Anda di halaman 1dari 27

Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No.

1 Juni 2020 | 73

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN CADANGAN PANGAN NASIONAL DALAM


KONDISI KEADAAN DARURAT DI BADAN KETAHANAN PANGAN GUNA
MENDUKUNG PERTAHANAN NEGARA

THE IMPLEMENTATION OF NATIONAL FOOD RESERVE POLICY IN


EMERGENCIES AT THE FOOD SECURITY AGENCY TO SUPPORT STATE
DEFENSE

Asyifa Widhi Kurnia1, Sri Sundari2, Dwi Ari Purwanto3


UNIVERSITAS PERTAHANAN
(asyifawidhikurnia@gmail.com, srisundari65@yahoo.co.id, d.aripurwanto@yahoo.com)

Abstrak – Cadangan pangan nasional adalah antisipasi terhadap terjadinya ancaman nonmiliter
krisis pangan pada masyarakat dalam mendukung pertahanan negara. Angka rawan pangan yang
masih cukup tinggi di Indonesia walaupun semakin tahun semakin mengalami penurunan angka
kerawanan pangan. Namun jika tidak ditangani dengan baik, maka dapat memungkinkan terjadi
krisis pangan yang dapat diakibatkan oleh bertambahnya jumlah penduduk, berkurangnya
ketersediaan lahan dan produksi pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
implementasi, kendala, dan upaya dari kebijakan cadangan pangan nasional dalam kondisi
keadaan darurat di Badan Ketahanan Pangan guna mendukung pertahanan negara. Penelitian
menggunakan metode kualitatif dengan subjek penelitian yaitu Badan Ketahanan Pangan dan
Perum Bulog. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan cadangan pangan
nasional telah dilakukan ditinjau dari aspek komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur
birokrasi. Koordinasi dilakukan dengan beberapa Kementerian dan lembaga yang berwenang atas
urusan cadangan pangan. Penyampaian cadangan pangan kepada masyarakat melalui bantuan
sosial. Sumber daya manusia, anggaran, dan sarana prasarana cukup memadai namun perlu
ditingkatkan mengingat urgensi dari cadangan pangan. Sikap pelaksana yang berkomitmen atas
tugas dan fungsinya diikuti dengan pengawasan secara langsung dan sistem online. Standart
Operating Procedures (SOP) sudah berjalan sesuai pembagian wewenang berdasarkan peraturan
yang ada. Kendala yang ada dari Pemerintah Daerah mengenai payung hukum, sumber daya
secara kualitas dan kuantitas, dan manajemen logistik dari pengadaan hingga distribusi. Upayanya
adalah membentuk strategi yang handal dan kuat untuk memenuhi cadangan pangan nasional.
Kesimpulan penelitian ini adalah implementasi kebijakan cadangan pangan nasional belum
sepenuhnya terlaksana dengan baik dan belum memenuhi cadangan pangan nasional diseluruh
Indonesia karena masih banyak Kabupaten/Kota dan Desa yang belum memiliki cadangan pangan
serta sumber daya yang masih sangat perlu ditingkatkan lagi. Kendala yang muncul masih harus
terus diatasi dengan berbagai upaya yang mendorong pemenuhan cadangan pangan seluruh
Indonesia.
Kata Kunci: Cadangan Pangan Nasional dalam Kondisi Keadaan Darurat, Implementasi, Kebijakan,
Krisis Pangan, dan Pertahanan Negara,

73 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 74

Abstract – National food reserve is an anticipation of the occurrence of non-military threats to the
food crisis to the community in supporting the statel defense. The rate of food insecurity in
Indonesia is still quite high even though it is decreased year by year. However, if it is not handled
properly, it can cause a food crisis that can be occurred by a high growth population, an availability
reduced of land and food production. The purpose of this study is to analyze the implementation,
constraints, and efforts of national food reserve policies in emergencies at the Food Security Agency
to support state defense. The study used a qualitative method with research subjects namely Food
Security Agency and Perum Bulog. The results showed that the implementation of national food
reserve policy had been carried out in terms of communication, resources, dispositions, and
bureaucratic structures. Coordination have been done by the authorized institutions for food affairs.
Delivery to the community through social aid. Moreover, Human, estimate, and tools infrastructure
resources need to increase the urgency of food reserve. The attitude of executors are committed
their duties and functions followed by controlling in directly and online system. The Standard
Operating Procedures (SOP) also has been running in with division of authority according to
applicable regulations. The obstacles are policy from Regional Government, resources on quality and
quantity, and logistic management from provision to distribution. The efforts are compose a reliable
and strong strategy for fulfillment of food reserve. The conclusion of this research is the
implementation of the food reserve policy in the Food Security Agency in an emergency to support
state defense has not been fully implemented properly and food reserve has not thoroughly yet in
Indonesia because a lot of Regency/City and Village that not have yet food reserve, and resources
need to be increased. The obstacles that still arise must continue and be addressed with various
efforts that support the fulfillment of food reserve in Indonesia.
Keywords: Food Crisis, Implementation, National Food Reserve in Emergencie, Policy and State
Defense

Pendahuluan walaupun semakin tahun semakin


Indonesia memegang peranan mengalami penurunan angka kerawanan
penting dalam sektor pertaniannya pangan 1. Masih terdapat 81 kabupaten
karena harus memenuhi kebutuhan rentan rawan pangan di Indonesia 2 .
pangan masyarakatnya yang selalu Indonesia dapat terancam mengalami
bertambah setiap tahunnya. Sebagai krisis pangan dalam 10 hingga 20 tahun
negara agraris terbesar di dunia, ke depan. Ada banyak hal yang
Indonesia seharusnya mampu menjadi menyebabkan suatu wilayah terancam
pengekspor bahan pangan bagi negara- mengalami krisis pangan seperti
negara lain di dunia. Negara Indonesia berkurangnya petani, keterbatasan
memiliki sumber daya alam yang sangat
1
melimpah. Meski pola konsumsi Badan Ketahanan Pangan Kementerian
Pertanian, Laporan Kinerja Pusat Ketersediaan
masyarakat terhadap beras menurun, dan Kerawanan Pangan, (Jakarta: Badan
Ketahanan Pangan, 2018).
namun diketahui angka rawan pangan 2
Badan Ketahanan Pangan Kementerian
Pertanian, Peta Ketahanan dan Kerentanan
yang masih cukup tinggi di Indonesia Pangan. (Jakarta: Badan Ketahanan Pangan,
2018).

74 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 75

sumber pangan, keterbatasan lahan, kebutuhan penduduk yang sangat besar


hingga keamanan pangan agar layak dan sumber daya manusia yang sedikit
dikonsumsi masyarakat. Diperkirakan untuk mengelola pertanian.
sebanyak 19,4 juta penduduk Indonesia Ketergantungan pangan antarnegara
masih mengalami kelaparan. Masih diprediksi masih dapat berkembang
banyak penduduk Indonesia yang tidak seiring bertambahnya jumlah penduduk.
mampu memenuhi kebutuhan pangan Jika tidak, maka krisis pangan berpotensi
mereka, khususnya di wilayah bagian menjadi pemicu terjadinya konflik.
timur Indonesia, seperti Papua, NTT dan Sehubungan dengan permasalahan
Maluku 3. diatas, misi dari Kementerian Pertanian
Kondisi dan situasi dunia saat ini adalah mewujudkan ketahanan pangan
telah dinyatakan dan diprediksi dalam yaitu melaksanakan pembangunan
Buku Putih Pertahanan Indonesia Tahun dalam rangka meningkatkan
2015 bahwa semakin berkurangnya ketersediaan, keterjangkauan dan
ketersediaan pangan yang ada di dunia, pemanfaatan pangan sebagai
maka akan mempengaruhi pemenuhan pemenuhan konsumsi pangan.
kebutuhan pangan masyarakat Indonesia Kementerian Pertanian sebagai pusat
pula. Berkurangnya ketersediaan pangan yang mengurus penyelenggaraan
yang ada di dunia disebabkan oleh pangan secara nasional mulai dari
bertambahnya jumlah penduduk dunia, perencanaan hingga implementasi dan
berkembangnya kesadaran kualitas evaluasi agar terciptanya ketahanan
hidup individu, serta meningkatnya pangan demi memenuhi kebutuhan
industri yang mengambil lahan produktif dasar manusia yang memberikan
sehingga menyebabkan ketersediaan manfaat secara adil, merata, dan
lahan pangan yang menjadi semakin berkelanjutan. Dalam mewujudkan
sempit. Menurunnya ketahanan pangan ketahanan pangan, pemerintah
nasional dapat disebabkan oleh menjalankan fungsi pemenuhan
berkurangnya lahan pertanian dimana ketersediaan pangan negara dan
pemenuhan cadangan pangan nasional.
3
Food and Agriculture Organization of the Kementerian Pertanian membawahi
United Nations, “World Food Summit 13-17
November 1996”. Retrieved from beberapa Badan Urusan Pangan yang
http://www.fao.org/3/w3548e/w3548e00.htm
, diakses pada 7 Agustus 2019. salah satunya adalah Badan Ketahanan

75 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 76

Pangan dimana badan ini mempunyai pangan, gangguan pasokan dan harga,
tugas menyelenggarakan koordinasi dan serta keadaan darurat. Cadangan Pangan
perumusan kebijakan di bidang Pemerintah adalah persediaan pangan
peningkatan diversifikasi dan yang dikuasai dan dikelola oleh
pemantapan ketahanan pangan yang Pemerintah. Dari adanya Undang-
mencakup ketersediaan pangan dan Undang tersebut, maka terbentuklah
cadangan pangan nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
Untuk mencapai ketahanan 2015 Tentang Ketahanan Pangan dan Gizi
pangan di Indonesia, bukan hanya dari yang menjelaskan mengenai
masyarakat Indonesia saja yang harus penyelenggaraan cadangan pangan
berkontribusi. Tetapi sangat diperlukan nasional dilakukan dengan cara
kebijakan dari pemerintah yang pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran
mendukung pelaksanaan ketahanan cadangan pangan nasional termasuk
pangan. Pemerintah harus membuat pemerintah pusat, pemerintah daerah,
kebijakan dalam menciptakan ketahanan dan masyarakat untuk masyarakat yang
pangan yang juga meningkatkan mengalami krisis pangan dan rawan
kedaulatan, keamanan, dan kemandirian pangan.
pangan. Dalam mewujudkan ketahanan Manajemen pertahanan erat
pangan, maka cakupan aspek yang kaitannya dengan kebijakan yang harus
terdapat di dalam Undang-Undang diimplementasikan karena implementasi
Nomor 18 Tahun 2012 Pasal 23 tentang merupakan salah satu fungsi dalam
Pangan salah satunya adalah penetapan manajemen pertahanan dimana
Cadangan Pangan Nasional oleh bertujuan agar dapat mengembangkan
Pemerintah yang terdiri atas Cadangan sistem perencanaan secara
Pangan Pemerintah, Cadangan Pangan berkelanjutan dengan dukungan dan
Pemerintah Daerah, dan Cadangan infrastruktur. Pada manajemen
Pangan Masyarakat. Serta pasal 1 pertahanan terdapat lima pilar
menyatakan cadangan Pangan Nasional manajemen pertahanan antara lain
adalah persediaan Pangan di seluruh manajemen sumber daya pertahanan,
wilayah Negara Kesatuan Republik manajemen sumber daya manusia
Indonesia untuk konsumsi manusia dan pertahanan, manajemen logistik
untuk menghadapi masalah kekurangan pertahanan, manajemen kerjasama

76 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 77

pertahanan, dan manajemen operasi dalam kondisi keadaan darurat di Badan


militer. Manajemen Logistik merupakan Ketahanan Pangan guna mendukung
kegiatan mengenai perencanaan dan pertahanan negara. Manfaat dari
penentuan kebutuhan, pengadaan, penelitian ini secara teoritis yaitu
penyimpanan, penyaluran dan memberikan pengetahuan, pemahaman,
pemeliharaan serta penghapusan dan saran dari implementasi kebijakan
material atau barang-barang. Logistik cadangan pangan nasional guna
sangat diperlukan dalam pertahanan mendukung pertahanan negara. Secara
karena dianggap penting dalam jangka praktis yaitu memberikan saran,
panjang yaitu pada masa damai, pada dorongan, dan inovasi bagi Badan
masa perang (keadaan darurat), dan Ketahanan Pangan, Perum Bulog,
pada masa pasca perang. Logistik Pemerintah Daerah, dan masyarakat.
pertahanan disini seperti pangan dalam Teori Implementasi Kebijakan Edward III
masa damai, perang, dan pasca perang. (1980)
Pangan sangat penting bagi logistik Teori Implementasi Kebijakan dari
pertahanan demi menjaga seluruh Edward III mengatakan untuk
kekuatan pertahanan negara. Tanpa mengajukan pendekatan mengenai
pangan, militer tidak berarti apa-apa. implementasi maka muncul pertanyaan
Untuk itu, sangat diperlukan yaitu faktor yang mendukung dan faktor
terwujudnya ketahanan pangan bagi yang menghambat keberhasilan dari
pertahanan negara. Cadangan pangan pelaksanaan kebijakan tersebut. Empat
nasional adalah antisipasi terhadap faktor yang menjadi kriteria yaitu
terjadinya ancaman krisis pangan pada komunikasi, sumber daya, sikap
masyarakat. pelaksana (disposisi), dan struktur
Rumusan masalah penelitian ini birokrasi 4.
adalah bagaimana implementasi
kebijakan cadangan pangan nasional
dalam kondisi keadaan darurat di Badan
Ketahanan Pangan guna mendukung
pertahanan negara. Tujuan penelitian
4
George C Edward III, Implementing Public
adalah menganalisis implementasi Policy, (Washington: Congressional Quarterly
Press, 1980).
kebijakan cadangan pangan nasional

77 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 78

secara jelas dan konsisten, namun


apabila implementor atau
pelaksana kekurangan
sumberdaya dalam pelaksanaan
kebijakan, maka implementasi
tidak akan berjalan efektif.
3. Disposisi, yaitu suatu karakter dan
Gambar 1. Model George Edward III
Sumber: Data dari Teori Edward III, 1980 watak yang dimiliki oleh
Teori Implementasi Kebijakan dari implementor atau pelaksana,
Edward III terdapat empat aspek dalam seperti kejujuran, komitmen, dan
model implementasi yaitu komunikasi, sifat demokratis. Jika pelaksana
sumber daya, disposisi, dan struktur mempunyai sikap atau karakter
birokrasi yang dijelaskan sebagai berikut. yang baik, maka pelaksanaan
1. Komunikasi, yaitu suatu faktor kebijakan tersebut akan berjalan
yang menunjang keberhasilan dengan baik pula sesuai apa yang
dari kegiatan implementasi diinginkan oleh pembuat
kebijakan dan memiliki kebijakan. Apabila pelaksana
persyaratan supaya implementor mempunyai watak dan perspektif
mengetahui apa seharusnya yang berbeda dengan pembuat
dilaksanakan sehingga apa yang kebijakan, maka proses
menjadi sasaran dan tujuan implementasi kebijakan juga
kebijakan harus ditransmisikan menjadi tidak efektif. Sikap
kepada kelompok sasaran (target pelaksana akan menimbulkan
group) serta pada akhirnya dapat hambatan-hambatan pada
mengurangi distorsi implementasi. implementasi kebijakan jika
2. Sumberdaya, yaitu dapat pekerja tidak melakukan
berbentuk sumber daya manusia kebijakan atau program sesuai
(kompetensi implementor), yang diharapkan sehingga
sumber daya sarana prasarana, pentingnya pengawasan pada
dan sumber daya finansial. Walau implementasi kebijakan harus
program yang ada di dalam dilaksanakan.
kebijakan telah dikomunikasikan

78 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 79

4. Struktur Birokrasi, yaitu struktur penyelenggaraan cadangan pangan


organisasi yang berperan dalam nasional dilakukan dengan cara
mengimplementasikan suatu pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran
kebijakan dan mempunyai cadangan pangan nasional termasuk
pengaruh yang signifikan pemerintah pusat, pemerintah daerah,
terhadap implementasi kebijakan. dan masyarakat untuk masyarakat yang
Aspek yang berkaitan dengan mengalami krisis pangan dan rawan
struktur organisasi adalah pangan.
Standard Operating Procedure Kondisi Keadaan Darurat
(SOP) dan fragmentasi Undang-Undang Nomor 18 Tahun
(pembagian wewenang). Apabila 2012 tentang Pangan menyatakan bahwa
struktur organisasi terlalu pengertian keadaan darurat merupakan
panjang, maka akan cenderung suatu kondisi atau keadaan yang muncul
melemahkan pengawasan dan di luar kemampuan manusia dalam
menimbulkan red-tape, yakni rangka menghindari dan mencegah
prosedur birokrasi yang rumit dan terjadinya paceklik yang hebat, bencana
kompleks, yang menjadikan alam, dan konflik sosial (termasuk akibat
aktivitas organisasi tidak fleksibel. perang).
Cadangan Pangan Nasional Pertahanan Negara
Undang-Undang Nomor 18 tahun Menurut Undang-Undang Nomor
2012 Pasal 1 tentang Pangan menyatakan 3 tahun 2002 Pasal 1 tentang Pertahanan
bahwa cadangan pangan nasional negara, pertahanan negara adalah upaya
merupakan ketersediaan pangan yang dalam mempertahanankan keutuhan
ada di wilayah Indonesia sebagai produk Republik Indonesia, kedaulatan negara,
konsumsi manusia serta sebagai serta dan keselamatan segenap bangsa
antisipasi gangguan pasokan dan harga, dari ancaman dan gangguan terhadap
kekurangan pangan, dan keadaan keutuhan bangsa dan negara.
darurat. Dari adanya Undang-Undang Pertahanan negara perlu
tersebut, maka terbentuklah Peraturan diselenggarakan melalui tata kelola
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 pertahanan negara dalam tingkatan yang
Tentang Ketahanan Pangan dan Gizi strategis. Pengelolaan kebijakan
yang menjelaskan mengenai dilakukan secara bertahap dari mulai
79 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 80

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, orang yang berasal dari masalah sosial


dan pengendalian dalam hal pertahanan atau kemanusiaan 5. Pengumpulan data
negara. Komponen utama dalam bidang pada penelitian kualitatif yaitu dengan
pertahanan negara adalah Tentara cara natural setting dimana
Nasional Indonesia (TNI), komponen mengutamakan observasi, wawancara
cadangan yaitu sumber daya nasional mendalam, serta dokumentasi. Teknik
yang memang disiapkan dan dikerahkan pengumpulan data yang peneliti
saat mobilisasi untuk memperkuat dan gunakan yaitu teknik pengumpulan data
memperbesar kemampuan serta campuran melalui pengumpulan
kekuatan komponen utama, serta berbagai informasi dan data
komponen pendukung yaitu sumber menggunakan triangulasi. Teknik
daya nasional dalam peningkatan pengumpulan data ini bersifat
kemampuan dan kekuatan komponen menggabungkan dari berbagai teknik
utama dan komponen cadangan. Wujud pengumpulan data yang telah ada,
dari sumber daya nasional seperti dimana peneliti mengumpulkan data
sumber daya manusia, sumber daya sekaligus menguji kredibilitas data 6.
alam, dan sumber daya buatan. Teknik analisis data yang digunakan
Metode Penelitian adalah meliputi kondensasi data,
Metode penelitian yang penyajian data, dan penarikan
digunakan dalam penelitian kesimpulan (verifikasi). Kondensasi data
implementasi kebijakan cadangan merujuk kepada proses menyeleksi data,
pangan nasional dalam kondisi keadaan memfokuskan, menyederhanakan,
darurat di Badan Ketahanan Pangan mengabstraksi dan mentransformasi
guna mendukung pertahanan negara data yang terdapat pada catatan
adalah dengan menggunakan metode lapangan maupun transkrip. Penyajian
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah data dilakukan kedalam bentuk
suatu penelitian yang berusaha untuk sederhana untuk mempermudah peneliti
membangun makna suatu fenomena dari
5
pandangan para partisipan. Penelitian John W Creswell dan Cheryl N. Poth,
Qualitative Inquiry and Research Design (4th
kualitatif adalah suatu metode yang ed.), (United States of America: SAGE
Publications Inc, 2016).
mengeksplorasi dan memahami makna 6
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods),
dari sejumlah individu atau sekelompok (Bandung: Alfabeta, 2012).

80 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 81

dalam memahami data atau informasi Perdagangan, Kementerian


melalui uraian singkat, tabel, gambar, Perekonomian, Kementerian Sosial,
grafik, bagan, atau hubungan antar Perum Bulog, TNI AD, Pemerintah
indikator7. Kesimpulan yang ditulis harus Daerah, Kelompok tani, dan masyarakat.
senantiasa diverifikasi selama penelitian Koordinasi juga dilakukan kepada dinas
berlangsung, agar kesimpulan yang pangan serta lembaga atau badan yang
dihasilkan tidak diragukan dan dapat membantu distribusi pangan. Distribusi
dipercaya. yang tepat dan cepat akan
Hasil dan Pembahasan menyelamatkan hak pangan seluruh
Implementasi Kebijakan Cadangan masyarakat pada kondisi keadaan
Pangan Nasional
darurat. Pada aspek komunikasi akan
Implementasi kebijakan cadangan memberi pola inti hubungan antara
pangan nasional meliputi empat aspek aspek komunikasi dan siklus manajemen
menurut Teori Edward III yaitu komunikasi yaitu kerjasama, koordinasi,
komunikasi, sumber daya, sikap dan informasi. Komunikasi, kerjasama,
pelaksana (disposisi), dan struktur koordinasi, dan informasi adalah kunci
birokrasi. Pembahasan mengenai keberhasilan penanganan kondisi
implementasi kebijakan cadangan keadaan darurat agar resiko tidak
pangan guna mendukung pertahanan berjalan lebih lanjut 8.
negara adalah sebagai berikut. Badan Ketahanan Pangan
1. Komunikasi bekerjasama dan berkoordinasi dengan
Komunikasi yang terjadi untuk dinas pangan daerah dan para petani
pelaksanaan kebijakan cadangan pangan untuk terus membentuk cadangan
nasional dapat dilakukan melalui pangan, memenuhi cadangan pangan
koordinasi dan kerjasama sebagai berikut. daerah hingga individu, serta
a. Koordinasi mengetahui komoditas apa saja yang
Badan Ketahanan Pangan telah sedang berkembang di wilayah tertentu
melakukan koordinasi dengan sehingga dapat terus diproduksi secara
Kementerian BUMN, Kementerian berkelanjutan. Kerjasama dengan TNI AD

7 8
Metthew B. Miles, A. Michael Huberman dan Setio Budi, “Komunikasi Bencana: Aspek
Johnny Saldana, Qualitative Data Analysis, A Sistem (Koordinasi, Informasi, dan
Methods Sourcebook, Third Edition. (United Kerjasama)”, Jurnal Komunikasi, Vol. 1, No. 4,
State of America: Sage Publications Inc, 2014). 2012, hlm. 363-372.

81 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 82

dalam serapan gabah/beras yaitu jajaran masing kementerian tersebut antara lain
Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Kementerian Perekonomian sebagai
seluruh jajaran dari Komando Distrik pengadaan anggaran cadangan pangan
Militer (Kodim) dan Komando Resor dan stabilisasi harga. Kementerian Sosial
Militer (Korem) melakukan sebagai pengadaan bantuan cadangan
pendampingan pada petani dan pangan. Kementerian Perdagangan
penyuluh pertanian di lapangan. sebagai pengadaan cadangan pangan
Dukungan dari lembaga terkait distribusi untuk pemasokan dan stabilisasi harga.
dalam akses pemenuhan cadangan Kementerian BUMN sebagai lembaga
pangan harus dilaksanakan dan selalu terkait pengadaan cadangan pangan
ada untuk memudahkan pendistribusian yaitu Perum Bulog.
ke lokasi yang sulit terjangkau. Pemerintah Daerah diwajibkan agar
Komunikasi dapat dilakukan dengan cara memiliki kebijakan cadangan pangan
membentuk payung hukum daerah dan untuk seluruh provinsi, kabupaten, kota,
sosialisasi secara berkelanjutan. dan desa di seluruh wilayah Indonesia
Peraturan Pemerintah Nomor 17 sehingga dapat memperkuat antisipasi
Tahun 2015 Tentang Ketahanan Pangan adanya krisis pangan yang merupakan
Dan Gizi menyatakan bahwa cadangan ancaman nonmiliter pertahanan negara.
pangan nasional terdiri atas cadangan Masih banyaknya daerah yang belum
pangan pemerintah pusat, cadangan memiliki payung hukum terkait cadangan
pangan pemerintah daerah, dan pangan sehingga kemandirian dan
cadangan pangan masyarakat dan wajib ketahanan atas pangan daerah belum
dilaksanakan oleh pemerintah pusat, begitu kuat. Selain itu, kelompok tani
pemerintah daerah, dan masyarakat. dan masyarakat juga diharapkan
Dalam pemenuhan cadangan pangan membentuk cadangan pangan yang
nasional khususnya cadangan berupa lumbung pangan masyarakat
pemerintah pusat, Badan ketahanan yang dananya dapat diajukan kepada
Pangan Kementerian Pertanian selalu Kementerian Pertanian sehingga
berkoordinasi dengan Kementerian memudahkan masyarakat dalam
Perekonomian, Kementerian Sosial, mengelola cadangan pangan masyarakat.
Kementerian Perdagangan, dan Pengelolaan lumbung pangan
Kementerian BUMN. Peran dari masing- masyarakat dikelola oleh kelompok tani

82 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 83

tertentu yang jenis komoditas pangan yang harus dilakukan serapan


pokok dan pangan lain sesuai daerah gabah/beras oleh Perum Bulog untuk
masing-masing. rencana kerja tahunan dalam melihat
Berdasarkan Peraturan Presiden potensi wilayah atau produktivitas
Nomor 48 Tahun 2016 Tentang wilayah. Selain itu, koordinasi terhadap
Penugasan Kepada Bulog Untuk Badan Pusat Statistik juga dilakukan
Ketahanan Pangan. Koordinasi dan Perum Bulog terkait produksi
kerjasama Perum Bulog dilakukan gabah/beras. Peran dari mitra kerja dan
dengan beberapa kementerian yaitu petani sebagai pemasok yang berbentuk
Kementerian BUMN, Kementerian badan usaha maupun perorangan yang
Pertanian, Kementerian Perdagangan, mengajukan permohonan atau penjualan
Kementerian Perekonomian, dan gabah beras mereka untuk Perum Bulog
Kementerian Sosial. Peran masing- beli.
masing kementerian tersebut dalam b. Transmisi (Penyampaian)
mendukung cadangan pangan nasional Penyampaian atau penyaluran
khususnya pemerintah pusat yaitu yang baik, maka akan menghasilkan
Kementerian BUMN sebagai pemberi implementasi dari kebijakan yang baik
penugasan kepada lembaga terkait pula sehingga sangat diperlukan agar
dengan pengadaan cadangan pangan tidak menjadi hambatan implementasi 9.
pemerintah pusat. Kementerian Penyampaian cadangan pangan kepada
Pertanian sebagai pemberi Surat masyarakat dapat melalui Toko Tani
Rekomendasi Impor Produk Hortikultura Indonesia Center (TTIC), bantuan sosial
(RIPH). Kementerian Perdagangan berupa Bantuan Pangan Non Tunai
sebagai pemberi Surat Persetujuan (BPNT) baik dari Pemerintah Pusat
Impor (SIP) kepada Perum Bulog. maupun Pemerintah Daerah sesuai
Kementerian Perekonomian sebagai keputusan, dan bantuan pemerintah
pengada Rapat Koordinasi Terbatas berupa dana untuk membangun
(Rakortas). Kementerian Sosial sebagai lumbung pangan masyarakat. Dalam
pemberi keputusan bantuan keadaan
darurat. 9
Agung Pratama, Suhendra, dan Mukarto
Siswoyo, “Implementasi Kebijakan
Kementerian Pertanian juga Penggunaan Dana Desa Di Kabupaten
Indramayu”, Reformasi, Vol. 1, No. 4, 2019,
memberi rekomendasi lokasi mana saja hlm. 1-10.

83 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 84

penyampaian cadangan pangan nasional untuk mengurangi ketergantungan


kepada masyarakat juga dibutuhkan Pemerintah Daerah terhadap cadangan
sarana prasarana yang memadai dan pangan pemerintah pusat khususnya
berkualitas agar memudahkan distribusi dalam kondisi keadaan darurat 10.
secara cepat dan tepat. Pada lumbung pangan masyarakat,
Adanya penyampaian atau kelompok tani yang aktif dan memiliki
transmisi cadangan pangan kepada organisasi kepengurusan (Ketua,
masyarakat, perlu adanya keputusan dari Sekretaris, Bendahara) serta sesuai
aparat birokrasi untuk melakukan persyaratan yang tertera kemudian
penyampaian cadangan pangan. mengajukan ke Pemerintah untuk
Cadangan pangan pemerintah pusat mendapat bantuan pemerintah berupa
akan dikelola oleh Pemerintah Pusat dan dana bantuan dan fasilitasi. Jika sudah
beberapa kementerian terkait untuk diterima Pemerintah, maka Pemerintah
bantuan sosial tanggap darurat. Untuk memberikan dana bantuan melalui
keadaan darurat skala kecil atau skala rekening kelompok tani dan fasilitasi
daerah, maka cadangan pangan berupa pendampingan dan sosialisasi
pemerintah daerah harus segera dari Provinsi.
disalurkan melalui gubernur dan sangat 2. Sumber Daya
memerlukan waktu yang cukup lama. Sumber daya untuk melaksanakan
Sehingga tidak perlu menunggu waktu kebijakan cadangan pangan meliputi
lama dan hierarki dari cadangan pangan manusia, anggaran, serta sarana dan
pemerintah pusat. Maka dari itu prasarana sebagai berikut.
pentingnya membentuk cadangan
pangan pemerintah daerah diseluruh
wilayah Indonesia. Penguatan cadangan
pangan adalah salah satu aspek
pelayanan dasar yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah untuk kurun waktu
jangka panjang. Pembentukan cadangan
pangan pemerintah daerah dibagi
10
Achmad Suryana, Cadangan Pangan
menjadi tiga yaitu Provinsi, Mendukung Stabilitas Harga dan Penanganan
Darurat Pangan, (Jakarta: Badan Litbang
Kabupaten/Kota, dan Desa bertujuan Pertanian Kementerian Pertanian, 2015).

84 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 85

a. Sumber Daya Manusia berusaha agar sumber daya manusia


Sumber daya manusia dalam memiliki skill yang terus meningkat
pelaksanaan kebijakan cadangan pangan mengenai pengelolaan pangan. Sumber
sudah cukup memadai dan peningkatan daya manusia khususnya petani masih
kualitas sumber daya manusia tetap kurang melek akan teknologi sehingga
dibutuhkan seiring perkembangan cara bertani yang diterapkanpun masih
walaupun sudah sesuai keahlian. bersifat tradisional jangka panjang.
Pemerintah daerah masih ada yang Belum meningkatnya inovasi pertanian
belum memahami pentingnya cadangan dari petani maupun masyarakat sekitar
pangan. Petani Indonesia didorong juga akan menghambat terpenuhinya
untuk aktif dan produktif. Salah satu pengadaan cadangan pangan. Peran
variabel yang mempengaruhi kegagalan petani juga masih perlu aktif dan
dan keberhasilan dalam melaksanakan produktif untuk membangun lumbung
kebijakan adalah sumber daya manusia. pangan di setiap daerahnya. Selain itu,
Sumber daya manusia yang ada harus adanya diversifikasi atau
memadai dalam segi jumlah dan memiliki penganekaragaman pangan juga
keahlian, keterampilan dan cakap 11. diperlukan agar tidak hanya bergantung
Sumber daya manusia dalam pada pangan pokok yaitu beras sehingga
pengelolaan cadangan pangan nasional pemerataan pangan lokal sebagai
di Badan Ketahanan Pangan alternatif atau pengganti pangan pokok
Kementerian Pertanian dan Perum Bulog terlaksana. Pentingnya perubahan pola
selalu merekrut individu yang paham dan pangan masyarakat dari beras ke pangan
berpengetahuan terkait pangan, lokal agar dapat menekan adanya impor
berkompeten, cakap, dan melek akan beras dan peningkatan pemanfaatan
teknologi sehingga akan tahu betul pangan lokal. Keberhasilan kebijakan
bagaimana mekanisme dalam tergantung dari kemampuan yang
pengelolaan cadangan pangan yang dimiliki sumber daya manusia dalam
benar dan berkelanjutan. Selain itu selalu menjalankan fungsi dan tugasnya dimana
peran manusia selalu dominan dan aktif
11
Dewi Kartika Ratri, “Implementasi Peraturan dalam kegiatan organisasi karena fungsi
Walikota Nomor 36 Tahun 2013 Tentang
manusia menjadi pelaku, perencana, dan
Kebijakan Kota Layak Anak”, Jurnal Ilmu
Pemerintahan, Vol. 1, No. 2, 2014. hlm. 1-13. penentu tujuan organisasi. Adanya

85 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 86

manajemen sumber daya manusia dapat kegiatan. Banyaknya kegiatan


mengatur peran dan hubungan sumber pemenuhan cadangan pangan mulai dari
daya yang dimiliki seseorang sehingga pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran
terwujudnya tujuan organisasi 12 sangat membutuhkan banyak dana
Sumber Daya Anggaran sehingga keefektifan dan keefisienan
Anggaran cadangan pangan harus dilaksanakan. Sumber daya
pemerintah yang diadakan Perum Bulog anggaran untuk cadangan pangan
adalah anggaran sendiri dan tidak ada pemerintah daerah dikelola oleh
jaminan Pemerintah. Anggaran cadangan Pemerintah Daerah melalui Anggaran
pangan daerah dikelola oleh Pemerintah Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Daerah terkadang belum dicanangkan Namun banyak Pemerintah Daerah
dan belum mencukupi. Anggaran belum mengalokasikan anggaran untuk
cadangan pangan masyarakat dari cadangan pangan pemerintah daerah
bantuan pemerintah yaitu Kementerian karena belum adanya payung hukum
Perekonomian sudah cukup dan semua Pemerintah Daerah yang mungkin
anggaran harus dikelola dengan efektif. disebabkan oleh keterbatasan anggaran
Dalam pelaksanaan kebijakan, sumber dan prioritas aspek Pemerintah Daerah.
daya anggaran sangat berpengaruh. Jika Anggaran Perum Bulog untuk
sumber daya anggaran tidak memadai cadangan pangan pemerintah pusat
atau terbatas, maka akan mempengaruhi khususnya cadangan beras pemerintah
kualitas pelayanan terhadap didapat dari pinjaman bank-bank
masyarakat 13. pemerintah Indonesia tanpa jaminan
Sumber daya anggaran Kementerian pemerintah. Perum Bulog hanya sebagai
Pertanian dari Kementerian operator yang menjalankan tugas dari
Perekonomian. Anggaran tersebut sudah Pemerintah untuk pengadaan cadangan
dibentuk setahun sebelumnya sehingga pangan pemerintah pusat namun tidak
harus dikelola dengan baik untuk semua didanai oleh Pemerintah. Kelemahannya
yaitu pasti ada bunga dan tanggal jatuh
12
Samsuni, “Manajemen Sumber Daya
Manusia”, Jurnal Al Falah, Vol. 17, No. 31, tempo yang harus dipenuhi oleh Perum
2017, hlm. 113-124.
Bulog sendiri. Padahal di satu sisi,
13
Dewi Kartika Ratri, “Implementasi Peraturan
Walikota Nomor 36 Tahun 2013 Tentang penugasan tersebut adalah resmi dari
Kebijakan Kota Layak Anak”, Jurnal Ilmu
Pemerintahan, Vol. 1, No. 2, 2014. hlm. 1-13. Instruksi Presiden dan Peraturan

86 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 87

Pemerintah. Hal tersebut akan implementasi tidak akan berjalan


menimbulkan celah antara keduanya. efektif 15.
b. Sumber Daya Sarana Prasarana Sarana dan prasarana Badan
Sarana dan prasana yang ada butuh Ketahanan Pangan diupayakan selalu
selalu ditingkatkan dalam hal kuantitas terus ditingkatkan, namun tetap sesuai
dan kualitas agar lebih cepat, efektif, dan pada asas efektivitas dan efisiensi diikuti
efisien walaupun anggaran yang ada kesesuaian anggaran yang telah
harus dikelola sebaik mungkin. Sumber dibentuk sebelumnya. Sarana dan
daya sarana dan prasarana kedua prasarana Perum Bulog untuk cadangan
lembaga tersebut selalu terus pangan pemerintah sudah lengkap dari
ditingkatkan untuk keperluan cadangan mulai pengadaan gedung untuk
pangan 14 . Keterbatasan sumber daya penggudangan di titik-titik seluruh
anggaran akan menghambat wilayah Indonesia, fasilitas kebutuhan
pelaksanaan program dan kualitas yang disesuaikan untuk perlakuan
pelayan yang diberikan kepada berbagai komoditas pangan, serta sarana
masyarakat. Sumber daya fasilitas prasarana untuk pengolahan dan
merupakan salah satu sumber daya yang penggilingan. Karena anggaran yang
menunjang keberhasilan kegiatan dikeluarkan Perum Bulog adalah
implementasi kebijakan seperti gedung, anggaran yang dikuasai dan dikelola
tanah dan sarana semuanya akan sendiri melalui pinjaman dari bank
memudahkan dalam memberikan pemerintah sehingga lebih leluasa
pelayanan dalam implementasi kebijakan. meningkatkan sarana dan prasarana
Meskipun isi kebijakan telah yang dibutuhkan sesuai dengan
dikomunikasikan secara konsisten dan teknologi yang cukup canggih.
jelas, tetapi jika implementor memiliki 3. Sikap Pelaksana (Disposisi)

sumber daya yang kurang untuk Sikap pelaksana menentukan


melaksanakan program kebijakan, maka keberhasilan terlaksananya kebijakan

15
Dita Pratiwi, “Implementasi Peraturan Desa
tentang Anggaran Pendapatan Belanja Desa
14
(APBDES) di Desa Kuala Terusan Kecamatan
Dewi Kartika Ratri, “Implementasi Peraturan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan
Walikota Nomor 36 Tahun 2013 Tentang Tahun 2010”, Jom FISIP, Vol. 2, No.1, 2015, hlm.
Kebijakan Kota Layak Anak”, Jurnal Ilmu 1-15.
Pemerintahan, Vol. 1, No. 2, 2014. hlm. 1-13.

87 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 88

cadangan pangan yang dapat dilihat Tentang Pemerintah Daerah pada bagian
dalam hal pengawasan dan evaluasi lampiran diwajibkan untuk seluruh
program kebijakan itu sendiri sebagai Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki
berikut. cadangan pangan. Hal tersebut
a. Komitmen bertujuan agar setiap daerah diseluruh
Komitmen organisasi merupakan wilayah pelosok negeri memiliki
salah satu faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan dan kemandirian
kinerja, dedikasi, dan kemauan dalam pangan yang kuat dan tidak mudah
bekerja sehingga pelaksana akan diintervensi oleh bangsa lain serta
semaksimal mungkin dalam mewujudkan antisipasi ancaman krisis pangan yang
tujuan organisasi 16 bisa saja terjadi. Pada cadangan pangan
. Pelaksana
berkomitmen untuk pengadaan, masyarakat dapat mendukung
pengelolaan, dan distribusi cadangan peningkatan sumber daya manusia
pangan nasional dibuktikan dengan melalui pembinaan dan pelatihan serta
terpenuhinya stok cadangan pangan pengembangan usaha ekonomi
pemerintah pusat, berupaya mendorong produktif. Disposisi adalah karakter atau
pemerintah daerah membentuk watak yang ada pada pelaku kebijakan
cadangan pangan, dan pengembangan atau implementor seperti disiplin,
berbagai sumber daya. Sikap pelaksana kecerdasan, kejujuran, sifat demokratis,
yang berkomitmen dan dan komitmen17.
bertanggungjawab dibuktikan dengan Bukti dari adanya sikap pelaksana
adanya perlakuan terhadap Pemerintah yang bertanggung jawab dan
Daerah yang belum memiliki payung berkomitmen dengan adanya pengadaan
hukum mengenai cadangan pangan yaitu stok beras di gudang Perum Bulog
dengan sosialisasi dan menyurati daerah- sebanyak 2,3 juta ton di seluruh
daerah yang belum ada kebijakan Indonesia. Sesuai dengan Peraturan
cadangan pangan karena menurut Presiden Nomor 48 Tahun 2016 Tentang
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
17
Afandi dan Warjio, “Implementasi Peraturan
Daerah Kabupaten Asahan Nomor 11 Tahun
16
2011 tentang Pajak Daerah dalam Pencapaian
Prima Utama Wardoyo Putro, “Etika Kerja Target Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan
Islam, Komitmen Organisasi, Sikap pada dan Perkotaan”, Jurnal Administrasi Publik,
Perubahan Organisasi terhadap Kinerja”, Vol. 6, No. 2, 2015, hlm. 92-113.
Jurnal Manajemen Indonesia, Vol. 18, No. 2,
2018, hlm. 116-125.

88 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 89

Penugasan Kepada Bulog Untuk kebijakan tersebut untuk mencapai hasil


Ketahanan Pangan bahwa dalam rangka yang maksimal 18.
ketersediaan pangan dan distribusi, Pelaksana juga melakukan
Perum Bulog melakukan kegiatan salah pengawasan terhadap program
satunya adalah pengadaan yang cadangan pangan melalui peta cadangan
mengutamakan pengadaan produksi pangan secara online yang dapat
dalam negeri. Jika terdapat divisi mengetahui provinsi dan kabupaten/kota
regional yang kekurangan stok pangan, mana saja yang kurang bahkan belum
akan melakukan kegiatan move secara mempunyai cadangan pangan. Selain itu
merata. pengawasan dilakukan melalui aplikasi
b. Pengawasan emonevbanper dimana emonevbanper
Pengawasan dilakukan melalui adalah salah satu terobosan memantau
turun langsung ke lapangan dengan cara dan memudahkan kegiatan yang tertera
koordinasi dan kerjasama dengan dinas- mengenai anggaran, penjualan,
dinas pangan daerah, Pemerintah Daerah, pembelian, kinerja, pengisian, dan
Perum Bulog, serta Kementerian pemanfaatan dana bantuan pemerintah
Perdagangan, Kementerian untuk lumbung pangan masyarakat.
Perekonomian, Kementerian BUMN, Pelaksana juga tegas jika terdapat
mitra distribusi dan lainnya serta sistem kelompok tani yang tidak menjalankan
informasi teknologi yaitu peta online program dengan baik maka akan diberi
cadangan pangan, emonevbanper, dan punishment yaitu pengembalian uang
sistem informasi logistik. Dengan adanya bantuan pemerintah (banper). Serta
kegiatan pengawasan dan pengendalian tahun depan tidak diberikan bantuan
dapat dilihat sikap para pelaksana yang pemerintah kembali. Pengawasan
antusias atau tidak dengan pelaksanaan berperan penting terhadap pelaksanaan
tugas tersebut. Pengawasan juga kegiatan untuk membandingkan
merupakan upaya dalam mengetahui perencanaan awal dengan hasil yang
bagaimana pelaksanaan tugas dengan dicapai. Pengawasan juga memiliki fungsi
target dan tujuan yang akan dicapai.
18
Harriet Francine Astrid Mustamu, “Analisis
Pengawasan juga berfungsi untuk Implementasi Peraturan Walikota Tentang
Prosedur Pengawasan Dan Pengendalian
mengukur kinerja pelaksana tugas atau Kawasan Mangrove Wonorejo Surabaya”,
Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik, Vol.
2, No. 1, 2014, hlm. 1-6.

89 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 90

mengevaluasi hasil akhir pelaksanaan cadangan pangan, fasilitas, serta sarana


kebijakan 19. prasarana untuk pengelolaan cadangan
Pengawasan dilakukan melalui pangan. Adanya asumsi mengenai
sistem informasi logistik dimana setiap hubungan antara kebijakan dengan
hari terdapat data atau laporan untuk perilaku birokrasi berdasarkan fakta
setiap komoditi dari berbagai divisi adalah para pelaksana kebijakan dari
regional di seluruh Indonesia ke pusat. perancangan, perencanaan,
Evaluasi dan monitoring dipantau dari implementasi, dan evaluasi melibatkan
pusat setiap harinya untuk cadangan, aparat birokrasi 20.
penjualan, dan distribusi dengan sistem. 4. Struktur Birokrasi

Distribusi dapat dilakukan melalui prinlog Adanya struktur birokrasi agar


atau perintah logistik dari pusat sehingga segala kegiatan dapat dijalankan dengan
barang-barang yang dibutuhkan baik dan terstandar efisien. Karakteristik
langsung didistribusikan ke divisi regional. utama dari birokrasi umumnya tertuang
Adanya sistem informasi logistik dimana dalam prosedur kerja atau Standard
setiap hari terdapat data atau laporan Operating Procedures (SOP) dan
untuk setiap komoditi dari berbagai divisi pembagian wewenang organisasi.
regional di seluruh Indonesia ke pusat. a. Mekanisme Prosedure
Kemudan data tersebut dilaporkan ke SOP memiliki karakter yang tidak
Direksi saat rapat direksi. Direksi begitu kompleks dan rumit sebab di
membutuhkan data stok komoditi dalam SOP menjelaskan tahapan
perminggu. Sehingga tercatat dan pelaksanaan pekerjaan bukan cara
terlapor di pusat. Pelaksana yang melakukan pekerjaan yang harus
profesional dan mandiri dibuktikan dari memiliki pengetahuan yang tinggi. SOP
adanya anggaran yang sumbernya juga didukung dengan peraturan
berasal dari pinjaman bank pemerintah organisasi yang berlaku. Fungsi SOP
secara mandiri oleh Perum Bulog, namun sebagai perintah dalam melakukan tugas
dapat memenuhi segala pengadaan dan pelindung jika terjadi sesuatu

19
permasalahan dalam tugas tersebut 21 .
Mangoto, Karlos. (2016). “Fungsi Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dalam
20
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Sanya Anggara, Kebijakan Publik, (Bandung:
di Lesah Kecamatan Tagulandang Kabupaten Penerbit Pustaka Setia, 2018).
21
Kepulauan Sitaro”. Jurnal Politico, vol. 5(1), hh. Elyza Ekawaty, “Kebijakan Standar
1-11. Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Pajak

90 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 91

Badan Ketahanan Pangan telah Tahun 2016 Tentang Penugasan Kepada


menjalankan SOP cadangan pangan Bulog Untuk Ketahanan Pangan.
dengan baik melalui tahapan yang ada. Eksistensi lumbung pangan sangat
SOP yang ada yaitu untuk cadangan bergantung pada peran serta dan
pangan pemerintah dikelola oleh Perum partisipasi penuh anggota kelompok tani
Bulog melalui pengadaan dalam negeri dalam pengelolaannya. Pembangunan
dan luar negeri, cadangan pangan lumbung pangan masyarakat bisa
pemerintah daerah dikelola oleh mendapat bantuan dana dari pemerintah
Pemerintah Daerah namun belum jika kelompok tani telah memenuhi
banyak Kabupaten/Kota dan Desa yang kriteria persyaratan dan ditetapkan
membuat SOP karena belum ada payung sebagai penerima manfaat. Jika telah
hukum, serta cadangan pangan diterima sebagai penerima Bantuan
masyarakat untuk membangun lumbung Pemerintah (Banper), maka harus
pangan masyarakat. memiliki pendamping untuk penyuluh
Sesuai dengan Peraturan pertanian di lapangan. Jika bantuan telah
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 diberikan oleh pemerintah, maka
Tentang Ketahanan Pangan dan Gizi dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi
bahwa cadangan pangan nasional terdiri dan pelatihan oleh Aparat Kabupaten
atas tiga bagian yaitu cadangan pangan atau Kota untuk meningkatkan kapasitas
pemerintah, cadangan pangan kelompok dalam manajemen
pemerintah daerah, dan cadangan pengelolaan Lumbung Pangan
pangan masyarakat. SOP dari masing- Masyarakat (LPM). Penyusunan rencana
masing cadangan pangan tersebut kegiatan yang sebelumnya sebagai
berbeda. Cadangan pangan pemerintah syarat penerima bantuan pemerintah,
dilakukan oleh Perum Bulog sesuai harus dilaksanakan seperti melakukan
dengan Peraturan Presiden Nomor 48 pengadaan atau pengisian bahan pangan
dari petani anggota kelompok lumbung,
petani setempat atau desa sekitar.
Daerah dan Retribusi Daerah (Studi
Implementasi Pengelolaan Keuangan dan Pengadaan bahan pangan dilakukan saat
Aset Daerah Berdasarkan Peraturan Bupati
Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Standar panen raya agar volume bahan pangan
Operasional Prosedur (SOP) di Kabupaten
Sukamara)”, Program Studi Magister yang dikelola lebih optimal. Pengadaan
Administrasi Publik, Universitas Terbuka
Jakarta, 2013. bahan pangan di lumbung pangan

91 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 92

digunakan sebagai cadangan pangan Perum Bulog telah menjalankan


masyarakat. Namun, saat ini kelompok SOP sesuai dengan semestinya.
tani diperbolehkan mengembangkan Pembagian kerja kepada divisi regional di
usaha ekonomi produktif sehingga beberapa bagian Indonesia sehingga
bahan pangan dapat diperjual belikan dapat mencakup pengadaan pangan
agar kualitas bahan pangan terus baik seluruh Indonesia. Struktur birokrasi
dan keuntungan kelompok tanipun merupakan suatu penanganan program
meningkat. berdasarkan SOP yang berlaku melalui
Setelah melakukan seluruh koordinasi dengan pihak lain. Struktur
kegiatan lumbung pangan masyarakat, birokrasi memiliki sifat hierarki yang
kelompok tani harus membuat laporan dapat mengkoordinasikan kinerja
pertanggungjawaban. Evaluasi dan pelaksana dalam melakukan tugas
monitoring yang dilakukan oleh Dinas sehingga pembagian tugas dan struktur
atau petugas dari Kabupaten atau Kota diatur dengan jelas 22.
yang mendampingi kelompok tani Sesuai dengan Peraturan Presiden
masyarakat yang mendapat bantuan Nomor 48 Tahun 2016 Tentang
pemerintah untuk membuat lumbung Penugasan Kepada Bulog Untuk
pangan. Kelompok tani dan pendamping Ketahanan Pangan menjelaskan bahwa
membuat laporan pembukuan dari Perum Bulog mendapat penugasan dari
kegiatan lumbung pangan yang pemerintah untuk pengadaan cadangan
dilakukan, kemudian dilaporkan ke Dinas pangan beras pemerintah yang
Provinsi, lalu ke pusat. Saat ini sudah ada diutamakan produksi dalam negeri. Pada
terobosan teknologi dalam memantau pengadaan produksi dalam negeri,
dan mempermudah kegiatan yaitu Perum Bulog melalui dua saluran yaitu
sistem aplikasi emonevbanper sehingga a. Pemasok atau Mitra Kerja atau
dari kabupaten atau kota dapat melapor Penggilingan berbentuk badan usaha
kegiatan tersebut secara langsung ke 22
Elyza Ekawaty, “Kebijakan Standar
pusat sehingga lebih efektif dan efisien. Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah (Studi
Namun tetap harus adanya komunikasi Implementasi Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Berdasarkan Peraturan Bupati
untuk memperkuat program dan Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Standar
Operasional Prosedur (SOP) di Kabupaten
evaluasi cadangan pangan. Sukamara)”, Program Studi Magister
Administrasi Publik, Universitas Terbuka
Jakarta, 2013.

92 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 93

maupun perorangan yang dapat petugas membuat pelaporan. Segala


bekerja sama dengan Perum Bulog. bentuk pengadaan, pembelian,
Agar Perum Bulog melakukan pembayaran, penyaluran dan penjualan
pembelian beras dari mereka, maka sudah tersistem langsung ke pusat
mereka harus mengajukan Perum Bulog.
permohonan atau mengajukan Untuk pengadaan cadangan pangan
penjualan gabah beras mereka untuk luar negeri atau impor yaitu melalui
Perum Bulog beli. Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas)
b. Satuan Kerja Pengadaan yang yang diadakan oleh Kementerian
dibentuk oleh tim internal Perum Perekonomian. Rapat tersebut juga
Bulog. Sistemnya adalah tim internal harus berkoordinasi dengan beberapa
Perum Bulog turun ke lapangan, Kementerian yaitu Kementerian
petani, sawah, atau penggilingan saat Perdagangan, Kementerian BUMN, dan
musim panen. Kementerian Pertanian untuk
Dalam pengadaan cadangan beras mendapatkan Surat Persetujuan Impor
pemerintah harus melakukan (SIP) dari Kementerian Perdagangan,
pemeriksaan kualitas atau Quality Control Surat Rekomendasi Impor Produk
(QC) terhadap komoditi untuk dapat Hortikultura (RIPH) dari Kementerian
melihat apakah produk telah sesuai Pertanian, dan surat penugasan dari
persyaratan atau tidak. Jika segala syarat Kementerian BUMN. Dari adanya
dan ketentuan telah sesuai dengan SOP rakortas tersebut akan membentuk
yang berlaku, maka dilanjutkan dengan beberapa keputusan mengenai anggaran,
pembelian dan pembayaran. komoditas, dan persyaratan lainnya.
Pembayaran dapat dilakukan oleh pusat.
Setelah melakukan pembayaran, maka
masing-masing saluran mengirimkan
gabah dan beras ke gudang yang
ditunjuk sesuai dengan jumlah yang
disepakati. Sebelum memasuki gudang,
pemeriksaan kualitas dan kuantitas
produk dilakukan kembali. Setelah itu,
produk dapat disimpan digudang dan

93 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 94

b. Pembagian Wewenang terdiri atas Provinsi, Kabupaten/Kota,


Cadangan pangan dibagi menjadi dan Desa yang diatur oleh Gubernur,
tiga yaitu cadangan pangan pemerintah, Bupati/Wali Kota, dan Kepala Desa.
cadangan pangan pemerintah daerah, Sedangkan untuk cadangan pangan
dan cadangan pangan masyarakat. Jika masyarakat berdasarkan Keputusan
cadangan pangan pemerintah dikelola Menteri Pertanian dalam melakukan
oleh Perum Bulog sebagai cadangan lumbung pangan masyarakat.
beras pemerintah, untuk cadangan Peningkatan sumber daya manusia
pangan pemerintah daerah dikelola oleh dalam mengelola organisasi akan sangat
Pemerintah Daerah yaitu Gubernur, berkontribusi secara maksimal dengan
Walikota, dan Kepala Desa, serta adanya pembagian kerja 23.
cadangan pangan masyarakat dikelola Badan Ketahanan Pangan juga
oleh masyarakat khususnya kelompok melakukan pembagian kerja dalam
tani. Hal tersebut telah diatur pengelolaan cadangan pangan
berdasarkan peraturan yang ada yaitu pemerintah pusat, cadangan pangan
untuk cadangan pangan pemerintah pemerintah daerah, dan cadangan
pusat berdasarkan Peraturan Presiden pangan masyarakat. Dengan pembagian
Nomor 48 Tahun 2016 Tentang kerja dalam menguraikan pekerjaan
Penugasan Kepada BULOG Untuk menjadi bagian-bagian kecil bagi
Ketahanan Pangan. Cadangan pangan organisasi yang dilakukan baik secara
pemerintah daerah berdasarkan individu maupun kelompok akan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11 memudahkan seseorang untuk
Tahun 2018 Tentang Penetapan melaksanakan pekerjaan dan tugasnya
Cadangan Beras Pemerintah Daerah serta setiap individu dapat berlatih dan
yang diikuti Undang-Undang Nomor 23 belajar mengenai keterampilan yang ia
Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah miliki agar dapat menjadi seseorang yang
serta Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2015 Tentang Ketahanan Pangan
23
Azhari, Arief Rahman dan Aji Abdul Wahid,
Dan Gizi. Pengelolaan cadangan pangan “Pengaruh Pembagian Kerja terhadap Kualitas
Pelayanan di Desa Pamekarsari Kecamatan
pemerintah daerah dikuasai dan dikelola Banyuresmi Kabupaten Garut”, Jurnal
Pembangunan dan Kebijakan Publik, Vol. 7, No.
Pemerintah Daerah karena sudah
2, 2016, hlm. 29-38.
menjadi kebijakan daerah tersebut yang

94 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 95

ahli dan berpengalaman sesuai cepat dan teknis maka akan diserahkan
bidangnya masing-masing 24. pada pimpinan tingkat bawah 25.
Perum Bulog memiliki kantor Kesimpulan
wilayah (kanwil) sebanyak 26 kanwil di Implementasi kebijakan cadangan
seluruh Indonesia. Satu kantor wilayah pangan nasional meliputi empat aspek
membawahi tiga kantor cabang dan satu yaitu komunikasi, sumber daya, sikap
kantor cabang membawahi beberapa pelaksana (disposisi), dan struktur
unit gudang di beberapa birokrasi. Aspek komunikasi kebijakan
Kabupaten/Kota. Terdapat kantor cadangan pangan nasional yaitu
cabang pembantu di daerah yang remote koordinasi dengan beberapa
sehingga dalam pemenuhan cadangan Kementerian, Perum Bulog, TNI AD,
pangan mencakup ke seluruh wilayah Pemerintah Daerah, mitra kerja, petani,
Indonesia. Untuk pengadaan luar negeri masyarakat, dan lembaga yang
harus diadakan rapat koordinasi terbatas membantu distribusi pangan sesuai
(rakortas) dengan Kementerian peraturan yang ditentukan serta
Perekonomian, Kementerian penyampaian cadangan pangan kepada
Perdagangan, Kementerian BUMN, dan masyarakat dapat melalui Toko Tani
Kementerian Pertanian. Melalui rapat Indonesia Center (TTIC), bantuan sosial
tersebut tercantum jenis komoditi, berupa Bantuan Pangan Non Tunai
jumlah komoditi, persyaratan kualitas (BPNT) baik dari Pemerintah Pusat
komoditi, serta anggaran untuk maupun Pemerintah Daerah sesuai
melakukan impor pangan pokok lain. keputusan, dan bantuan pemerintah
Penerapan desentralisasi digunakan berupa dana untuk membangun
dalam kewenangan untuk pengambilan lumbung pangan masyarakat.
keputusan pada birokrasi. Untuk hal-hal Aspek sumber daya kebijakan
mengenai pengaruh organisasi dan cadangan pangan nasional yaitu sumber
strategi diserahkan pada pimpinan daya manusia sudah cukup memadai,
tingkat atas. Untuk hal-hal yang sangat peningkatan kualitas sumber daya
urgensi sehingga butuh penanganan manusia tetap dibutuhkan seiring

24 25
Errika Dwi Setya Watie, “Komunikasi dan Zainuddin Mustapa, “Bunga Rampai Birokrasi
Media Sosial”, The Messenger, Vol. 3, No. 1, (Isu-isu Stratejik Seputar Birokrasi)”, (Jakarta:
2011, hlm. 69-75. Celebes Media Perkasa, 2017).

95 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 96

perkembangan walaupun sudah sesuai kerjasama dan sistem informasi


keahlian, Pemerintah Daerah masih ada teknologi yaitu peta online cadangan
yang belum memahami pentingnya pangan, emonevbanper, dan sistem
cadangan pangan serta petani Indonesia informasi logistik.
didorong untuk aktif dan produktif. Aspek struktur birokrasi kebijakan
Anggaran cadangan pangan pemerintah cadangan pangan nasional yaitu
yang diadakan Perum Bulog adalah mekanisme prosedur yang ada
anggaran sendiri dan tidak ada jaminan dilaksanakan sesuai tahapan dan
Pemerintah, anggaran cadangan pangan ketentuan yang ada. SOP yang ada yaitu
daerah dikelola oleh Pemerintah Daerah untuk cadangan pangan pemerintah
terkadang belum dicanangkan dan dikelola oleh Perum Bulog melalui
belum mencukupi, dan anggaran pengadaan dalam negeri dan luar negeri,
cadangan pangan masyarakat dari cadangan pangan pemerintah daerah
bantuan pemerintah dari Kementerian dikelola oleh Pemerintah Daerah namun
Perekonomian sudah cukup dan harus belum banyak Kabupaten/Kota dan Desa
dikelola dengan efektif. Sarana dan yang membuat SOP karena belum ada
prasana yang ada butuh selalu payung hukum, serta cadangan pangan
ditingkatkan secara kuantitas dan masyarakat untuk membangun lumbung
kualitas agar lebih cepat, efektif, dan pangan masyarakat. Perum Bulog
efisien. memiliki kantor wilayah (kanwil)
Aspek sikap pelaksana (disposisi) sebanyak 26 kanwil di seluruh Indonesia.
kebijakan cadangan pangan nasional Satu kantor wilayah membawahi tiga
yaitu pelaksana berkomitmen untuk kantor cabang dan satu kantor cabang
pengadaan, pengelolaan, dan distribusi membawahi beberapa unit gudang di
cadangan pangan nasional dibuktikan beberapa Kabupaten/Kota. Terdapat
dengan terpenuhinya stok cadangan kantor cabang pembantu di daerah yang
pangan pemerintah pusat, mendorong remote.
pemerintah daerah membentuk Kesimpulan penelitian dilihat dari
cadangan pangan, dan pengembangan empat aspek yaitu komunikasi, sumber
berbagai sumber daya. Pengawasan daya, sikap pelaksana, dan struktur
dilakukan melalui turun langsung ke birokrasi belum terlaksana sepenuhnya
lapangan dengan cara koordinasi dan dengan baik dan belum memenuhi

96 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 97

cadangan pangan nasional diseluruh b. Untuk Perum Bulog antara lain:


Indonesia karena masih banyak 1) Sebaiknya dapat mendorong
Kabupaten/Kota dan Desa yang belum Pemerintah setidaknya untuk
memiliki cadangan pangan serta sumber pengadaan jaminan anggaran
daya yang masih sangat perlu dalam rangka cadangan pangan
ditingkatkan lagi. pemerintah pusat.
Rekomendasi c. Untuk Masyarakat antara lain:
Rekomendasi dari hasil penelitian 1) Seharusnya manajemen sumber
implementasi kebijakan cadangan daya manusia baik pemerintah
pangan nasional di Badan Ketahanan maupun masyarakat ditingkatkan
Pangan guna mendukung pertahanan kembali mengenai kesadaran,
negara adalah sebagai berikut : persepsi, motivasi, dan keahlian
Implementasi Kebijakan Cadangan dalam pencapaian cadangan
Pangan Nasional
pangan nasional melalui
a. Untuk Badan Ketahanan Pangan
sosialisasi.
antara lain:
Daftar Pustaka
1) Sebaiknya melakukan kerjasama
Buku
dengan Kementerian Pertahanan
Anggara, Sanya. (2018). Kebijakan Publik.
untuk mendukung ketahanan Bandung: Penerbit Pustaka Setia.
pangan dalam mendukung Badan Ketahanan Pangan Kementerian
Pertanian. (2018). Laporan Kinerja
pertahanan negara
Pusat Ketersediaan dan
2) Sebaiknya segera mendorong Kerawanan Pangan. Jakarta:
Badan Ketahanan Pangan.
Pemerintah Daerah agar
Badan Ketahanan Pangan Kementerian
membentuk peraturan mengenai
Pertanian. (2018). Peta Ketahanan
kewajiban melaksanakan dan Kerentanan Pangan. Jakarta:
Badan Ketahanan Pangan.
cadangan pangan daerah baik
Creswell, John W. dan Cheryl N. Poth.
Provinsi, Kabupaten/Kota, dan
(2016). Qualitative Inquiry and
Desa. Research Design (4th ed.). United
3) Seharusnya sosialisasi akan States of America: SAGE
Publications, Inc.
pentingnya cadangan pangan
Edward III, George C. (1980).
nasional terus dilakukan kepada Implementing Public Policy.
petani agar aktif dan produktif. Washington: Congressional
Quarterly Press.
97 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 98

Ekawaty, Elyza. (2013). “Kebijakan Jurnal Pembangunan dan


Standar Operasional Prosedur Kebijakan Publik, 7(2), 29-38.
(SOP) Pelayanan Pajak Daerah dan
Budi, Setio. (2012). “Komunikasi
Retribusi Daerah (Studi
Bencana: Aspek Sistem
Implementasi Pengelolaan
(Koordinasi, Informasi, dan
Keuangan dan Aset Daerah
Kerjasama)”. Jurnal Komunikasi,
Berdasarkan Peraturan Bupati
1(4), 363-372.
Nomor 20 Tahun 2011 Tentang
Standar Operasional Prosedur Mangoto, Karlos. (2016). “Fungsi Badan
(SOP) di Kabupaten Sukamara)”. Permusyawaratan Desa (BPD)
Program Studi Magister dalam Pengawasan
Administrasi Publik, Universitas Penyelenggaraan Pemerintahan
Terbuka Jakarta. di Lesah Kecamatan Tagulandang
Kabupaten Kepulauan Sitaro”.
Miles, Metthew B, A Michael Huberman Jurnal Politico, 5(1), 1-11.
dan Johnny Saldana. (2014).
Qualitative Data Analysis, A Mustamu, Harriet Francine Astrid. (2014).
Methods Sourcebook, Third “Analisis Implementasi Peraturan
Edition. Sage Publications, inc. Walikota Tentang Prosedur
Pengawasan Dan Pengendalian
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kawasan Mangrove Wonorejo
Kuantitatif, Kualitatif, dan Surabaya”. Jurnal Kebijakan dan
Kombinasi (Mixed Methods). Manajemen Publik, 2(1), 1-6.
Bandung: Alfabeta.
Mustapa, Zainuddin. (2017). Bunga
Suryana, Achmad. (2015). Cadangan
Rampai Birokrasi (Isu-isu Stratejik
Pangan Mendukung Stabilitas
Seputar Birokrasi). Jakarta:
Harga dan Penanganan Darurat
Celebes Media Perkasa.
Pangan. Jakarta: Memperkuat
Kemampuan Swasembada Pratama, Agung, Suhendra, dan Mukarto
Pangan Badan Litbang Pertanian Siswoyo. (2019). “Implementasi
Kementerian Pertanian. Kebijakan Penggunaan Dana Desa
Di Kabupaten Indramayu”.
Jurnal
Reformasi, 1(4), 1-10.
Afandi, M. I., dan Warjio. (2015).
Pratiwi, Dita. (2015). “Implementasi
“Implementasi Peraturan Daerah
Peraturan Desa tentang Anggaran
Kabupaten Asahan Nomor 11
Pendapatan Belanja Desa
Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
(APBDES) di Desa Kuala Terusan
dalam Pencapaian Target Pajak
Kecamatan Pangkalan Kerinci
Bumi dan Bangunan Perdesaan
Kabupaten Pelalawan Tahun
dan Perkotaan”. Jurnal
2010”. Jom FISIP, 2(1), 1-15.
Administrasi Publik, 6(2), 92-113.
Putro, Prima Utama Wardoyo. (2018).
Azhari, Arief Rahman dan Aji Abdul
“Etika Kerja Islam, Komitmen
Wahid. (2016). “Pengaruh
Organisasi, Sikap pada Perubahan
Pembagian Kerja terhadap
Organisasi terhadap Kinerja”.
Kualitas Pelayanan di Desa
Jurnal Manajemen Indonesia, 18(2),
Pamekarsari Kecamatan
116-125.
Banyuresmi Kabupaten Garut”.

98 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 99

Ratri, Dewi Kartika. (2014).


“Implementasi Peraturan
Walikota Nomor 36 Tahun 2013
Tentang Kebijakan Kota Layak
Anak”. Jurnal Ilmu Pemerintahan,
1(2), 1-13.
Samsuni. (2017). “Manajemen Sumber
Daya Manusia”. Jurnal Al Falah,
17(31), 113-124.
Watie, Errika Dwi Setya. (2011).
“Komunikasi dan Media Sosial”.
The Messenger, 3(1), 69-75.
Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 3 tahun 2002
tentang Pertahanan Negara.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintah Daerah.
Peraturan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2015 Tentang Ketahanan Pangan
dan Gizi.
Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun
2016 Tentang Penugasan Kepada
Bulog Untuk Ketahanan Pangan.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11
Tahun 2018 Tentang Penetapan
Cadangan Beras Pemerintah
Daerah.
Sumber Elektronik
Food and Agriculture Organization of the
United Nations. “World Food
Summit 13-17 November 1996”.
Retrieved from
http://www.fao.org/3/w3548e/w3
548e00.htm, diakses pada 7
Agustus 2019.

99 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…

Anda mungkin juga menyukai