Anda di halaman 1dari 53

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Fisika Skripsi Sarjana

2018

Rancang Bangun Tempat Sampah


Pintar Menggunakan Sensor Jarak
Berbasis Mikrokontroler Atmega 328

Raya, Ganda
Universitas Sumatera Utara

https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8703
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
RANCANG BANGUN TEMPAT SAMPAH PINTAR
MENGGUNAKAN SENSOR JARAK BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA 328

SKRIPSI

GANDA RAYA
160821030

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


RANCANG BANGUN TEMPAT SAMPAH PINTAR
MENGGUNAKAN SENSOR JARAK BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA 328

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar


Sarjana Sains

GANDA RAYA
160821030

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PENGESAHAN SKRIPSI

Judul : RANCANG BANGUN TEMPAT SAMPAH


PINTAR MENGGUNAKAN SENSOR JARAK
BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA
328
Kategori : Skripsi
Nama : Ganda Raya
Nomor Induk Mahasiswa : 160821030
Program Studi : Sarjana (S1) Fisika
Departemen : Fisika
Fakultas : MIPA- Universitas Sumatera Utara

Disetujui di
Medan, Agustus 2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PERNYATAAN

RANCANG BANGUN TEMPAT SAMPAH PINTAR MENGGUNAKAN


SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah karya sendiri, kecuali beberapa kutipan
dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Agustus 2018

Ganda Raya
160821030

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PENGHARGAAN

Alhamdulillahirabbil’alamiin,
Segala puji dan syukur yang penulis senantiasa panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan berkah, rahmat karuniaNya dan menganugerahkan petunjuk
untuk memudahkan dan melancarkan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Rancang Bangun Tempat Sampah Pintar Menggunakan
Sensor Jarak Berbasis Mikrokontroller Atmega 328”. Tak lupa juga sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW sang pembawa
petunjuk dan selalu menjadi inspirasi dan teladan bagi penulis.
Demi kelancaran dalam penyelesaian laporan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak terutama kepada orang tua yaitu H. Abdul Yaman Munthe
dan Hj. Mahyanun Tamba S.pd yang telah memberikan bantuan moril maupun
materil, semangat dan do’a yang begitu besar kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa tersusunnya skripsi ini do’a, perhatian,
bimbingan, motivasi dan dukungan berbagai pihak, sehingga dengan keikhlasan
dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Kurnia Brahmana, M.Si dan sebagai dosen pembimbing yang
telah bekontribusi membantu penulis dalam memberikan ide, saran, kritik dan
bimbingannya kepada penulis selama penulis mengerjakan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Takdir Tamba, M.Eng.Sc dan Bapak Awan Maghfirah, M.Si
sebagai dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam
pengerjaan skripsi ini.
3. Bang Johaiddin Saragih, M.Si, sebagai staf pegawai Departemen Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
yang telah memberikan saran dan masukan serta dukungan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Kepada seluruh tenaga pengajar dan pegawai program studi S1 Ekstensi Fisika
Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5. Keluarga besar MMA, uwak Murlan Tamba, tulang manaf tamba, ibu
Hambiah tamba, ibu Maryam tamba, ibu Sarimah tamba, ibu Itym tamba,
Tulang Ali Tamba, Ibu Bariah Tamba, dan Ibu Riah Tamba yang selalu
memberikan bantuan dan dukungan semangat kepada penulis.
6. Cecans ku, Resa Sevtria, Khairun Nisa, Septi Roshandayani, terimakasih buat
semangat, doa, dukungan, saran dan masukan serta bantuan yang selama ini
tanpa lelah diberikan kepada penulis.
7. Kepada Abang, kakak dan Adik kandung penulis, Nurhayati Munthe, Ali
Imran Munthe, Siti Fatimah Munthe, Halimah Tussakdiah Munthe, Zularnaen
Munthe, Muhammad Ridho Munthe, Siti Rahmi Munthe, Siti Samiah Munthe,
Siti Komariah Munthe, Ramadansyah Munthe, Maya Sari Munthe dan Dai
Kumandang Sihar Munthe terimakasih buat dukungannya dan semangatnya
serta doa yang senantiasa tercurahkan buat penulis
8. Sahabat ku, Rahmi Suliani, Ivani Hidayat, Hanny Sabrina, Raudatul Hasanah
dan Irmayani Siregar terimakasih buat dukungannya dan semangatnya serta
doa yang senantiasa tercurahkan buat penulis
9. Geng Bonzad, Dewi Aggraini, Rahmi Suliani, Mimi Aristy, Raisa Harahap,
Endang Ayu Lestari, Efrilla Azizah dan Devi Faramita yang memberikan
semangat dan dukungannya.
10. Teman – Teman seperjuangan Yosafat, Diah, Ridho, Desi, Deri, Fadhlan, Eko,
Selly dan Sallye yang sudah saling bantu membantu dalam penyelesaian
skripsi ini.
11. Teman – Teman mahasiswa Ekstensi Fisika dan Instrumentasi 2016 yang
telah memberikan motivasi dan arahan kepada penulis.
12. Dan semua pihak yang telah membantu penulis namun tidak dapat disebutkan
satu persatu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan dari para pembaca. Semoga hasil skripsi ini menjadi
Ibadah bagi penulis dan bermanfaat bagi pembaca.
AamiinYa Rabbal’alamin.

Medan, Agustus 2018


Hormat Saya

Penulis

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


RANCANG BANGUN TEMPAT SAMPAH MENGGUNAKAN SENSOR
JARAK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328

ABSTRAK

Sampah merupakan masalah hampir disetiap kota, dampaknya terhadap pencemaran


lingkungan dan penyebaran penyakit. Manajemen sampah dan pemahaman akan
pentingnya pengolahan sampah pada masyarakat masih kurang. Banyak orang yang
melupakan fungsi dari tempat sampah alasannya kebanyakan dari mereka merasa
malas untuk membuka tutup tempat sampah karena tutup tempat sampah sangat
kotor dan bau. Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk merancang tempat sampah
otomatis menggunakan mikrokontroler AT Mega 328, sensor HC-SR04, LED dan
LCD.Sensor HC-SR04 digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia dan
mendeteksi kapasitas tempat sampah menggunakan gelombang ultrasonic, Buzzer di
gunakan untuk pemberitahuan suara jika tempat sampah telah penuh dan LCD untuk
menampilkan data. Hasil yang diperoleh dari pengujian sistem adalah tempat sampah
berhasil dalam membuka dan menutup secara otomatis serta mendeteksi kapasitas
tempat sampah dan menampilkan ke LED sesuai dengan fungsi sistem.

Kata kunci: Mikrokontroler ATMega 328, tempat sampah, HC-SR04, LCD, Buzzer.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


THE DESIGN OF AUTOMATIC TRASH BIN USING ULTRASONIC
CENSOR BASED ON ATMEGA 328 MICROCONTROLLER

ABSTRACT

Garbage is a problem in almost every city , it has impact to the environmental


pollution and the spread of the disease .The garbage management and the
understanding about the importance of trash processing in the community is still
poor. Many people forget about the function of the trash bin. The reason is because
most of them are lazy to open the trash bin cap because its very dirty and stinky .This
research aims to design an automatic trash bin with microcontroller At Mega328,
LED , HC-SR04 censor and LCD. HC-SR04 censor is used to detect human
existence and the space capacity of trash bin using ultrasonic wave, buzzer is used
for sound notifications if the trash is full and LCD to display data. The result of
testing system shows that the trash bin is succeed to automatically open and to close
as well. It also can detect the capacity of the trash bin and be displayed by LED in
accordance with the function of the system.

Keywords: mikrokontroller At Mega328, the trash, HC-SR04, LCD, Buzzer.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

PENGESAHAN SKRIPSI i
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK vi
ABSTRACK vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4.Tujuan Penelitian 3
1.5. Manfaat Penelitian 3
1.6. Sistematika Penulisan 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5


2.1. Sampah 5
2.2. Sensor Ultrasonik 8
2.3. LCD (Liquid Crystal Display) 7
2.3.1.Fungsi Pin-Pin LCD 8
2.4. Mikrokontroler ATMega 328 9
2.4.1.Fitur ATMega 328 11
2.5. Buzzer 12
2.6. IC 7805 Regulator Tegangan 13
2.7. Motor Servo 14

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 15


3.1.Perancangan Sistem 15
3.2.Blok Diagram 15
3.3.Penentuan Komponen Tempat Sampah 16
3.4.Perancangan Rangkaian Sensor HC-SR04 17
3.5.Rangkaian Buzzer 18
3.6.Perancangan Rangkaian Liquid Crystal Display (LCD) 19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.7.Perancangan PCB (Printed Circuit Board) 20
3.8.Perancangan Rangkaian Power Supplay Adaptor (PSA) 22
3.9.Perancangan Rangkaian Mikrikontroler ATMega 328 23
3.10.Diagram Alir (Flowchat) 24

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 25


4.1. Hasil Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega 328 25
4.2. Hasil Pengujian Rangkaian Interfacing LCD 26
4.3. Hasil Pengujian Sensor HC-SR04 27
4.4. Pengujian Rangkaian Servo 28
4.5. Pengujian system 29

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 31


5.1. Kesimpulan 31
5.2. Saran 31

DAFTAR PUSTAKA 32
LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


Tabel

1. Konfigurasi Pin LCD 2 x 16 8


2. Peralatan 16
3. Komponen Fisik 17
4. Komponen Elektronik 17
5. Hasil Pengujian Sensor HC-SR04 Terhadap Objek 27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


Gambar

1. Sensor Ultrasonik 6
2. LCD 2 x 16 karakter 7
3. Pin Mikrokontroler Atmega328 10
4. Buzzer 12
5. IC LM 7805 13
6. Motor Servo 14
7. Diagram Blok Sistem 15
8. Rangkaian sensor Ultrasonik HC-SR04 18
9. Skema Rangkaian Buzzer 19
10. Sistem Kerja Rangkaian LCD 19
11. Tata Letak Jalur PCB 21
12. Tata Letak Komponen PCB 22
13. Rangkaian PSA (Power Supplay Adaptor) 23
14. Perancangan Rangkaian Mikrokontroler ATMega 328 23
15. Diagram Alir (flowchart) 24
16. Informasi Signature Mikrokontroler 25
17. TampilanTempat Sampah Terbuka 29
18. Tampilan Tempat Sampah Tertutup 30
19. Tampilan Tempat Sampah Penuh 30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman


Lampiran

1. Program Keseluruhan 33
2. Rangkaian Keseluruhan 36
3. Foto Keseluruhan Alat 37
4. Datasheet Sensor HC SR04 39
5. Datasheet ATMega 328 55
6. Datasheet Buzzer 87

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Membuang sampah pada tempatnya mungkin sesuatu yang mudah bagi setiap orang
tetapi kenyataanya masih banyak ditemukan sampah yang berserakan di sembarang
tempat. Hal itu dikarenakan rasa kurang kepedulian masyarakat terhadap pentingnya
menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. Sampah merupakan ancaman
serius bagi masyarakat, karena membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan. Hal ini terbukti dengan adanya UU nomor 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah. Bagi pelaku kejahatan sampah yang berdampak
kerusakan lingkungan dan menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia akan
diberi sanksi berupa kurungan selama tiga bulan atau denda maksimal sebesar Rp 50
juta.
Tempat sampah merupakan tempat untuk menampung sampah sementara,
yang biasanya terbuat dari logam atau plastik. Selama ini banyak orang membuang
sampah tidak pada tempatnya, karena hampir kebanyakan orang merasa malas ketika
ingin membuang sampah pada tempatnya. Rasa malas muncul karena jika ingin
membuang sampah pada tempat sampah harus terlebih dahulu membuka tutup tong
sampah, itulah yang membuat malas karena tutup tong sampah sangat kotor dan bau.
Dalam meningkatkan kesadaran akan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan,
kadang memerlukan cara yang unik agar tiap-tiap individu tertarik, sehingga tak
segan untuk membuang sampah pada tempatnya.
Salah satu teknologi yang populer adalah mikrokontroler yang seringdisematkan di
perlatalan canggih sebagai penggendali kerja. Komponen elektronika yang
didalamnya terkandung sistem interkoneksi antara Mikroprosesor, RAM, ROM, I/O
interface, dan beberapa peripheral instruksi. Mikrokontroler adalah sebuah sistem
komputer yang seluruh atau sebagian besar dikemas dalam satu chip IC, Sehingga
Sering disebut singel chip microcomputer. Microkontroler merupakan system
computer yang mempunyai satu atau berapa tugas yang sangat spesifik. Meskipun
mikrokontroler tidak secerdas mikroprosesor, tapi jika tingkat kepandaian dimiliki
telah cukup untuk menjalankan tugas dari suatu instrumen, maka mikrokontroler

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


menjadi pilihan pertama karena memiliki kelebihan dalam hal harga,kesederhanaan
rangkaian, dan dimensi instumen yang lebih kecil. Mikrokontroler biasa diterapkan
pada peralatan elektronik agar peralatan bekerja secara otomatis.
Hal ini yang mendasari penulis untuk mengembangkan alat yang digunakan
sebagai pengendali kebersihan lingkungan berupa sebuah tempat sampah otomatis
yang mempunyai tutup yang dapat terbuka sendiri ketika sampah akan dimasukkan
dan akan tertutup dengan sendirinya sesudah sampah dimasukan serta mengucapkan
“terimakasih” dan dapat mendeteksi kapasitas tempat sampah. Jika kapasitas telah
penuh tempat sampah tidak dapat bekerja secara otomatis untuk mengaktifkan
kembali di sediakan tombol reset. Dengan adanya tempat sampah otomatis,
diharapkan mengurangi bahaya infeksi kuman, bakteri dan virus yang berasal dari
tempat sampah dan membuat orang merasah lebih praktis dan higienis ketika
membuang sampah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam sekripsi ini dapat
dirumuskan menjadi bagaimana merancang tempat sampah otomatis menggunakan
mikrokontroler sehingga dapat membuka, menutup, mendeteksi kapasitas tempat
sampah dalam keadaan penuh, hampir penuh dan kosong yang dapat bekerja secara
otomatis.

1.3 Batasan Masalah


Untuk memfokuskan penelitian ini, maka disusun batasan masalah yang akan diteliti
yakni sebagai berikut :
1. Tempat sampah dapat membuka dan menutup secara otomatis.
2. Tempat sampah akan mendeteksi kapasitas tempat sampah pada keadaan tidak
penuh, hampir penuh dan penuh.
3. Sistem hanya memberikan notifikasi keadaan kapasitas tempat sampah kepada
petugas yang berada pada lokasi yang telah ditentukan menggunakan LED.
4. Menggunakan sensor ultrasonic
5. Mikrokontroller yang digunakan berjenis ATMega 328
6. Tempat sampah digunakan dikantor tidak ditempat umum

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Membuat rancangan tempat sampah otomatis menggunakan mikrokontroler
sehingga dapat membuka, menutup tempat sampah secara otomatis.
2. Membuat rancangan tempat sampah yang dapat mendeteksi kapasitas tempat
sampah yang dapat bekerja secara otomatis.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat Penelitian ini adalah membantu pekerjaan manusia dalam membuang
sampah dan mengetahui kapasitas tempat sampah pada kondisi penuh, hampir penuh
dan kosong.

1.6 Skematik Penulisan


Dalam penulisan tugas akhir ini sistematika penulisan akan dibagi ke dalam
beberapa bab antara lain:

BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


Berisi tentang penjelasan singkat mengenai defenisi komponen-
komponen yang digunakan dalam pembuatan tempat sampah
otomatis.

BAB 3 PERANCANGAN ALAT


Pada bab ini akan dibahas perancangan dari alat , yaitu diagram blok
dari rangkaian, skematik dari masing-masing rangkaian dan diagram
alir

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB 4 HASIL DAN ANALISIS
Pada bab ini berisikan tentang pengujian alat dan juga analisa data
diperoleh dari pengujian alat yang dibuat.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari
pembahasan yang dilakukan dari penelitian ini serta saran yang
berkaitan dengan seluruh proses perancangan dan pembuatan tugas
akhir ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam
tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat
berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua
fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.
Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam
jumlah besar dating dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah),
misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri
akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip
dengan jumlah konsumsi.

2.2 Sensor Ultrasonik


Sensor ultrasonik adalah sensor yang mempunyai frekuensi 40 khz dan banyak
digunakan untuk aplikasi atau kontes robot cerdas. Sensor jarak ini menggunakan
sonar (gelombang ultrasonik) untuk menentukan jarak dari benda yang berada di
depannya.
Sensor ultrasonik terdiri dari dari dua unit, yaitu unit pemancar dan unit
penerima. Strukturnya sangatlah sederhana, sebuah kristal piezoelectric dihubungkan
dengan mekanik jangkar dan hanya dihubungkan dengan diafragma
penggetar.Tegangan bolak-balik yang memiliki frekuensi kerja 40 KHz – 400 KHz
diberikan pada plat logam. Sehingga Struktur atom dari kristal piezoelectric akan
berkontraksi (mengikat), mengembang atau menyusut terhadap polaritas tegangan
yang diberikan, dan ini disebut dengan efek piezoelectric. Kontraksi yang terjadi
diteruskan ke diafragma penggetar sehingga terjadi gelombang ultrasonik yang
dipancarkan ke udara (tempat sekitarnya), dan pantulan gelombang ultrasonik akan
terjadi bila ada objek tertentu, dan pantulan gelombang ultrasonik akan diterima
kembali oleh oleh unit sensor penerima. Selanjutnya unit sensor penerima akan
menyebabkan diafragma penggetar akan bergetar dan efek piezoelectric

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


menghasilkan sebuah tegangan yang akan mengarah pada jalur bolak - balik dengan
frekuensi yang sama.
Besar amplitudo sinyal elektrik yang dihasilkan unit sensor penerima tergantung
dari jauh dekatnya objek yang dideteksi serta kualitas dari sensor pemancar dan
sensor penerima. Proses sensing yuang dilakukan pada sensor ini menggunakan
metode pantulan untuk menghitung jarak antara sensor dengan obyek sasaran. Jarak
antara sensor tersebut dihitung dengan cara mengalikan setengah waktu yang
digunakan oleh sinyal ultrasonik dalam perjalanannya dari rangkaian Tx sampai
diterima oleh rangkaian Rx, dengan kecepatan rambat dari sinyal ultrasonik tersebut
pada media rambat yang digunakannya, yaitu udara.Waktu di hitung ketika pemencar
aktif dan sampai ada input dari rangkaian penerima dan bila pada melebihi batas
waktu tertentu rangkaian penerima tidak ada sinyal input maka dianggap tidak ada
halangan didepannya.

Gambar 1. Sensor Ultrasonik

Pengukuran jarak berbasis ultrasonik dapat dilakukan dengan dua metode yaitu:
1. Perhitungan waktu tempuh (ElecFreaks 2015).
Pada medium rambat udara, gelombang ultrasonik memiliki kecepatan tempuh 340
m/s. Berdasarkan nilai tersebut, pengukuran jarak dapat dilakukan dengan
mengamati waktu tempuh gelombang dari transmitter hingga diterima oleh receiver.
Mengingat jarak yang ditempuh gelombang bersifat bolak-balik, maka perhitungan
jarak metode ini berdasarkan datasheet sensor adalah:
Distance = 340× t ÷2m
2. Perhitungan jumlah pulsa (ElecFreaks 2015).
Transmitter akan mengeluarkan deretan pulsa burst dengan nilai tertentu saat
diberikan pulsa trigger. Untuk setiap satu sentimeter, jumlah pulsa yang dihasilkan
adalah 29 pulsa, sehingga jarak tempuh total dapat dihitung berdasarkan jumlah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pulsa yang diterima oleh receiver. Seperti halnya metode pertama, jalan tempuh
deretan pulsa bersifat bolak-balik sehingga perhitungannya berdasarkan datasheet
menjadi:
Distance = pulse count ÷58cm.
Hal-hal yang dapat menyebabkan sensor ultrasonic tidak teliti untuk mengukur jarak
suatu objek adalah sebagai berikut :
1. Jarak objek tersebut diluar jangkauan ukur (< 3cm atau > 300cm).
2. Sudut objek terhadap sensor (θ) < 45°, sudut yang terlalu kecil antara sensor
jarak ultrasonik dan objek sehingga gelombang ultrasonik tidak dapat
dipantulkan kembali ke sensor.
3. Objek tersebut terlalu kecil untuk memantulkan gelombang ultrasonik
kembali ke sensor.
4. Jenis material objek yang bersifat meredam suara, bentuk permukaan yang
tidak beraturan, sudut ruangan, dan lain- lain sehingga mungkin tidak dapat
memantulkan gelombang ultrasonik yang cukup untuk dideteksi dengan teliti

2.3 LCD (Liquid Crystal Display)


Layar LCD merupakan suatu media penampilan data yang sangat efektif dan
efisien dalam penggunaannya.Untuk menampilkan sebuah karakter pada layar LCD
diperlukan beberapa rangkaian tambahan.Untuk lebih memudahkan para pengguna,
maka beberapa perusahaan elektronik menciptakan modul LCD.

Gambar 2. LCD 2 x 16 karakter

LCD dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian depan panel LCD yang terdiri
dari banyak dot atau titik LCD dan mikrokontroler yang menempel pada bagian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


belakang panel LCD yang berfungsi untuk mengatur titik-titik LCD sehingga dapat
menampilkan huruf, angka, dan simbol khusus yang dapat terbaca.

2.3.1 Fungsi Pin-Pin LCD


Modul LCD berukuran 16 karakter x 2 baris dengan fasilitas backlighting
memiliki 16 pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol dan jalur-jalur catu
daya, dengan fasilitas pin yang tersedia maka lcd 2 x 16 dapat digunakan secara
maksimal untuk menampilkan data yang dikeluarkan oleh mikrokontroler, secara
ringkas fungsi pin-pin pada LCD dituliskan pada Tabel 2.3.1

Table 1. Konfigurasi Pin LCD 2 x 16

Sedangkan secara umum pin-pin LCD diterangkan sebagai berikut :


1. Pin 1 dan 2 Merupakan sambungan catu daya, Vss dan Vdd. Pin Vdd
dihubungkan dengan tegangan positif catu daya, dan Vss pada 0V atau ground.
Meskipun data menentukan catu 5 Vdc (hanya pada beberapa mA),
menyediakan 6V dan 4.5V yang keduanya bekerja dengan baik, bahkan 3V
cukup untuk beberapa modul.
2. Pin 3 merupakan pin kontrol Vee, yang digunakan untuk mengatur kontras
display. Idealnya pin ini dihubungkan dengan tegangan yang bisa diubah untuk
memungkinkan pengaturan terhadap tingkatan kontras display sesuai dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


kebutuhan, pin ini dapat dihubungkan dengan variable resistor sebagai pengatur
kontras.
3. Pin 4 merupakan Register Select (RS), masukan yang pertama dari tiga
command control input. Dengan membuat RS menjadi high, data karakter dapat
ditransfer dari dan menuju modulnya.
4. Pin 5 Read/Write (R/W), untuk memfungsikan sebagai perintah write maka R/W
low atau menulis karakter ke modul. R/W high untuk membaca data karakter
atau informasi status dari register-nya.
5. Pin 6 Enable (E), input ini digunakan untuk transfer aktual dari perintah-perintah
atau karakter antara modul dengan hubungan data. Ketika menulis ke display,
data ditransfer hanya pada perpindahan high atau low. Tetapi ketika membaca
dari display, data akan menjadi lebih cepat tersedia setelah perpindahan dari low
ke high dan tetap tersedia hingga sinyal low lagi.
6. Pin 7 sampai 14 adalah delapan jalur data/data bus (D0 sampai D7) dimana data
dapat ditransfer ke dan dari display.
7. Pin 16 dihubungkan kedalam tegangan 5 Volt untuk memberi tegangan dan
menghidupkan lampu latar/Back Light LCD.

2.4 Mikrokontroller ATMega 328


ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai
arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses
eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set
Computer).
ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe
mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535,
ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan antara mikrokontroler
antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial
(USART, timer, counter, dll). Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran
fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk
segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya
karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler
diatas.

Gambar 3. Pin Mikrokontroler Atmega328

ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD
dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan
sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperal lainnya.

1. Port B
Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output.
Selain itu PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini
a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.
b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran
PWM (Pulse Width Modulation).
c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi
SPI.
d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).
e. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock
external untuk timer.
f. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama
mikrokontroler.

2. Port C
Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output
digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


a. ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit.
ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog
menjadi data digital
b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC.
I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang
memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer
nunchuck.

3. Port D
Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat
difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga
memiliki fungsi alternatif dibawah ini.
a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan
level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial,
sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk
menerima data serial.
b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai
interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari
program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi
hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan
program interupsi.
c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun
kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu
membutuhkan external clock.
d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan
timer 0.
e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog
comparator.

2.4.1. Fitur ATMega328


ATMega328 adalah mikrokontroler keluaran dari atmel yang mempunyai
arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang mana setiap proses eksekusi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer).
Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain:
1. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)
sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanen karena EEPROM
tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
2. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
3. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width
Modulation) output.
4. 32 x 8-bit register serba guna.
5. Dengan clock 16 MHz kecepatan mencapai 16 MIPS.
6. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan
2 KB dari flash memori sebagai bootloader.

2.5 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal
listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya, buzzer yang merupakan sebuah
perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian anti maling, alarm pada jam
tangan, bel rumah, peringatan mundur pada truk dan perangkat peringatan bahaya
lainnya. Jenis buzzeryang sering ditemukan dan digunakan adalah buzzer yang
berjenis piezoelectric.

Gambar 4. Buzzer

Hal ini dikarenakan buzzer piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti


lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke
rangkaian elektronika lainnya. Buzzer yang termasuk dalam keluarga transduserini
juga sering disebut dengan beeper.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.6 IC 7805 Regulator Tegangan
Voltage regulator IC adalah IC yang digunakan untuk mengatur tegangan .
IC 7805 adalah Regulator 5V Voltage yang membatasi output tegangan 5V dan
menarik 5V diatur power supply. Muncul dengan ketentuan untuk menambahkan
heatsink .Nilai maksimum untuk input ke regulator tegangan 35V. Hal ini dapat
memberikan aliran tegangan stabil konstan 5V untuk input tegangan yang lebih
tinggi sampai batas ambang 35V. Jika tegangan dekat 7.5V maka tidak menghasilkan
panas dan karenanya tidak perlu untuk heatsink . Jika input tegangan lebih , maka
kelebihan listrik dibebaskan sebagai panas dari 7805. Ini mengatur output stabil 5V
jika tegangan input adalah marah dari 7.2V ke 35V. Oleh karena itu untuk
menghindari kehilangan daya mencoba mempertahankan input ke 7.2V.
Dalam beberapa fluktuasi tegangan sirkuit fatal ( untuk misalnya
Microcontroller ), untuk situasi semacam itu untuk memastikan tegangan konstan IC
7805 Voltage Regulator digunakan . Untuk informasi lebih lanjut tentang spesifikasi
dari 7805 Voltage Regulator silakan lihat lembar data di sini (IC 7805 Voltage
Regulator Data Sheet). IC 7805IC 7805 adalah serangkaian 78XX regulator
tegangan. Ini standar, dari nama dua digit terakhir menunjukkan 05 jumlah tegangan
yang mengatur. Oleh karena itu 7805 akan mengatur 5V dan 7806 akan mengatur 6V
dan seterusnya. Skema yang diberikan di bawah ini menunjukkan bagaimana
menggunakan IC 7805, ada 3 pin di IC 7805, pin 1 mengambil tegangan input dan
pin 3 menghasilkan tegangan output. The GND dari kedua input dan out yang
diberikan ke pin 2.

Gambar 5. IC LM 7805

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.7 Motor Servo
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang
dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up
atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor.
Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear,
rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros
motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo,
sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar
berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.
Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna untuk
mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo. Ada dua jenis motor
servo, yaitu motor servo AC dan DC. Motor servo AC lebih dapat menangani arus
yang tinggi atau beban berat, sehingga sering diaplikasikan pada mesin-mesin
industri. Sedangkan motor servo DC biasanya lebih cocok untuk digunakan pada
aplikasi-aplikasi yang lebih kecil. Dan bila dibedakan menurut rotasinya, umumnya
terdapat dua jenis motor servo, yaitu
motor servo rotation 180⁰ dan servo rotation continuous.
1. Motor servo standard (servo rotation 180⁰) Motor mervo 180o adalah jen is yang

paling umum dari motor servo, dimana putaran poros outputnya terbatas hanya 90
kearah kanan dan 90⁰ kearah kiri. Dengan kata lain total putarannya hanya setengah
lingkaran atau 180⁰.
2. Motor servo rotation continuousmerupakan jenis motor servo yang sebenarnya
sama dengan jenis servo standard, hanya saja perputaran porosnya tanpa batasan atau
dengan kata lain dapat berputar terus, baik ke arah kanan maupun kir

Gambar 6. Motor Servo

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB 3 PERANCANGAN ALAT

3.1 Perancangan Sistem


pada tahap perancangan system akan dibagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu
diagram, flowcart, penentuan komponen yang digunakan dan perancangan
rangkaian tempat sampah otomatis

3.2 Blok Diagram


Diagram blok merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan
peralatan elektronika, karena dari diagram blok dapat diketahui prinsip kerja
keseluruhan dari rangkaian elektronika yang dibuat. Sehingga keseluruhan blok
dari alat yang dibuat dapat membentuk suatu sistem yang dapat bekerja sesuai
dengan perencanaan. Diagram blok dari tempat sampah otomatis dapat dilihat pada
gambar 7.

Display

Sensor
Mikrokontroller Servo
ultrasonic 1
ATMega 328
Sensor Buzzer
Ultrasonic 2

PSA

Gambar 7. Diagram Blok Sistem

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Adapun fungsi-fungsi blok dari diagram blok sebagai berikut:
1. Blok PSA sebagai sumber tegangan ke mikrokontroler dan sensor
2. Blok sensor ultrasonic sebagai pendeteksi user yang akan membuang sampah
dan sebagai pendeteksi kapasitas sampah
3. Blok mikrokontroler ATMega328 sebagai otak dari system yang memperoses
data dari sensor
4. Blok display sebagai penampil angka level kapasitas sampah
5. Blok Motor Servo berfungsi sebagai penggerak buka dan tutup tempat
sampah.
6. Blok Buzzer berfungsi sebagai notifikasi suara. Prinsip dari buzzer sendiri
akan bekerja sebagai notifikasi suara ketika keadaan sensor HC-SR04
mendeteksi jarak tumpukkan sampah hampir penuh

3.3 Penentuan Komponen Tempat Sampah


Penentuan kompenen yang akan dipakai dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
komponen fisik dan komponen elektronik. Komponen fisik digunakan untuk
membuat kerangka tempat sampah, body utama, mekanis tempat sampah. Komponen
elektronik digunakan untuk merancang rangkaian elektronik. Tabel rincian peralatan
dan komponen yang dipakai sebagaimana terlihat pada Tabel 2., Tabel 3., Tabel 4.,
Tabel 2. Peralatan.
Nama Alat Fungsi

Gerinda Untuk memotong acrylic

Bor duduk Untuk melubangi papan PCB,akritik, dan komponen lainnya

Solder dan timah Soldering

Penggaris Alat ukur

Obeng Memasang dan membuka baut

Tang Memotong kabel, mengunci mur

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Multitester digital Pengukuran satuan listrik (tegangan, arus, dan timbangan)

Glue gun Pengeleman

Cutter Memotong Styrofoam

Setrika Menggosong gambar rangkaian ke PCB

Larutan fericlorida Melarutkan kuningan PCB

Tabel 3. Komponen Fisik


Nama Keterangan

Tempat sampah Body tempat sampah

Tabel 4. Komponen Elektronik.


Nama Keterangan

Mikrokontroler Processor utama


ATMega328

Sensor ultrasonik Pendeteksi benda

Kabel pelangi Konektor sensor, display, & led

PSA Sumber arus

Resistor Komponen sirkuit

Buzzer Notifikasi suara

3.4 Perancangan Rangkaian Sensor HC-SR04


Pada perancangan alat ini menggunakan 2 buah HC-SR04. Yang masing
masing dari kedua HC-SR04 berfungsi untuk menditeksi benda yang ada di
depannya. Alat ini memiliki 4 pin, pin Vcc, Gnd, Trigger, dan Echo. Pin Vcc untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


listrik positif dan Gnd untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal
dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda. Pada pin HC-
SR04 langsung terhubung dengan mikrokontroler arduino sebesar 5 volt. Rangkaian
HC-SR04 dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Rangkaian sensor Ultrasonik HC-SR04.

3.5 Rangkaian Buzzer


Rangkaian Buzzer atau biasa disebut rangkaian alarm pengingat pesan dan
tanda, tentu sudah sering anda temukan di beberapa perangkat elektronik. Di masa
era teknologi modern ini, tentu alarm sudah tersedia di beberapa perangkat
elektronik. Mulai dari handphone dan juga jam memiliki alarm sebagai tanda
peringatan tersebut. Dan tentunya rangkaian buzzer atau rangkaian alarm ini menjadi
salah satu rangkaian penunjang di beberapa perangkat elektronik tersebut. Namun
tidak jarang rangkaian ini sering berdiri sendiri sebagai perangkat elektronik tunggal.
Dan anda bisa merangkai sendiri rangkaian ini dengan menggunakan beberapa
komponen yang bisa anda temukan dengan mudah rangkaian Buzzer dapat dilihat
pada gambar 9.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 9. Skema Rangkaian Buzzer

3.6 Perancangan Rangkaian Liquid Crystal Display (LCD)


Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display)
2 x 16. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat
memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat driver
untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan karakter.
Pemasangan potensio sebesar 5 kΩ untuk mengatur kontras karakter yang tampil.
Gambar 13. berikut merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan ke
mikrokontroler. Rangkaian LCD dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. Sistem Kerja Rangkaian LCD


Dari gambar 10, rangkaian ini terhubung ke PC.0... PC.5, yang merupakan
pin I/O dua arah dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara
serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat dikendalikan
oleh Mikrokontroller ATMega8535.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1. Pin 1 dan 2
Merupakan sambungan catu daya, Vss, dan Vdd. Pin Vdd
dihubungkandengan tegangan positif catu daya, dan Vss pada 0 volt atau
ground.
2. Pin 3
Merupakan pin kontrol Vcc yang digunakan untuk mengatur kontras display.
3. Pin 4
Merupakan register select (RS), masukan yang pertama dari tiga command
control input. Dengan membuat RS menjadi high, data karakter dapat
ditransfer dari dan menuju modulnya.
4. Pin 5
Read/Write (R/W). Untuk memfungsikan sebagai perintah Write makaR/W
low atau menulis karakter ke modul.
5. Pin 6
Enable (E), input ini digunakan untuk transfer aktual dari perintahperintah
atau karakter antara modul dengan hubungan data.
6. Pin 7 sampai 14
Pin 7 sampai 14 adalah delapan jalur data (D0 – D7) dimana data dapat
ditransfer ke dan dari display.
7. Pin 15 dan 16
Pin 15 atau A (+) mempunyai level DC +5 V berfungsi sebagai LED
backlight (+) sedangkan pin 16 yaitu K (-) memiliki level 0 V

Pada program LCD, di perlukan deklarasi register untuk mikrokontroller


jenis ATMega8535. Setelah mendeklarasi register, maka program akan masuk ke
dalam program utama. Program ini akan menginisialisasi LCD dan akan
menampilkan karakter dan tulisan di LCD.

3.7 Perancangan PCB (Printed Circuiet Board)


Printed Circuiet Board (PCB) adalah sebuah papan rangkaian yang terbuat dari bahan
ebonit (Pertinax) atau fiber glass dimana salah satu sisi permukaanya dilapisi dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


tembaga tipis. Berdasarkan susunan PCB terbagi menjadi tiga jenis, yang pertama
PCB Single Layer merupakan PCB polos yang hanya memiliki 1 lapisan tembaga
pada salah satu sisinya, PCB Double Layer merupakan PCB polos yang memiliki 2
lapisan tembaga pada kedua sisinya dan PCB Matrik Strip Board merupakan PCB
yang memiliki 1 sisi tembaga dan memiliki lubang-lubang dengan ukuran normal 0,8
– 1 mm.
Perancangan PCB pada pembuatan sistem tempat sampah otomatis ini
menggunakan software PROTEUS 8.0. Proteus adalah sebuah software berbasis
windows yang dapat digunakan untuk mendesain pcb yang juga dilengkapi dengan
simulasi pspice pada level skematik sebelum rangkaian skematik di cetak pada PCB.
Dengan perancangan yang tepat akan didapatkan layout jalur PCB yang tersusun rapi
dan mudah digunakan. Lebar dan jarak antara jalur juga harus diperhitungkan agar
tidak terjadi kesalahan atau hubungan singkat akibat jalur yang terlalu rapat dan
sempit. Perancangan tata letak PCB dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11. Tata Letak Jalur PCB


Tata letak komponen adalah susunan komponen-komponen elektronika dari
gambar diagram skematik yang akan dipasangkan pada permukaan PCB yang
berkebalikan dengan jalur PCB. Susunan komponen elektronika tersebut harus
bersesuaian dengan jalur PCB. Setiap komponen yang akan dipasang mempunyai
ukuran harusbersesuaian dengan jalur PCB. Setiap komponen yang akan dipasang
mempunyai ukuran yang tepat dan ruang yang cukup pada permukaan PCB.
Perancangan tata letak komponen PCB dapat dilihat pada gambar 12.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 12. Tata Letak Komponen PCB

3.8 Perancangan Rangkaian Power Supplay Adaptor (PSA)


Rangkaian power supplay pada alat ini berfungsi sebagai sumber daya untuk
menghidupkaan sistem. Dalam rangkaian ini peneliti memakai IC regulator 7805
digunakan untuk menurunkaan tegangan 12 volt menjadi 5 volt. Dimana masukan
rangkaian ini adalah dari baterai sebesar 12 volt dan keluaran rangkaian ini sebesar 5
volt dan akan di pergunakan untuk menghidupkan sistem dalam penelitian ini.
Rangkaian power supply berfungsi untuk mensuply arus dan tegangan ke
seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian power suplly ini terdiri dari dua keluaran
yaitu 5 volt dan dan 12 volt. Keluaran 5 volt untuk menghidupkan seluruh rangkaian.

Trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt AC
menjadi 12 volt AC akan disearahkan dengan menggunakan dioda, selanjutnya 12
volt DC akan diratakan oleh kapasitor 3300 uF. Regulator tegangan 5 volt
(LM7805CT) akan digunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun
terjadi perubahan pada tegangan masukannya. LED hanya sebaggai indikator apabila
PSA dinyalakan. Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari keluaran jembatan
dioda.

Dalam pengujian rangkaian ini dengan mengukur tegangan keluaran dari


power supply menggunakan multimeter digital. Setelah dilakukan pengukuran maka
diperoleh besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt. Setelah itu rangkaian power
supply dihubungkan ke sumber arus listrik dan saklar ON/OFF diaktifkan ke posisi
ON. Rangkain PSA (Power Supplay Adaptor) dapat dilihat pada gambar 13.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 13. Rangkaian PSA (Power Supplay Adaptor)

3.9 Perancangan Rangkaian Mikrokontroller Atmega328

Gambar 14. Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega328

Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMEGA328 tersebut berfungsi sebagai


pusat kendali dari seluruh sistem yang ada. Komponen utama dari rangkaian ini
adalah IC Mikrokontroler Atmega32. Semua program diisikan pada memori dari IC
ini sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.

3.10 Diagram Alir (flowchart)

Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu
bagaimana cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada alat. Dalam
perancangan sistem perlu dibuat flowchart dari sistem tersebut, seperti gambar 15.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Mulai

Inisialisasi

Baca sensor
HC-SR04 (1)

Apakah
Jarak
<50cm ? Tidak

Ya
Tutup Tempat
Sampah Terbuka

Baca Sensor
HC-SR04 (2)

Sampah
Penuh
Tidak

Ya

Buzzer

Selesai

Gambar 15. Diagram Alir (flowchart)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega 328

Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ATMega 328 ini dapat dilakukan


dengan menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian power suplay sebagai
sumber tegangan. Pemrograman menggunakan mode ISP (In System Programming)
mikrokontroler harus dapat deprogram langsung pada papan rangkaian dan rangkaian
mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program downloader. Pada pengujian ini
berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler oleh program
downloader yaitu Atmega 328.

Gambar 16. Informasi Signature Mikrokontroler

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.2 Hasil Pengujian Rangkaian Interfacing LCD
LCD dot matriks 2 x 16 karekater dapat dihubungkan langsung dengan
mikrokontroler ATMega 328, disini fungsi LCD adalah sebagai tampilah hasil
pengukuran dan diberi beberapa keterangan. Pada penelitian ini LCD dihubungkan
kemikrokontroler melalui PortC.0 ~ PortC.5 yang berfungsi bus data. Adapaun data
yang dikirimkan oleh mikrokontroler merupakan kode ASCII data dalam bentuk
bilangan biner, dimana data tersebut dapat diterjemahkan oleh LCD ke bentuk
karakter.
Pengiriman data yang dari mikrokontroler diatur oleh pin EN, RS dan RW.
Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberi tahu LCD bahwa
ada data yang sedang dikirimkan. Untuk mengirim data ke LCD, maka melalui
program EN harus dibuat berlogika “low” dan set (high) pada dua jalur kontrol yang
lain (RS dan RW). Jalur RW adalah jalur kontrol Read/write. Ketika RW berlogika
low (0), maka informasi pada bus akan dituliskan pada LCD. Ketika RW berlogika
high (1), maka program melakukan pembacaan memori dari LCD. Dalam penelitian
ini umumnya pin RW selalu diberikan logika low(0)
Dengan mengikuti keterangan diatas kita dapat membuat program untuk
menampilkan karakter pada LCD. Program yang diisikan ke mikrokontroler untuk
menampilkan karakter pada LCD adalah sebagai berikut :
#include <io.h>
#include <mega328.h>
#include <stdio.h>
#include <alcd.h>
void main()
{
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf(“inisialisasi...”);
delay_ms(1000);
lcd_clear();
}

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.3 Pengujian Rangkaian Sensor HC-SR04

Pengujian sensor ultrasonik bertujuan untuk mengetahui jarak minimum dan


maksimum yang dapat diukur oleh sensor ultrasonik HC-SR04 serta membandingkan
arak sebenarnya dengan jarak hasil pengukuran menggunakan sensor ultrasonik HC
SR04. Pengujian rangkaian sensor ultrasonik HC-SR04 dilakukan dengan
menghubungkan antara modul sensor ultraonik HC-SR04 dengan rangkaian
mikrokontroler ATmega328 pada rangkaian sistem minimum. Pin – pin pada HC-
SR04 yang dihubungkan antara lain pin sumber tegangan +5v dihubungkan dengan
kutub positif pada supply, Pin Trigger dihubungkan dengan pin3, Pin Echo
dihubugkan dengan pin4 dan pin Ground dihubungkan dengan kutub negatif pada
supply.
Cara kerja dari sensor ultrasonik HC-SR04 adalah mula – mula HC-SR04
diaktifkan melalui pin Trigger minimal 10 μs dengan mengirimkan pulsa positif dari
IC mikrokontroler. Selanjutnya pin TX akan mengirim sinyal pada saat logika 1 atau
high yang mengenai penghalang dan sinyal pantulan dari penghalang akan diterima
oleh RX. Pada saat menerima sinyal pantulan, RX berlogika 0 atau low, dimana
sinyal dari RX akan dilewatkan melalui pin Echo. Lebar sinyal dari Echo inilah yang
akan digunakan untuk pengukuran jarak. Selanjutnya adalah melakukan ujicoba
pegukuran jarak sensor ultrasonik HC-SR04 dengan cara menempatkan sensor
ultrasonik di depan penghalang dan memvariasi jarak pengukuran.

Tabel 5. Hasil Pengujian Sensor HC-SR04 Terhadap Objek

Pengukuran Jarak dengan Kondisi Tutup


Penggaris (cm) Tempat Sampah

10 Terbuka

20 Terbuka

30 Terbuka

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40 Terbuka

50 Terbuka

60 Terbuka

70 Terbuka

80 Tertutup

4.4 Pengujian Rangkaian Servo


Pada pengujian motor servo ini ada dua posisi utama, maka dibuat secara khusus
untuk mengatur motor servo tersebut, dengan cara memberikan pulsa digital dengan
lebar yang berbeda-beda. Dua posisi utama tersebut adalah membuat motor servo
berada pada posisi 15 derajat dan 95 derajat. Berikut adalah programnya:
#include <servo.h>
Servo myservo;
Void setup(){
myservo attach(10);
serial begin(9600);
}
Void loop(){
myservo writer(15);
delay(5000);
{
myservo writer(95);
delay(5000);
}
{

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Setelah itu program didownload ke mikrokontroler. Motor servo akan berada pada
posisi 15 derajat dan 95 derajat selama lima detik.

4.5 Pengujian Sistem

Pada bab ini akan dijelaskan pengujian system dari tempat sampah otomatis
dengan Buzzer. Pada tahap pengujian alat ini digunakan perangkat lunak dan
perangkat keras, sehingga system yang dibangun dapat berjalan dengan baik. Pada
tempat sampah otomatis terdapat beberapa fitur yaitu tutup tempat sampah terbuka
dan tertutup otomatis sesuai dengan keberadaan manusia dan kondisi tempat sampah,
buzzer sebagai pemberitahuan sebagai bahwa tempat sampah telah penuh.
Pengujian dilakukan berdasarkan sesuai kerja hardware. Berikut ini adalah uji
coba saat sensor HC-SR04 (1) mendeteksi adanya objek mendekat, ketika jarak tidak
lebih dari 80cm otomatis motor servo bekerja sehingga tutup tempat sampah
membuka dengan sendirinya seperti yang terlihat pada Gambar 17.

Gambar 17. Tampilan Tempat Sampah Terbuka

Keadaan ini terlihat pintu akan tetap terbuka selama objek pada jangkauan jarak
tidak melebihi batas dari 80 cm. Hal ini dikarenakan mikrokontroler sudah
diprogram untuk sensor HCSR04 (1) akan mengirimkan gelombang ultrasonik
dengan jangakuan jarak 50 cm, sehingga saat terhalang objek dengan jarak tidak
melebihi 80 cm gelombang pantul akan ditangkap pin echo pada sensor HC-SR04.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Namun jika objek menjauh tidak dalam jangkauan maka tutup tempat sampah akan
tertutup secara otomatis seperti yang terlihat pada Gambar 18.

Gambar 18. Tampilan Tempat Sampah Tertutup.

Berikutnya adalah ketika keadaan sampah penuh sensor HC-SR04 (2) yang terletak
didalam tepatnya bagian atas tutup tempat sampah sensor HC-SR04 (2) ini akan
mengukur jarak dari ujung tempat sampah, jika jarak yang dibaca oleh sensor
berubah dalam waktu yang lama yang menandakan tempat sampah telah penuh maka
akan ada notifikasi suara dari buzzer
.

Gambar 19. Tampilan Tempat Sampah Penuh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari Pengujian yang telah dilakukan dapat kesimpulan yaitu:
1. Rancangan system yang dibuat berhasil dalam membuka dan menutup serta
mendeteksi kapasitas tempat sampah sesuai dengan fungsi system.
2. Tempat sampah tidak terbuka jika tempat sampah telah penuh.
3. Sensor HC-SR04 dapat dijadikan sebagai pengukur kapasitas tempat sampah
dan mendeteksi manusia.
4. Prinsip kerja pada sensor HC-SR04 adalah memancarkan gelombang ultrasonic
kemudian diterima balik oleh receiver ultrasonic.

5.2 Saran
1. Diharapkan dapat ditambahkan notifikasi suara speaker
2. Diharapkan tempat sampah dibuat lebih menarik dan lebih praktis.
3. Diharapkan dapat mengetahui berapa lama tahannya terbuka dan tertutup
tempat sampah
4. Pada penelitian selanjutnya diharapkan penulis dapat memberbaiki segala
kekurangan dari penelitian ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2008. “Pengetahuan Teknik Elektronika”. Jakarta : Bumi Aksara


Bejo, Agus. 2008. “C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontriler”.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Anindya, S.F & Rachmat, H.H 2015. Implementasi Sistem Bel Rumah Otomatis
Berbasis Sensor Ultrasonik Jurnal ELKOMIKA Teknik Elektro Itenas, volume
3 no 1:64-74 (online) http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/17706
Budiharto, W. 2009. Membuat Sendiri Robot Cerdas.Edisi Revisi. PT Alex Media
Komputindo, Jakarta.
Dewantoro, O.B 2009. Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Pusat
Pengelolaan Sampah Diy. Skripsi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Setiawan, D.S.T. & Iqbal, M. 2014 Rancangan Bagun Alat Pembuka dan
Penutup Tong Sampah Otomatis Berbasis Microkontroler.Jurnal Teknologi
dan Sistem Informasi, volume 1,no. 1, Hal 55,62, Desember 2014 (Online)
http://is.its.ac.id/pubs/oajis/index.php/file/download_file/12890020
Sulistyowati, R. & Febrianto, D.D. 2012. Perancangan Prototype Sistem Kontrol
dan Monitoring Pembatas Daya Listrik Berbasis Mikrokontroler. Universitas
Kristen Petra: Jurnal IPTEK Vol.16:148-153

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 1. Program Keseluruhan

#include <LiquidCrystal.h>
#include <Servo.h>

#define trigPin A5
#define trig_Pin A1
// A1
#define echoPin A4
#define echo_Pin A0
// A0
#define BUZ 0

Servo bktutup;

LiquidCrystal lcd(12, 11, 13, 10, 8, 7);


char myBuffer[17] = ""; // width of LCD
long ping_dalam (void);
long ping_luar (void);
void servo_buka (void);
void servo_tutup (void);

int kosong = 0;

void setup() {
pinMode(trigPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);
pinMode(trig_Pin, OUTPUT);
pinMode(echo_Pin, INPUT);
pinMode(BUZ, OUTPUT);

bktutup.attach(9);
bktutup.write(10);
int pos = 0;
lcd.begin(16,2);

servo_buka();
bktutup.write(10);
}

void loop() {
long j_dalam, j_luar;

while (1)
{
j_dalam = ping_dalam();
if (j_dalam > 200) j_dalam = 200;
if (j_dalam > 4) break;
}

snprintf(myBuffer, sizeof(myBuffer), "D:%03d ", j_dalam);


lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(myBuffer);
while(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


{
j_luar = ping_luar();
if (j_luar > 200) j_luar = 200;
if (j_luar > 4) break;
}

snprintf(myBuffer, sizeof(myBuffer), "L:%03d ", j_luar);


lcd.setCursor(8,0);
lcd.print(myBuffer);

if (j_dalam < 10)


{
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Sampah penuh !");
digitalWrite(BUZ, HIGH);
delay(150);
digitalWrite(BUZ, LOW);
delay(100);
kosong = 1;
} else kosong = 0;

if (j_luar < 50)


{
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("buka tong ... ");

bktutup.write(90);
delay(1000);
}

if (j_luar > 80)


{
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("tutup tong ... ");
bktutup.write(10);
delay(1000);
}

if (kosong == 0)
{
if (j_luar > 80)
{
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("tutup tong ... ");
bktutup.write(10);
delay(1000);
}
}
}

long ping_dalam (void)


{
long dur, dis;
digitalWrite(trigPin, LOW); // Added this line
delayMicroseconds(2); // Added this line
digitalWrite(trigPin, HIGH);
delayMicroseconds(10); // Added this line
digitalWrite(trigPin, LOW);
dur = pulseIn(echoPin, HIGH);

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dis = (dur/2) / 29.1;
if (dis > 200) dis = 200;
delay(50);
return dis;
}

long ping_luar (void)


{
long duration, distance;
digitalWrite(trig_Pin, LOW); // Added this line
delayMicroseconds(2); // Added this line
digitalWrite(trig_Pin, HIGH);
delayMicroseconds(10); // Added this line
digitalWrite(trig_Pin, LOW);
duration = pulseIn(echo_Pin, HIGH);
distance = (duration/2) / 29.1;
if (distance > 200) distance = 200;
delay(50);
return distance;
}

void servo_buka (void)


{
int pos;
for (pos = 0; pos <= 90; pos += 10) { // goes from 0 degrees to
180 degrees
bktutup.write(pos); // tell servo to go to position
in variable 'pos'
delay(100); // waits 15ms for the servo to
reach the position
}
}

void servo_tutup (void)


{
int pos;
for (pos = 90; pos >= 8; pos -= 10) { // goes from 180 degrees to
0 degrees
bktutup.write(pos); // tell servo to go to position
in variable 'pos'
delay(100); // waits 15ms for the servo to
reach the position
}
}

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 2. Rangkaian Keseluruhan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 2. Foto Keseluruhan Alat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai