Kunjungi: https://warungbidan.blogspot.com/2020/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi_23.html
BAB I
PENDAHULUAN
Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana seorang ibu
hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung dalam jangka waktu lama
peningkatan kebutuhan zatgizi pada masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes,
2015)
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat menyebabkan KEK
(Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk mengetahui status gizi serta mendeteksi
risiko KEK pada ibu adalah pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia
digunakan ambang batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses persalinan. Status
gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan seimbangnya antara asupan dan
kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan asupan tidak seimbang dengan kebutuhan
1
2
gizi, ibu dan janin mengalami berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami
kecacatan, berat badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia
selama masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang mengalami
kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis (KEK), sehingga akan
berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu, ibu hamil yang mengalami
kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah sebesar 2-3 kali
lebih besar dibandingkan ibu hamil yang tidak mengalami kekurangan gizi dan
kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat disebabkan anemia dan
KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang 10% sampai hampir 60%.
(Prawirohardjo, 2006)
Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan masyarakat untuk ibu
hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil PSG 2017, menunjukkan angka
14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia
mempunyai masalah kesehatan masyarakat kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu
hamil dengan risiko KEK. Hasil Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan
prevalensi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi
17,3% pada tahun 2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak
hamil juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.
Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada tahun 2018,
menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX sebanyak 48.620 kasus dan
tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis (KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25%
Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu hamil yang
mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas provinsi jawa barat 2018).
Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada tahun 2019,
menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX sebanyak 206 ibu hamil
dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis (KEK) sebanyak 18 kasus 8,73%
Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK) pada ibu
tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK)
pemberian makanan tambahan (PMT) targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi
Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor penyebab ibu
hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan sambi kabupaten boyololi
tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu adalah berpendapatan sedang berjumlah
16 responden (53,3%). Faktor Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar
berpendidikan SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%). Faktor
Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar paritas 1s/d2 anak
berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi makan ibu hamil yang
mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola konsumsi baik berjumlah 18 ibu
hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi
kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data jumlah seluruh ibu hamil
tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu
4
hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil dan ibu
hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18 (8,73) ibu hamil .
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018 terdapat
4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu hamil yang ada di
Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK
pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%) kasus dari 206 ibu hamil.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih cukup
apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK diwilayah kerja puskesmas XXX
tahun 2019.
1.3 Tujuan
tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX periode tahun 2019.
1. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang kekurangan energy
kronis
energy kronis
kronis
1.4 RuangLingkup
pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor ibu yang meliputi faktor
ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur ibu di wilayah kerja Puskesmas
XXX tahun 2019. Dengan data yang telah ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10
ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang
mengetahui tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan
variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan faktor usia pada
ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan energi kronik (KEK). Desain
penelitian yang digunakan adalah cross sectional yaitu penelitian yang mempelajari
dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan,
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
6
tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter
atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen penelitian ini berupa data primer
dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian
yaitu semua ibu hamil di wilayah kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari –
Maret tahun 2019 dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan
1.5.1 ManfaatTeoritis
2. Bagi Peneliti
pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status gizi pada ibu Hamil.
7
3. Bagi Profesi
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
8
9
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
10
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.8 Tujuan
energy kronis
13
1.9 RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
14
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.10Manfaat Penelitian
1.10.1 ManfaatTeoritis
4. Bagi Peneliti
pengetahuan penulis.
6. Bagi Profesi
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
18
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
1.12Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.13Tujuan
energy kronis
21
1.14RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
22
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.15Manfaat Penelitian
1.15.1 ManfaatTeoritis
6. Bagi Peneliti
pengetahuan penulis.
9. Bagi Profesi
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
26
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
1.17Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.18Tujuan
energy kronis
29
1.19RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
30
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.20Manfaat Penelitian
1.20.1 ManfaatTeoritis
8. Bagi Peneliti
pengetahuan penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
34
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
1.22Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.23Tujuan
energy kronis
37
1.24RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
38
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.25Manfaat Penelitian
1.25.1 ManfaatTeoritis
pengetahuan penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
42
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
1.27Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.28Tujuan
energy kronis
45
1.29RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
46
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.30Manfaat Penelitian
1.30.1 ManfaatTeoritis
pengetahuan penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
50
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
1.32Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.33Tujuan
energy kronis
53
1.34RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
54
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.35Manfaat Penelitian
1.35.1 ManfaatTeoritis
pengetahuan penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
58
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
1.37Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.38Tujuan
energy kronis
61
1.39RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
62
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.40Manfaat Penelitian
1.40.1 ManfaatTeoritis
pengetahuan penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
66
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
1.42Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.43Tujuan
energy kronis
69
1.44RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
70
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.45Manfaat Penelitian
1.45.1 ManfaatTeoritis
pengetahuan penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
74
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
1.47Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.48Tujuan
energy kronis
77
1.49RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
78
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.50Manfaat Penelitian
1.50.1 ManfaatTeoritis
pengetahuan penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
82
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
1.52Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.53Tujuan
energy kronis
85
1.54RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
86
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.55Manfaat Penelitian
1.55.1 ManfaatTeoritis
pengetahuan penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
90
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
1.57Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.58Tujuan
energy kronis
93
1.59RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
94
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.60Manfaat Penelitian
1.60.1 ManfaatTeoritis
pengetahuan penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
98
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
1.62Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.63Tujuan
energy kronis
101
1.64RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
102
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.65Manfaat Penelitian
1.65.1 ManfaatTeoritis
pengetahuan penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
106
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
1.67Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.68Tujuan
energy kronis
109
1.69RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
110
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.70Manfaat Penelitian
1.70.1 ManfaatTeoritis
pengetahuan penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
114
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
1.72Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.73Tujuan
energy kronis
117
1.74RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
118
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.75Manfaat Penelitian
1.75.1 ManfaatTeoritis
pengetahuan penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
122
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
1.77Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.78Tujuan
energy kronis
125
1.79RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
126
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.80Manfaat Penelitian
1.80.1 ManfaatTeoritis
pengetahuan penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
130
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
1.82Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.83Tujuan
energy kronis
133
1.84RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
134
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.85Manfaat Penelitian
1.85.1 ManfaatTeoritis
pengetahuan penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat
mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah
batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK
Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan
persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan
seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan
asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami
badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama
(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,
ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan
berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat
disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang
masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil
PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal
kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil
Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun
2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil
sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
138
XXX, 2018).
tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX
sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu
SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis
Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar
paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi
makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola
konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)
puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data
jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu
hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak
mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.
Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil
dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18
PUSKESMAS XXX”
1.87Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018
terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu
dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)
1.88Tujuan
energy kronis
141
1.89RuangLingkup
mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor
ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur
ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah
ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil
yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
142
kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019
random sampling.
1.90Manfaat Penelitian
1.90.1 ManfaatTeoritis
pengetahuan penulis.