Anda di halaman 1dari 2

ACARA 4.

PENGUJIAN SENSITIVITAS BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK:


METODE KIRBY-BAUER DAN METODE MIC

Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan uji sensitivitas senyawa antibiotik secara kualitatif dan
kuantitatif.

Landasan Teori
Antibiotik merupakan substabsi animikrobia yang disintesis dan disekresikan oleh
bakteri, aktinomisetes dan fungi yang dalam konsentrasi rendah dapat membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Daya kerja antibiotik dapat dikategorikan
menjadi 4 cara yaitu :
1. Menghambat sintesis dinding sel, contohnyaBasitrasin,Sefalosporin, Penisilin, Ristoferin
2. Menghambat fungsi membran sel, contohnya Polimiksin, Nistatin, Kolistin
3. Menghambat sintesis protein, contohnya Kloramfenikol, Eritromisin, Tetrasiklin
4. Menghambat sintesis asam nukleat, contohnya Sulfonamid, Rifampin, Pirimetamin
Pengujian sensitivitas antibiotik dilakukan untuk menentukan sensitivitas bakteri yang
diisolasi terhadap agen teraputik. Prosedur standar difusi agar kertas cakram, disebut metode
Kirby Bauer, merupakan cara untuk menentukan sensitivitas bakteri terhadap antibiotik
secara kualitatif . Sensitivitas suatu bakteri terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter zona
hambat yang terbentuk. Semakin besar diameternya maka semakin terhambat
pertumbuhannya, menunjukkan bakteri semakin sensitif terhadap antibiotik. Berdasarkan
diameter zona hambat, diperlukan standar acuan untuk menentukan apakah bakteri itu
resisten atau peka terhadap suatu antibiotik. Faktor yang mempengaruhi metode Kirby Bauer
ialah konsentrasi mikroba uji, konsentrasi antibiotik yang terdapat dalam cakram, jenis
antibiotik dan pH medium. 
Selain prosedur difusi agar cakram Kirby Bauer, metode pengenceran dalam tabung
berisi kaldu juga dapat digunakan untuk menentukan sensitivitas atau kepekaan bakteri
terhadap suatu antibiotik. Prosedur pengenceran antibiotik dalam media kaldu ini juga dapat
digunakan untuk menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) atau Minimum
Inhibitory Concentration (MIC) suatu antibiotik. KHM adalah konsentrasi terendah suatu
senyawa antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme uji.

Materi dan Cara kerja 


A. Materi
Alat :
Cawan petri, tabung reaksi, rak tabung, cotton bud steril, pipet, pinset, penggaris, kertas
label/spidol transparansi, inkubator.
Bahan :
Kultur bakteri Gram negatif (Escherichia coli), bakteri Gram positif (Staphylococcus
aureus), akuades, medium NA dan NB, kertas cakram diameter 6 mmyang mengandung
antibiotik: Chloramphenicol, Tetracycline, Gentamicin, dan Erithromycin
B. Cara kerja 
Metode uji kualitatif Kirby-Bauer :
1. Cotton bud dicelupkan dalam biakan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus.
2. Diulaskan pada seluruh permukaan medium NA cawan secara merata.
3. Kertas cakram yang telah diberi larutan antibiotik dengan konsentrasi tertentu
diletakkan di tengah medium.
4. Kertas cakram ditekan menggunakan pinset supaya menempel sempurna di
permukaan agar.
5. Inkubasi pada suhu 37 0C selama 24-48 jam.
6. Diameter zona hambat (mm) diukur kemudian dibandingkan dengan tabel sensitivitas
antibiotik.

Metode Minimum Inhibitory Concentration (MIC) :


1. Medium NB 4 mL disiapkan sebanyak 20 tabung yang terbagi menjadi 4 seri.
2. Sebanyak 0.5 mL kultur dari S. aureus ditambahkan ke dua baris tabung, sehingga
diperoleh baris A dan baris B diinokulasi dengan S. aureus.
3. Pekerjaan yang sama dilakukan inokulasi E. coli terhadap dua baris tabung  yang lain,
sehingga diperoleh baris C dan D diinokulasi dengan E. coli.
4. Disiapkan pengenceran masing-masing antibiotik sehingga diperoleh konsentrasi 256,
128, 64,32, dan 16 µg/mL. Pengenceran dibuat dengan cara : 512 mg antibiotik,
ditambahkan kedalam 100 ml air steril, dikocok agar larut untuk menghasilkan
konsentrasi  5120 µg/ml. Sebanyak  50ml larutan antibiotik 5120 µg/ml dipindahkan
ke 50 ml air steril untuk mendapatkan konsentrasi 2560 µg/ml.
5. Hal yang sama dilakukan juga dengan konsentrasi lainnya
6. Sebanyak 0,1 mL larutan gentamisin/eritromisin ditambahkan ke baris A dan C
dengan urutan konsentrasi tertinggi pada A1 dan C1 dan konsentrasi terendah pada 
A5 dan C5.
7. Pekerjaan yang sama dilakukan untuk larutan chloramphenicol/tetrasiklin terhadap
baris B dan D, dengan konsentrasi tertinggi pada B1 dan D1 sedangkan konsentrasi
terendah pada B5 dan D5.
8. Tabung diinkubasi pada suhu 37oC selama 24-48 jam.
9. Setelah masa inkubasi, setiap tabung diamati terjadinya kekeruhan. Bila terbentuk
kekeruhan / terjadi pertumbuhan menunjukkan bahwa organisme resisten terhadap
antibiotik pada konsentrasi yang dicobakan. Pencatatan : pertumbuhan + dan
pertumbuhan -.
10. Dari hasil pengamatan dapat ditentukan konsentrasi minmum (MIC) setiap  antibiotik
terhadap setiap spesies bakteri. MIC diinterpretasikan pada sumuran pertama yang
menunjukkan tidak adanya pertumbuhan dan bukan pada sumuran terakhir dimana
pertumbuhan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai