Kisah suskses pengusaha yang akan saya bahas pada kali ini adalah kisah
salah satu pengusaha yang bernama Irma Suyanti. Irma Suyanti merupakan salah
satu pengusaha sukses yang memiliki keterbatasan fisik. Keterbatasan fisik yang
dimilikinya dikarenakan pada usia 4 tahun Irma menderita polio yang
menyebabkan layu kaki.Meskipun memiliki keterbatasan pada fisiknya, hal itu
tidak menjadi halangan baginya untuk memulai usaha dari nol dan bekerja keras
untuk menggapai kesuksesan. Irma Suyanti dilahirkan di Semarang pada tanggal 1
Januari 1975. Kini, Irma Suyanti tinggal di Desa Karangsari, Kecamatan Buayan,
Kabupaten Kebumen di Jawa Tengah. Seperti umumnya penyandang cacat
lainnya, Irma seringkali mendapat perlakuan diskriminatif dan tidak sebanding
dengan yang lainnya karena kekurangan dirinya, dipandang sebelah mata, dihina,
direndahkan hingga diasingkan merupakan hal yang sering diterimanya.
Irma Suyanti merupakan pengusaha usaha mikro kecil dan menengah atau
UMKM dengan membuat karpet sebagai produk usahanya. Usahanya didirikan
pada tahun 1999 setelah ia menikah. Dan saat ini beliau memiliki kurang lebih
2.500 orang karyawan. Dari seluruh total karyawannya, ada kira-kira 150
diantaranya adalah penyandang cacat. Awal mula bisnis keset ini hanya digunakan
untuk kalangan sendiri. Namun karena karya kesetnya mulai dilik orang, pasar
kecil mulai terbentuk. Pada tahun 2002, setelah Irma pindah ke Kebumen ia pun
mendaftarkan usahanya sehingga memiliki badan hukum yang jelas.Usahanya
dilabeli Usaha Dagang Mutiara Equipment. Selain itu Irma juga membentuk Pusat
Usaha Kecil Menengah Penyandang Cacat, yang awal mulanya memiliki kendala.
Namun berkat kegigihan yang dimilikinya, ia mulai mendatangi para penduduk
door to door untuk mendorong para ibu menjadi lebih produktif, serta mengajari
ibu-ibu untuk membuat keset sendiri. Ibu-ibu tersebut mendapat pasokan bahan
baku juga mesin jahit dari Irma. Hal itu menyebabkan minat ibu-ibu lainnya
semakin tinggi, pada 2003 akhirnya Irma membuat koperasi simpan pinjam yang
difungsikan untuk menampung 1.600 pembuat keset hasil binaannya.