Anda di halaman 1dari 2

PROTOKOL CT SCAN SPN

Teknik pemeriksaan CT-Scan SPN merupakan pemeriksaan radiologi untuk


mendapatkan gambaran irisan dari sinus paranasal baik secara aksial maupun coronal. CT-
Scan SPN memberikan tampilan yang memuaskan atas sinus dan dapat menilai opasitas,
penyebab, dan jenis kelainan dari sinus. CT-Scan SPN baik dalam memperlihatkan dekstruksi
tulang dan mempunyai peranan penting dalam perencanaan terapi serta menilai respon
terhadap radioterapi. Hal-hal tersebut merupakan kelebihan CT-Scan SPN dibandingkan
dengan foto polos SPN biasa (Amstrong, 1989). 

A. Persiapan Pasien (Ardiyanto, et.al, 2016)


1. Pasien yang non kooperatif, gelisah, diberikan sedasi agar tenang
2. Asesoris pasien yang dapat menimbulkan artefak pada gambar dilepas, seperti
anting-anting, penjepit rambut, dan lain sebagainya.

B. Indikasi Klinis
1. Sinusitis (Ardiyanto, et.al, 2016)
2. Sespect mass, lesi atau tumor (Bontrager, 2001)
3. Infeksi atau alergi:
- Udara dalam sinus digantikan oleh cairan/ mukosa yang menebal hebat atau
kombinasi keduanya (Amstrong, 1989).
4. Mukokel
- Merupakan sinus yang mengalami obstruksi. CT-Scan SPN jelas
memperlihatkan ukuran dan luas mukokel (Amstrong, 1989).
5. Karsinoma sinus atau rongga hidung
- CT-Scan SPN baik dalam menampakkan dekstruksi tulang akibat tumor, luas
dan invasi tumor (Amstrong, 1989).

C. Persiapan Alat
1. Pesawat CT-Scan
2. Alat alat fiksasi kepala (Head rest)
D. Teknik Pemeriksaan (Ardiyanto, et.al, 2016)
1. Posisi Pasien
Tidur terlentang (supine) dan kepala dekat dengan gantry (head first).
2. Scout/Topogram/Scanogram
Kepala lateral
3. Scanning
Slice awal
1 cm superior sinus frontalis
Slice akhir
1 cm inferior mandibula/dagu.
Tebal Slice
Spiral Single Slice
Slice collimation 0.6 mm
3 – 5 mm meliputi seluruh area tulang wajah axial dan coronal.
4. FOV
Dimensi kepala mengikuti standar alat yang digunakan.
5. Sudut Gantry
Gambaran axial, pengaturan sudut sejajar dengan garis palatum dan dilakukan pada
pengolahan gambar setelah pemeriksaan dilakukan dengan software 3D MPR.
Gambaran coronal, pengaturan sudut tegak lurus dengan garis palatum dan
dilakukan dengan pengolahan gambar setelah pemeriksaan dilakukan dengan
software 3D MPR.
6. Tegangan tabung (kV) dan arus tabung (mAs)
Mengikuti standar alat yang digunakan
7. Pengolahan Gambar
Mengolah data menjadi gambaran axial dan coronal.
Catatan:
Gambaran coronal dibuat dari rekonstruksi gambar axial

Anda mungkin juga menyukai