1 Juni 2020 | 73
Abstrak – Cadangan pangan nasional adalah antisipasi terhadap terjadinya ancaman nonmiliter
krisis pangan pada masyarakat dalam mendukung pertahanan negara. Angka rawan pangan yang
masih cukup tinggi di Indonesia walaupun semakin tahun semakin mengalami penurunan angka
kerawanan pangan. Namun jika tidak ditangani dengan baik, maka dapat memungkinkan terjadi
krisis pangan yang dapat diakibatkan oleh bertambahnya jumlah penduduk, berkurangnya
ketersediaan lahan dan produksi pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
implementasi, kendala, dan upaya dari kebijakan cadangan pangan nasional dalam kondisi
keadaan darurat di Badan Ketahanan Pangan guna mendukung pertahanan negara. Penelitian
menggunakan metode kualitatif dengan subjek penelitian yaitu Badan Ketahanan Pangan dan
Perum Bulog. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan cadangan pangan
nasional telah dilakukan ditinjau dari aspek komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur
birokrasi. Koordinasi dilakukan dengan beberapa Kementerian dan lembaga yang berwenang atas
urusan cadangan pangan. Penyampaian cadangan pangan kepada masyarakat melalui bantuan
sosial. Sumber daya manusia, anggaran, dan sarana prasarana cukup memadai namun perlu
ditingkatkan mengingat urgensi dari cadangan pangan. Sikap pelaksana yang berkomitmen atas
tugas dan fungsinya diikuti dengan pengawasan secara langsung dan sistem online. Standart
Operating Procedures (SOP) sudah berjalan sesuai pembagian wewenang berdasarkan peraturan
yang ada. Kendala yang ada dari Pemerintah Daerah mengenai payung hukum, sumber daya
secara kualitas dan kuantitas, dan manajemen logistik dari pengadaan hingga distribusi. Upayanya
adalah membentuk strategi yang handal dan kuat untuk memenuhi cadangan pangan nasional.
Kesimpulan penelitian ini adalah implementasi kebijakan cadangan pangan nasional belum
sepenuhnya terlaksana dengan baik dan belum memenuhi cadangan pangan nasional diseluruh
Indonesia karena masih banyak Kabupaten/Kota dan Desa yang belum memiliki cadangan pangan
serta sumber daya yang masih sangat perlu ditingkatkan lagi. Kendala yang muncul masih harus
terus diatasi dengan berbagai upaya yang mendorong pemenuhan cadangan pangan seluruh
Indonesia.
Kata Kunci: Cadangan Pangan Nasional dalam Kondisi Keadaan Darurat, Implementasi, Kebijakan,
Krisis Pangan, dan Pertahanan Negara,
73 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 74
Abstract – National food reserve is an anticipation of the occurrence of non-military threats to the
food crisis to the community in supporting the statel defense. The rate of food insecurity in
Indonesia is still quite high even though it is decreased year by year. However, if it is not handled
properly, it can cause a food crisis that can be occurred by a high growth population, an availability
reduced of land and food production. The purpose of this study is to analyze the implementation,
constraints, and efforts of national food reserve policies in emergencies at the Food Security Agency
to support state defense. The study used a qualitative method with research subjects namely Food
Security Agency and Perum Bulog. The results showed that the implementation of national food
reserve policy had been carried out in terms of communication, resources, dispositions, and
bureaucratic structures. Coordination have been done by the authorized institutions for food affairs.
Delivery to the community through social aid. Moreover, Human, estimate, and tools infrastructure
resources need to increase the urgency of food reserve. The attitude of executors are committed
their duties and functions followed by controlling in directly and online system. The Standard
Operating Procedures (SOP) also has been running in with division of authority according to
applicable regulations. The obstacles are policy from Regional Government, resources on quality and
quantity, and logistic management from provision to distribution. The efforts are compose a reliable
and strong strategy for fulfillment of food reserve. The conclusion of this research is the
implementation of the food reserve policy in the Food Security Agency in an emergency to support
state defense has not been fully implemented properly and food reserve has not thoroughly yet in
Indonesia because a lot of Regency/City and Village that not have yet food reserve, and resources
need to be increased. The obstacles that still arise must continue and be addressed with various
efforts that support the fulfillment of food reserve in Indonesia.
Keywords: Food Crisis, Implementation, National Food Reserve in Emergencie, Policy and State
Defense
74 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 75
75 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 76
Pangan dimana badan ini mempunyai pangan, gangguan pasokan dan harga,
tugas menyelenggarakan koordinasi dan serta keadaan darurat. Cadangan Pangan
perumusan kebijakan di bidang Pemerintah adalah persediaan pangan
peningkatan diversifikasi dan yang dikuasai dan dikelola oleh
pemantapan ketahanan pangan yang Pemerintah. Dari adanya Undang-
mencakup ketersediaan pangan dan Undang tersebut, maka terbentuklah
cadangan pangan nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
Untuk mencapai ketahanan 2015 Tentang Ketahanan Pangan dan Gizi
pangan di Indonesia, bukan hanya dari yang menjelaskan mengenai
masyarakat Indonesia saja yang harus penyelenggaraan cadangan pangan
berkontribusi. Tetapi sangat diperlukan nasional dilakukan dengan cara
kebijakan dari pemerintah yang pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran
mendukung pelaksanaan ketahanan cadangan pangan nasional termasuk
pangan. Pemerintah harus membuat pemerintah pusat, pemerintah daerah,
kebijakan dalam menciptakan ketahanan dan masyarakat untuk masyarakat yang
pangan yang juga meningkatkan mengalami krisis pangan dan rawan
kedaulatan, keamanan, dan kemandirian pangan.
pangan. Dalam mewujudkan ketahanan Manajemen pertahanan erat
pangan, maka cakupan aspek yang kaitannya dengan kebijakan yang harus
terdapat di dalam Undang-Undang diimplementasikan karena implementasi
Nomor 18 Tahun 2012 Pasal 23 tentang merupakan salah satu fungsi dalam
Pangan salah satunya adalah penetapan manajemen pertahanan dimana
Cadangan Pangan Nasional oleh bertujuan agar dapat mengembangkan
Pemerintah yang terdiri atas Cadangan sistem perencanaan secara
Pangan Pemerintah, Cadangan Pangan berkelanjutan dengan dukungan dan
Pemerintah Daerah, dan Cadangan infrastruktur. Pada manajemen
Pangan Masyarakat. Serta pasal 1 pertahanan terdapat lima pilar
menyatakan cadangan Pangan Nasional manajemen pertahanan antara lain
adalah persediaan Pangan di seluruh manajemen sumber daya pertahanan,
wilayah Negara Kesatuan Republik manajemen sumber daya manusia
Indonesia untuk konsumsi manusia dan pertahanan, manajemen logistik
untuk menghadapi masalah kekurangan pertahanan, manajemen kerjasama
76 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 77
77 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 78
78 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 79
80 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 81
7 8
Metthew B. Miles, A. Michael Huberman dan Setio Budi, “Komunikasi Bencana: Aspek
Johnny Saldana, Qualitative Data Analysis, A Sistem (Koordinasi, Informasi, dan
Methods Sourcebook, Third Edition. (United Kerjasama)”, Jurnal Komunikasi, Vol. 1, No. 4,
State of America: Sage Publications Inc, 2014). 2012, hlm. 363-372.
81 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 82
dalam serapan gabah/beras yaitu jajaran masing kementerian tersebut antara lain
Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Kementerian Perekonomian sebagai
seluruh jajaran dari Komando Distrik pengadaan anggaran cadangan pangan
Militer (Kodim) dan Komando Resor dan stabilisasi harga. Kementerian Sosial
Militer (Korem) melakukan sebagai pengadaan bantuan cadangan
pendampingan pada petani dan pangan. Kementerian Perdagangan
penyuluh pertanian di lapangan. sebagai pengadaan cadangan pangan
Dukungan dari lembaga terkait distribusi untuk pemasokan dan stabilisasi harga.
dalam akses pemenuhan cadangan Kementerian BUMN sebagai lembaga
pangan harus dilaksanakan dan selalu terkait pengadaan cadangan pangan
ada untuk memudahkan pendistribusian yaitu Perum Bulog.
ke lokasi yang sulit terjangkau. Pemerintah Daerah diwajibkan agar
Komunikasi dapat dilakukan dengan cara memiliki kebijakan cadangan pangan
membentuk payung hukum daerah dan untuk seluruh provinsi, kabupaten, kota,
sosialisasi secara berkelanjutan. dan desa di seluruh wilayah Indonesia
Peraturan Pemerintah Nomor 17 sehingga dapat memperkuat antisipasi
Tahun 2015 Tentang Ketahanan Pangan adanya krisis pangan yang merupakan
Dan Gizi menyatakan bahwa cadangan ancaman nonmiliter pertahanan negara.
pangan nasional terdiri atas cadangan Masih banyaknya daerah yang belum
pangan pemerintah pusat, cadangan memiliki payung hukum terkait cadangan
pangan pemerintah daerah, dan pangan sehingga kemandirian dan
cadangan pangan masyarakat dan wajib ketahanan atas pangan daerah belum
dilaksanakan oleh pemerintah pusat, begitu kuat. Selain itu, kelompok tani
pemerintah daerah, dan masyarakat. dan masyarakat juga diharapkan
Dalam pemenuhan cadangan pangan membentuk cadangan pangan yang
nasional khususnya cadangan berupa lumbung pangan masyarakat
pemerintah pusat, Badan ketahanan yang dananya dapat diajukan kepada
Pangan Kementerian Pertanian selalu Kementerian Pertanian sehingga
berkoordinasi dengan Kementerian memudahkan masyarakat dalam
Perekonomian, Kementerian Sosial, mengelola cadangan pangan masyarakat.
Kementerian Perdagangan, dan Pengelolaan lumbung pangan
Kementerian BUMN. Peran dari masing- masyarakat dikelola oleh kelompok tani
82 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 83
83 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 84
84 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 85
85 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 86
86 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 87
15
Dita Pratiwi, “Implementasi Peraturan Desa
tentang Anggaran Pendapatan Belanja Desa
14
(APBDES) di Desa Kuala Terusan Kecamatan
Dewi Kartika Ratri, “Implementasi Peraturan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan
Walikota Nomor 36 Tahun 2013 Tentang Tahun 2010”, Jom FISIP, Vol. 2, No.1, 2015, hlm.
Kebijakan Kota Layak Anak”, Jurnal Ilmu 1-15.
Pemerintahan, Vol. 1, No. 2, 2014. hlm. 1-13.
87 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 88
cadangan pangan yang dapat dilihat Tentang Pemerintah Daerah pada bagian
dalam hal pengawasan dan evaluasi lampiran diwajibkan untuk seluruh
program kebijakan itu sendiri sebagai Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki
berikut. cadangan pangan. Hal tersebut
a. Komitmen bertujuan agar setiap daerah diseluruh
Komitmen organisasi merupakan wilayah pelosok negeri memiliki
salah satu faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan dan kemandirian
kinerja, dedikasi, dan kemauan dalam pangan yang kuat dan tidak mudah
bekerja sehingga pelaksana akan diintervensi oleh bangsa lain serta
semaksimal mungkin dalam mewujudkan antisipasi ancaman krisis pangan yang
tujuan organisasi 16 bisa saja terjadi. Pada cadangan pangan
. Pelaksana
berkomitmen untuk pengadaan, masyarakat dapat mendukung
pengelolaan, dan distribusi cadangan peningkatan sumber daya manusia
pangan nasional dibuktikan dengan melalui pembinaan dan pelatihan serta
terpenuhinya stok cadangan pangan pengembangan usaha ekonomi
pemerintah pusat, berupaya mendorong produktif. Disposisi adalah karakter atau
pemerintah daerah membentuk watak yang ada pada pelaku kebijakan
cadangan pangan, dan pengembangan atau implementor seperti disiplin,
berbagai sumber daya. Sikap pelaksana kecerdasan, kejujuran, sifat demokratis,
yang berkomitmen dan dan komitmen17.
bertanggungjawab dibuktikan dengan Bukti dari adanya sikap pelaksana
adanya perlakuan terhadap Pemerintah yang bertanggung jawab dan
Daerah yang belum memiliki payung berkomitmen dengan adanya pengadaan
hukum mengenai cadangan pangan yaitu stok beras di gudang Perum Bulog
dengan sosialisasi dan menyurati daerah- sebanyak 2,3 juta ton di seluruh
daerah yang belum ada kebijakan Indonesia. Sesuai dengan Peraturan
cadangan pangan karena menurut Presiden Nomor 48 Tahun 2016 Tentang
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
17
Afandi dan Warjio, “Implementasi Peraturan
Daerah Kabupaten Asahan Nomor 11 Tahun
16
2011 tentang Pajak Daerah dalam Pencapaian
Prima Utama Wardoyo Putro, “Etika Kerja Target Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan
Islam, Komitmen Organisasi, Sikap pada dan Perkotaan”, Jurnal Administrasi Publik,
Perubahan Organisasi terhadap Kinerja”, Vol. 6, No. 2, 2015, hlm. 92-113.
Jurnal Manajemen Indonesia, Vol. 18, No. 2,
2018, hlm. 116-125.
88 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 89
89 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 90
19
permasalahan dalam tugas tersebut 21 .
Mangoto, Karlos. (2016). “Fungsi Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dalam
20
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Sanya Anggara, Kebijakan Publik, (Bandung:
di Lesah Kecamatan Tagulandang Kabupaten Penerbit Pustaka Setia, 2018).
21
Kepulauan Sitaro”. Jurnal Politico, vol. 5(1), hh. Elyza Ekawaty, “Kebijakan Standar
1-11. Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Pajak
90 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 91
91 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 92
92 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 93
93 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 94
94 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 95
ahli dan berpengalaman sesuai cepat dan teknis maka akan diserahkan
bidangnya masing-masing 24. pada pimpinan tingkat bawah 25.
Perum Bulog memiliki kantor Kesimpulan
wilayah (kanwil) sebanyak 26 kanwil di Implementasi kebijakan cadangan
seluruh Indonesia. Satu kantor wilayah pangan nasional meliputi empat aspek
membawahi tiga kantor cabang dan satu yaitu komunikasi, sumber daya, sikap
kantor cabang membawahi beberapa pelaksana (disposisi), dan struktur
unit gudang di beberapa birokrasi. Aspek komunikasi kebijakan
Kabupaten/Kota. Terdapat kantor cadangan pangan nasional yaitu
cabang pembantu di daerah yang remote koordinasi dengan beberapa
sehingga dalam pemenuhan cadangan Kementerian, Perum Bulog, TNI AD,
pangan mencakup ke seluruh wilayah Pemerintah Daerah, mitra kerja, petani,
Indonesia. Untuk pengadaan luar negeri masyarakat, dan lembaga yang
harus diadakan rapat koordinasi terbatas membantu distribusi pangan sesuai
(rakortas) dengan Kementerian peraturan yang ditentukan serta
Perekonomian, Kementerian penyampaian cadangan pangan kepada
Perdagangan, Kementerian BUMN, dan masyarakat dapat melalui Toko Tani
Kementerian Pertanian. Melalui rapat Indonesia Center (TTIC), bantuan sosial
tersebut tercantum jenis komoditi, berupa Bantuan Pangan Non Tunai
jumlah komoditi, persyaratan kualitas (BPNT) baik dari Pemerintah Pusat
komoditi, serta anggaran untuk maupun Pemerintah Daerah sesuai
melakukan impor pangan pokok lain. keputusan, dan bantuan pemerintah
Penerapan desentralisasi digunakan berupa dana untuk membangun
dalam kewenangan untuk pengambilan lumbung pangan masyarakat.
keputusan pada birokrasi. Untuk hal-hal Aspek sumber daya kebijakan
mengenai pengaruh organisasi dan cadangan pangan nasional yaitu sumber
strategi diserahkan pada pimpinan daya manusia sudah cukup memadai,
tingkat atas. Untuk hal-hal yang sangat peningkatan kualitas sumber daya
urgensi sehingga butuh penanganan manusia tetap dibutuhkan seiring
24 25
Errika Dwi Setya Watie, “Komunikasi dan Zainuddin Mustapa, “Bunga Rampai Birokrasi
Media Sosial”, The Messenger, Vol. 3, No. 1, (Isu-isu Stratejik Seputar Birokrasi)”, (Jakarta:
2011, hlm. 69-75. Celebes Media Perkasa, 2017).
95 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 96
96 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 97
98 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…
Manajemen Pertahanan, Vol. 6, No. 1 Juni 2020 | 99
99 | Asyifa Widhi. K., Sri Sundari, Dwi Ari Purwanto: Implementasi Kebijakan Cadangan…