LaporanPraktikumBio Andika
LaporanPraktikumBio Andika
Disusun Oleh :
NISN : 0015842837
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui,
Guru Pendamping
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i.
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ii.
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii.
DAFTAR ISI......................................................................................................iv.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.....................................................................v.
ABSTRAK..........................................................................................................vi.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1.
B. Rumusan Masalah....... ...........................................................................2.
C. Tujuan Penelitian....................................................................................2.
D. Manfaat Penelitian..................................................................................2.
E. Hipotesis.................................................................................................3.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pertumbuhan..........................................................................................4.
B. Kompos..................................................................................................5.
C. Tanaman Tomat.....................................................................................7.
BAB III METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat................................................................................10.
B. Objek Penelitian....................................................................................10.
C. Alat dan Bahan......................................................................................10.
D. Cara Kerja.............................................................................................11.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN.........................................................................12.
B. PEMBAHASAN..................................................................................14.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................17.
B. Saran....................................................................................................17.
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
A. MOTTO
B. PERSEMBAHAN
Laporan ini adalah bagian dari ibadahku kepada Allah SWT, karena
kepadaNyalah kami menyembah dan kepadaNyalah kami semua memohon
pertolongan.
Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme
yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible
(tidak dapat kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif,
dimana suatu organisme yang dulunya kecil menjadi lebih besar seiring dengan
pertambahan waktu. Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari
campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi
berbagai macam mikrob dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau
anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Tomat dengan nama latin Solanum
lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae,
tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat
merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter.
Tomat sendiri merupakan sayuran berupa buah yang banyak dibutuhkan orang, baik
untuk sayuran, minuman, saus, maupun sebagai buah segar. Penelitian tentang pengaruh
pupuk kompos terhadap pertumbuha tanaman tomat, telah dilaksanakan di Desa Rembul,
Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah
untuk mengetahui: (1) Membuktikan pengaruh pupuk kompos terhadap pertumbuhan
tanaman tomat, (2) Mengetahui laju pertumbuhan tomat yang diberi pupuk kompos setiap
7 hari, (3) Mengetahui apa saja faktor utama dalam proses pertumbuhan tanaman tomat.
Dalam penelitian ini digunakan rancangan pengamatan langsung dalam beberapa sesi
waktu nyata dalam kurun 6 minggu. Pengamatan dilaksanakan menggunakan alat ukur
untuk mengukur laju pertumbuhan objek pengamatan secara sistematis dalam prosedur
yang signifikan, dimana objek terkait telah dibenahi tata cara khusus tentang proses
penanamannya yang baik sehingga laju pertumbuhan objek tanaman bisa selaras dengan
waktu yang dibutuhkan untuk pengamatan dan cukup untuk menyimpulkan suatu hasil
pengamatan yang berkaitan erat dengan tujuan penelitian. Data penelitian dianalisis
dengan metode analisis penyimpulan data dalam tabel hasil pengamatan terkait laju
pertumbuhan yang dialami dari minggu pertama sampai dengan minggu terkahir.
Penarikan kesimpulan ditarik berdasarkan hasil penelitian yang telah tercantum secara
langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pertumbuhan tanaman Tomat
(Solanum lycopersicum) yang baik tergantung pada faktor-faktor penunjang
pertumbuhannya seperti pemberian pupuk kompos yang teratur, terkena cahaya matahari,
suhu lingkungan yang memadai, dan kadar air yang cukup untuk pertumbuhan, serta
tanah yang subur. (2) Penggunaan pupuk kompos yang baik dan teratur berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman.
Kata Kunci : Pertumbuhan, Kompos, Tomat, dan Pengamatan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme
yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible
(tidak dapat kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif,
dimana suatu organisme yang dulunya kecil menjadi lebih besar seiring dengan
pertambahan waktu. Perkembangan adalah suatu proses differensiasi, organogenesis dan
diakhiri dengan terbentuknya individu baru yang lebih lengkap dan dewasa. Sedangkan
Perkembangan lebih bersifat kualitatif, dimana suatu organism yang sebelumnya masih
belum matang dalam sistem reproduksinya (dewasa), menjadi lebih dewasa dan matang
dalam sistem reproduksinya sehingga dapat melakukan perkembangbiakan.
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-
bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam
mikrob dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik
(Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan Pengomposan adalah proses di mana
bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikrob-mikrob
yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah
mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat.
Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup,
pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan. Pupuk kompos merupakan
salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-sisa tanaman dan
hewan dengan bantuan organisme hidup. Ada 4 jenis pupuk kompos yang biasa
digunakan dalam pertanian organik. Pengelompokan jenis-jenis pupuk kompos bisa
dilihat dari tiga aspek. Pertama, dilihat dari proses pembuatannya, yaitu ada kompos
aerob dan anaerob. Kedua, dilihat dari dekomposernya. Ada kompos yang menggunakan
mikroorganisme dan ada juga yang memanfaatkan aktivitas makroorganisme. Sampah
terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata persentase bahan
organik sampah mencapai ±80%, sehingga pengomposan merupakan alternatif
penanganan yang sesuai.
Tomat dengan nama latin Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum
adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan,
dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat
tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tumbuhan ini memiliki buah berawarna hijau, kuning,
dan merah yang biasa dipakai sebagai sayur dalam masakan atau dimakan secara
langsung tanpa diproses. Tomat memiliki batang dan daun yang tidak dapat dikonsumsi
karena masih sekeluarga dengan kentang dan Terung yang mengadung Alkaloid. Tomat
merupakan tanaman yang bisa tumbuh di segala tempat. Tanaman tomat dapat tumbuh
baik di dataran tinggi (lebih dari 700 mdpl), dataran medium (200-700 mdpl), dan dataran
rendah (kurang dari 200 mdpl). Untuk pertumbuhan yang baik, tomat membutuhkan
tanah yang gembur, kadar keasaman pH antara lain 5-6, tanah sedikit mengandung pasir,
dan banyak mengandung humus, serta pengairan yang teratur dan cukup. Pada temperatur
tinggi (di atas 32 derajat celcius) warna buah tomat cenderung kuning, sedangkan pada
temperatur tidak tetap warna buah cenderung tidak merata. Temperatur ideal dan
berpengaruh baik terhadap warna buah tomat adalah antara 24 - 28 derajat celcius yang
umumnya merah merata. Keadaan temperatur dan kelembaban yang tinggi, berpengaruh
kurang baik terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas buah tomat. Kelembaban yang
relatif diperlukan untuk tanaman tomat adalah 80%. Tanaman tomat memerlukan
intensitas cahaya matahari sekitar 10-12 jam tiap hari untuk tumbuh dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang disesuaikan dengan penelitian ini ialah sebagai
berikut :
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rujukan ataupun referensi bagi
peneliti maupun peneliti yang lain dalam hal pengaruh pupuk kompos terhadap
pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersium L).
2. Praktik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberimanffat dan membantu peneliti
dalam melaksanakan praktikum di laboratorium mengenai pengaruh pupuk kompos
terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersium L).
E. Hipotesis
A. Pertumbuhan
a) Faktor cahaya
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. setiap tanaman
menghendaki suhu yang berbeda-beda untuk memperoleh pertumbuhan dan
produksi yang optimum.
c) Faktor kelembaban
d) Nutrisi
e) Air
a) Gen
Gen merupakan substansi hereditas dan penentu sifat individu yang
terdapat didalam kromosom. Sifat genetik ini mempengaruhi ukuran dan bentuk
tubuh tumbuhan.
b) Hormon tumbuhan (fitohormon)
Fitohormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh tumbuhan yang
dalam konsentrasi rendah atau kecil dan dapat mengatur proses fisiologis.
Hormon-hormon atau fitohormon ini yang terdapat pada tumbuhan diantaranya
auksin, giberelin, gas etilen, asam absisat, asam traumalin, sitokinin, dan juga
kalin.
B. Kompos
Umumnya metode ini dibagi menjadi dua acara yaitu aerobik. dan anaerobik.
1) Proses pengomposan aerobik membutuhkan udara dari luar. Oleh karena itu,
proses ini perlu dilakukan aerasi dan aerasi ini bisa dengan dua acara yaitu aktif
dan pasif. Aerasi pasif adalah cara pengaliran udara tanpa menggunakan alat
bantu jadi udara masuk ke dalam proses pengomposan melalui beda tekanan
antara luar dan dalam ditimbuan bahan baku kompos, aerasi aktif dilakukan
dengan menggunakan tekanan yang umumnya berasal dari mesin.
C. Tanaman Tomat
Syarat tumbuh tanaman tomat meliputi keadaan iklim dan keadaan tanah.
Iklim merupakan salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap
produksi benih tomat. Beberapa faktor iklim tersebut adalah cahaya matahari, suhu
udara, curah hujan, dan angin.
1. Cahaya matahari. Sinar ultraviolet dari matahari berperan dalam fotosintesis.
Tanaman tomat termasuk kelompok tanaman berhari netral yang
memerlukan penyinaran matahari minimal delapan jam perhari. Tanaman
tomat akan tumbuh dengan baik di daerah yang memperoleh intensitas
cahaya tinggi.
2. Suhu udara. Suhu udara berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif maupun
generatif. Selama masa pertumbuhannya, tanaman tomat menghendaki suhu udara
siang hari 24oC. Tanaman tomat tidak tahan terhadap suhu dibawah 10oC dalam waktu
lama.
3. Curah hujan. Tanaman tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan
yang cukup. Sebaliknya pada fase generatif memerlukan curah hujan sedikit.
Curah hujan yang ideal selama pertumbuhan tanaman tomat berkisar 750-
1.250 mm per tahun.
4. Angin. Tanaman tomat dapat tumbuh dengan hasil yang baik jika di tanam di lahan
terbuka pada musim yang tidak banyak hujan dan angin. Kondisi angin yang ideal
adalah angin yang bertiup sepoi-sepoi dan lembut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Objek penelitian
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang kelancaran praktikum ini
diantaranya yaitu untuk alatnya sendiri berupa wadah tanaman (polybag), penggaris
yang dijadikan alat ukur seadanya, dan sekop kecil. Sedangkan untuk bahan-bahan yang
tertuang langsung dalam praktikum ini yaitu diantaranya air, pupuk kompos, tanah yang
tingkat kesuburannya tinggi, dan tanaman tomat sendiri yang dijadikan objek dari
praktikum ini.
D. Cara Kerja
Hal pertama yang dilakukan peneliti tentu saja untuk Memilih tanaman tomat
muda yang baik dan terbebas dari hama. Kemudian menyiapkan suatu wadah untuk
penanaman tanaman tomatnya. Wadah tersebut diisi dengan tanah subur di bagian
permukaan bawah wadah kemudian meletakkan pupuk kompos pada tanah tadi, lalu
dicampurkan dengan cara diaduk supaya tanah dengan pupuk menyatu. Setelah itu
menutup campuran tanah dan pupuk tadi menggunakan sedikit saja tanah subur untuk
dijadikan permukaan atas (lapis). Perbandingan tanah dengan pupuk kompos yaitu 2:1.
Hal yang dilakukan selanjutnya ialah Menanam tanaman tomat yang masih muda tadi di
wadah yang telah disiapkan dan Melakukan penyiraman setiap hari pada tanaman tomat
muda tersebut. Setelah semua dirasa sudah siap untuk diamati, peneliti Melakukan
pengamatan pada tanaman tomat tersebut, dengan waktu selama 30-40 hari, setiap 7 hari
sekali pukul 17.00 WIB. Dengan cara mengukur ketinggian tanaman tomat
menggunakan penggaris untuk melihat laju pertumbuhan tanaman tomat tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
UKURAN
NO WAKTU KETERANGAN
AWAL AKHIR
RABU, 29 JULI 2020 5,00 CM 5,5 CM TUMBUH 0,5 CM
1
(7 HARI)
RABU, 5 AGUSTUS
5,5 CM 13,0 CM TUMBUH 7,5 CM
2
2020 (7 HARI)
RABU, 12 AGUSTUS 13,0 CM 26,0 CM TUMBUH 13,0 CM
3
2020 (7 HARI)
RABU, 19 AGUSTUS 26,0 CM 48,0 CM TUMBUH 22,0 CM
4
2020 (7 HARI)
RABU, 26 AGUSTUS 48,0 CM 58,0 CM TUMBUH 10,0 CM
5
2020 (7 HARI)
RABU, 2 SEPTEMBER 58,0 CM 74,0 CM TUMBUH 16,0 CM
6
2020 (7 HARI)
Data nilai rata-rata tinggi batang tomat pada pengukuran hari ke-7, 14, 21, 28, 35,
dan 42 hari setelah tanam pada media kompos dapat dilihat penganalisisan data sebagai
berikut :
b. Tinggi batang Tomat 7 hari setelah tanam
Pengukuran pertama tinggi batang tomat dengan media kompos dilakukan pada hari
ke-7 setelah tanam. Hasil pengamatan tersebut menunjukkan bahwa media kompos
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi batang tanaman tomat. Tinggi awal
tanam tomat yaitu 5,0 cm, sesuai tabel yang tersedia bahwa hari ke-7, tanaman tomat ini
tumbuh 0,5 cm sehingga menjadi 5,5 cm. Pertumbuhan sedikit melambat pada awal
tanam. Hal ini karena perlakuan tanaman pada masa awal tanam yang menyesuaikan
pertumbuhannya terlebih dahulu pada tempat baru berkaitan dengan suhu, intensitas
cahaya, pemeberian kadar kompos, maupun yang lainnya.
c. Tinggi batang Tomat 14 hari setelah tanam
Pengukuran kedua tinggi batang tomat dengan media kompos dilakukan pada hari
ke-14 setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan nilai tinggi yang berbeda-beda, dan
ini menyatakan pada setiap perlakuan mengalami perubahan pertumbuhan yang
signifikan. Hari ke-14 setelah tanam, tanaman tomat yang awalnya berukuran 5,5 cm
menjadi 13,0 cm dengan jumlah ukur tanaman mengalami tumbuh setinggi 7,5 cm.
Pertumbuhan ini tentu signifikan dan jauh lebih baik dari hari ke-7. Hal ini karena
perlakuan pada tanaman yang diberikan pada hari 7-14 lebih bisa diterima tanaman
kaitanya dengan pemberian kadar kompos, kadar air yang diberikan pada waktu-waktu
terjadwal, dan suhu serta intensitas cahaya matari yang baik.
d. Tinggi batang Tomat 21 hari setelah tanam
Pengukuran ketiga tinggi batang tomat dengan media kompos dilakukan pada hari
ke-21 setelah tanam. Peneliti mendapati tanaman tomat yang mengalami pertumbuhan
pesat dari yang sebelumnya, dengan jumlah tumbuh setinggi 13 cm dalam waktu yang
sama yaitu 7 hari perlakuan tanaman, baik pemberian kadar air yang optimal dengan
rutin terjadwal maupun suhu dan ketersediaan cahaya yang tepat untuk tanaman tomat
ini sehingga kesan sistematis penanaman tomat yang baik dan sesuai bisa diwujudkan
dan terwujud dalam melancarkan penelitian ini. Pada hari ke-21 setelah tanam ini, tinggi
yang tercatat untuk tanaman tomat menjadi 26 cm.
e. Tinggi batang Tomat 28 hari setelah tanam
Pengukuran keempat tinggi batang tomat dengan media kompos dilakukan pada hari
ke-28 setelah tanam. Pertumbuhan yang berkelanjutan dengan tingkat tumbuh tinggi
berbeda-beda menjadi tolak ukur pada perlakuan awal pada tanaman hingga mencapai
tumbuh tinggi tanaman tomat berpotensi mengalami pertumbuhan buah lebih cepat.
Pada penelitian ke-4 tepatnya pada hari ke-28 setelah tanam, tanaman tomat ini tumbuh
dengan sehat dan baik karena proses pertumbuhan tinggi batang maupun jumlah
dauhnya pun melonjak naik secara signifikan. Kenaikan tinggi tanaman tomat sebesar
22 cm sehingga total tinggi tanaman tomat sebesar 48 cm pada hari ke-28 ini. Untuk
hari ke-21 sampai hari ke-28, faktor untuk pertumbuhan tanaman tomatnya sendiri juga
sangat mendominasi. Suhu yang stabil pada nilai 22°C dengan intesitas cahaya
matahari yang diatur sedemikian rupa guna mencukupi kebutuhan pertumbuhan. Selain
itu, kadar air yang disesuaikan juga rutin diberikan sesuai prosedur penelitian, sehingga
semuanya berjalan baik.
f. Tinggi batang Tomat 35 hari setelah tanam
Pengukuran keempat tinggi batang tomat dengan media kompos dilakukan pada hari
ke-35 setelah tanam. Perubahan cuaca yang tidak menentu menjadi suatu kondisi yang
tidak baik terutama bagi kelangsungan pertumbuhan tanaman tomat. Pada perlakuan
hari ke-28 sampai hari ke-35 ini dalam beberapa hari di dalamnya terdapat perbedaan
suhu mulai dari suhu panas sekitar 29°C hingga titik dingin karena curah hujan hingga
18°C. Kisaran suhu yang sesuai untuk tanaman tomat ini yaitu sekitar 20-27°C tentu
karena hal inilah yang menjadi faktor kuat penghambat pertumbuhan tanaman tomat.
Tercatat dalam penelitian yang ke-5 ini, pertumbuhan tinggi batang tomat hanya sebesar
10 cm saja. Ini sangat disayangkan mengingat pertumbuhan sebelumnya secara
signifikan naik drastis.
g. Tinggi batang Tomat 42 hari setelah tanam
Pengukuran keempat tinggi batang tomat dengan media kompos dilakukan pada hari
ke-42 setelah tanam. Hasil penelitian ini dilakukan untuk enam kali pengamatan, dan
hasil yang tertera pada tabel ke-6 ini merupakan hasil akhir penelitian mulai dari hari
ke-7, 14, 21, 28, 35, dan 42 hari setelah tanam. Dalam peneilitan akhir ini tanaman
tomat menunjukan pertumbuhan tinggi batang tanaman yang lebih baik yaitu sebesar 6
cm lebih tinggi dari penelitian sebelumnya. Tinggi yang diperoleh tercatat hari ke-42
sebesar 16 cm sehingga total tumbuh tunggi batang pada akhir penelitian sebesar 74 cm
dengan beberapa bunga bakal buah tomat yang akan tumbuh.
B. PEMBAHASAN
Penambahan pupuk kompos ke dalam tanah akan menambah pasokan unsur hara
makro walaupun dalam jumlah sedikit. Penambahan pupuk kompos dalam penelitian ini
sangat bermanfaat bagi tanaman tomat, yaitu dapat memperbaiki kesuburan tanah,
merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun. Pemberian pupuk kompos pada
tanaman akan membantu tersedianya unsur Nitrogen, Fosfor, Kalsium, Kalium, dan
Magnesium. Unsur Nitrogen akan memacu pertumbuhan secara umum, terutama pada
fase vegetatif. Unsur Fosfor berperan dalam membantu mengedarkan energi keseluruh
bagian tanaman, merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, mempercepat
pembungaan dan pembuahan tanaman. Unsur Kalsium berperan dalam menguatkan
batang. Unsur Kalium berfungsi dalam meningkatkan proses fotosintesis,
mengefisienkan penggunaan air, dan memperkuat perakaran. Unsur Magnesium akan
membantu pembentukan klorofil, dan berperan dalam transportasi fosfat dalam tanaman.
Pada tiap pengamatan, tanaman tomat ini mengalami perubahan pertumbuhan
yang signifikan, yaitu pada pengamatan hari ke-7, 14, 21, 28, 35, dan 42 hari setelah
tanam. Hal ini dikarenakan jumlah pupuk yang diberikan tercukupi sehingga dapat
mensuplai berbagai unsur yang diberikan tercukupi sehingga dapat mensuplai berbagai
unsur yang diberikan bagi tanaman untuk proses pertumbuhan khususnya tinggi batang
yang mengalami peningkatan pertumbuhan. Peningkatan pertumbuhan ini terjadi karena
pemberian pupuk kompos yang teratur. Penggunaan pupuk kompos dengan perlakuan
yang berbeda-beda berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi batang tanaman tomat
(Solanum lycopersicum). Hal tersebut terjadi karena kandungan unsur hara didalam
pupuk akan terpebgaruh kurang optimal. Peningkatan pertumbuhan tinggi batang terjadi
karena ketersediaannya unsur hara yang cukup dan takaran unsur hara yang tidak
berlebih dan kurang. Jika unsur hara tidak tersedia maka pertumbuhan tanaman akan
terhambat dan produksinya akan menurun. Kelebihan unsur hara didalam media tanam
juga akan berdampak negatif ke tanaman, salah satunya kelebihan unsur nitrogen akan
menurunkan pH tanah yang mengakibatkan tidak terabsorbsinya unsur hara yang
terkandung didalam pupuk oleh tanaman.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat sederhana baik dari segi ruang
lingkup, metode, alat dan waktu. Diharapkan kepada pihak-pihak yang tertarik
terhadap penelitian ini untuk dapat melakukan penelitian lanjutan untuk
mengetahui pengaruh pupuk kompos terhadap proses pertumbuhan tanaman
tomat yang berbeda.
2. Diharapkan bagi siswa-siswi yang mengetahui akan penelitian ini untuk dapat
memanfaatkan limbah yang dianggap tidak bermanfaat lagi untuk dapat
digunakan menjadi pupuk yang berfungsi sebagai campuran dalam media tanam.
Selain itu juga dapat penelitian ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan referensi
dalam mata pelajaran biologi.
DAFTAR PUSTAKA
Sukamto Hadisuwito. (2007). Membuat Pupuk Kompos Cair, Jakarta: Agromedia Pustaka.
Sutedjo. (2008). Pupuk dan Cara Pemupukan, Jakarta: Rineka Cipta.
Tim Penulis PS. (2012). Budidaya Tomat Secara Komersial, Jakarta: Penebar
Swadaya.
Murbandono. (2008). Membuat Kompos, Jakarta: Penebar Swadaya.
Heru Prihmantoro. (2011). Memupuk Tanaman Sayur, Jakarta: Penebar Swadaya.
Marsono. (2003). Petunjuk Penggunaan Pupuk, Jakarta: Penebar Swadaya.
https://www.slideshare.net/hericahyono16/pertumbuhan-dan-perkembangan-awal-
etc
https://id.wikipedia.org/wiki/Kompos
https://alamtani.com/budidaya-tomat/
https://www.99.co/blog/indonesia/cara-membuat-pupuk-kompos/
LAMPIRAN