KAMAR TIDUR
DIBUAT OLEH :
ii
B. Denah
Disini saya akan menganalisi ruangan kamar atau tempat istrahat, jadi
saya akan menganalisis kenyamanan yang di peroleh di dalam kamar
sebagai berikut:
Pada gamabr denah di atas dpat kita lihat arah terbit dan tenglamnaya
matahari.
1. Tampak depan dalam ruangan.
1
2. Tampak belakang dalam ruangan.
2
C. Aspek Yang Dapat Mempengaruhi Kenyamanan Termal
1. Lingkungan
a) Suhu udara
Suhu udara ini erat kaitannya dengan kalor. Kalor tercipta
karena adanya perbedaan suhu. Kalor mengalir dari suhu tinggi ke
suhu rendah. Suhu udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu suhu
udara normal dan suhu udara rata-rata (MRT = Mean Radiant
Temperature) yang merupakan suhu rata-rata lingkungan sekitar
seseorang. MRT dapat mempengaruhi tubuh seseorang sebesar
66%. Kenyamanan termal tercipta jika perbedaan antara MRT &
suhu udara normal kurang dari 50 .
Kenyamanan termal pada manusia adalah pada suhu tubuh
370C dan jika naik sampai 50 atau turun sampai 20 maka akan
timbul ketidaknyamanan atau bahkan kematian. Sedangkan suhu
udara lingkungan dikatakan nyaman pada suhu sekitar 250C, diatas
260C maka tubuh manusia sudah berkeringat. Maka dari itu, selain
kemampuan tubuh manusia untuk mempertahankan suhu
diperlukan juga pengondisian lingkungan yang optimal. Seperti
penggunaan pakaian yang tebal di daerah dingin atau pemakaian
kipas angin pada daerah yang panas.
3
Kenyamanan di dalaqm ruang ketika siang hari bisa
dikatakan kurang nyaman dengan suhu yang di peroleh
sekitar 280C. dan untuk rore hari bisa dikatatkan sangat
tidak nyaman disebabkan cahaya sinar matahari mengenai
langsung didnding dan jendela, sehinga jendela harus
dittutp untuk meredakan sushu panas yamg masuk kedalam
ruangan, dengan suhu yang di peroleh sekitar 290C-310C.
4
d) Radiasi matahari
2. Manusia
Selain lingkungan manusia juga dapat mempengaruhi kenyaman
termal.
a) Aktivitas manusia
Aktivitas manusia pada umumnya menghasilkan kalor yang
akan dilepaskan ke lingkungan. Kalor ini berbeda-beda
untuk setiap aktivitas. Aktivitas berat seperti berolahraga,
mengangkat beban dan pekerjaan berat lain yang
memerlukan energi yang besar akan menghasilkan kalor
yang besar pula. Sedangkan aktivitas seperti istirahat atau
tidur menghasilkan kalor yang minimum.
b) Pakaian
Kalor yang dilepaskan seseorang ke lingkungan
dipengaruhi juga oleh pakaian yang dikenakan. Ketika
pakaian yang dikenakan adalah pakaian yang tipis dan
pendek maka pelepasan kalor akan banyak terjadi. Hal ini
biasanya dilakukan di daerah dengan suhu udara yang
5
tinggi. Sebaliknya jika pakaian yang dipakai adalah pakaian
tebal dan panjang maka pelepasan kalor dari kulit akan
minimum. Biasanya pakaian seperti ini dipakai di daerah
dengan suhu rendah
D. Kesimpulan
Dari hasil analisis kenyamanan termal di di dalam ruang kamar dapat
disimpulkan bahwa kondisi lingkungan termal bisa di katakana
nyaman pada pagi dan malam hari, akan teatapi agak tidak nyaman
pada siang dan sore hari. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab
orang yang berada di dalam ruangan merasa tidak nyaman, sehingga
kebanyakan mereka menginginkan adanya penurunan temperatur yang
bermuara pada sebagian besar tidak menerima kondisi termal ruang
tersebut. Selain hal tersebut kita juga menginginkan adanya
peningkatan penanaman phpn sebagai penghwlang cahaya sinar
matahari langsung. Guna mengurangi beban panas bagi bagi orang
yang berada di dalam, disarankan untuk tidak menggunakan pakaian
tebal selama berada di dalam ruang kamar.
E. Solusi
1. Pengondisian Udara Atau Penghawaan Secara Alami
Pengondisian udara ini tergantung dari kebutuhan di setiap daerah.
Untuk daerah tropis maka pengondisian udara yang dibutuhkan
adalah untuk mengurangi kalor yang dalam suatu bangunan
sedangkan di daerah dingin maka pengondisian udara yang
dimaksud bertujuan untuk mempertahankan kalor di dalam
ruangan.
Untuk daerah tropis seperti Indonesia, pengondisian udara secara
alami adalah dengan cara memanfaatkan aliran angin dan
menghindari radiasi matahari berlebih. Hal ini dapat dicapai
dengan merancang sebuah bangunan dengan memperhatikan arah
6
aliran angin di lingkungan sekitar dan arah bukaan jendela yang
tidak menghadap matahari langsung.
7
maksimal jika ditambah perancangan ventilasi di bagian
atas ruangan sehingga udara panas dari bagian atas ruangan
akan bersirkulasi dengan udara segar dari luar.
8
9