Anda di halaman 1dari 19

Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 4

BAB II
PEMBEBANAN

2.1 Pembebanan Pada Konstruksi Kuda-Kuda Baja

Direncanakan :
Kuda-kuda seperti tergambar diatas.
- Panjang bentang kuda-kuda = 11 m
- Sudut kemiringan atap = 27o
- Penutup atap = Seng BJLS (40 kg/m2)
- Jarak antar kuda-kuda = 2,50 m
- Jarak antar gording = 1m
- Modulus elastisitas baja = 2,1  106 kg/cm2 (PPBBI)
- Mutu baja yang digunakan = BJ 37
- Tegangan leleh (fy) = 2400 kg/cm2 = 240 MPa
- Tegangan dasar izin ( σ ) = 1600 kg/cm2

2.2 Perhitungan Panjang Batang

CF FB
Tan 27o = Cos 27o =
FB BC
CF 5.5
Tan 27o = Cos 27o =
5.5 BC
CF = 2,8 m BC= 6,172 m

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 5

2.3 Perencanaan Gording

Direncanakan :

 Jarak antar kuda-kuda = 2,50 m


 Jarak antar gording rencana = 1m
 Jenis atap = Seng BJLS (40 kg/m2)
 Mutu baja = BJ 37
 Tegangan leleh (σ 1 ¿ = 2400 kg/cm2 = 240 MPa
 Tegangan dasar izin ( σ ) = 1600 kg/cm2
 Modulus elastisitas baja (E) = 2,1  106 kg/cm2 (PPBBI)

Profil baja rencana : 2L 60 60 6

Dari tabel baja, diperoleh data profil :

Ix = 45,60 cm4 Iy = 108,84 cm4


Sx =10,58 cm3 Sy = 16,88 cm3
F = 13,82 cm2 q = 10,85 kg/m

Rumus yang digunakan :


 Beban terpusat
Bidang momen : M = ¼ PL
Bidang geser : D = ½P
PL3
Lendutan : f =
48 EI
 Beban terbagi rata
1 2
Bidang momen : M = qL
8
Bidang geser : D = ½ qL
5 qL4
Lendutan : f =
384 EI
2.3.1 Perhitungan momen akibat beban
A. Beban mati

Berat sendiri gording (profil 2L 45  45 4 ) = 10,85 kg/m

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 6

Berat atap = 1 m  40 kg/m2 = 40,00 kg/m


q = 50,85 kg/m

Besar beban, momen, dan gaya lintang


dalam arah sumbu x dan sumbu y :
qx = q cos α = 50,85 cos 27
= 45,307 kg/m
qy = q sin α = 50,85 sin 27 = 23,085 kg/m
Mx = 1/8 qx L2 = 1
/8 (45,307) (2,5)2 = 35,396 kgm
My = 1/8 qy L2 = 1
/8 (23,085) (2,5)2 = 18,035 kgm
D x = ½ qx L = ½ (45,307 (2,5) = 56,633 kg
D y = ½ qy L = ½ (23,085) (2,5) = 28,856 kg
Lendutan yang timbul :
kg

fx =
4
5 qx L
=
(
5 × 45,307 × 10−2
cm
×(250 cm)4 )
= 0,240 cm
384 EI x kg
(
384 × 2,1× 106 2 × 45,60 cm4
cm )
kg

fy =
4
5 qy L
=
(
5 × 23,085× 10−2
cm
×(250 cm)4 )
= 0,051 cm
384 EI y kg
( )
384 × 2,1 ×10 6 2 × 108,84 cm4
cm
B. Beban Hidup

1. Beban Terpusat ( P = 100 kg)


Berdasarkan PPI-1983 (Bab III Pasal 3.2 ayat 2.b), besarnya beban hidup
pada atap gedung berupa beban terpusat yang berasal dari seorang pekerja atau
seorang pemadam kebakaran dengan peralatannya sebesar minimum P = 100 kg.

Besar beban, momen, dan gaya lintang dalam arah sumbu x dan y :

Px = P cos α = 100 cos 27 = 89,10 kg


Py = P sin α = 100 sin 27 = 45,40 kg

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 7

M x = ¼ Px L = ¼ (89,10) (2,5) = 55,69 kgm


My = ¼ Py L = ¼ (45,40) (2,5) = 28,37 kgm
D x = ½ Px = ½ (89,10) = 44,55 kg
D y = ½ Py = ½ (45,40) = 22,70 kg
Lendutan yang timbul :
P x L3 89,10 ×(250 cm)3
fx = = = 0,302 cm
48 EI x 48× 2,1× 106 ×45,60 cm 4
P y L3 45,40×(250 cm)3
fy = = = 0,064 cm
48 EI y 48 × 2,1×10 6 × 108,84 cm4
2. Beban terbagi rata
Beban hidup pada atap gedung berupa beban terbagi rata per m 2 bidang datar
yang berasal dari beban air hujan, ditentukan dengan rumus :

q = (40 – 0,8 ) kg/m2 = (40 – 0,8  27) kg/m2 = 18,4 kg/m2


Jadi beban akibat air hujan yang diterima gording adalah :
q = Beban air hujan x jarak gording
= 18,40 kg/m2 x 1 m
= 18,40 kg/m

Besar beban, momen, dan gaya lintang dalam arah sumbu x dan y :
qx = q cos α = 18,40 cos 27 = 16,39 kg/m
qy = q sin α = 18,40 sin 27= 8,35 kg/m
Mx = 1/8 qx L2 = 1
/8 (16,39) (2,5)2 = 12,81 kgm
My = 1/8 qy L2 = 1
/8 (8,35) (2,5)2 = 6,53 kgm
D x = ½ qx L = ½ (16,39) (2,5) = 20,49 kg
D y = ½ qy L = ½ (8,35) (2,5) = 10,44 kg
Lendutan yang timbul :
5 q x L4 5 ×16,39 ×10−2 × 2504
fx = = = 0,241 cm
384 E I x 384 ×2,1 ×10 6 × 45,6
5 q y L4 5× 8,35 ×10−2 ×250 4
fy = = = 0,018 cm
384 E I y 384 ×2,1 ×106 ×108,84
Momen akibat beban terpusat > momen akibat beban terbagi rata, maka
tegangan yang timbul ditentukan oleh beban terpusat.
C. Beban angin
Tekanan angin rencana diambil 40 kg/m2 (PPI 1983 hal 22)
1. Angin tekan

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 8

 < 65 , maka koefisien angin tekan :

C = 0,02 - 0,4
C = 0,02  27 – 0,4
= 0,14
Besarnya angin tekan yang diterima gording dalam arah sumbu x dan
sumbu y:
qx = koef angin x tekanan angin x jarak gording
= 0,14 x 40 kg/m2 x 1 m
= 5,60 kg/m
qy =0
Mx = 1/8 qx L2 = 1/8 (5,60) (2,5)2 = 4,38 kgm
My =0
Dx = ½ qx L = ½ (5,60) (2,5) = 7 kg
Dy =0

Lendutan yang timbul


5 q x L4 5 ×5,60 ×10−2 × 2504
fx = = = 0,029 cm
384 E I x 384 × 2,1× 106 × 45,6
fy = 0
2. Angin hisap
Koef angin hisap = -0,4 (PPI – 1983)
Besarnya angin hisap yang diterima gording dalam arah sumbu x dan y :

qx = koef angin x tek. angin x jarak gording


= - 0,4 x 40 kg/m2 x 1m = 16 kg/m (-)
qy = 0
Mx = 1/8 qx L2 = 1/8 (-16) (2,5)2 = 12,5 kgm (-)
My = 0
Dx = ½ qx L = ½ (-16) (2,5) = 20 kg (-)
Dy = 0
Lendutan yang timbul
5 q x L4 5 ×16 × 10−2 × 2504
fx = = = 0,084 cm
384 E I x 384 × 2,1× 106 × 45,6
fy = 0

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 9

Di dalam perhitungan, hanya angin tekan saja yang diperhitungkan


sedangkan angin hisap tidak. Ini dikarenakan angin hisap hanya akan
memperkecil tegangan pada batang.

Tabel 2.2 Besarnya Momen dan Gaya Lintang Akibat Variasi dan Kombinasi Beban

Momen Beban
Beban Kombinasi Beban
dan Beban Hidup Angin
Mati
Gaya Lintang tekan Primer Sekunder
(1) (2) (3) (4) (2) + (3) (2)+(3)+(4)
Mx (kgm) 35,39 55,69 4,38 91,08 95,46
My (kgm) 18,03 28,37 0 46,40 46,40
Dx (kg) 56,63 44,55 7 101,18 108,18
Dy (kg) 28,85 22,70 0 51,55 51,556

2.3.2 Kontrol kekuatan gording


Profil baja rencana : 2L 60  60  6
Dari table baja , diperoleh data profil :
Ix = 45,60 cm4 Iy = 108,84 cm4
Wx =10,58 cm3 Wy = 16,88 cm3
F = 13,82 cm2 q = 10,85 kg/m
ix = 1,82 cm iy = 2,81 cm
A. Kontrol kekuatan gording terhadap tegangan
M tot
σlt ytb = W ≤ σ = 1600 kg/cm2 (beban primer)
M tot
σlt ytb = W ≥ 1,3 σ = 1,3 x 1600 kg/cm2 = 2080 kg/cm2 (beban
sekunder)

1. Pembebanan Primer

M tot Mx My
+
σlt ytb = W = Wx Wy
9108 4640
= +
10,58 16,88

= 1135,75 kg/cm2 < σ = 1600 kg/cm2 .... (aman)


2. Pembebanan sekunder

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 10

M tot Mx My
+
σlt ytb = W = Wx Wy
9546 4640
= +
10,58 16,88

= 1177,15 kg/cm2 < 1,3 σ =2080 kg/cm2 ........... (aman)


B. Kontrol kekuatan gording terhadap tegangan geser
Tegangan geser yang diizinkan untuk pembebanan tetap, besarnya sama
dengan 0,58 kali tegangan dasar (PPBBI 1983 hal 5)

τytb ≤ 0,58 σ = 0,58 x 1600 = 928 kg/cm2 (beban primer)

τytb ≤ 1,3 x 0,58 σ = 1,3 x 0,58 x 1600 = 1206,4 kg/cm2 (beban sekunder)
Gording menggunakan profil 2L 60  60  6
Berdasarkan tabel profil baja diperoleh data :

A = 6 cm B = 6 cm

t=d= 0,6 cm e =1,69 cm

Ix = 45,6 cm4 Iy = 108,84 cm4

 Statis momen terhadap sumbu x – x (Sx)

F1 = F2 = t x B = 0,6 x 6 = 3,6 cm2

F3 = F4 = t x (e-t)) = 0,6 x ((1,69-0,6)) = 0,65 cm2

y1 = y2 = ½ x (e-t) = ½ x (1,69-0,6) = 0,54 cm2

y2 = y3 = B – (½ x t ) = 6 – ( ½ x 0,6) = 5,7 cm2

bx = 0,6 cm

Maka :

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 11

Sx = F1. y1 + F2. y2 + F3. y3 + F4. Y4

= 2(3,6 x 0,54 ) + 2(0,65 x 5,7)

= 11,3 cm3

 Statis momen terhadap sumbu y – y (Sy)


F1 = t x B = 0,6 x 6 = 3,6 cm2

F2 = t (B - t) = 0,6 x (6 - 0,6) = 3,24 cm2

x1 = ½ x (B) = ½ x (6) = 3 cm2

x2 = B – (½ x t ) = 6 – ( ½ x 0,6) = 5,7 cm2

by = 0,6

Maka :
Sy = F1 . x1 + (F2 . x2)

= (3,6  3) + (3,24  5,7)

= 29,268 cm3

Kontrol tegangan geser terhadap :


 Kombinasi beban primer
D x. Sx D y . S y
τ ytb= +
bx . I x b y . I y

101,18× 11,3 51,55 ×29,268


τ ytb = +
0,6 × 45,6 0,6 ×108,84

= 64,892 kg/cm2 < τ = 928 kg/cm2  aman


 Kombinasi beban sekunder
D x. Sx D y . S y
τ ytb= +
bx . I x b y . I y

108,18× 11,3 51,55 ×29,268


τ ytb = +
0,6 ×58,4 0,6 ×14

= 67,783 kg/cm2 < 1,3(0, 58 σ ) = 1206,4 kg/cm2  aman

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 12

2.3.3 Kontrol kekuatan gording terhadap lendutan


Batas lendutan maksimum arah vertikal untuk gording batang tunggal menerus
adalah :
1 1
.L x 250
fmaks = 180 = 180 = 1,389 cm
 Lendutan yang timbul terhadap sb. x – x
fx = fx beban mati + fx beban hidup + fx beban angin
= 0,240 + 0,302 + 0,029
= 0,571 cm
 Lendutan yang timbul terhadap sb. y – y
fy = fy beban mati + fy beban hidup + fy beban angin
= 0,051 + 0,064 + 0
= 0,115 cm
Total lendutan yang dialami gording :

fytb = √( fx )2+( fy )2 = √(0,571) +(0,115 ) = 0,582 cm


2 2

fytb = 0,582 cm < fmaks = 1,389 cm  (aman)


Dari perhitungan dapat disimpulkan bahwa gording yang direncanakan dengan profil 2 L
60  60  6 dapat digunakan karena memenuhi syarat kontrol tegangan dan lendutan.

2.4 Perhitungan batang tarik (Trackstang)

Batang tarik (Trackstang) berfungsi untuk mengurangi lendutan gording pada


arah sumbu x (miring atap) sekaligus untuk mengurangi tegangan lendutan yang timbul
pada arah x. Beban-beban yang dipikul oleh trackstang yaitu beban-beban yang sejajar
bidang atap (sumbu x), maka gaya yang bekerja adalah gaya tarik Gx dan Px.
Gx = Berat sendiri gording x jarak antar portal
Px = Beban berguna arah sumbu x
P total = Gx + Px = (qx . L) + Px
Karena batang tarik dipasang dua buah, jadi per batang tarik adalah :
P = P tot / 1 = ((qx . L) + Px)/1
= (45,307. 2,5) + 55,69 /2
= 168,957 kg /2 = 84,478 kg
P _ _

 = Fn  σ = 1600 kg/cm , dimana diambil  = σ


2

P 84,478
Fn = σ̄ = 1600 = 0,052 cm2

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 13

Fbr = 125% . Fn = 1,25 . 0,052= 0,065 cm2


Fbr = ¼ .  . d2, dimana :

4 . f br
d=
√ √
π
=
4 . 0,065
3 , 14
=0,287
cm
Jadi diameter minimal tracksatng adalah 2,87 mm, maka diambil diameter
trackstang sebesar 4 mm. (diameter trackstang yang tersedia adalah 4 mm)

Dimana : Fn = luas netto


Fbr = luas brutto
A = diameter batang tarik (diperoleh dari tabel baja)
Maka batang tarik yang dipakai adalah Ø 4 mm.

2.5 Perhitungan Ikatan Angin

Ikatan angin hanya bekerja menahan gaya normal atau gaya axial tarik saja. Cara
kerjanya kalau yang satu bekerjanya sebagai batang tarik, maka yang lainnya tidak
menahan apa-apa. Sebaliknya kalau arah anginya berubah, maka secara berganti-ganti
batang tersebut bekerja sebagai batang tarik.
Perubahan pada ikatan angin ini datang dari arah depan atau belakang kuda-kuda.
Beban angin yang diperhitungkan adalah beban angin yang di anggap sebagai beban
merata yaitu: 40 Kg/ m.

Keterangan :
P = Gaya / Tekan angin
N = dicari dengan syarat keseimbangan
ΣH =0
Nx =P
P
N cos β = P … …………………N = cos β
Rumus umum :

JarakMiring 6,172
Tan β= = =2 ,465
JarakPortal 2,5
β = 67,465°

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 14

Dalam hal ini, jarak miring dalam ikatan angin di ambil 6,172 m karena dalam
jarak portal (2,5 m)
P
σ = ..............................P angin = 40 Kg / m
fn
P = Jarak miring * beban angin = 6,172 * 40 Kg
= 246,88 Kg
P 246,88
N= = = 644 ,178
cos β cos67,465 ° kg
N 644,178
Fn = σ = 1600 = 0,402 cm2
Fbr = 125 % . Fn = 1,25 x 0,402 = 0,503 cm2
Fbr = ¼ π . d2

4 . f br

d
d=
√ √ π
= 8 mm ≈ 8 mm
=
4 . 0 ,503
3 , 14
=0,8 cm

Maka ikatan angin yang dipakai adalah Ø 8 mm

2.6 Pembebanan Pada Konstruksi Kuda-Kuda gable

Profil yang direncanakan menggunakan IWF 150x150x7x10 dengan data


penampang sebagai berikut:

H = 150 mm A = 40,14 mm2 rx = 6,39 cm

B = 150 mm Ix = 1,640 cm4 ry = 3,75 cm

t1 = 7 mm Iy = 563 cm4 Sx = 219 cm3

Q = 31,5 kg/m
t2 = 10 mm ` Sy = 75,1 cm3

Figure 5 Penampang baja IWF

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 15

2.6.1 Beban Mati


A. Tepi P1
Karena terletak diujung balok maka menerima beban setengah jarak
gording (0,5 x 1,028) = 0,514
a. Berat penutup atap =40 kg/m2
P = berat penutup atap x jarak gording x jarak antar portal
= 40 . 2,5 .0,514 = 51,4 kg
b. Berat sendiri gording
Q = berat sendiri gording x jarak antar portal
= 10,85 . 2,5 = 27,125 kg
c. Berat Sambungan gording (termasuk dengan trackstang dan ikatan
angin,10% berat gording)
Q = 10% x berat sendiri gording
= 0,1 . 27,125 = 2,712 kg
d. Berat Balok Gable
Q = Berat IWF x jarak antar gording
=31,5 x 0,514 = 16,191 kg
e. Berat alat penyambung (10 % . P Balok Gable)
Q = 10% x berat balok gable penuh
= 0.1 . 16,191 kg/m = 1,619 kg
B. Tengah P2-P7
Karena terletak ditengah maka menerima beban 2 x setengah jarak
gording 2 x (0,5 x 1,028) = 1,028
a. Berat penutup atap =40 kg/m2
P = berat penutup atap x jarak gording x jarak antar portal
= 40 . 2,5 .1,028 = 102,8 kg
b. Berat sendiri gording
Q = berat sendiri gording x jarak antar portal
= 10,85 . 2,5 = 27,125 kg
c. Berat Sambungan gording (termasuk dengan trackstang dan ikatan
angin,10% berat gording)
Q = 10% x berat sendiri gording
= 0,1 . 27,125 = 2,712 kg
d. Berat Balok gable
Q = Berat IWF x jarak antar gording
=31,5 x 1,028 = 32,382 kg

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 16

e. Berat alat penyambung (10 % . P Balok Gable)


Q = 10% x berat balok gable
= 0.1 . 32,382 kg/m = 3,238 kg

C.Puncak P7
Karena terletak diujung balok maka menerima beban setengah jarak
gording (0,5 x 1,028) = 0,514
a. Berat penutup atap =40 kg/m2
P = berat penutup atap x jarak gording x jarak antar portal
= 40 . 2,5 .0,514 = 51,4 kg
b. Berat sendiri gording
Q = berat sendiri gording x jarak antar portal
= 10,85 . 2,5 = 27,125 kg
c. Berat Sambungan gording (termasuk dengan trackstang dan ikatan
angin,10% berat gording)
Q = 10% x berat sendiri gording
= 0,1 . 27,125 = 2,712 kg
d. Berat Balok Gable
Q = Berat IWF x jarak antar gording
=31,5 x 0,514 = 16,191 kg
e. Berat alat penyambung (10 % . P Balok Gable)
Q = 10% x berat balok gable penuh
= 0.1 . 16,191 kg/m = 1,619 kg

D. Berat Plafond dan Penggantung


Berat plafond dan penggantung (q) = (11+7) kg/m 2 = 18 kg/m2 (PPI-1987). Jarak
antar kuda-kuda = 2,5 m dan ½ bentang kuda kuda 5,5 m.
Q = berat plafon dan penggantung x jarak antar kuda-kuda x ½ bentang
kuda-kuda
Q =18 kg/m2 x 2,5 x 5,5 =247,5 kg
Jumlah Perletakan Jumlah Total
Perletakan Beban Jumlah Beban
Beban Beban
Tepi 99,047 1 99,047 kg
Tengah 168,257 5 841,287 kg
Puncak 99,047 1 99,047 kg
Plafon 247,5 1 247,5 kg
Beban Mati Total 1039,381 kg
Beban Mati Total + Plafond 1286,881 kg

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 17

2.6.2 Beban Hidup


Berdasarkan PPI-1987 beban hidup yang bekerja pada atap gedung adalah beban
terpusat dari seorang pekerja dengan peralatannya dan beban air hujan. Diantara dua
beban ini dipilih beban yang terbesar yang diperhitungkan membebani konstruksi.
A. Beban Pekerja dan Peralatannya
Menurut PPI – 1987, beban hidup pada atap gedung berupa beban terpusat dari
seorang pekerja dengan peralatannya diambil minimum P = 100 kg
B. Beban Air Hujan
q = (40 – 0,8α) kg/m2
= (40 – 0,8 x (27o)) kg/m2 = 18,4 kg/m2

Beban merata akibat beban hidup :

Dipilih yang terbesar antara beban orang atau beban air hujan, Beban orang = 100 kg

Beban air hujan qah = 40 – 0.8 α ≥ 20 kg/m2 = 40 – 0.8 x 27 = 18,4 kg/m2 =20
= qah x jarak antar gording x jarak antar kuda-kuda

= 20 kg/m2 x 1.028 m x 2,5 m = 51,4 kg

Maka dipilih beban akibat orang = 100 kg

7(100) 700
q= = = 93,3 kg/m

0.5(11) 7,5

Jumlah
Beban Jumlah Jumlah
Item Perletakan Beban Perletakan
Hidup Beban Total Beban
Beban
Tepi (1/2 x Beban
50 1 50
Hidup)
Beban
100 Tengah(Beban Hidup) 100 5 500
Orang
Puncak(1/2 x Beban
50 1 50
Hidup)
Beban 51,4 Tepi (1/2 x Beban
25,7 1 25,7
Air Hidup)
Hujan Tengah(Beban Hidup) 51,7 5 258,5
Puncak(1/2 x Beba 25,7 1 25,7

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 18

Hidup)
Total Beban Hidup 909,9 kg

2.6.3 Beban Angin


Tekanan angin : ω = 40 kg/m2 (PPI – 1987)
Sudut kemiringan atap : α = 27o
A. Angin Tekan
Koef. Angin tekan = 0,02 α – 0,4
= 0,02 (270) – 0,4 = 0,14
Wt = 0.14 x 40 kg/m2 x 2,5 m x 1,028 m = 14,392 kg
B. Angin Hisap
Koefisien angin hisap (c) = -0,4 (PPI-1987).
Wh = -0.4 x 40 kg/m2 x 2,5 m x 1,028 = -41,12 kg/m

Jumlah
Beban Jumlah Jumlah
Item Perletakan Beban Perletakan
Hidup Beban Total Beban
Beban
Tepi (1/2 x Beban
7,196 1 7,196 kg
Hidup)
ωtekan
14,392 Tengah(Beban Hidup) 14,392 5 71,96 kg
Puncak(1/2 x Beban
7,196 1 7,196 kg
Hidup)
Tepi (1/2 x Beban
-20,56 1 -20,56 kg
Hidup)
ωhisap -41,12 Tengah(Beban Hidup) -41,12 5 -205,6 kg
Puncak(1/2 x Beba
-20,56 1 -20,56 kg
Hidup)

2.7 Kombinasi pembebanan


Berdasarkan beban-beban tersebut di atas maka struktur baja harus mampu memikul
semua kombinasi pembebanan di bawah ini:
Kombinasi I
1,4D
Kombinasi II
1,2 D + 1,6 L+0,5(L, atau S atau R)
Kombinasi III

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 19

1,2 D + 1,6 (L, atau S atau R) +(L atau 0,5 W)


Kombinasi IV
1,2 D + 1,0W + L+0,5 (L, atau S atau R)
Kombinasi V
1,2 D + 1,0 E + L+0,2S

Tabel Perhitungan SAP 2000 Balok


Frame Station Output Case Case Type P V2 M3
1 0 COMB1 Combination -1699,47 1679,65 686,32
1 0,25 COMB1 Combination -1710,21 1679,65 266,41
1 0,5 COMB1 Combination -1720,96 1679,65 -153,51
1 0 COMB2 Combination -2426,35 2359,93 1007,67
1 0,25 COMB2 Combination -2435,56 2359,93 417,68
1 0,5 COMB2 Combination -2444,76 2359,93 -172,3
2 0 COMB1 Combination -2204,95 -628,9 -686,32
2 0,51431 COMB1 Combination -2194,93 -609,21 -367,93
2 1,02862 COMB1 Combination -2184,9 -589,51 -59,68
2 0 COMB2 Combination -3112,03 -911,19 -1007,67
2 0,51431 COMB2 Combination -3103,43 -894,31 -543,37
2 1,02862 COMB2 Combination -3094,84 -877,43 -87,76
3 0 COMB1 Combination -2078,03 -379,59 -59,68
3 0,51431 COMB1 Combination -2068 -359,89 130,48
3 1,02862 COMB1 Combination -2057,97 -340,2 310,51
3 0 COMB2 Combination -2927,38 -548,49 -87,76
3 0,51431 COMB2 Combination -2918,79 -531,61 189,99
3 1,02862 COMB2 Combination -2910,19 -514,73 459,06
5 0 COMB1 Combination -1951,1 -130,27 310,51
5 0,51431 COMB1 Combination -1941,08 -110,58 372,45
5 1,02862 COMB1 Combination -1931,05 -90,88 424,25
5 0 COMB2 Combination -2742,73 -185,8 459,06
5 0,51431 COMB2 Combination -2734,14 -168,91 550,28
5 1,02862 COMB2 Combination -2725,54 -152,03 632,81
6 0 COMB1 Combination -1824,18 119,05 424,25
6 0,51431 COMB1 Combination -1814,15 138,74 357,96
6 1,02862 COMB1 Combination -1804,13 158,44 281,54
6 0 COMB2 Combination -2558,09 176,9 632,81
6 0,51431 COMB2 Combination -2549,49 193,78 537,49
6 1,02862 COMB2 Combination -2540,9 210,67 433,48
7 0 COMB1 Combination -1697,25 368,36 281,54
7 0,51431 COMB1 Combination -1687,23 388,06 87,03
7 1,02862 COMB1 Combination -1677,2 407,75 -117,62
7 0 COMB2 Combination -2373,44 539,6 433,48
7 0,51431 COMB2 Combination -2364,85 556,48 151,62

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 20

7 1,02862 COMB2 Combination -2356,25 573,36 -138,93


8 0 COMB1 Combination -1570,33 617,68 -117,62
8 0,51431 COMB1 Combination -1560,3 637,37 -440,36
8 1,02862 COMB1 Combination -1550,28 657,07 -773,23
8 0 COMB2 Combination -2188,79 902,3 -138,93
8 0,51431 COMB2 Combination -2180,2 919,18 -607,33
8 1,02862 COMB2 Combination -2171,61 936,06 -1084,41
9 0 COMB1 Combination -1550,28 -657,07 -773,23
9 0,51431 COMB1 Combination -1560,3 -637,37 -440,36
9 1,02862 COMB1 Combination -1570,33 -617,68 -117,62
9 0 COMB2 Combination -2195,72 -888,69 -1084,41
9 0,51431 COMB2 Combination -2204,31 -871,81 -631,69
9 1,02862 COMB2 Combination -2212,91 -854,93 -187,65
10 0 COMB1 Combination -1677,2 -407,75 -117,62
10 0,51431 COMB1 Combination -1687,23 -388,06 87,03
10 1,02862 COMB1 Combination -1697,25 -368,36 281,54
10 0 COMB2 Combination -2367,77 -550,73 -187,65
10 0,51431 COMB2 Combination -2376,37 -533,85 91,26
10 1,02862 COMB2 Combination -2384,96 -516,97 361,48
12 0 COMB1 Combination -1804,13 -158,44 281,54
12 0,51431 COMB1 Combination -1814,15 -138,74 357,96
12 1,02862 COMB1 Combination -1824,18 -119,05 424,25
12 0 COMB2 Combination -2539,83 -212,77 361,48
12 0,51431 COMB2 Combination -2548,42 -195,89 466,57
12 1,02862 COMB2 Combination -2557,02 -179 562,97
13 0 COMB1 Combination -1931,05 90,88 424,25
13 0,51431 COMB1 Combination -1941,08 110,58 372,45
13 1,02862 COMB1 Combination -1951,1 130,27 310,51
13 0 COMB2 Combination -2711,88 125,2 562,97
13 0,51431 COMB2 Combination -2720,48 142,08 494,24
13 1,02862 COMB2 Combination -2729,07 158,96 416,83
14 0 COMB1 Combination -2057,97 340,2 310,51
14 0,51431 COMB1 Combination -2068 359,89 130,48
14 1,02862 COMB1 Combination -2078,03 379,59 -59,68
14 0 COMB2 Combination -2883,94 463,16 416,83
14 0,51431 COMB2 Combination -2892,53 480,04 174,28
14 1,02862 COMB2 Combination -2901,12 496,92 -76,95
15 0 COMB1 Combination -2184,9 589,51 -59,68
15 0,51431 COMB1 Combination -2194,93 609,21 -367,93
15 1,02862 COMB1 Combination -2204,95 628,9 -686,32
15 0 COMB2 Combination -3055,99 801,12 -76,95
15 0,51431 COMB2 Combination -3064,58 818 -493,32
15 1,02862 COMB2 Combination -3073,18 834,88 -918,36
26 0 COMB1 Combination -1699,47 -1679,65 -686,32
26 0,25 COMB1 Combination -1710,21 -1679,65 -266,41

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 21

26 0,5 COMB1 Combination -1720,96 -1679,65 153,51


26 0 COMB2 Combination -2326,84 -2359,93 -918,36
26 0,25 COMB2 Combination -2336,05 -2359,93 -328,38
26 0,5 COMB2 Combination -2345,26 -2359,93 261,6
Note ; COMB1=1,4D
COMB2=1,2 D + 1,6 L+0,5

Gambar Perhitungan Pu comb1 dan comb2 SAP 2000 Balok

Gambar Perhitungan V2 comb1 dan comb2 SAP 2000 Balok

Firdaus Jurida (1704101010047)


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Baja) 22

Gambar Perhitungan Momen 3 comb1 dan comb2 SAP 2000 Balok

Firdaus Jurida (1704101010047)

Anda mungkin juga menyukai