Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN

AUDIT SEKTOR PUBLIK

DISUSUN OLEH:

NAMA: SITI ALIFIYAH NUR QURAEY


NIM : 02320180322
KELAS: B5

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2019/2020
Bab I

Pengertian Umum

Definisi Audit :

Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu
organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang
kompeten, objektif, dan tidak memihak yang disebut auditor. Tujuan diadakannya
audit adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah
diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah
disetujui dan diterima.

Hubungan Pengendalian, Pengawasan dan Audit:

Pengendalian secara umum bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan


dapat berjalan sesuai dengan apa yang seharusnya atau seperti apa yang telah
direncanakan.Permasalahan lemahnya pengendalian akan membawa dampak
kepada kerugian yang besar dan bahkan kemungkinan terjadinya kegagalan
organisasiSelama aktivitas/kegiatan berlangsung, fungsi pengendalian manajemen
tetaplah dibutuhkan. Secara umum pengendalian dapat dibedakan atas tiga
kategori:

1. Pengendalian Preventif (Feed-forward/Preventive Control) : Pengendalian


preventif adalah merupakan salah satu jenis pengendalian yang dilakukan
sebelum suatu kegiatan dijalankan
2. Pengendalian Proses/Aktivitas (Feedwhile/Concurrent Control) : Selama
aktivitas/kegiatan berlangsung, fungsi pengendalian manajemen tetaplah
dibutuhkan.
3. Pengendalian Hasil (Feed-back/Repressive/Result Control) : Pengendalian
hasil kegiatan bersifat represif, pada dasarnya dilakukan setelah kegiatan
berlangsung.

Sektor Publik, Akuntansi dan Audit Sektor Publik :

Pemerintah dan Sektor Publik:


Pemerintah adalah lembaga yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan
memaksakan hukum dalam organisasi atau kelompoknya. Dalam arti yang luas,
pemerintah berarti kekuasaan untuk mengadministrasi suatu wilayah tertentu,
sekelompok orang tertentu atau sekelompok aset tertentu. Pengertian
pemerintahan ini berkaitan erat dengan sektor publik.

Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Sektor Swasta:

Perbedaan yang paling mendasar antara audit sektor publik dan swasta
adalah pertimbangan kebijakan politik. Dalam akhir proses audit, khususnya
dalam audit keuangan, auditor akan menggunakan objektivitas terbaiknya dan
rekomendasi secara menyeluruh. Auditor yang kurang berpengalaman dalam
sektor publik biasanya memberikan rekomendasi yang kontroversial seperti
meningkatkan harga untuk mengimbangi kenaikan beban. Hal yang penting
untuk membedakan audit sektor publik dan swasta adalah perbedaan kepentingan
antara kebijakan politik dan rasional ekonomi, kebijakan politik biasanya
diprioritaskan dalam sektor publik setidaknya dalam jangka pendek.

Akuntabilitas, Akuntansi, dan Auditing Sektor Publik:

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), yang masih dalam bentuk


konsep dan mengacu pada Government Auditing Standards yang diterbitkan
GAO, menyatakan bahwa akuntabilitas adalah kata kunci yang memunculkan
kebutuhan akan akuntansi dan auditing.

Menurut Jones dan Bates, terdapat empat faktor yang melatarbelakangi


pentingnya audit dalam sektor publik, yaitu: pertumbuhan volume dan
kompleksitas transaksi ekonomi, pemisahan sumber dana, rendahnya
independensi pihak manajemen, dan pengaruh keputusan organisasi sektor publik
terhadap masyarakat (sosial).

Pertumbuhan volume dan kompleksitas transaksi ekonomi :

Pertumbuhan volume dan kompleksitas tersebut mengakibatkan klasifikasi


anggaran, pengukuran dan pelaporan aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan
dan beban menjadi lebih sulit. Hal tersebut mengakibatkan kesulitan dalam
merancang sistem akuntansi untuk pelaporan transaksi ekonomi secara tepat.

Pemisahan Sumber Dana :

Dalam sektor publik terjadi pemisahan antara pihak yang mendanai


dengan pihak yang bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya.

Rendahnya Independensi Manajemen Pemerintahan:

Rendahnya independensi manajemen dapat dilihat dari berbagai bentuk,


yaitu antara lain sebagai berikut.

1. Perkiraan yang terlalu optimis,


2. Ditetapkan terlalu rendah
3. Ditetapkan terlalu tinggi,
4. Kelalaian tidak mecantumkan

Pengaruh keputusan organisasi sektor publik terhadap masyarakat :

Keputusan pemerintah mempunyai dampak ganda bagi kebutuhan


auditing:

1. Masyarakat perlu mengetahui apakah pengelolaan sumber daya oleh


pemerintah pusat maupun daerah telah dilaksanakan secar efektif dan efisien.
2. presiden selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara perlu
mengetahui dampak sosial dari program yang telah dilaksankan.

Peranan dan Tanggung Jawab Auditan dan Auditor pada Sektor Publik :

Konsep SPKN menyatakan bahwa para pejabat dari entitas yang diaudit
diberi tanggung jawab untuk mengelola sumber-sumber daya publik sedangkan
auditor sektor publik memiliki peranan dan tanggung jawab yang esensial dalam
memastikan bahwa sumber-sumber daya publik tersebut digunakan dengan
efisien, ekonomis, efektif, dan sah.
Jenis Audit :

1. Audit Keuangan : Audit keuangan meliputi audit atas laporan keuangan


yang bertujuan untuk memberikan keyakinan apakah laporan keuangan
dari entitas yang diaudit telah menyajikan secara wajar tentang posisi
keuangan, hasil operasi/usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
2. Audit kinerja (audit operasional) : Adalah pemeriksaan secara objektif dan
sistematik terhadap berbagai macam bukti, untuk dapat melakukan
penilaian secara independen atas kinerja entitas atau program/kegiatan
pemerintah yang diaudit.
1) Audit Ekonomi dan Efisiensi
Audit Ekonomi dan Efisiensi menentukan apakah:
1. Entitas telah memperoleh, melindungi dan menggunakan sumber
dayanya (seperti karyawan, gedung, ruang dan peralatan kantor)
secara hemat dan efisien,
2. Penyebab timbulnya ketidakhematan dan ketidakefisenan,
3. Entitas tersebut telah mematuhi peratutran perundang-undangan
yang berkaian dengan kehematan dan efisiensi.
2) Audit Efektivitas
Audit Efektivitas mencakup penentuan:
1. Tingkat pencapaian hasil program yang diinginkan atau
manfaat yang telah ditetapkan oleh undang-undang atau badan
lain yang berwenang,
2. Efektivitas kegiatan entitas, pelaksanaan program, kegiatan
atau fungsi instansi yang bersangkutan,
3. Apakah entitas yang telah diaudit telah menaati peraturan
perundangundangan yang berkaitan dengan pelaksanaan
program/kegiatannya.

3. Audit Untuk Tujuan Tertentu


1) Audit Investigasi

Audit investigasi adalah kegiatan pemeriksaan dengan lingkup


tertentu, periodenya tidak dibatasi, lebih spesifik pada area-area
pertanggungjawaban yang diduga mengandung inefisiensi atau indikasi
penyalahgunaan wewenang, dengan hasil audit berupa rekomendasi untuk
ditindaklanjuti bergantung pada derajat penyimpangan wewenang yang
ditemukan. Tujuan audit investigasi adalah mengadakan temuan lebih
lanjut atas temuan audit sebelumnya, serta melaksanakan audit untuk
membuktikan kebenaran berdasarkan pengaduan atau informasi
masyarakat.

2) Audit Ketaatan

Audit ketaatan bertujuan untuk menentukan apakah auditan telah


memenuhi atau mengikuti prosedur dan peraturan tertentu yang telah
ditetapkan. Contoh dari audit ketaatan adalah audit pajak penghasilan
dengan tujuan apakah auditan telah memenuhi peraturan perpajakan dalam
menghitung besarnya pajak yang terhutang.

Obyek Audit :

Obyek audit pada dasarnya meliputi semua kegiatan organisasi


sejak perencanaan, pelaksanaan kegiatan operasional sampai dengan
pelaporan pertanggungjawaban akhir periode dari suatu
organisasi/lembaga.

Sistem Pengendalian Sektor Publik

Pengendalian adalah seluruh proses penilaian terhadap kegiatan


berupa langkah-langkah kerja untuk meyakinkan apakah hasil kegiatan
sesuai dengan apa yang direncanakan dan tujuan yang ditetapkan.
Pengendalian berfungsi penting sebagai sarana untuk menegakkan disiplin
nasional dalam rangka pencapaian tujuan negara dengan baik, efektif, dan
efisien dikaitkan dengan aparatur pemerintah yang bersih dan berwibawa.
Sistem Pengendalian di Indonesia:

Pengendalian Negara Kesatuan RI (ekstern).:

Berdasarkan UUD 1945 presiden adalah pemegang kekuasaan


pemeritahan. Dalam melaksanakan tugas kepemerintahannya, presiden
memerlukan pembiayaan, dokumen pembiayaan yang digunakan presiden
sebagai dasar pelaksanaan tugas pemerintahan adalah APBN. Dalam UU
baru tersebut baik DPR maupun BPK merupakan lembaga tinggi diluar
pemerintahan yang dalam melakukan pengawasannya secara mandiri dan
terlepas dari pengaruh dan kekuasaan pemerintah, namun bukan
merupakan lembaga tersebut lebih tinggi kedudukannya dalam
pemerintahan.

Pengendalian Intern Pemerintah :

Aparat pengendalian intern pemerintah terdiri dari BPKP, Itjen


Departemen/Unit Pengawasan LPND, Satuan Pengawasan Intern
BUMN/BUMN. Tujuan pengawasan APIP adalah mendukung kelancaran
dan ketepatan pelaksanaan kegiatan pemerintah dan pembangunan
sedangkan ruang lingkup pemeriksaannya adalah pemeriksaan operasional
dan pemeriksaan komprehensif.

Profesi Auditor dan Auditor Sektor Publik:

Penggunaan istilah akuntan publik terdaftar mengacu pada


UndangUndang No. 34 tahun 1954 yang mengatur sebutan akuntan yang
bekerja secara profesional di bidang akuntansi/auditing. Untuk dapat
berpraktek sebagai akuntan publik, harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:

1) Persyaratan pendidikan.
2) Ujian Negara Akuntansi/Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP)
3) Persyaratan Pengalaman

Anda mungkin juga menyukai