Anda di halaman 1dari 144

KESULITAN DOWNLOAD ??

Kunjungi: https://warungbidan.blogspot.com/2020/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi_23.html

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kekurangan

Energy Kronik (KEK) di Puskesmas XXX Periode Tahun 2019

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana seorang ibu

hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung dalam jangka waktu lama

(menahun atau kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan, sehingga

peningkatan kebutuhan zatgizi pada masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes,

2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat menyebabkan KEK

(Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk mengetahui status gizi serta mendeteksi

risiko KEK pada ibu adalah pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia

digunakan ambang batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko

KEK pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses persalinan. Status

gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan seimbangnya antara asupan dan

kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan asupan tidak seimbang dengan kebutuhan

1
2

gizi, ibu dan janin mengalami berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami

kecacatan, berat badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia

selama masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang mengalami

kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis (KEK), sehingga akan

berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu, ibu hamil yang mengalami

kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah sebesar 2-3 kali

lebih besar dibandingkan ibu hamil yang tidak mengalami kekurangan gizi dan

kemungkinan meninggal bayisebesar 1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi penyebab

kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat disebabkan anemia dan

KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang 10% sampai hampir 60%.

(Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan masyarakat untuk ibu

hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil PSG 2017, menunjukkan angka

14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia

mempunyai masalah kesehatan masyarakat kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu

hamil dengan risiko KEK. Hasil Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan

prevalensi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi

17,3% pada tahun 2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak

hamil juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada tahun 2018,

menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX sebanyak 48.620 kasus dan

tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis (KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25%

(Laporan Tahunan Dinas Kabupaten XXX, 2018).


3

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu hamil yang

mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada tahun 2019,

menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX sebanyak 206 ibu hamil

dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis (KEK) sebanyak 18 kasus 8,73%

(Laporan bulanan puskesmas XXX Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK) pada ibu

hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan pemberian makanan

tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK)

pemberian makanan tambahan (PMT) targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi

44,10% (kementrian kesehatan republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor penyebab ibu

hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan sambi kabupaten boyololi

tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu adalah berpendapatan sedang berjumlah

16 responden (53,3%). Faktor Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar

berpendidikan SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%). Faktor

Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar paritas 1s/d2 anak

berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi makan ibu hamil yang

mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola konsumsi baik berjumlah 18 ibu

hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi

sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di puskesmas XXX

kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data jumlah seluruh ibu hamil

tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu
4

hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang

mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil dan ibu

hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18 (8,73) ibu hamil .

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN

IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU

HAMIL DI PUSKESMAS XXX”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018 terdapat

4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu hamil yang ada di

Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK

pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%) kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih cukup

tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor pengetahuan

apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK diwilayah kerja puskesmas XXX

tahun 2019.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu hamil

tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX periode tahun 2019.

1.3.2 Tujuan khusus


5

1. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang kekurangan energy

kronis (KEK) pada tahun 2019

2. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang kekurangan energy

kronis (KEK) pada tahun 2019

3. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang kekurangan energy

kronis (KEK) pada tahun 2019

4. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan energy

kronis

5. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis

6. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan kekurangan energy

kronis

1.4 RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor ibu yang meliputi faktor

ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur ibu di wilayah kerja Puskesmas

XXX tahun 2019. Dengan data yang telah ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10

ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang

mengetahui tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan faktor usia pada

ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan energi kronik (KEK). Desain

penelitian yang digunakan adalah cross sectional yaitu penelitian yang mempelajari

dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan,

observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
6

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter

atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen penelitian ini berupa data primer

dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian

yaitu semua ibu hamil di wilayah kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari –

Maret tahun 2019 dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan

teknik random sampling.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 ManfaatTeoritis

1. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan di

perpustakaan kampus untuk referensi yang akan digunakan penulis selanjutnya

dan dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan peneliti selajutnya.

2. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat menjadikan

sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai pendidik, pelaksana, pengelola

dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan penulis.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang status

gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang memakan makanan yang

bergizi, berprotein, dan bervitamin.

2. Bagi Tempat Penelitian

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan pemberian

pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status gizi pada ibu Hamil.
7

3. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan

sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan kesehatan yang

lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan meningkatkan kualitas Anc


BAB I

PENDAHULUAN

1.6 Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang

8
9

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
10

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


11

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.7 Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


12

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.8 Tujuan

1.8.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.8.2 Tujuan khusus

7. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

8. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

9. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

10. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
13

11. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

12. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.9 RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
14

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.10Manfaat Penelitian

1.10.1 ManfaatTeoritis

3. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

4. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.10.2 Manfaat Praktis

4. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

5. Bagi Tempat Penelitian


15

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

6. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


16

BAB I

PENDAHULUAN

1.11Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang


17

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
18

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


19

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.12Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


20

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.13Tujuan

1.13.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.13.2 Tujuan khusus

13. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

14. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

15. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

16. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
21

17. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

18. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.14RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
22

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.15Manfaat Penelitian

1.15.1 ManfaatTeoritis

5. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

6. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.15.2 Manfaat Praktis

7. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

8. Bagi Tempat Penelitian


23

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

9. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


24

BAB I

PENDAHULUAN

1.16Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang


25

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
26

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


27

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.17Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


28

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.18Tujuan

1.18.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.18.2 Tujuan khusus

19. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

20. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

21. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

22. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
29

23. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

24. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.19RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
30

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.20Manfaat Penelitian

1.20.1 ManfaatTeoritis

7. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

8. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.20.2 Manfaat Praktis

10. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

11. Bagi Tempat Penelitian


31

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

12. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


32

BAB I

PENDAHULUAN

1.21Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang


33

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
34

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


35

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.22Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


36

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.23Tujuan

1.23.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.23.2 Tujuan khusus

25. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

26. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

27. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

28. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
37

29. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

30. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.24RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
38

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.25Manfaat Penelitian

1.25.1 ManfaatTeoritis

9. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

10. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.25.2 Manfaat Praktis

13. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

14. Bagi Tempat Penelitian


39

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

15. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


40

BAB I

PENDAHULUAN

1.26Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang


41

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
42

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


43

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.27Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


44

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.28Tujuan

1.28.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.28.2 Tujuan khusus

31. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

32. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

33. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

34. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
45

35. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

36. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.29RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
46

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.30Manfaat Penelitian

1.30.1 ManfaatTeoritis

11. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

12. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.30.2 Manfaat Praktis

16. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

17. Bagi Tempat Penelitian


47

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

18. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


48

BAB I

PENDAHULUAN

1.31Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang


49

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
50

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


51

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.32Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


52

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.33Tujuan

1.33.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.33.2 Tujuan khusus

37. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

38. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

39. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

40. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
53

41. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

42. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.34RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
54

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.35Manfaat Penelitian

1.35.1 ManfaatTeoritis

13. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

14. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.35.2 Manfaat Praktis

19. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

20. Bagi Tempat Penelitian


55

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

21. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


56

BAB I

PENDAHULUAN

1.36Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang


57

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
58

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


59

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.37Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


60

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.38Tujuan

1.38.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.38.2 Tujuan khusus

43. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

44. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

45. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

46. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
61

47. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

48. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.39RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
62

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.40Manfaat Penelitian

1.40.1 ManfaatTeoritis

15. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

16. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.40.2 Manfaat Praktis

22. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

23. Bagi Tempat Penelitian


63

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

24. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


64

BAB I

PENDAHULUAN

1.41Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang


65

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
66

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


67

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.42Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


68

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.43Tujuan

1.43.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.43.2 Tujuan khusus

49. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

50. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

51. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

52. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
69

53. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

54. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.44RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
70

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.45Manfaat Penelitian

1.45.1 ManfaatTeoritis

17. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

18. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.45.2 Manfaat Praktis

25. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

26. Bagi Tempat Penelitian


71

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

27. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


72

BAB I

PENDAHULUAN

1.46Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang


73

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
74

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


75

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.47Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


76

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.48Tujuan

1.48.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.48.2 Tujuan khusus

55. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

56. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

57. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

58. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
77

59. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

60. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.49RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
78

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.50Manfaat Penelitian

1.50.1 ManfaatTeoritis

19. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

20. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.50.2 Manfaat Praktis

28. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

29. Bagi Tempat Penelitian


79

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

30. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


80

BAB I

PENDAHULUAN

1.51Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang


81

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
82

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


83

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.52Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


84

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.53Tujuan

1.53.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.53.2 Tujuan khusus

61. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

62. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

63. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

64. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
85

65. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

66. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.54RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
86

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.55Manfaat Penelitian

1.55.1 ManfaatTeoritis

21. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

22. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.55.2 Manfaat Praktis

31. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

32. Bagi Tempat Penelitian


87

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

33. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


88

BAB I

PENDAHULUAN

1.56Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang


89

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
90

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


91

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.57Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


92

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.58Tujuan

1.58.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.58.2 Tujuan khusus

67. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

68. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

69. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

70. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
93

71. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

72. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.59RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
94

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.60Manfaat Penelitian

1.60.1 ManfaatTeoritis

23. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

24. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.60.2 Manfaat Praktis

34. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

35. Bagi Tempat Penelitian


95

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

36. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


96

BAB I

PENDAHULUAN

1.61Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang


97

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
98

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


99

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.62Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


100

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.63Tujuan

1.63.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.63.2 Tujuan khusus

73. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

74. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

75. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

76. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
101

77. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

78. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.64RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
102

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.65Manfaat Penelitian

1.65.1 ManfaatTeoritis

25. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

26. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.65.2 Manfaat Praktis

37. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

38. Bagi Tempat Penelitian


103

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

39. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


104

BAB I

PENDAHULUAN

1.66Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang


105

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
106

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


107

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.67Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


108

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.68Tujuan

1.68.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.68.2 Tujuan khusus

79. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

80. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

81. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

82. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
109

83. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

84. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.69RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
110

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.70Manfaat Penelitian

1.70.1 ManfaatTeoritis

27. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

28. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.70.2 Manfaat Praktis

40. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

41. Bagi Tempat Penelitian


111

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

42. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


112

BAB I

PENDAHULUAN

1.71Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang


113

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
114

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


115

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.72Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


116

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.73Tujuan

1.73.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.73.2 Tujuan khusus

85. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

86. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

87. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

88. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
117

89. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

90. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.74RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
118

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.75Manfaat Penelitian

1.75.1 ManfaatTeoritis

29. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

30. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.75.2 Manfaat Praktis

43. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

44. Bagi Tempat Penelitian


119

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

45. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


120

BAB I

PENDAHULUAN

1.76Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang


121

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
122

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


123

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.77Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


124

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.78Tujuan

1.78.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.78.2 Tujuan khusus

91. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

92. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

93. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

94. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
125

95. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

96. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.79RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
126

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.80Manfaat Penelitian

1.80.1 ManfaatTeoritis

31. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

32. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.80.2 Manfaat Praktis

46. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

47. Bagi Tempat Penelitian


127

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

48. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


128

BAB I

PENDAHULUAN

1.81Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang


129

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
130

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


131

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.82Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


132

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.83Tujuan

1.83.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.83.2 Tujuan khusus

97. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

98. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

99. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

100. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
133

101. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

102. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.84RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
134

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.85Manfaat Penelitian

1.85.1 ManfaatTeoritis

33. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

34. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.85.2 Manfaat Praktis

49. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

50. Bagi Tempat Penelitian


135

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

51. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


136

BAB I

PENDAHULUAN

1.86Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana

seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung

dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan

timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada

masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat

menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk

mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang

batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK

pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan

pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses

persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan

seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan

asupan tidak seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami

berbagai masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat

badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama

masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang


137

mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis

(KEK), sehingga akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu,

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan

berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang

tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar

1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi

penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat

disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang

10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan

masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil

PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi ibu hamil KEK. Hal

ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat

kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil

Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang

Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun

2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil

juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada

tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX

sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis
138

(KEK) sebanyak 4984 kasus 10,25% (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten

XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu

hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas

provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada

tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX

sebanyak 206 ibu hamil dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis

(KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan bulanan puskesmas XXX

Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK)

pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan

pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami

kekurangan energy kronis (KEK) pemberian makanan tambahan (PMT)

targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan

republic indonesia 2018).

Berdasarkan penelitian Siti Muliawati akbid citra medika faktor

penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan

sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu

adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor

Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan

SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis

sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%).


139

Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar

paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi

makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola

konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu

hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di

puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data

jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu

hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak

mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat 206 ( ibu hamil

dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18

(8,73) ibu hamil . Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS XXX”

1.87Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018

terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu

hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA


140

dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%)

kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih

cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-

faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK

diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

1.88Tujuan

1.88.1 Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX

periode tahun 2019.

1.88.2 Tujuan khusus

103. Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

104. Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

105. Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

106. Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan

energy kronis
141

107. Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang

kekurangan energy kronis

108. Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan

kekurangan energy kronis

1.89RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kek yang diambil dari faktor

ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur

ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah

ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil

yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui

tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan

variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan

faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan

energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah cross

sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-

faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya

tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap

status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen

penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan

pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah
142

kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019

dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik

random sampling.

1.90Manfaat Penelitian

1.90.1 ManfaatTeoritis

35. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan

bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan

digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan peneliti selajutnya.

36. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat

menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai

pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan penulis.

1.90.2 Manfaat Praktis

52. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang

memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

53. Bagi Tempat Penelitian


143

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan

pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status

gizi pada ibu Hamil.

54. Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan

kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan

meningkatkan kualitas Anc


144

Anda mungkin juga menyukai