ACARA 2 Bakter
ACARA 2 Bakter
Tujuan
Mahasiswa mengetahui langkah-langkah atau tahapan dalam karakterisasi bakteri, yaitu
secara morfologi, biokimia dan enzimatis.
Landasan Teori
Karakterisasi bakteri atau mikroorganisme pada umumnya merupakan langkah awal ketika
akan mempelajari bakteri atau mikroorganisme. Dengan melakukan karakterisasi maka akan
diketahui identitas bakteri atau mikroorganisme tersebut. Setelah mengenali identitas bakteri atau
mikroorganisme, maka akan mempermudah dalam mempelajari pada tahapan selanjutnya.
Karakterisasi merupakan tahapan pengenalan ciri atau karakter suatu mikroorganisme dan
dibandingkan dengan isolat lain yang telah diketahui sebelumnya. Tahapan ini meliputi langkah
karakterisasi secara morfologi, fisiologi, biokimia/enzimatis.
Kelompok bakteri enteron (Enterobacteriaceae) adalah kelompok bakteri batang Gram
negatif yang bersifat fakultatif anaerob dengan berbagai sifat spesifik pada masing-masing
spesiesnya. Kelompok bakteri ini antara lain terdiri atas genus bakteri Escherichia ,Salmonella,
Shigella, Klebsiella, Serratia, dan Enterobacter.Untuk mengenali masing-masing genus maka
diperlukan serangkaian pengujian fisiologi, biokimia/enzimatis disamping pengujian morfologi.
Karakteristik bakteri enteron secara morfologi dapat diamati secara makroskopis dan
mikroskopis. Pengamatan secara makroskopis dapat dilakukan dengan mengamati karakteristik
koloni bakteri, meliputi bentuk koloni, elevasi, tepi, warna, konsistensi, tranparansi, dan
perkembangan koloni pada medium padat. Sedangkan pada pengamatan mikroskopis akan
diamati karakter sel yang meliputi bentuk sel dan rangkaian penataan sel, sifat dinding sel,
endospora, ukuran sel, dan motilitas. Pengamatan mikroskopis akan menggunakan mikroskop
dengan perbesaran sedang hingga kuat menggunakan minyak imersi.
Sifat fisiologis bakteri enteron dapat diamati dengan menumbuhkannya pada pemberian
perlakuan pH dan suhu. Sedangkan karakteristik biokimia/enzimatis mengamati kemampuan
menggunakan substratnya pada berbagai media uji enzimatis.
Pengujian sifat-sifat fisiologis, biokimia/enzimatis dapat dilakukan secara konvensional
dengan preparasi media uji, dapat pula dilakukan dengan system uji yang lebih cepat, yaitu
dengan menggunakan sistem kit uji API 20E. Sistem kit uji ini melibatkan serangkaian media uji
pada suatu kit dengan volume rendah yang terdiri atas 20 jenis uji untuk bakteri
Enterobacteriaceae. Dengan inokulasi media uji dan inkubasi selama 24-48 jam, maka kemudian
akan diketahui karakter fisiologis, biokimia/enzimatis isolat setelah dicocokkan dengan pedoman
yang telah disediakan.
Pengujian fisiologis/biokimia/enzimatis bakteri enteron dapat juga dilakukan dengan uji
penggunaan gula pada medium Triple Sugar Iron Agar (TSIA). Medium ini dapat membedakan
antar Enterobacteriaceae yang kesemuanya adalah bakteri Gram negatif yang mampu
memfermentasi glukosa, serta membedakannya dengan bakteri Enteron lainnya. Perbedaan
didasarkan pada kemampuan dalam memfermentasi gula dan adanya H S yang dihasilkan.
2
Medium TSIA mengandung tiga macam gula, yaitu glukosa, sukrosa, dan laktosa. Sukrosa
dan laktosa terdapat dalam konsentrasi 1% dan glukosa 0,1%. Kemampuan menggunakan gula
selain glukosa akan ditunjukkan oleh adanya perubahan warna. Indikator warna phenol red dapat
menunjukkan adanya fermentasi gula dengan perubahan warna dari merah menjadi kuning. Bila
H S dihasilkan, akan ditunjukkan oleh adanya endapan hitam.
2
4. Hasil diamati berupa terbentuknya perubahan warna pada bagian tegak dan miring serta
terbentuknya gas dan warna hitam karena adanya H S. Perubahan warna medium menjadi
2
kuning maka terjadi reaksi asam (A), perubahan warna menjadi merah maka terjadi reaksi
katalis (K), dan terbentuknya H S ditandai oleh warna hitam di sekitar pertumbuhan bakteri.
2
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Bagian tegak kuning, bagian miring kuning (A/A), dan medium agar pecah, menunjukkan
glukosa, sukrosa, dan laktosa difermentasi oleh bakteri. Medium yang pecah menunjukkan
bakteri tersebut menghasilkan gas.
d. Bagian tegak kuning, bagian miring kuning (A/A), dan timbul warna hitam, menunjukkan
glukosa, sukrosa, dan laktosa difermentasi oleh bakteri bakteri tersebut menghasilkan
H S.
2