BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cara kerja :
Dengan melihat bagian – bagian dari tanaman jagung yang mana
sudah terlihat gejala – gejala serangan hama , kemudian memotretnya
debgan kamera ,kemudian mengidentifikasi hama – hama apa saja yang
biasanya menyerang pada tanaman jagung.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
klasifikasi,
ordo Lepidoptera,
famili Noctuidae,
genus Spodoptera dan
spesies litura.
Hama ini bersifat polifag atau mempunyai kisaran inang yang cukup luas a
tau banyak inang, sehingga agak sulitdikendalikan. Strategi pengendalian ha
ma yang efektif dapat disusun dengan mem- pelajari bioekologi hama.
Bioekologi
Perkembangan ulat grayak bersifat metamorfosis sempurna, terdiri
atas stadia ulat, kepompong, ngengat dan telur.
Stadium ulat terdiri atas 6 instar yang berlangsung selama 14 hari. Ulat
instar I, II dan III, masing-masing berlangsung sekitar 2 hari. Ulat
berkepompong di dalam tanah. Stadia kepompong dan ngengat, masing-
masing berlangsung selama 8 dan 9 hari. Ngengat meletakkan telur pada
umur 2-6 hari.
Gejala Serangan
Ulat Grayak ini merupakan hama pada hampir semua tanaman baik
dari tanaman pangan seperti padi,kedele dan jagung, juga pada tanaman
hortikultura seperti cabe, kubis, kacang panjang dan lainnya. Ulat grayak
juga menyerang tanaman perkebunan seperti tembakau. Bahkan ulat ini
juga menyerang berbagai macam
gulma seperti Limnocharissp., Passiflora foetida , Ageratum sp., Cleom
e sp., Clibadium sp., dan Trema sp.
Serangan Ulat ini terjadi pada stadium larva (ulat).
Larva yang masih muda merusak daun dengan meninggalkansisa-sisa
epidermis bagian atas (transparan) dan tulang daun. Larva instar lanjut
merusak tulang
daun dan kadang,kadang menyerang polong. Biasanya larva berada di per
mukaan bawah daun dan menyerang secara serentak danberkelompok. S
erangan berat menyebabkan tanaman gundul karena daun dan buah habis d
imakan ulat
Serangan berat pada umumnya terjadi
pada musim kemarau, dan menyebabkan defoliasi daun yang sangat berat.
3. ryzaephylus surrinamensis (Linnaeus)
Deskripsi:
Kumbang dewasa berwarna coklat tua berukuran panjang sekitar 5
mm, dengan bentuk tubuh yang langsing dan agak pipih. Pada bagian
pronotumnya terdapat enam pasang gerigi yang menyerupai gigi gergaji.
Bentuk kepala menyerupai segitiga. Pada sayap depannya terdapat garis-
garis membujur yang jelas. Di Indonesia banyak menimbulkan kerusakan
pada kopra bersama-sama kumbang kopraNecrobia rufipes dan Ahasverus
advena. Gejala serangan yang ditimbulkan mirip dengan gejala serangan
Necrobia tetapi liang gerekannya sempit dan bercabang-cabang. Kumbang
betina meletakkan telur pada celah-celah atau di antara butiran-butiran
bahan secara tersebar atau terpisah-pisah. Produksi telur tiap induk antara
45-285 butir. Beberapa hari kemudian telur menetas dan larva segera
merusak butiran atau bahan di sekitarnya. Panjang larva dewasa kira-kira
dua kali panjang kumbangnya. Apabila akan menjadi kepompong, larva
tersebut menempatkan diri pada lekuk-lekuk atau celah-celah bahan,
dengan sedikit ikatan benang sutera pada bagian ujung abdomennya. Sering
larva membuat semacam kokon yang tidak sempurna di sudut-sudut tempat
simpanan atau bahan yang diserang. Di Indonesia, daur hidup hama ini
tercatat 3-4 minggu. Kumbangnya sendiri dapat hidup selama 6-10 bulan.
Pada kondisi yang sangat baik kumbang tersebut dapat hidup selama 3
tahun
4.Hama kepik
Gejala:
Nimfa dan imago merusak polong dan biji kedelai dengan cara
menghisap cairan biji. Serangan yang terjadi pada fase pertumbuhan polong
dan perkembangan biji menyebabkan polong dan biji kempis, kemudian
mengering. Serangan terhadap polong muda menyebabkan biji kempis dan
seringkali polong gugur. Serangan yang terjadi pada fase pengisian biji
menyebabkan biji menghitam dan busuk.
Morfologi:
Panjang kepik hijau sekitar 16 mm. Ttelur diletakkan berkelompok
pada permukaan bawah daun. Nimfa terdiri-dari 5 instar. Instar awal hidup
bergerombol di sekitar bekas telur, kemudian menyebar.
Klasifikasi:
Ordo: Hemiptera
Famili: Pentatomidae
Genus: Nezara
Spesies: Nezara viridula
Siklus hidup: 4 – 8 minggu
- Telur 5 – 7 hari
- Larva: 21 – 28 hari
Ekologi:
Terdapat di seluruh dunia yang bersuhu hangat.
Tanaman inang: polifag khususnya herba dan makan berbagai bagian
tanaman.
Pengendalian;
Menggunakan musuh alami: jenis tabuhan Ooencyrtus malayensis
Ferr. dan Telenomus sp. merupakan parasit pada telur kepik hijau.pergiliran
tanaman, penanaman serempak, dan pengamatan secara intensif sebelum
dilakukan pengendalian dengan menggunakan insektisida. Penggunaan
insektisida akan cukup efektif secara ekonomi jika intensitas serangan
penggerek polong lebih dari 2 % atau jika ditemukan sepasang populasi
penghisap polong dewasa atau kepik hijau dewasa pada umut 45 hari
setelah tanam.
BAB V
KESIMPULAN
Diketahui bahwa hama – hama yang teridentifikasi pada tanaman jagung
adalah
1.ulat grayak (Spodoptera Litura)
2. K u t u d a u n j a g u n g , Rhopalosiphum maidis (Fitch)
(Homoptera: Aphididae)
3. ryzaephylus surrinamensis (Linnaeus)
4.Hama kepik
Daftar pustaka
Departemen Pertanian. 1983. Pedoman Pengenalan, Pengamatan dan
Penbendalian Hama ulat grayak . Direktorat Perlindundan Tanaman.
Jakarta. 24 Halaman.
Dharmadi, A. 1977.hlama Ulat pada Tanaman The. Lokarakarya Proteksi
Tanaman. BPTK Gambung. 13 Ha1aman.
Wahyu, Widayat. 1989. Hama-hama Penting tanaman dan cara
pengendaliannya. Gambung. 23 hal.
http://sherly.vi08.student.ipb.ac.id/2010/06/20/hama-dan-penyakit-pada-
tanaman-jagung di akses pada www.google.com pada hari 7 januari 2012
pada pukul 17.00
http://epetani.deptan.go.id// , di akses pada www.google.com pada hari 7
januari 2012 pada pukul 17.00
Unknown di 19.13
Berbagi