Resume Materi 1-4
Resume Materi 1-4
NIM : 17.1356.S
Kelas : 4A/Semester 7
Indonesia adalah Negara yang beresiko terkenala bencana karena berada di Ring of Fire dan
Terletak diatas patahan lempengan bumi, bisa mengakibatkan gempa bumi, gunung meletus,
longsor, banjir bandang dan kekeringan.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Pada peristiwa bencana yang terjadi dapat dicatat berdasarkan tanggal kejadian, lokasi
(kabupaten/kota), jenis bencana, korban dan atau kerusakan harta benda, jika terjadi bencana
pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari satu kabupaten/kota dan atau provinsi, maka
dihitung sebagai satu kejadian.
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat
kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan
1. Kemanusiaan;
2. Keadilan;
6. Kebersamaan;
7. Kelestarian lingkungan hidup; dan
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam.
Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa
nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah
penyakit.
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh
manusia.
Resiko korban :
1. Masyarakat Rentan
2. Jiwa Terpapar
3. Korban
4. Korban Meninggal
Jiwa Terpapar : adalah jumlah populasi di suatu daerah yang berada dalam daerah atau
jangkauan ancaman bencana sehingga potensial untuk menjadi korban dari suatu bencana.
Korban : Adalah orang/sekelompok orang yang mengalami dampak buruk akibat bencana,
seperti kerusakan dan atau kerugian harta benda, penderitaan dan atau kehilangan jiwa.
Korban menderita : Adalah orang atau sekelompok orang yang terkena dampak bencana, namun
masih menempati tempat tinggalnya sendiri atau di tempat sanak saudara dan bukan berada di
lokasi pengungsian.
Nama : Ni’ma Honest Setyaningrum
NIM : 17.1356.S
Kelas : 4A/Semester
Dampak bencana terhadap kesehatan terbagi menjadi tiga yaitu : dampak fisik, dampak
psikologis, dan dampak social ekonomi.
1. Dampak Fisik
Meliputi Lingkungan : Kerusakan bangunan, sumber air, sanitasi lingkungan
menimbulkan masalah kesehatan
Jika terdamak fisik sesegera mungkin mencari bantuan fisik meliputi : ambulasi,
perawatan, rujukan, rehabilitasi lingkungan .
2. Dampak Psikologis
Dampak psikologis bisa meliputi Kehilangan, Ketakutan, Kecemasan, Depresi .
Untuk dampaj psikologis yang bisa dilakukan adalah Attack & Compromise, Support
sistem, support mental.
3. Dampak Sosial Ekonomi
- Kehilangan harta benda
- Kehilangan sumber penghasilan ekonomi
- Kehilangan lingkungan yang dikenal
Nama : Ni’ma Honest Setyaningrum
NIM : 17.1356.S
Kelas : 4A/Semester 7
1. Tim gerak cepat penanggulangan bencana bersama-sama dengan semua sarana kesehatan
pemerintah daerah dan pemerintah daerah kabupaten/kota, sert swasta menyediakan
pelayanan darurat dan siaga bencana sesuai dengan tingkatan bencana dan
kewenangannya.
2. Pada kasus bencana, polisi dan aparat keamanan lain wajin memfasilitasi tenaga
kesehatan dalam pengamanan dan kelancaran penanganan korban.
3. RSUD dan RS swasta wajib menerima dan menangani tanpa melihat status dan latar
belakang korban termasuk statu kepesertaan jaminan kesehatan.
4. Seluruh pembiayaan penanganan kesehatan korban bencana menjadi tanggungjawab
pemerintah daerah dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
NIM : 17.1356.S
Kelas : 4A/Semester 7
SPGDT-B (dalam keadaan bencana) adalah kerjasama multi sector, multi profesi, multi
disiplin yang terpadu dalam bentuk pelayanan gawat darurat pra-RS, di RS dan antar RS sebagai
peningkatan atau eskalasi dari kegiatan pelayanan sehari-hari (melakukan upaya untuk
menyelamatkan korban sebanyak-banyaknya).
1. Fase deteksi
2. Fase supresi
3. Fase pra RS
4. Fase rehabilitasi
5. Fase pananggulangan bencana
Sistem koordinasi adalah proses perpaduan kegiatan lintas sektoral baik dalam pemerintahan
maupun stek holder dalam upaya penanganan bencana agar mencapai tujuan organisasi secara
efektif dan efisien.
Fungsi koordinasi dilakukan secara terintegrasi dengan sector terkait pada tahap pra dan pasca
bencana.
Mekanisme penanggulangan bencana yang akan dianut dalam hal ini adalah mengacu pada UU
No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana dan peraturan pemerintah No. 21 Tahun
2008 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana. Dari peraturan perundang-undangan
tersebut di atas, dinyatakan bahwa mekanisme tersebut dibagi dalam tiga tahap, yaitu :
1. Pada pra bencana maka fungsi BPBD bersifat koordinasi dan pelaksana.
2. Pada saat darurat bersifat koordinasi, komando, dan pelaksana.
3. Pada pasca bencana bersifat koordinasi dan pelaksana