Anda di halaman 1dari 2

KAJIAN TEORI PENELITIAN

Lois Davit Chaniago

A. Hakikat Penelitian

1. Pengertian Teori
 Menurut Talcott P dan Robert
Teori adalah epernagkat penyataan-pernayataan yang secara
sistematit berhubungan atau sering disebut teori adalah sekumpulan
definisi konsep dan porposisi yang saling berkaitan yang menghadirkan
suatu tujuan yang sistematic atau fenomena yang ada dengan menunjukan
hubungan yang khas di antara variabel-variabel.
 Menurut Labovitz & Hagedorn
Teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka
definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-
variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
2. Jenis-Jenis Teori
 Teori induktif yang menerangkan suatu hal dari dari data ke arah toeri.
 Teori deduktif yang memberi keterangan dimulai dari suatu perkiraan atau
pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan.
 Teori fungsional yang nampak nampak adanya suatu interaksi pengaruh
antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan
teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data. Artinya ada
pola yang saling mempengaruhi antara data dan toeri
3. Cara Pandang
 cara pandang menunjuk pada suatu cara menerangkan yang
menggeneralisi.
 cara pandang sekelompok hukum yang disusun secara logis. Cara
pandang ini melihat hubungan yang deduktif antara data dan teori.
 Suatu toeri dapat berupa rangkuman mengenai suatu kelompok hukum
yang didapatkan dari proses empiris pada bidang ilmu tertentu.

B. Fungsi Teori

1. Menyediakan kerangka konsepsi penelitian, dan memberikan pertimbangan


perlunya penyelidikan
2. Melalui teori kita dapat membuat pertanyaan yang terinci untuk penyidikan.
3. Menunjukkan hubungan antar variable yang diteliti.
4. Kajian pustaka meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan, dan
analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi  yang berkaitan dengan
masalah penelitian.

C. Langkah Penyusunan Teori

1. Mencari sumber utama yang dapat dirujuk dari artikel jurnal, buku-buku,
laporan penelitian dan publikasi lain yang dapat digunakan sebagai rujukan
utama.
2. Menggunakan sumber tambahan dari hasil pemikiran seseorang yang ia rangkum
dari berbagai rujukan dengan mengkaji secara mendalam.
3. Membaca sumber utama. Setelah semua sumber teridentifikasi maka
selanjutnya peneliti harus membaca seluruh sumber bacaan untuk
menemukan berbagai cara pandang tentang riset yang akan dilakukannya.
4. Mensintesis bahan bacaan. Tahap ini merupakan tahapan yang penting, karena
biasanya peneliti tergoda untuk melakukan tindakan copy paste dari rujukan
yang dibacanya, padahal semestinya peneliti tersebut melakukan kajian
analisis dan mengkomparasikannya dengan hasil penelitian lainnya.

D. Sumber Sebagai Rujukan


1. Buku teks
2. Jurnal
3. Artikel
4. Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Anda mungkin juga menyukai