui.
Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu menyusui yang bekerja.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyusui bayi sebelum ibu bekerja
4
dan menyimpan ASI di lemari pendingin kemudian dapat diberikan pada bayi saat ibu
mengenai pentingnya ASI bagi bayi mengakibatkan program pemberian ASI eksklusif
tidak berlangsung secara optimal. Rendahnya tingkat pemahaman tentang pemberian ASI
eksklusif dikarenakan kurangnya informasi atau pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu
mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu
yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi kemungkinan pengetahuan dan wawasannya
pun akan semakin luas, termasuk juga pengetahuan dan wawasan dalam masalah
pemenuhan gizi yang baik bagi bayi atau balitanya (Prasetyono, 2009).
Cuti melahirkan rata-rata selama 3 bulan amat singkat dan sekarang banyak ibu yang
bekerja, sehingga kemudian ibu menghentikan menyusui karena alasan pekerjaan dan
merasa tidak mampu menyusui secara eksklusif disebabkan memiliki keterbatasan waktu
Hal ini didukung oleh penelitian julianti di Puskesmas Wolo Kendari tahun 2018
Hasil penelitian menunjukkan Mayoritas Ibu bekerja yakni 23 orang (43,40%) memiliki
pengetahuan yang baik tentang penyimpanan ASI. Mayoritas Ibu bekerja 41 orang
(77,36%) memiliki sikap yang positif terhadap pemberian ASI pada bayi, Seaca bivariat
hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu Bekerja Di
Berdasarkan data laporan Puskesmas XXX, pada tahun 2018 ibu bersalin 1014, bayi
908, ASI Eksklusif 523 (50,7%) dengan paling rendah di desa XXX yaitu sebesar 11,1%.
Studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti pada tanggal 29 april 2019 setelah di
mengemukakan bahwa 2 ibu yang tidak bekerja mengemukakan bahwa awal mulanya
5
hanya coba-coba untuk memberikan susu formula pada usia 4 dan 5 bulan dengan alasan
supaya bayi tidak rewel dan pertumbuhan bayi akan cepat. Sedangkan 3 ibu yang bekerja
hanya memberikan ASI eksklusif sampai 3 bulan saja, dikarenakan ibu hanya mendapat
cuti selama 3 bulan dan setelah masuk kerja ibu mengatakan metode Air Susu Ibu Perah
(ASIP) tidak praktis dan ibu tidak mengetahui tentang cara memerah ASI dan cara
Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam proposal penelitian ini peneliti akan
ASI dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.
penelitian ini adalah “Bagaimana hubungan pengetahuan ibu bekerja tentang cara
penyimpanan ASI dengan pemberian ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja
penyimpanan ASI dengan pemberian ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja
tentang cara penyimpanan ASI di Desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX
tahun 2019.
6
Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk mengetahui “Hubungan Pengetahuan Ibu
Bekerja tentang Cara Penyimpanan ASI dengan pemberian ASI Eksklusif di Desa XXX
wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019”. Penelitian ini dilakukan karena masih
banyak ibu bekerja yang tidak mengetahui tentang cara penyimpanan ASI sehingga tidak
memberikan ASI secara Eksklusif. Penelitian akan dilakukan pada ibu menyusui yang
bekerja di Desa XXX wilayah kerja Puskesmas XXX. Penelitian dilakukan pada bulan
Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
bahan referensi atau bacaan bagi mahasiswa dan sebagai metode untuk
berkompeten di bidangnya.
2. Bagi Peneliti
7
wawasan bagi penulis baik dalam hal penulisan karya tulis maupun dalam
1. Bagi Responden
PENDAHULUAN
akan diberikan kepada sang bayi. Tapi jika kita fikirkan secara logis, merawat
bayi sangatlah mudah. Dengan hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah
pemberian ASI hanya dalam waktu 6 bulan saja dan tidak diberikan makanan
ataupun minuman lainnya sejak bayi berusia 30 menit setelah lahir (Walyani
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
(Prasetyono, 2009).
8
9
dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai
angka kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan
kematian pada anak di bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000
kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian
persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam
pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan
sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur
sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia
pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%.
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
bulan adalah sebesar 29,5%. ). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana
kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50% (Profil
Menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
kondisi Jawa Barat didapatkan pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
Ibu (ASI) eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO).
bulan, dan bahkan bisa diberikan hingga usia 2 tahun selama produksi ASI
masih banyak atau ketika anak sudah tidak mau lagi minum ASI (Firmansyah
eksklusif dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling
banyak 100 juta rupiah. UU ini telah disahkan oleh Presiden dan juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 13 Oktober 2009 (Wiji,
2013).
satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang
bekerja di luar rumah, sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama
Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bias memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya selama 6 bulan. Ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan memberikannya kepada bayi
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu
menyusui yang bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menyusui bayi sebelum ibu bekerja dan menyimpan ASI di lemari pendingin
kemudian dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009).
yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat
yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang memiliki pendidikan yang
karena alasan pekerjaan dan merasa tidak mampu menyusui secara eksklusif
tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu
Berdasarkan data laporan Puskesmas XXX, pada tahun 2018 ibu bersalin
1014, bayi 908, ASI Eksklusif 523 (50,7%) dengan paling rendah di desa
XXX yaitu sebesar 11,1%. Studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti
memberikan susu formula pada usia 4 dan 5 bulan dengan alasan supaya bayi
tidak rewel dan pertumbuhan bayi akan cepat. Sedangkan 3 ibu yang bekerja
hanya memberikan ASI eksklusif sampai 3 bulan saja, dikarenakan ibu hanya
mendapat cuti selama 3 bulan dan setelah masuk kerja ibu mengatakan
metode Air Susu Ibu Perah (ASIP) tidak praktis dan ibu tidak mengetahui
tentang cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI agar tidak rusak.
ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019”.
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ibu bekerja yang tidak
secara Eksklusif. Penelitian akan dilakukan pada ibu menyusui yang bekerja
1.10Kegunaan Penelitian
4. Bagi Peneliti
dan wawasan bagi penulis baik dalam hal penulisan karya tulis
3. Bagi Responden
ASI Eksklusif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.11Latar Belakang
akan diberikan kepada sang bayi. Tapi jika kita fikirkan secara logis, merawat
bayi sangatlah mudah. Dengan hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah
pemberian ASI hanya dalam waktu 6 bulan saja dan tidak diberikan makanan
ataupun minuman lainnya sejak bayi berusia 30 menit setelah lahir (Walyani
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
(Prasetyono, 2009).
16
17
dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai
angka kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan
kematian pada anak di bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000
kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian
persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam
pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan
sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur
sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia
pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%.
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
bulan adalah sebesar 29,5%. ). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana
kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50% (Profil
Menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
kondisi Jawa Barat didapatkan pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
Ibu (ASI) eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO).
bulan, dan bahkan bisa diberikan hingga usia 2 tahun selama produksi ASI
masih banyak atau ketika anak sudah tidak mau lagi minum ASI (Firmansyah
eksklusif dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling
banyak 100 juta rupiah. UU ini telah disahkan oleh Presiden dan juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 13 Oktober 2009 (Wiji,
2013).
satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang
bekerja di luar rumah, sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama
Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bias memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya selama 6 bulan. Ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan memberikannya kepada bayi
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu
menyusui yang bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menyusui bayi sebelum ibu bekerja dan menyimpan ASI di lemari pendingin
kemudian dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009).
yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat
yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang memiliki pendidikan yang
karena alasan pekerjaan dan merasa tidak mampu menyusui secara eksklusif
tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu
Berdasarkan data laporan Puskesmas XXX, pada tahun 2018 ibu bersalin
1014, bayi 908, ASI Eksklusif 523 (50,7%) dengan paling rendah di desa
XXX yaitu sebesar 11,1%. Studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti
memberikan susu formula pada usia 4 dan 5 bulan dengan alasan supaya bayi
tidak rewel dan pertumbuhan bayi akan cepat. Sedangkan 3 ibu yang bekerja
hanya memberikan ASI eksklusif sampai 3 bulan saja, dikarenakan ibu hanya
mendapat cuti selama 3 bulan dan setelah masuk kerja ibu mengatakan
metode Air Susu Ibu Perah (ASIP) tidak praktis dan ibu tidak mengetahui
tentang cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI agar tidak rusak.
1.12Rumusan Masalah
1.13Tujuan Penelitian
1.14Ruang Lingkup
ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019”.
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ibu bekerja yang tidak
secara Eksklusif. Penelitian akan dilakukan pada ibu menyusui yang bekerja
1.15Kegunaan Penelitian
6. Bagi Peneliti
dan wawasan bagi penulis baik dalam hal penulisan karya tulis
5. Bagi Responden
ASI Eksklusif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.16Latar Belakang
akan diberikan kepada sang bayi. Tapi jika kita fikirkan secara logis, merawat
bayi sangatlah mudah. Dengan hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah
pemberian ASI hanya dalam waktu 6 bulan saja dan tidak diberikan makanan
ataupun minuman lainnya sejak bayi berusia 30 menit setelah lahir (Walyani
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
(Prasetyono, 2009).
24
25
dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai
angka kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan
kematian pada anak di bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000
kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian
persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam
pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan
sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur
sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia
pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%.
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
bulan adalah sebesar 29,5%. ). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana
kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50% (Profil
Menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
kondisi Jawa Barat didapatkan pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
Ibu (ASI) eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO).
bulan, dan bahkan bisa diberikan hingga usia 2 tahun selama produksi ASI
masih banyak atau ketika anak sudah tidak mau lagi minum ASI (Firmansyah
eksklusif dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling
banyak 100 juta rupiah. UU ini telah disahkan oleh Presiden dan juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 13 Oktober 2009 (Wiji,
2013).
satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang
bekerja di luar rumah, sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama
Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bias memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya selama 6 bulan. Ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan memberikannya kepada bayi
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu
menyusui yang bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menyusui bayi sebelum ibu bekerja dan menyimpan ASI di lemari pendingin
kemudian dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009).
yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat
yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang memiliki pendidikan yang
karena alasan pekerjaan dan merasa tidak mampu menyusui secara eksklusif
tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu
Berdasarkan data laporan Puskesmas XXX, pada tahun 2018 ibu bersalin
1014, bayi 908, ASI Eksklusif 523 (50,7%) dengan paling rendah di desa
XXX yaitu sebesar 11,1%. Studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti
memberikan susu formula pada usia 4 dan 5 bulan dengan alasan supaya bayi
tidak rewel dan pertumbuhan bayi akan cepat. Sedangkan 3 ibu yang bekerja
hanya memberikan ASI eksklusif sampai 3 bulan saja, dikarenakan ibu hanya
mendapat cuti selama 3 bulan dan setelah masuk kerja ibu mengatakan
metode Air Susu Ibu Perah (ASIP) tidak praktis dan ibu tidak mengetahui
tentang cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI agar tidak rusak.
1.17Rumusan Masalah
1.18Tujuan Penelitian
1.19Ruang Lingkup
ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019”.
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ibu bekerja yang tidak
secara Eksklusif. Penelitian akan dilakukan pada ibu menyusui yang bekerja
1.20Kegunaan Penelitian
8. Bagi Peneliti
dan wawasan bagi penulis baik dalam hal penulisan karya tulis
7. Bagi Responden
ASI Eksklusif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.21Latar Belakang
akan diberikan kepada sang bayi. Tapi jika kita fikirkan secara logis, merawat
bayi sangatlah mudah. Dengan hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah
pemberian ASI hanya dalam waktu 6 bulan saja dan tidak diberikan makanan
ataupun minuman lainnya sejak bayi berusia 30 menit setelah lahir (Walyani
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
(Prasetyono, 2009).
32
33
dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai
angka kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan
kematian pada anak di bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000
kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian
persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam
pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan
sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur
sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia
pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%.
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
bulan adalah sebesar 29,5%. ). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana
kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50% (Profil
Menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
kondisi Jawa Barat didapatkan pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
Ibu (ASI) eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO).
bulan, dan bahkan bisa diberikan hingga usia 2 tahun selama produksi ASI
masih banyak atau ketika anak sudah tidak mau lagi minum ASI (Firmansyah
eksklusif dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling
banyak 100 juta rupiah. UU ini telah disahkan oleh Presiden dan juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 13 Oktober 2009 (Wiji,
2013).
satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang
bekerja di luar rumah, sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama
Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bias memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya selama 6 bulan. Ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan memberikannya kepada bayi
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu
menyusui yang bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menyusui bayi sebelum ibu bekerja dan menyimpan ASI di lemari pendingin
kemudian dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009).
yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat
yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang memiliki pendidikan yang
karena alasan pekerjaan dan merasa tidak mampu menyusui secara eksklusif
tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu
Berdasarkan data laporan Puskesmas XXX, pada tahun 2018 ibu bersalin
1014, bayi 908, ASI Eksklusif 523 (50,7%) dengan paling rendah di desa
XXX yaitu sebesar 11,1%. Studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti
memberikan susu formula pada usia 4 dan 5 bulan dengan alasan supaya bayi
tidak rewel dan pertumbuhan bayi akan cepat. Sedangkan 3 ibu yang bekerja
hanya memberikan ASI eksklusif sampai 3 bulan saja, dikarenakan ibu hanya
mendapat cuti selama 3 bulan dan setelah masuk kerja ibu mengatakan
metode Air Susu Ibu Perah (ASIP) tidak praktis dan ibu tidak mengetahui
tentang cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI agar tidak rusak.
1.22Rumusan Masalah
1.23Tujuan Penelitian
1.24Ruang Lingkup
ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019”.
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ibu bekerja yang tidak
secara Eksklusif. Penelitian akan dilakukan pada ibu menyusui yang bekerja
1.25Kegunaan Penelitian
dan wawasan bagi penulis baik dalam hal penulisan karya tulis
9. Bagi Responden
ASI Eksklusif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.26Latar Belakang
akan diberikan kepada sang bayi. Tapi jika kita fikirkan secara logis, merawat
bayi sangatlah mudah. Dengan hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah
pemberian ASI hanya dalam waktu 6 bulan saja dan tidak diberikan makanan
ataupun minuman lainnya sejak bayi berusia 30 menit setelah lahir (Walyani
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
(Prasetyono, 2009).
40
41
dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai
angka kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan
kematian pada anak di bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000
kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian
persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam
pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan
sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur
sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia
pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%.
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
bulan adalah sebesar 29,5%. ). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana
kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50% (Profil
Menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
kondisi Jawa Barat didapatkan pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
Ibu (ASI) eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO).
bulan, dan bahkan bisa diberikan hingga usia 2 tahun selama produksi ASI
masih banyak atau ketika anak sudah tidak mau lagi minum ASI (Firmansyah
eksklusif dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling
banyak 100 juta rupiah. UU ini telah disahkan oleh Presiden dan juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 13 Oktober 2009 (Wiji,
2013).
satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang
bekerja di luar rumah, sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama
Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bias memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya selama 6 bulan. Ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan memberikannya kepada bayi
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu
menyusui yang bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menyusui bayi sebelum ibu bekerja dan menyimpan ASI di lemari pendingin
kemudian dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009).
yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat
yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang memiliki pendidikan yang
karena alasan pekerjaan dan merasa tidak mampu menyusui secara eksklusif
tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu
Berdasarkan data laporan Puskesmas XXX, pada tahun 2018 ibu bersalin
1014, bayi 908, ASI Eksklusif 523 (50,7%) dengan paling rendah di desa
XXX yaitu sebesar 11,1%. Studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti
memberikan susu formula pada usia 4 dan 5 bulan dengan alasan supaya bayi
tidak rewel dan pertumbuhan bayi akan cepat. Sedangkan 3 ibu yang bekerja
hanya memberikan ASI eksklusif sampai 3 bulan saja, dikarenakan ibu hanya
mendapat cuti selama 3 bulan dan setelah masuk kerja ibu mengatakan
metode Air Susu Ibu Perah (ASIP) tidak praktis dan ibu tidak mengetahui
tentang cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI agar tidak rusak.
1.27Rumusan Masalah
1.28Tujuan Penelitian
1.29Ruang Lingkup
ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019”.
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ibu bekerja yang tidak
secara Eksklusif. Penelitian akan dilakukan pada ibu menyusui yang bekerja
1.30Kegunaan Penelitian
dan wawasan bagi penulis baik dalam hal penulisan karya tulis
ASI Eksklusif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.31Latar Belakang
akan diberikan kepada sang bayi. Tapi jika kita fikirkan secara logis, merawat
bayi sangatlah mudah. Dengan hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah
pemberian ASI hanya dalam waktu 6 bulan saja dan tidak diberikan makanan
ataupun minuman lainnya sejak bayi berusia 30 menit setelah lahir (Walyani
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
(Prasetyono, 2009).
48
49
dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai
angka kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan
kematian pada anak di bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000
kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian
persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam
pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan
sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur
sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia
pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%.
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
bulan adalah sebesar 29,5%. ). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana
kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50% (Profil
Menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
kondisi Jawa Barat didapatkan pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
Ibu (ASI) eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO).
bulan, dan bahkan bisa diberikan hingga usia 2 tahun selama produksi ASI
masih banyak atau ketika anak sudah tidak mau lagi minum ASI (Firmansyah
eksklusif dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling
banyak 100 juta rupiah. UU ini telah disahkan oleh Presiden dan juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 13 Oktober 2009 (Wiji,
2013).
satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang
bekerja di luar rumah, sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama
Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bias memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya selama 6 bulan. Ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan memberikannya kepada bayi
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu
menyusui yang bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menyusui bayi sebelum ibu bekerja dan menyimpan ASI di lemari pendingin
kemudian dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009).
yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat
yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang memiliki pendidikan yang
karena alasan pekerjaan dan merasa tidak mampu menyusui secara eksklusif
tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu
Berdasarkan data laporan Puskesmas XXX, pada tahun 2018 ibu bersalin
1014, bayi 908, ASI Eksklusif 523 (50,7%) dengan paling rendah di desa
XXX yaitu sebesar 11,1%. Studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti
memberikan susu formula pada usia 4 dan 5 bulan dengan alasan supaya bayi
tidak rewel dan pertumbuhan bayi akan cepat. Sedangkan 3 ibu yang bekerja
hanya memberikan ASI eksklusif sampai 3 bulan saja, dikarenakan ibu hanya
mendapat cuti selama 3 bulan dan setelah masuk kerja ibu mengatakan
metode Air Susu Ibu Perah (ASIP) tidak praktis dan ibu tidak mengetahui
tentang cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI agar tidak rusak.
1.32Rumusan Masalah
1.33Tujuan Penelitian
1.34Ruang Lingkup
ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019”.
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ibu bekerja yang tidak
secara Eksklusif. Penelitian akan dilakukan pada ibu menyusui yang bekerja
1.35Kegunaan Penelitian
dan wawasan bagi penulis baik dalam hal penulisan karya tulis
ASI Eksklusif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.36Latar Belakang
akan diberikan kepada sang bayi. Tapi jika kita fikirkan secara logis, merawat
bayi sangatlah mudah. Dengan hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah
pemberian ASI hanya dalam waktu 6 bulan saja dan tidak diberikan makanan
ataupun minuman lainnya sejak bayi berusia 30 menit setelah lahir (Walyani
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
(Prasetyono, 2009).
56
57
dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai
angka kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan
kematian pada anak di bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000
kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian
persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam
pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan
sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur
sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia
pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%.
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
bulan adalah sebesar 29,5%. ). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana
kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50% (Profil
Menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
kondisi Jawa Barat didapatkan pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
Ibu (ASI) eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO).
bulan, dan bahkan bisa diberikan hingga usia 2 tahun selama produksi ASI
masih banyak atau ketika anak sudah tidak mau lagi minum ASI (Firmansyah
eksklusif dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling
banyak 100 juta rupiah. UU ini telah disahkan oleh Presiden dan juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 13 Oktober 2009 (Wiji,
2013).
satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang
bekerja di luar rumah, sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama
Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bias memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya selama 6 bulan. Ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan memberikannya kepada bayi
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu
menyusui yang bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menyusui bayi sebelum ibu bekerja dan menyimpan ASI di lemari pendingin
kemudian dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009).
yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat
yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang memiliki pendidikan yang
karena alasan pekerjaan dan merasa tidak mampu menyusui secara eksklusif
tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu
Berdasarkan data laporan Puskesmas XXX, pada tahun 2018 ibu bersalin
1014, bayi 908, ASI Eksklusif 523 (50,7%) dengan paling rendah di desa
XXX yaitu sebesar 11,1%. Studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti
memberikan susu formula pada usia 4 dan 5 bulan dengan alasan supaya bayi
tidak rewel dan pertumbuhan bayi akan cepat. Sedangkan 3 ibu yang bekerja
hanya memberikan ASI eksklusif sampai 3 bulan saja, dikarenakan ibu hanya
mendapat cuti selama 3 bulan dan setelah masuk kerja ibu mengatakan
metode Air Susu Ibu Perah (ASIP) tidak praktis dan ibu tidak mengetahui
tentang cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI agar tidak rusak.
1.37Rumusan Masalah
1.38Tujuan Penelitian
1.39Ruang Lingkup
ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019”.
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ibu bekerja yang tidak
secara Eksklusif. Penelitian akan dilakukan pada ibu menyusui yang bekerja
1.40Kegunaan Penelitian
dan wawasan bagi penulis baik dalam hal penulisan karya tulis
ASI Eksklusif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.41Latar Belakang
akan diberikan kepada sang bayi. Tapi jika kita fikirkan secara logis, merawat
bayi sangatlah mudah. Dengan hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah
pemberian ASI hanya dalam waktu 6 bulan saja dan tidak diberikan makanan
ataupun minuman lainnya sejak bayi berusia 30 menit setelah lahir (Walyani
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
(Prasetyono, 2009).
64
65
dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai
angka kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan
kematian pada anak di bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000
kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian
persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam
pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan
sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur
sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia
pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%.
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
bulan adalah sebesar 29,5%. ). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana
kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50% (Profil
Menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
kondisi Jawa Barat didapatkan pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
Ibu (ASI) eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO).
bulan, dan bahkan bisa diberikan hingga usia 2 tahun selama produksi ASI
masih banyak atau ketika anak sudah tidak mau lagi minum ASI (Firmansyah
eksklusif dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling
banyak 100 juta rupiah. UU ini telah disahkan oleh Presiden dan juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 13 Oktober 2009 (Wiji,
2013).
satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang
bekerja di luar rumah, sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama
Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bias memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya selama 6 bulan. Ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan memberikannya kepada bayi
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu
menyusui yang bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menyusui bayi sebelum ibu bekerja dan menyimpan ASI di lemari pendingin
kemudian dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009).
yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat
yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang memiliki pendidikan yang
karena alasan pekerjaan dan merasa tidak mampu menyusui secara eksklusif
tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu
Berdasarkan data laporan Puskesmas XXX, pada tahun 2018 ibu bersalin
1014, bayi 908, ASI Eksklusif 523 (50,7%) dengan paling rendah di desa
XXX yaitu sebesar 11,1%. Studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti
memberikan susu formula pada usia 4 dan 5 bulan dengan alasan supaya bayi
tidak rewel dan pertumbuhan bayi akan cepat. Sedangkan 3 ibu yang bekerja
hanya memberikan ASI eksklusif sampai 3 bulan saja, dikarenakan ibu hanya
mendapat cuti selama 3 bulan dan setelah masuk kerja ibu mengatakan
metode Air Susu Ibu Perah (ASIP) tidak praktis dan ibu tidak mengetahui
tentang cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI agar tidak rusak.
1.42Rumusan Masalah
1.43Tujuan Penelitian
1.44Ruang Lingkup
ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019”.
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ibu bekerja yang tidak
secara Eksklusif. Penelitian akan dilakukan pada ibu menyusui yang bekerja
1.45Kegunaan Penelitian
dan wawasan bagi penulis baik dalam hal penulisan karya tulis
ASI Eksklusif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.46Latar Belakang
akan diberikan kepada sang bayi. Tapi jika kita fikirkan secara logis, merawat
bayi sangatlah mudah. Dengan hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah
pemberian ASI hanya dalam waktu 6 bulan saja dan tidak diberikan makanan
ataupun minuman lainnya sejak bayi berusia 30 menit setelah lahir (Walyani
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
(Prasetyono, 2009).
72
73
dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai
angka kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan
kematian pada anak di bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000
kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian
persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam
pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan
sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur
sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia
pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%.
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
bulan adalah sebesar 29,5%. ). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana
kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50% (Profil
Menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
kondisi Jawa Barat didapatkan pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
Ibu (ASI) eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO).
bulan, dan bahkan bisa diberikan hingga usia 2 tahun selama produksi ASI
masih banyak atau ketika anak sudah tidak mau lagi minum ASI (Firmansyah
eksklusif dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling
banyak 100 juta rupiah. UU ini telah disahkan oleh Presiden dan juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 13 Oktober 2009 (Wiji,
2013).
satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang
bekerja di luar rumah, sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama
Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bias memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya selama 6 bulan. Ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan memberikannya kepada bayi
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu
menyusui yang bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menyusui bayi sebelum ibu bekerja dan menyimpan ASI di lemari pendingin
kemudian dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009).
yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat
yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang memiliki pendidikan yang
karena alasan pekerjaan dan merasa tidak mampu menyusui secara eksklusif
tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu
Berdasarkan data laporan Puskesmas XXX, pada tahun 2018 ibu bersalin
1014, bayi 908, ASI Eksklusif 523 (50,7%) dengan paling rendah di desa
XXX yaitu sebesar 11,1%. Studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti
memberikan susu formula pada usia 4 dan 5 bulan dengan alasan supaya bayi
tidak rewel dan pertumbuhan bayi akan cepat. Sedangkan 3 ibu yang bekerja
hanya memberikan ASI eksklusif sampai 3 bulan saja, dikarenakan ibu hanya
mendapat cuti selama 3 bulan dan setelah masuk kerja ibu mengatakan
metode Air Susu Ibu Perah (ASIP) tidak praktis dan ibu tidak mengetahui
tentang cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI agar tidak rusak.
1.47Rumusan Masalah
1.48Tujuan Penelitian
1.49Ruang Lingkup
ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019”.
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ibu bekerja yang tidak
secara Eksklusif. Penelitian akan dilakukan pada ibu menyusui yang bekerja
1.50Kegunaan Penelitian
dan wawasan bagi penulis baik dalam hal penulisan karya tulis
ASI Eksklusif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.51Latar Belakang
akan diberikan kepada sang bayi. Tapi jika kita fikirkan secara logis, merawat
bayi sangatlah mudah. Dengan hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah
pemberian ASI hanya dalam waktu 6 bulan saja dan tidak diberikan makanan
ataupun minuman lainnya sejak bayi berusia 30 menit setelah lahir (Walyani
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
(Prasetyono, 2009).
80
81
dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai
angka kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan
kematian pada anak di bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000
kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian
persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam
pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan
sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur
sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia
pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%.
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
bulan adalah sebesar 29,5%. ). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana
kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50% (Profil
Menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
kondisi Jawa Barat didapatkan pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
Ibu (ASI) eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO).
bulan, dan bahkan bisa diberikan hingga usia 2 tahun selama produksi ASI
masih banyak atau ketika anak sudah tidak mau lagi minum ASI (Firmansyah
eksklusif dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling
banyak 100 juta rupiah. UU ini telah disahkan oleh Presiden dan juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 13 Oktober 2009 (Wiji,
2013).
satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang
bekerja di luar rumah, sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama
Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bias memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya selama 6 bulan. Ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan memberikannya kepada bayi
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu
menyusui yang bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menyusui bayi sebelum ibu bekerja dan menyimpan ASI di lemari pendingin
kemudian dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009).
yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat
yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang memiliki pendidikan yang
karena alasan pekerjaan dan merasa tidak mampu menyusui secara eksklusif
tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu
Berdasarkan data laporan Puskesmas XXX, pada tahun 2018 ibu bersalin
1014, bayi 908, ASI Eksklusif 523 (50,7%) dengan paling rendah di desa
XXX yaitu sebesar 11,1%. Studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti
memberikan susu formula pada usia 4 dan 5 bulan dengan alasan supaya bayi
tidak rewel dan pertumbuhan bayi akan cepat. Sedangkan 3 ibu yang bekerja
hanya memberikan ASI eksklusif sampai 3 bulan saja, dikarenakan ibu hanya
mendapat cuti selama 3 bulan dan setelah masuk kerja ibu mengatakan
metode Air Susu Ibu Perah (ASIP) tidak praktis dan ibu tidak mengetahui
tentang cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI agar tidak rusak.
1.52Rumusan Masalah
1.53Tujuan Penelitian
1.54Ruang Lingkup
ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019”.
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ibu bekerja yang tidak
secara Eksklusif. Penelitian akan dilakukan pada ibu menyusui yang bekerja
1.55Kegunaan Penelitian
dan wawasan bagi penulis baik dalam hal penulisan karya tulis
ASI Eksklusif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.56Latar Belakang
akan diberikan kepada sang bayi. Tapi jika kita fikirkan secara logis, merawat
bayi sangatlah mudah. Dengan hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah
pemberian ASI hanya dalam waktu 6 bulan saja dan tidak diberikan makanan
ataupun minuman lainnya sejak bayi berusia 30 menit setelah lahir (Walyani
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
(Prasetyono, 2009).
88
89
dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai
angka kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan
kematian pada anak di bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000
kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian
persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam
pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan
sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur
sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia
pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%.
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
bulan adalah sebesar 29,5%. ). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana
kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50% (Profil
Menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
kondisi Jawa Barat didapatkan pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
Ibu (ASI) eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO).
bulan, dan bahkan bisa diberikan hingga usia 2 tahun selama produksi ASI
masih banyak atau ketika anak sudah tidak mau lagi minum ASI (Firmansyah
eksklusif dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling
banyak 100 juta rupiah. UU ini telah disahkan oleh Presiden dan juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 13 Oktober 2009 (Wiji,
2013).
satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang
bekerja di luar rumah, sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama
Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bias memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya selama 6 bulan. Ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan memberikannya kepada bayi
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu
menyusui yang bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menyusui bayi sebelum ibu bekerja dan menyimpan ASI di lemari pendingin
kemudian dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009).
yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat
yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang memiliki pendidikan yang
karena alasan pekerjaan dan merasa tidak mampu menyusui secara eksklusif
tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu
Berdasarkan data laporan Puskesmas XXX, pada tahun 2018 ibu bersalin
1014, bayi 908, ASI Eksklusif 523 (50,7%) dengan paling rendah di desa
XXX yaitu sebesar 11,1%. Studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti
memberikan susu formula pada usia 4 dan 5 bulan dengan alasan supaya bayi
tidak rewel dan pertumbuhan bayi akan cepat. Sedangkan 3 ibu yang bekerja
hanya memberikan ASI eksklusif sampai 3 bulan saja, dikarenakan ibu hanya
mendapat cuti selama 3 bulan dan setelah masuk kerja ibu mengatakan
metode Air Susu Ibu Perah (ASIP) tidak praktis dan ibu tidak mengetahui
tentang cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI agar tidak rusak.
1.57Rumusan Masalah
1.58Tujuan Penelitian
1.59Ruang Lingkup
ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019”.
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ibu bekerja yang tidak
secara Eksklusif. Penelitian akan dilakukan pada ibu menyusui yang bekerja
1.60Kegunaan Penelitian
dan wawasan bagi penulis baik dalam hal penulisan karya tulis
ASI Eksklusif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.61Latar Belakang
akan diberikan kepada sang bayi. Tapi jika kita fikirkan secara logis, merawat
bayi sangatlah mudah. Dengan hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah
pemberian ASI hanya dalam waktu 6 bulan saja dan tidak diberikan makanan
ataupun minuman lainnya sejak bayi berusia 30 menit setelah lahir (Walyani
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
(Prasetyono, 2009).
96
97
dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai
angka kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan
kematian pada anak di bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000
kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian
persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam
pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan
sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur
sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia
pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%.
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
bulan adalah sebesar 29,5%. ). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana
kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50% (Profil
Menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
kondisi Jawa Barat didapatkan pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
Ibu (ASI) eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO).
bulan, dan bahkan bisa diberikan hingga usia 2 tahun selama produksi ASI
masih banyak atau ketika anak sudah tidak mau lagi minum ASI (Firmansyah
eksklusif dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling
banyak 100 juta rupiah. UU ini telah disahkan oleh Presiden dan juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 13 Oktober 2009 (Wiji,
2013).
satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang
bekerja di luar rumah, sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama
Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bias memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya selama 6 bulan. Ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan memberikannya kepada bayi
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu
menyusui yang bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menyusui bayi sebelum ibu bekerja dan menyimpan ASI di lemari pendingin
kemudian dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009).
yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat
yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang memiliki pendidikan yang
karena alasan pekerjaan dan merasa tidak mampu menyusui secara eksklusif
tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu
Berdasarkan data laporan Puskesmas XXX, pada tahun 2018 ibu bersalin
1014, bayi 908, ASI Eksklusif 523 (50,7%) dengan paling rendah di desa
XXX yaitu sebesar 11,1%. Studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti
memberikan susu formula pada usia 4 dan 5 bulan dengan alasan supaya bayi
tidak rewel dan pertumbuhan bayi akan cepat. Sedangkan 3 ibu yang bekerja
hanya memberikan ASI eksklusif sampai 3 bulan saja, dikarenakan ibu hanya
mendapat cuti selama 3 bulan dan setelah masuk kerja ibu mengatakan
metode Air Susu Ibu Perah (ASIP) tidak praktis dan ibu tidak mengetahui
tentang cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI agar tidak rusak.
1.62Rumusan Masalah
1.63Tujuan Penelitian
1.64Ruang Lingkup
ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019”.
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ibu bekerja yang tidak
secara Eksklusif. Penelitian akan dilakukan pada ibu menyusui yang bekerja
1.65Kegunaan Penelitian
dan wawasan bagi penulis baik dalam hal penulisan karya tulis
ASI Eksklusif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.66Latar Belakang
akan diberikan kepada sang bayi. Tapi jika kita fikirkan secara logis, merawat
bayi sangatlah mudah. Dengan hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah
pemberian ASI hanya dalam waktu 6 bulan saja dan tidak diberikan makanan
ataupun minuman lainnya sejak bayi berusia 30 menit setelah lahir (Walyani
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
(Prasetyono, 2009).
104
105
dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai
angka kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan
kematian pada anak di bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000
kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian
persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam
pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan
sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur
sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia
pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%.
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
bulan adalah sebesar 29,5%. ). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana
kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50% (Profil
Menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
kondisi Jawa Barat didapatkan pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
Ibu (ASI) eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO).
bulan, dan bahkan bisa diberikan hingga usia 2 tahun selama produksi ASI
masih banyak atau ketika anak sudah tidak mau lagi minum ASI (Firmansyah
eksklusif dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling
banyak 100 juta rupiah. UU ini telah disahkan oleh Presiden dan juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 13 Oktober 2009 (Wiji,
2013).
satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang
bekerja di luar rumah, sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama
Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bias memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya selama 6 bulan. Ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan memberikannya kepada bayi
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu
menyusui yang bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menyusui bayi sebelum ibu bekerja dan menyimpan ASI di lemari pendingin
kemudian dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009).
yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat
yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang memiliki pendidikan yang
karena alasan pekerjaan dan merasa tidak mampu menyusui secara eksklusif
tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu
Berdasarkan data laporan Puskesmas XXX, pada tahun 2018 ibu bersalin
1014, bayi 908, ASI Eksklusif 523 (50,7%) dengan paling rendah di desa
XXX yaitu sebesar 11,1%. Studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti
memberikan susu formula pada usia 4 dan 5 bulan dengan alasan supaya bayi
tidak rewel dan pertumbuhan bayi akan cepat. Sedangkan 3 ibu yang bekerja
hanya memberikan ASI eksklusif sampai 3 bulan saja, dikarenakan ibu hanya
mendapat cuti selama 3 bulan dan setelah masuk kerja ibu mengatakan
metode Air Susu Ibu Perah (ASIP) tidak praktis dan ibu tidak mengetahui
tentang cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI agar tidak rusak.
1.67Rumusan Masalah
1.68Tujuan Penelitian
1.69Ruang Lingkup
ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019”.
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ibu bekerja yang tidak
secara Eksklusif. Penelitian akan dilakukan pada ibu menyusui yang bekerja
1.70Kegunaan Penelitian
dan wawasan bagi penulis baik dalam hal penulisan karya tulis
ASI Eksklusif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.71Latar Belakang
akan diberikan kepada sang bayi. Tapi jika kita fikirkan secara logis, merawat
bayi sangatlah mudah. Dengan hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah
pemberian ASI hanya dalam waktu 6 bulan saja dan tidak diberikan makanan
ataupun minuman lainnya sejak bayi berusia 30 menit setelah lahir (Walyani
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
(Prasetyono, 2009).
112
113
dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai
angka kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan
kematian pada anak di bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000
kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian
persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam
pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan
sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur
sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia
pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%.
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
bulan adalah sebesar 29,5%. ). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana
kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50% (Profil
Menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
kondisi Jawa Barat didapatkan pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
Ibu (ASI) eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO).
bulan, dan bahkan bisa diberikan hingga usia 2 tahun selama produksi ASI
masih banyak atau ketika anak sudah tidak mau lagi minum ASI (Firmansyah
eksklusif dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling
banyak 100 juta rupiah. UU ini telah disahkan oleh Presiden dan juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 13 Oktober 2009 (Wiji,
2013).
satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang
bekerja di luar rumah, sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama
Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bias memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya selama 6 bulan. Ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan memberikannya kepada bayi
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu
menyusui yang bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menyusui bayi sebelum ibu bekerja dan menyimpan ASI di lemari pendingin
kemudian dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009).
yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat
yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang memiliki pendidikan yang
karena alasan pekerjaan dan merasa tidak mampu menyusui secara eksklusif
tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu
Berdasarkan data laporan Puskesmas XXX, pada tahun 2018 ibu bersalin
1014, bayi 908, ASI Eksklusif 523 (50,7%) dengan paling rendah di desa
XXX yaitu sebesar 11,1%. Studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti
memberikan susu formula pada usia 4 dan 5 bulan dengan alasan supaya bayi
tidak rewel dan pertumbuhan bayi akan cepat. Sedangkan 3 ibu yang bekerja
hanya memberikan ASI eksklusif sampai 3 bulan saja, dikarenakan ibu hanya
mendapat cuti selama 3 bulan dan setelah masuk kerja ibu mengatakan
metode Air Susu Ibu Perah (ASIP) tidak praktis dan ibu tidak mengetahui
tentang cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI agar tidak rusak.
1.72Rumusan Masalah
1.73Tujuan Penelitian
1.74Ruang Lingkup
ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019”.
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ibu bekerja yang tidak
secara Eksklusif. Penelitian akan dilakukan pada ibu menyusui yang bekerja
1.75Kegunaan Penelitian
dan wawasan bagi penulis baik dalam hal penulisan karya tulis
ASI Eksklusif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.76Latar Belakang
akan diberikan kepada sang bayi. Tapi jika kita fikirkan secara logis, merawat
bayi sangatlah mudah. Dengan hanya memberikan ASI kepada bayi, tidak
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah
pemberian ASI hanya dalam waktu 6 bulan saja dan tidak diberikan makanan
ataupun minuman lainnya sejak bayi berusia 30 menit setelah lahir (Walyani
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan
(Prasetyono, 2009).
120
121
dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu
(ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai
angka kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan
kematian pada anak di bawah usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000
kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan pemberian
persen dari bayi baru lahir di dunia yang mendapat ASI dalam waktu satu jam
pertama sejak lahir, bahkan masih sedikit bayi di bawah usia enam bulan
sebanyak 25%, Amerika Latin dan Karibia sebanyak 32%, Asia Timur
sebanyak 46%. Secara keseluruhan, kurang dari 40 persen anak di bawah usia
pemberian ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%.
Di Indonesia, bayi yang telah mendapatkan ASI eksklusif sampai usia enam
bulan adalah sebesar 29,5%. ). Hal ini belum sesuai dengan target Rencana
kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50% (Profil
Menurut provinsi, cakupan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
kondisi Jawa Barat didapatkan pemberian ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
Ibu (ASI) eksklusif yang dipelopori oleh World Health Organization (WHO).
bulan, dan bahkan bisa diberikan hingga usia 2 tahun selama produksi ASI
masih banyak atau ketika anak sudah tidak mau lagi minum ASI (Firmansyah
eksklusif dapat dikenai pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling
banyak 100 juta rupiah. UU ini telah disahkan oleh Presiden dan juga Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 13 Oktober 2009 (Wiji,
2013).
satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah ibu yang
bekerja di luar rumah, sehingga tidak dapat memberikan ASI eksklusif selama
Sesungguhnya, ibu yang bekerja tetap bias memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya selama 6 bulan. Ibu yang bekerja dapat memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya dengan cara memeras ASI, dan memberikannya kepada bayi
menyusui. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dianjurkan pada ibu
menyusui yang bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menyusui bayi sebelum ibu bekerja dan menyimpan ASI di lemari pendingin
kemudian dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja (Kristiyansari, 2009).
yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat
yang terkandung dalam ASI. Seorang ibu yang memiliki pendidikan yang
karena alasan pekerjaan dan merasa tidak mampu menyusui secara eksklusif
tentang penyimpanan ASI dengan Sikap dalam Pemberian ASI Pada Ibu
Berdasarkan data laporan Puskesmas XXX, pada tahun 2018 ibu bersalin
1014, bayi 908, ASI Eksklusif 523 (50,7%) dengan paling rendah di desa
XXX yaitu sebesar 11,1%. Studi pendahuluan yang di lakukan oleh peneliti
memberikan susu formula pada usia 4 dan 5 bulan dengan alasan supaya bayi
tidak rewel dan pertumbuhan bayi akan cepat. Sedangkan 3 ibu yang bekerja
hanya memberikan ASI eksklusif sampai 3 bulan saja, dikarenakan ibu hanya
mendapat cuti selama 3 bulan dan setelah masuk kerja ibu mengatakan
metode Air Susu Ibu Perah (ASIP) tidak praktis dan ibu tidak mengetahui
tentang cara memerah ASI dan cara penyimpanan ASI agar tidak rusak.
1.77Rumusan Masalah
1.78Tujuan Penelitian
1.79Ruang Lingkup
ASI Eksklusif di Desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019”.
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ibu bekerja yang tidak
secara Eksklusif. Penelitian akan dilakukan pada ibu menyusui yang bekerja
1.80Kegunaan Penelitian
dan wawasan bagi penulis baik dalam hal penulisan karya tulis
ASI Eksklusif.
128