Kemajuan dunia keperawatan pada saat ini telah memicu para perawat baik di dalam dan luar
negeri untuk mencoba memahami berbagai model asuhan keperawatan untuk bisa digunakan
dalam setting klinik. Dalam prakteknya, perawat menggunakan proses keperawatan ketika
melakukan asuhan perawatan pada pasien. Pada umumnya muncul kesimpangsiuran
pemahaman mengenai perbedaan atau kaitan antara proses perawatan, NANDA-I, NIC dan
NOC. Makalah ini akan mencoba menjelaskan kepada pembaca sekalian mengenai proses
keperawatan yang kemudian dikaitkan.
Diagnosis – NANDA-I
Istilah diagnose keperawatan pertama kali muncul dalam literature keperawatan pada 1950
an yang menggambarkan fungsi dari professional perawat (McManus, 1951 cit. Wilkinson,
2007). Kemudian pada 1973 ANA memasukkan diagnosa keperawatan sebagai aktifitas
keperawatan yang penting sebagai fungsi yang diakui dari professional perawat.
Beberapa hal yang perlu dimengerti oleh perawat mengenai terminology diagnosis adalah
a. Diagnosis
Adalah merupakan fase kedua dalam proses keperawatan dan merupakan proses yang
digunakan untuk menginterpretasikan data untuk membuat kesimpulan dan membuat
nursing diagnosis
b. Nursing diagnosis
Adalah merupakan kesimpulan dari status kesehatan pasien dan merupakan produk dari
aktifitas‘diagnosis’.
c. Diagnostic label
Respon manusia terjadi dalam berbagai tingkatan, misalnya tingkat sel, sistemik, organis
atau secara keseluruhan (whole person). Dalam hal ini diagnosa keperawatan biasa
berada pada level whole person.
Perlu dimengerti bahwa suatu stressor bisa menyebabkan banyak respon yang mungkin
bisa berupa respon yang membantu atau respon yang berbahaya atau merusak
(Wilkinson, 2007).
Tujuan dari adanya diagnosa adalah untuk mengidentifikasi status kesehatan pasien
dalam hal (Wilkinson, 2007):
a. Strengths
b. wellness diagnoses
d. collaborative problems
e. medical problems
a. Label adalah kata atau frase yang menggambarkan kesehatan klien. Label bisa
digunakan sebagai PROBLEM/masalah atau ETIOLOGI/penyebab
b. Definition: mengekspresikan dengan tepat dan jelas mengenai kealamiahan diagnosa
dan membedakan label dengan yang lain
c. Defining characteristic (Batasan karakteristik): Adalah tanda (data subyektif dan
obyektif) yang mengindikasikan adanya label diagnosa. Untuk diagnosa actual batasan
karakteristik adalah tanda dan gejala. Tidak semua batasan karakteristik perlu ada untuk
bisa menggunakan label sebagai diagnosa
d. Relate or Risk factors adalah semua kondisi, situasi yang berkaitan dengan masalah
misalnya hal yang mempengaruhi, menyebabkan, bisa berasal dari biologi, psikologi,
social, developmental, treatment dll.
Cara memilih label diagnosa adalah dengan mencocokkan gejala dan tanda yang
didapatkan dari pengkajian dengan definisi dan batasan karakteristik yang ada dalam
NANDA-I. Untuk mempermudah pencocokan data pengkajian dengan NANDA-I,
penulis telah menerbitkan sebuah buku dengan judul Fast Methods of formulating nursing
diagnoses: Cara cepat merumuskan diagnosa keperawatan (2006) dimana dalam buku ini
terdapat semua kata yang terdapat dalam NANDA 2005 yang akan memberikan petunjuk
kepada kita untuk mengetahui dimana posisi data tersebut dalam diagnosa NANDA.
4. Record (Wilkinson, 2007)
– P = Problem
– E = Etiology
– S = Symptom and Sign (bisa juga dituliskan dalam bentuk S = subjective, O =
Objective)
Contoh:
Format ini direkomendasikan pada saat anda pertama kali belajar menulis diagnosa
keperawatan. Jika anda menggunakan metode ini anda perlu menambahkan as
manifested by (A.M.B) setelah etiologi dan diikuti dengan sign and symptoms dari
pasien.
1). Menggunakan “Secondary to” or 2 0
Risk for impaired skin integrity r/t decreased peripheral circulation 2 0 diabetes
2). “Unknown etiology”
Perawat membuat diagnosa pada saat terdapat batasan karakteristik tetapi perawat
mungkin belum tahu apa penyebab atau factor yang berkontribusi terhadap
timbulnya masalah.
Apabila anda berpikir bahwa anda tahu etiologi tetapi anda masih merasa perlu
data lagi untuk memastikan, maka anda perlu menggunakan frase “possible
related to”
3). “Complex etiology”
Apabila anda menemukan bahwa etiologi dari masalah terlalu banyak atau
kompleks maka anda bisa menuliskan etiologi dengan ‘complex factors’
Beberapa NANDA label sudah sangat spesifik sehingga mungkin tidak memerlukan
etiologi dalam statement diagnostiknya. Diagnosa yang biasanya menggunakan satu
statement adalah:
Wellness diagnoses
– Disuse syndrome
– Post-trauma syndrome
– Rape-trauma syndrome
– Death anxiety
– Defensive coping
– Unilateral neglect
Adalah diagnosa yang diangkat apabila perawat masih perlu mencari data lain karena
data yang ada tidak cukup untuk menjadi salah satu statement (baik problem atau
etiologi). Untuk kasus ini, diagnosa yang dituliskan dengan menambah
kata ‘possible’. Kata ‘possible’ ini bisa digunakan sebelum Problem atau sebelum
penulisan etiologi.
Contoh:
Masalah kolaboratif adalah komplikasi dari penyakit, tes atau treatment dimana
perawat tidak bisa menangani secara mandiri. Etiologi untuk masalah kolaboratif
biasanya dituliskan dengan mencantumkan penyakit, treatment atau patologis.
Dalam keperawatan jiwa, masalah kolaboratif tidak terlalu banyak, tetapi perawat bisa
mencermati beberapa treatment yang mungkin menyebabkan respon pasien yang
perlu diintervensi oleh perawat. Penulis mencoba mencermati masalah-masalah
kolaborasi dalam keperawatan jiwa yaitu misalnya efek dari ECT dan efek dari
pengobatan tranquilizer yang mungkin menjadi etiologi untuk diagnosa Risk for Falls
(Resiko jatuh).
Dalam diagnosa kolaboratif, pasien tidak mempunyai Sign and Symptoms (karena
tugas perawat mendeteksi apakah sign dan symptom tersebut muncul atau tidak)
sehingga masalah kolaboratif tidak bisa menggunakan format P.E.S
Planning: Outcome phase – The nursing outcomes classification
(NOC)
Pengertian NOC:
– An outcome is “an individual, family or community state, behavior, or perception, that is
measured along a continuum in response to nursing intervention” (Moorhead, Johnson &
Maas, 2004, p. 25)
NOC (2004) terdiri dari 330 outcomes yang terbagi dalam tujuh domains (Moorhead,
Johnson & Maas, 2004):
a. Functional health
b. physiological health
c. psychosocial health
e. family health
d. perceived health
e. community health
• A definition: concrete, observable, behaviors and states that can be used to evaluate patient
status
• List of indicators
• Measurement scale: a five-point measurement scale is used to evaluate patient staus on each
indicator
Cara menggunakan NOC adalah dengan membandingkan nilai status dari setiap indicator
sebelum dan setelah dilakukan intervensi
NIC merupakan klasifikasi intervensi keperawatan yang dibuat untuk menyeragamkan bahasa
intervensi yang dilakukan oleh perawat.
NIC edisi ke empat terdiri dari 514 intervention dan edisi ke lima (2008) terdiri dari 542
aktifitas (mempunyai sekitar 12000 aktifitas) (Bulechek, Butcher, & Dochterman, 2008)
• Basic physiological
• Complex physiological
• Behavior
• Safety
• Family
• Health system
• Community
– Label
– Definisi
– Aktifitas
Cara menggunakan NIC adalah dengan memilih aktifitas yang tepat untuk mencapai outcome
yang diharapkan.
Hipertermia