Anda di halaman 1dari 7

kewirausahaan

Sepertikitaketahuiterdapatbeberapaciri-ciriyang dimilikiseorang entrepreneur.

CobaAndajelaskan 3 sajadariciri-ciri yang dimilikiseorang entrepreneur danberikancontohkasusnya.

MohondalammenjawabdiskusimenggunakanpendapatAndasendiri,
hindariplagiasiataucopasdaritemanAnda.

Silalangsungmenjawabdiskusi, jaditidakdalambentuk file pdf.

Selamat siang dosen pengampuh dan rekan kelas sekalian. Izin menyampaikan diskusi di sesi 2.

Ciri-ciri yang dimiliki seorang entrepreneur, diantaranya:

1. Percaya diri dan optimis.


Seorang entrepreneur sangat menyadari bahwa jalan yang ditempuh akan penuh dengan onak
dan duri. Meskipun berbagai macam hambatan yang harus dihadapi, kepercayaan diri seorang
entrepreneur tidak kian hilang. Kepercayaan diri menjadi kunci utama untuk tetap teguh
bertahan dan berjalan melanjutkan perjuangan usaha yang tengah di rintis. Contohnya seperti
kisah Bapak Tirto Utomo, legendaris pencetus minuman kemasan. Pak Tirto Utomo mendirikan
perusahaan Air Kemasan AQUA. Ia mengirim adiknya belajar seluk beluk berbisnis air kemasan
di Thailand. Setelah adiknya kembali ke Indonesia, mereka berdua kemudian mendirikan
perusahaan PT Golden Missipi yang memproduksi air kemasan dalam botol. Kala itu ide Tirto
Utomo menjual air mineral dalam kemasan dianggap sebagai sesuatu hal yang gila. Terlebih lagi
harganya yang lebih mahal dibanding dengan harga sebotol bensin saat itu. Namun hal tersebut
tidak membuat Tirto Utomo mundur. Ia terus mengedukasi masyarakat bagaimana agar
produknya bisa diterima di masyarakat. Dengan mengambil bahan baku dari mata air
pegunungan, AQUA berkembang menjadi salah satu produk air kemasan yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Hingga orang menyebut Air Mineral kemasansebagai
AQUA. Tirto Utomo sendiri wafat pada tahun 1994. Sepeninggal Tirto Utomo, saham mayoritas
Aqua kemudian diakuisisi oleh perusahaan asal Perancis, Danone. Sedangkan keluarga Tirto
Utomo menguasai sekitar 26 persen saham. Meskipun begitu, Tirto Utomo dikenal sebagai salah
satu pengusaha dengan ide bisnis yang menarik. Inilah sepenggal cerita, contoh nyata dari sikap
percaya diri dan optimisme seorang entrepreneur. Sikap yang pantang mundur meskipun orang-
orang menganggap remeh bahkan menganggap gila Pak Tirto Utomo.
2. Memiliki impian.
Entrepreneur sadar ke arah mana tujuan mereka. Mereka memiliki gambaran atau pemikiran
mengenai masa depan usaha yang mereka jalankan. Sebagai contoh, Ibu Susi Pudjiastuti yang
memutuskan berhenti sekolah ketika SMA dan fokus membangun bisnisnya sendiri. Bu Susi
sudah memiliki gambaran kedepannya dalam berbisnis, sehingga telah memutuskan dengan
matang untuk fokus dengan bisnis yang dijalani. Bisnis pertamanya menjadi pengepul ikan pada
tahun 1983 di Pangandaran, Banten berbekal modal dari hasil menjual perhiasannya. Pada
tahun 1996, Susi Pudjiastuti kemudian mendirikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan
produk andalan Lobster yang diekspor keluar negeri. Ia menjual produknya dari Asia hingga ke
Amerika. Untuk menjaga agar produk hasil lautnya tetap segar hingga ke pelanggan, Susi
Pudjiastuti memberanikan diri meminjam uang ke Bank senilai 20 miliar padatahun 2004 untuk
membeli pesawat Cessna Caravan dan mendirikan perusahaan transportasi udara bernama PT
ASI Pudjiastuti Aviation.Usaha transportasi udara ini juga berkembang pesat. Dari hanya
memiliki 1 pesawat, kini Susi Pudjiastuti memiliki puluhan pesawat terbang untuk disewakan
baik mengangkut hasil laut maupun penumpang. Visi Ibu Susi Pudjiastuti sangat jelas, sehingga
menjadi pengusaha yang sukses.
3. Tidak takut terhadap kegagalan.
Entrepreneur memanfaatkan kegagalan untuk belajar. Proses mencoba-coba (trial and error)
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perjalanan menuju keberhasilan. Entrepreneur
yang efektif biasanya menanggapi kegagalan secara realistis. Mereka tidak kecil hati atau
tertekan menghadapi kemunduran atau kegagalan, malah dalam situasi sulit seperti itu mereka
mencoba mencari peluang. Banyak entrepreneur berpendapat bahwa mereka belajar lebih
banyak dari kegagalan dibanding dari keberhasilan. Contohnya adalah Bapak Sandiaga Uno yang
pernah ditolak 25 perusahaan ketika melamar kerja. Selepas lulus kuliah ia kemudian diterima
di perusahaan milik konglomerat Astra, William Soeryadjaya. Kinerjanya yang bagus membuat
Sandiaga Uno kemudian diberikan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di George Washington
University, Amerika Serikat. Setelah menyelesaikan kuliah beasiswanya, ia kemudian bekerja di
Singapura sebagai manajer investasi. Setelahnya ia pindah ke Kanada dan bekerja di posisi Vice
President di NTI Resources Ltd. Badai krisis moneter 1997, membuat perusahaan tempat
Sandiaga Uno gulung tikar. Ia kemudian kembali ke Indonesia dengan status pengangguran.
Sebagai pengangguran, ia terus mencari pekerjaan yang cocok. Lamaran yang dimasukkan
kebanyak perusahaan ditolak semua. Pengalaman adalah guru yang terbaik. Sandiaga Uno
akhirnya mencoba membuat perusahaan jasa konsultan keuangan bersama temannya Rosan
Perkasa Roeslani. Perlu beberapa bulan hingga ada perusahaan yang menggunakan jasa
perusahaan Sandiaga Uno ini. Setelahnya padatahun 1998, bersama dengan Edwin Soeryadjaya,
ia kemudian mendirikan perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya. Model
bisnis perusahaan Sandiaga Uno ini yakni mengakuisisi perusahaan yang memiliki kinerja
keuangan buruk. Kemudian memperbaikinya memperbaikinya dan setelah kinerjanya bagus
kemudian dijual dengan harga yang tinggi. Perusahaannya ini berkembang pesat sebagai salah
satu perusahaan investasi terbaik. Nama Sandiaga Uno kemudian mulai dikenal sebagai salah
satu pengusaha muda yang sukses. Iapernah menjadi CEO di beberapa perusahan yakni
Saratoga Capital, PT Tower Bersama Infrastruktur Group Tbk, PT Adaro Energy Tbk, serta di PT
Recapital Advisor. Pada tahun 2018, Sandiaga Uno masuk dalam jajaran daftar orang terkaya di
Indonesia dengan total kekayaansebesar 4.3 triliun rupiah menurut majalah Globe Asia.

Sumber:
- BMP EKMA4370 Modul 2
- biografiku.com: biografi pengusaha sukses indonesia dengan kisah paling inspiratif.

DISKUSI 2
Selamat datang pada forum inisiasi kedua, setelah minggu kemarin kita mengikuti inisiasi kesatu.
kembali saya mengingatkan teman-teman untuk tidak COPY-PASTE dalam memberikan tanggapan.
Dalam berdiskusi mahasiswa diharapkan berbahasa yang santun, memegang teguh norma dan etika,
berfikir kritis konstruktif, dan bersikap akademis. Jangan lupa untuk mencantumkan referensi ya ! 

TOPIK DISKUSI 2

STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning) merupakan strategi perusahaan.  Bagaimana aplikasinya
pada perusahaan jasa berikan contoh masing-masing untuk memperjelas penjelasan saudara tersebut.

Silahkan mengutip referensi dari minimal 2 sumber, dan gunakan kata-kata anda sendiri dalam
menyimpulkan referensi tersebut.

Langkah-langkah pokok pelaksanaan pemasaran bersasaran, diantaranya adalah segmentasi pasar


(market segmentation), pemilihan pasar sasaran (market targeting), dan penentuan posisi merek (brand
postioning).

- SEGMENTING
Segmentasi pasar adalah proses mengelompokkan pasar ke dalam segmen yang berbeda-
beda. Segmen pasar adalah sekelompok pembeli yang memberikan respons sama terhadap
aktivitas pemasaran tertentu.Tujuan dari segmentasi pasar adalah mengenal segmen-
segmen efektif, sehingga perusahaan dapat memilih satu, beberapa atau semua segmen
sebagai pasar sasaran.

- TARGETING
Targeting atau yang biasa disebut dengan penentuan pasar sasaran adalah kegiatan
menentukan target sasaran. Sebelum mengambil keputusan perusahaan perlu mengevaluasi
setiap segmen-segmen pasar terlebih dahulu. Setelah itu barulah diambil keputusan tentang
segmen mana yang dijadikan sebagai pasar sasaran.

- POSITIONING
Positioning adalah tempat produk yang berbeda, jelas, dan bernilai lebih secara relatif
dibanding pesaing, dibenak konsumen. Dan bisa dikatakan sebagai cara konsumen
mendefinisikan produk pada atribut-atribut penting apabila dibandingkan secara relatif
dengan produk pesaing. Penentuan posisi merk (positioning) adalah proses menciptakan
posisi produk. Positioning diperlukan untuk memperkuat penerimaan produk pada segmen
yang dipilih.
Salah satu contoh aplikasi STP adalah Produk Yakult. Yakult adalah minuman susu
fermentasi yang mengandung Lactobacillus casei Shirota strain yang dapat mencapai usus
dalam keadaan hidup dan bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan pencernaan
dan menekan pertumbuhan bakteri merugikan di dalam pencernaan. Berikut analisis
STP (Segmentation,  Targeting, dan  Positioning) dari produk Yakult, yaitu:

1. Analisis Segmentation
Analisis segmentation adalah kegiatan dalam membagi suatu kelompok pelanggan
sesuai dengan kebutuhan, kebiasaan, atau sikap yang serupa yang dapat diatasi melalui
pemasaran. Proses dari segmentasi ini, yaitu seleksi pasar, terapkan variabel segmentasi
pasar, tentukan nilai dan seleksi segmen untuk penargetan. Variabel segmentasi pasar
dibagi menjadi 4, yaitu segmentasi perilaku dan sikap, segmentasi demografi,
segmentasi geografi, dan segmentasi psikografi. Yakult merupakan salah satu produk
minuman yang memiliki segmentasi pasar yang sangat luas. Disini saya akan
menjelaskan satu per satu segmentasi produk tersebut, yaitu:
o Segmentasi Perilaku dan Sikap
Segmentasi ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan,
penggunaan atau reaksi terhadap suatu produk. Produk Yakult ini dapat
disegmentasikan menjadi pengguna produk kelas ringan (yang jarang
mengonsumsi), menegah (yang sering mengonsumsi), dan kelas berat (yang sering
dan teratur mengonsumsi).
o Segmentasi Demografi
Segmentasi demografi adalah segmentasi yang menyangkut usia, jenis kelamin,
pekerjaan, penghasilan, agama, ras, kewarganegaraan, pendidikan, dll.  Produk
Yakult ini cocok dikonsumsi oleh semua kalangan yaitu anak-anak, remaja, ataupun
orang tua segala umur dan cocok untuk jenis kelamin laki-laki maupun perempuan.
Alasannya adalah Yakult dapat mencegah gangguan pencernaan, mengurangi racun
dalam usus, meningkatkan daya tahan tubuh, dan konsumen ingin mendapatkan
kesehatan dari produk Yakult tersebut.
o Segmentasi Geografi
Segmentasi geografi terbagi atas wilayah, ukuran kota, kepadatan penduduk, iklim,
dan keadaan topografis. Produk Yakult lebih bagusnya di pasarkan di daerah kota
besar atau kota industri daripada daerah pedesaan. Alasannya adalah di daerah kota
banyak pencemaran zat-zat kimia pada makanan, oleh karena itu Yakult cocok untuk
menetralisir racun yang ada di tubuh. Selain itu, konsumen di daerah kota ingin
mendapatkan produk yang enak, mudah di dapat dan menyehatkan, serta
konsumen di daerah desa lebih cenderung kepada obat-obatan yang menggunakan
bahan-bahan rempah atau obat tradisional.
o Segmentasi Psikografi
Segmentasi psikografi menyangkut tentang gaya hidup (life style) maupun
kepribadian konsumen itu sendiri. Produk Yakult ini sendiri mengikuti gaya hidup
masyarakat dengan pengelompokan pelanggan. Pelanggan yang modern maupun
tradisional dengan melihat aktivitas, kesenangan, sosial dan lingkungan dimana
pelanggan tersebut berada. Konsumen yang memiliki kepribadian simpel akan
memilih produk ini, karena produk Yakult lebih efektif dikonsumsi karena
kemasannya yang terbuat dari botol plastik yang ringan, aman, mudah di daur ulang
dan mudah dipakai untuk transportasi. Alasannya, yaitu konsumen lebih suka
mengkonsumsi Yakult karena harga relatif, kemasannya higienis dan mencukupi
kebutuhan, serta Yakult dapat dibawa kemana saja karena kemasannya yang efektif,
dan dapat kapan saja dikonsumsi.

2. Analisis Targeting
Analisis targeting atau analisis target pasar adalah dapat dilakukan dengan proses, yaitu
keputusan pemilihan segmen dan pilih strategi yang sesuai dengan segmen. Target
pasar yang baik adalah dapat diidentifikasi, besar pasar mencukupi, stabil, dan dapat
dimasuki. Target pemasaran produk Yakult adalah untuk seluruh wilayah Indonesia
dengan daerah distribusi tersebar di Pulau Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumatera,
Batam, Bangka, Kalimantan dan Sulawesi. Yakult lebih memfokuskan pemasaran dengan
spesialisasi produk. Memilih kelompok konsumen yang akan dilayani dalam penjualan
sebagai sasaran dalam mengevaluasi daya tarik tiap segmen pasar. Target secara
geografi sebagai permulaan adalah masyarakat di pusat kota-kota besar dan sekitarnya.
Target geografi ini selanjutnya ditinjau dari permintaan pasar dan tingkat penjualan.
Target secara demografi, yaitu semua umur, semua etnis, semua penghasilan, baik laki-
laki maupun perempuan. Produk yang akan dibeli pelanggan adalah minuman,
berdasarkan produk yang berupa minuman susu fermentasi.

3. Analisis Positioning
Analisis positioning adalah penanaman brand kepada konsumen dengan proses seleksi
atribut untuk diferensiasi dan menetapkan penentuan posisi di seluruh strategi dan
taktik pemasaran. Yakult bisa dibilang sebagai market leader, hal ini dapat dilihat dari
penguasaan pasar Yakult yang memposisikan produknya sebagai minuman kesehatan
terutama untuk kesehatan usus. Salah satu strategi pemasaran Yakult dalam
memposisikan, yaitu dengan menciptakan motto "Cintai ususmu, minum Yakult setiap
hari". Dengan demikian konsumen akan berfikir bahwa untuk menjaga kesehatan usus,
mereka harus mengonsumsi Yakult setiap hari. Positioning sebuah merek akan lebih
kuat dan efektif jika produk tersebut merupakan produk pelopor dibidang industrinya,
seperti Yakult dibidang minuman kesehatan usus.

Sumber:

- BMP EKMA4475 MODUL 3


- yakult.co.id
- kompasiana.com: analisis stp produk

PEMASARAN JASA

A. SEGMENTASI
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari
suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen
(Philip Kotler, 001). Sehingga dapat diartikan bahwa segmentasi merupakan kegiatan
dalam rangka menentukan target dari suatu kelompok pelanggan yang memiliki
karakteristik dan tingkah laku yang berbeda yang mungkin mempunyai kebutuhan dan
keinginan serupa, tujuannya agar dapat memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen
pasar tertentu.
Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua cara yang dapat dilakukan,
yaitu:
1. Consumen characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan variabel utama
dalam segmentasi yang terdiri dari segmentasi geografi (wilayah), segmentasi demografi
(usia, gender, ras, pendidikan dll) segmentasi psikografik (karakteristik konsumen
seperti motivasi, kepribadian, persepsi, interest, gaya hidup, dll) dan segmentasi tingkah
laku.
2. Consumer respon (respon konsumen) yang terdiri dari benefit segmentation
(segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada manfaat yang
diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, saat pemakaian dan merek.
Sehingga konsumen akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka terhadap produk
atau jasa, misalnya ada konsumen yang mementingkan kualitas dan ada yang
mementingkan harga murah.
Contoh aplikasinya pada perusahaan jasa antara lain:
- Perusahaan telekomunikasi mensegmentasikan pasarnya berdasarkan bagaimana dan
kapan konsumen ingin melakukan pembayaran tagihan (misalnya prabayar, pasca
bayar bulanan atau per tiga bulanan).
- Perusahaan jasa penerbangan melakukan segmentasi pasar berdasarkan kualitas
layanan dan harga, sebagaimana kita mengetahui ada istilah low-cost carrier, yaitu
maskapai penerbangan yang memberikan tarif rendah namun mengurangi beberapa
layanan yang diberikan.

B. TARGETING
Setelah melakukan segmentasi pasar, perusahaan akan memilih pasar sasaran yang
akan dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat
melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Menurut Kotler dan Amstrong (2008),
pasar sasaran adalah sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan dan
karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa targeting adalah kegiatan dimana perusahaan memilih segmen
pasar untuk dimasuki dan menentukan lebih spesifik pasar yang akan dituju setelah
sebelumnya mengevaluasi setiap daya tarik masing-masing segmen pasar. Dalam
mengevaluasi segmen pasar, perusahaan harus melihat beberapa faktor diantaranya
tujuan, kelebihan dan kekurangan pasar dan tentu saja sumber daya yang dimiliki
perusahaan.
Manfaat targeting antara lain:
a. Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran.
b. Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran
yang dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, promosi yang tepat)
dengan target pasar.
c. Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat pemasaran produk baru.
d. Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan seefektif
mungkin.
e. Mengantisipasi persaingan.
Contoh aplikasinya pada perusahaan jasa yaitu pada perusahaan jasa penyiaran,
segmen pasar untuk jasa penyiaran diantara dipengaruhi oleh demografi, gaya hidup,
pendidikan dan preferensi dari penonton. Sebuah lembaga penyiaran sebaiknya
menentukan segmen pasar yang akan ditekuni, misalnya lebih fokus pada berita atau
pada tayangan hiburan.

C. POSITIONING
Menurut Kotler (1997: 262): mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan
setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Positioning adalah tindakan
perusahaan untuk merancang produk dan pembauran pemasaran agar dapat tercipta
kesan tertentu diingatan konsumen. Dengan kata lain, positioning adalah upaya
perusahaan untuk mempengaruhi pertimbangan konsumen dengan penawaran yang
dilakukan perusahaan.
Kunci utama keberhasilan positioning terletak pada kemampuan perusahaan dalam
menciptakan persepsi yang diinginkan perusahaan, persepsi pelanggan dan persepsi
pesaing. Positioning dimulai dengan menciptakan citra yang ingin ditampilkan oleh
perusahaan, misalnya dengan menciptakan slogan kampanye. Positioning produk
adalah upaya perusahaan untuk meraih posisi dalam benak konsumen yang di segmen
pasar yang dituju. Fokus utamanya adalah bagaimana caranya sehingga konsumen
mempunyai persepsi yang sama dengan harapan produsen tentang produk yang
ditawarkan. Kotler (1997:265).

Sumber:

- BMP EMKA4568, Pemasaran Jasa (Edisi 2)

Sebuah perusahaan transportasi yang memiliki kendaraan sebanyak 500 unit


harus memikirkan risiko kendaraannya tertabrak, menyerempet atau
diserempet kendaraan lain, atau bahkan kemungkinan dicuri. Perusahaan
dapat melakukan pengalihan risiko tersebut dengan cara semua kendaraan
diasuransikan. Pilihan lainnya, perusahaan dapat juga menyisihkan sejumlah
uang setiap bulannya untuk menutupi kemungkinan risiko akibat hal-hal
tersebut diatas.

Bagaimana tanggapan Saudara atas kasus tersebut. Silahkan diskusikan.

Selamat berdiskusi...

Anda mungkin juga menyukai