Nanda Akbari/ Lk/ 8 th 6 bl / BB 21 Kg TB 116 cm/ gizi baik perawakan pendek
Keluhan utama : luka di exite site CDL Keluhan tambahan : demam Riwayat perjalanan penyakit : ± 1 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami perembesan CAPD di bagian seitar exite site, awalnya pasien dibonceng motor duduk dibelakang, pasien membawa aqua botol dan diletakan diantara pasien dan bapaknya, saat rem mendadak perut pasien tertekan ke depan. Saat itu hanya sakit di sekitar CDL beberapa jam kemudian merembes. Keluar cairan berwarna putih dan berbau, demam 3 hari dengan peak 39°C. pasien juga mengeluhkan sakit jika tersenggol di bagian exite site CAPD nya. Satu hari SMRS, tampak luka kemerahan di sekitar exite site CAPD, tidak perih, tidak bengkak, dan tampak berdarah dan bernanah. Pasien kemudian dibawa berobat ke poli nefrologi RSMH Palembang dan disarankan dirawat inap. Pasien telah terdiagnosa CKD stage V sejak 6 bulan yang lalu dan terpasang CAPD. CAPD dilakukan dalam 5 jam sekali @500 cc. Pemeriksaan fisik: Keadaan umum : sensorium composmentis, TD 110/70 mmHg, nadi: 94 x/m (isi dan tegangan cukup), frekuensi napas: 24 kali/menit, suhu aksila 36.4 0C, CRT< 2”. Kepala : napas cuping hidung (-), konjungtiva anemis (-/-), edema palpebra (-/-) faring hiperemis (-). Thoraks: simetris,retraksi (-), pulmo: vesikuler normal, rhonki (-/-), wheezing (-/-). Cor: BJ I-II normal, murmur(-), gallop (-). Abdomen: datar, tegang, bising usus normal, terpasang CAPD disekitar exite site tampak nanah, darah, basah, dan bau, hiperemis, terdapat nyeri tekan abdomen region sekitar exite site. Ekstremitas : akral hangat, edema pretibial (-). Genitalia eksterna: edema scrotum (-). Pemeriksaan penunjang : Hb 9.0 g/dl leukosit 5.630/mm3, Ht 27% Trombosit 343.000/mm3 LED 34 mm/jam DC: 0/8/47/40/5 albumin 3,0 g/dL Ureum 39 mg/dL Creatinin 2.20 mg/dL LFG 36.9 Ca 7.8 mg/dL Na 143 meq/L K 2.3 mEq/L Cl 103 mmol/L Urinalisis :Kuning muda, agak keruh, BJ 1.005 PH 8 Protein +1 glukosa (-) keton (-) bilirubin (-) urobilinogen 1 lekosit esterase (+3) nitrit (+) darah (+) leukosit 40-45/LPB eritrosit 3-5/LPB epitel (-) silinder (-) kristal (-) bakteri (+2) jamur (-). Diagnosis awal : CKD stage V on CAPD + peritonitis + infection exite site + hypokalemia + hipokalsemia. Terapi : paracetamol 3x250 mg po, callos 2x1 tab po, calcitriol 2x0.5 mcg po, vitamin C 2x1 tab po, vit B 2x1 tab po, asam folat 1x1 mg po, kalk 3x1 tab po. Rencana diberikan pemerian antibiotic intraperiotneal. Follow up Pada hari pertama perwatan, pasien diberikan loading antibiotik cafazoline 1 gram via intrapertioneal dilanjutkan maintanance 250 mg/hari. Pasien ini sebelumnya diberikan antibiotik oral cefixime selama rawat jalan, kemudian saat masuk rumah sakit keluhan pasien di perut makin dirasakan dan cefixime diganti dengan ceftriaksone injeksi. Pasien tetap melakukan CAPD seperti biasanya per 5 jam dengan inflow 500 cc dengan cairan dianel 1.5% : 2.5% (3:1). Balance diuresis /24 jam pasien ini adalah B: -190, D:3.9 cc/kgbb/jam. Pada awal perawatan kami melakukan kultur swab luka exit site dan kultur cairan peritoneal dan kami konsulkan ke perawatan luka exite site dengan disarankan pencucian luka dengan NaCl 0.9% kompres dengan killbac oles intrasic gel tutup melingkar dengan cutimed sorcach dan tutup dengan elect form setiap hai. Hasil kultur swab luka adalah acinetobacter baumanii S : amikacin, ampicillin sulbactam, meropenem. R : ciprofloxacin, gentamicin, cefazoline, cefepime. Hasil kultur cairan intraperitoneal adalah acinetobacter heamolyticus, S: ciprofloxacin, gentamicin, tigecicline, amikacin, cefepime, ceftazidime, meropenem. Luka pada exit site kami berikan gentamicin zalf. Selama perwatan pasien tidak ada demam, luka mengering dan disekitar exite site tidak mengeluarkan nanah maupun darah. Diagnosis akhir : CKD stage V on CAPD + peritonitis ec infection exite site + hypokalemia + hipokalsemia.