Anda di halaman 1dari 40

MEDIA

TANAM
PADA
SISTEM
HIDROPONIK
www.sirinet.net
PENGERTIAN

Media tanam: media yang digunakan


sebagai tempat untuk akar/bakal akar
tumbuh dan berkembang.
Syarat media tanam yang baik:
 Memiliki daya memegang air yang baik
 Memiliki sifat fisik yang remah
 Tingkat keasaman yang baik
 Memiliki daya penyangga (buffer)
 Tidak memiliki permukaan yg tajam
 Tidak mengandung racun bagi tanaman
 Tidak mengandung hama atau penyakit
 Ada atau tidak adanya kandungan hara
Media Tanam

 Air diikat pada permukaan partikel dan di


dalam pori
 Kemampuan media mengikat air, tergantung:
 Ukuran partikel
 Bentuk
 Porositas
 Media yg terlalu halus memiliki kemampuan
drainage yang kurang baik:
 Menahan air terlalu berlebihan
 Sirkulasi oksigen dalam media terganggu
FUNGSI
 PENYEDIA AIR
 PENYEDIA UNSUR HARA
 TEMPAT PERTUKARAN GAS
 PENDUKUNG TANAMAN
JENIS MEDIA TANAM

ORGANIK : ANORGANIK :
SABUT KELAPA ROCKWOOL
ARANG SEKAM GLASSWOOL
ARANG KAYU BATU APUNG
SERBUK GERGAJI PASIR
KERIKIL
SIFAT FISIK:
 Kerapatan (Bulk Density)
 Ukuran Partikel (Texture)
 Struktur
 Porositas.
SIFAT FISIK
Kerapatan (Bulk Density)

Ms
s  • Massa padatan per volume, termasuk partikel
Vs padatan dan ruang pori-pori
• Unit : g/cc, kg/m3
• Nilai yang direkomendasikan 0.4 to 1.3 g/cc
• Nilainya berbanding terbalik dengan total ruang
pori-pori
• Semakin tinggi nilai BD maka semakin berat
media tanam tersebut
Texture
 Texture refers to the size and
distribution of particles in a soil or mix

 Texture affects water retention and,


consequently, air porosity

 Soils with smaller particles (fine


texture) have smaller pores

 Smaller pores present higher


resistance to water flow, which in turn
increases water-holding capacity.
Struktur
 Susunan partikel-partikel didalam
media tanam
 When particles are unorganized,
soil structure is poor
 single grained (butiran), massive
dan aggregated
 Struktur tanah jenis aggregated
yang umumnya cocok untuk
pertumbuhan tanaman,
khususnya untuk pembibitan
Porositas
 Indeks relatif dari ruang pori dalam tanah
 Tekstur tanah kasar cenderung lebih rendah
porositasnya daripada tekstur tanah halus
meskipun ukuran pori-pori rata-ratanya lebih
besar

Va  Vw
f 
Vs  Va  Vw
Chemical Properties

 Kapasitas tukar Kation/


Cation Exchange Capacity (CEC)
 Derajat Keasaman (pH)
pH Media

 The pH of the media should be measured and


adjusted before use
 The pH directly affects the availability of many
plant nutrients, especially micronutrients
 Most bedding plant crops (grown in a soilless
substrate) can tolerate a pH of 5.4 to 6.8, but
there are exceptions that growers must know
Hydrangea
- Flower color turns blue at pH 4.5 - 5.5
- Flower color turns pink at pH 6.5 - 7.5
pH Media
 Preventing pH changes will eliminate
many of the nutrient problems
encountered in bedding plant production.
 There are four major forces that affect the
substrate solution pH during plant
production:
 preplant materials such as dolomitic limestone
put into the substrate and the substrate
components themselves;
 the alkalinity of the irrigation water
 the acidity/basicity of the fertilizers used
during production;
 the plant species being grown.
Substrate pH monitor in hydroponics system
Cation exchange capacity

 It refers the ability of media to provide a


nutrient reserve for plant uptake
 It is the sum cation or positively charged
ions of media can adsorb per unit weight
or volume
 Cations : [Ca2+] [Mg2+] [K+] [NH4+], [Na+],
[Fe2+ and Fe3+], [Mn2+], [Zn2+], [Cu2+].
 Unit : meq/100 g or meq/100 cm3
Cation exchange capacity

 A high CEC value characterizes media with


a high nutrient-holding capacity that can
retain nutrients for plant uptake between
applications of fertilizer.
 CEC value : 6-15 meq/100 cc
Cation Exchange in Soil
Anion exchange capacity

 Some media retains small quantities of anions,


negatively charged ions, in addition to cations

 Anions : [NO3-]], [Cl-], [SO4-], and [H2PO4-]

 However, anion exchange capacities are


usually negligible, allowing anions to leach
from the media
Bahan Berbahaya dalam Media
 Batu apung dan pasir : Kadar CaCO3 tinggi
 Mengakibatkan pH media meningkat
 pH akan menurunkan daya ikat Fe
 Sebaiknya dicuci dengan air, larutan asam, atau
direndam dalam larutan posphat
 Bertujuan untuk mengimbangi ion karbonat
 Serbuk gergaji : NaCl
 dari kayu yang lama direndam dalam air laut
 Dicuci dulu dengan air tawar
MEDIA TANAM BAHAN ANORGANIK

Rockwool
 Terbuat dari campuran batu & pasir yg diubah
menjadi serat melalui proses pemanasan suhu
tinggi
 Sering dipakai dalam budidaya hidroponik
 Keuntungan :
- Kemampuan menyimpan air tinggi
- Mampu mengikat udara 18 %
- Tersedia dalam beragam bentuk dan ukuran
- Clean and convenient
Rockwool

 Terbuat dari campuran batu & pasir yg


diubah menjadi serat melalui proses
pemanasan suhu tinggi
 Kelemahan :
- Dust and fibers are a health risk
- Expensive
How to Use Rockwool
Pasir
 Sebaiknya berasal dari gunung bukan pantai
 Perlu dicuci terlebih dahulu
 Jika kandungan udara dalam pasir turun, media
lebih mudah menjadi padat
Batu kerikil (gravel)
 Tidak dapat menahan air dalam jumlah banyak
 Murah, mudah didapat, reuse,
 Cara sterilisasi :
- dicuci dgn campuran air dan 10 % bleach
- dicuci dgn campuran Hydrogen peroxide dan
water
Keramik (expanded clay pellets)
 Terbuat dari tanah liat yang dipanaskan
 Memiliki banyak pori-pori sbg kantung udara
 Perlu frekuensi penyiraman yg tinggi
 Reuse, setelah dibersihkan dan disterilisasi
Batu apung (Lava rock)
 Lebih ringan, berlubang dan berporous
 Memilik kemampuan menahan air yg tinggi
 Permukaannya dapat melukai batang tanaman
MEDIA TANAM BAHAN ORGANIK
Arang sekam
 Berasal dari kulit padi yang dibakar dg tungku
 Sebelum menjadi abu, arang yang telah terbakar
disiram air
 Biasa digunakan dalam hidroponik substrat dgn
irigasi tetes
 Untuk pembibitan, dan penanaman
Cocopeat
 Berasal dari serabut kelapa
 Lebih ramah lingkungan
 Kapasitas menahan air 33-60 %, udara 20%
Sistem Hidroponik dalam
greenhouse sebagai alternatif
solusi
Kendala : Investasi yang
cukup tinggi

 Pemakaian media tanam


disesuaikan kondisi tempat
 Salah satu cara
menggunakan limbah
penggilingan padi
Potensi Padi di
Indonesia :
 Tahun 2005 : 54,06 juta
ton
 Komposisi padi : 20%
sekam
= 10,81 juta ton

Perlakuan :
Sekam Arang
sekam
ARANG SEKAM
Pembuatan arang sekam :
Cara Tradisional (sangrai) :
• dihasilkan 30 – 40 kg arang dari 100 kg sekam
ARANG SEKAM

Drum pembakaran :
• Drum dilubangi
(diameter 2 mm)
• Pasang pipa
pembuangan asap
• suhu yang digunakan
4000 – 6000 derajat
• Lama 2.5 jam
ARANG SEKAM
ARANG SEKAM

 Drum berputar
• Sekam dimasukkan
dalam drum
• Kecepatan putar : 50 –
100 rpm
• suhu pemanasan 500
derajat
ARANG SEKAM

Hasil samping :
 Abu
 Asap

Abu sekam :
 Abu gosok
 bahan campuran
pembuatan semen hidrolik
 campuran batu bata pres
 pengolahan karet (sbg
bahan penguat )
ARANG SEKAM

Kandungan NPK :

Tanah
Senyawa/Unsur Arang Sekam

N (%) 0.13 0.37

P2O5 (ppm) 7.5 232.8

K2O (ppm) 41.8 6689.3


Sterilisasi :
Arang Sekam vs Batu Apung

Media
Karakteristik Unit
Arang Sekam
Batu Apung
Bulk Density (g/cc) 0,23 0,62
Ruang pori-pori total (% Vol) 84,50 67,40
pF 1 (% Vol) 25,90 50,70
pF 2 (% Vol) 16,30 36,70
Kadar air
pF 2.54 (% Vol) 13,30 31,10
pF 4.2 (% Vol) 11,10 5,00
Cepat (% Vol) 68,20 30,70
Pori Drainase
Lambat (% Vol) 3,00 5,60
Air tersedia (% Vol) 2,20 26,10
Permeabilitas (cm/jam) 32,89 18,04
Consideration factors for choosing media :
 Availability
 Cost
 Quality
 Cultivation technique
The End
www.sirinet.net

Anda mungkin juga menyukai