Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Kampus 2 : Jl. Fatahillah, Watubelah, Cirebon
e-mail: fikes.umc@gmail.com website: www.umc.ac.id

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR (BBL)


Nama : Tanggal :
NIM : Penguji :

A. DEFINISI
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru dilahirkan pada umur kehamilan 37-40
minggu, dengan berat badan lahir 2500 gram-4000 gram, lahir langsung menangis
dengan tonus otot yang baik.
B. TUJUAN
Sebagai pendoman dalam melaksanakan tindakan perawatan pada Bayi Baru Lahir
(minimal 1 jam setelah IMD/Proses IMD selesai)
C. INDIKASI
1. Berat badan bayi 2500 – 4000 gram;
2. Umur kehamilan 37-40 minggu;
3. Bayi segera menangis;
4. Bergerak aktif, kulit kemerahan;
5. Mengisap ASI dengan baik;
6. Tidak ada cacat bawaan
D. PERSIAPAN ALAT:
1. Baki
2. Pengalas
3. Thermometer
4. Stetoskop
5. Tensimeter
6. pita ukur/meteran
7. Timbangan bayi
8. Tongue spatel
9. Opthalmoscope
10. Jam tangan
11. Alat tulis
12. Lembar pengkajian

No Pelaksanaan 0 1 2
1 Tahap Pre interaksi
a. Persiapan alat
b. Catatan perawatan dan catatan
medis klien
c. Cuci tangan
d. Berdoa
‫هَّٰلل‬
‫ِيم ٱلرَّ حْ ٰ َم ِن ٱ ِ ِبسْ ِم‬
ِ ‫ٱلرَّ ح‬
2 Tahap Orientasi
a. Berikan salam
‫هَّٰلل‬
‫َو َب َر َكا ُت ُه ٱ ِ َو َرحْ َم ُة َع َل ْي ُك ْم ٱل َّساَل ُم‬
b. Panggil nama klien/keluarga
dengan Namanya
c. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama
tindakan pada keluarga
d. Lakukan Informed
consent/meminta persetujuan
e. Jaga privasi klien dan keluarga
3 Tahap Kerja
a. Berikan kesempatan klien dan
keluarga untuk bertanya sebelum
kegiatan dimulai
b. Melakukan observasi keseluruhan
tubuh bayi:postur tubuh,
ekstremitas termasuk kondisi kulit,
warna kulit, adanya kelainan pada
kulit, pergerakan batu, tanda lahir
dan verniks
c. Mengukur tanda vita (TTV): TD,
Suhu, Nadi dan RR
d. Kaji kepala: bentuk, adanya
benjolan, mengukur lingkar kepala
dengan meteran/pita ukur
e. Kaji muka: simetris/ proporsional
wajah
f. Kaji telinga: bentuk, lokasi,
adanya pengeluaran/kotoran
telinga
g. Kaji mata: simetris, kebersihan
kelopak mata, strabismus, pupil,
refleks terhadap cahaya (kornea,
pupil), mata boneka / doll eyes
h. Kaji hidung: simetris, lubang
hidung, keadaan cuping hidung,
adanya milia, refleks (glabella,
bersin) normal, adanya kelainan
pada bibir/palatum
(labioplatoskizis), reflek rooting,
isap, gawn, ekstrution, swaling
i. Kaji leher dan dada: Panjang leher,
clavicula, lingkar dada, Gerakan
dada, kesimetrisan putting susu,
pengeluaran putting susu, bunyi
nafas, bunyi jantung (apeks
jantung), refleks tonic neck
j. Kaji abdomen: peristaltic usus,
kondisi tali pusat, Gerakan
pernafasan abnormal, lingkar
abdomen, perdarahan tali pusat,
reflek abdomen
k. Kaji genitalia: Perempuan (cek
kondisi labia mayora, labia
minora, klitoris, pengeluaran
secret, variasi normal); laki-laki
(turunya testis, jumlah testis,
kondisi penis, scrotum, variasi
normal, 2 testis dalam skrotum);
Anus (suhu tubuh, adanya kelainan
atresia ani)
l. Kaji ekstremitas atas dan bawah:
pergerakan normal, simetris/tidak,
jumlah jari, reflek babinsky, reflek
genggam, refleks melangkah/step
reflex, reflek perez
m. Menimbang BB dan mengukur TB
4 Tahap Terminasi
a. Simpulkan hasil kegiatan
b. Berikan reinforcement positif pada
keluarga
c. Lakukan kontrak untuk kegiatan
selanjutnya
d. Memberikan waktu bertanya pada
keluarga, jika ada yang kurang
jelas
e. Berdoa /ucap Hamdalah
f. Akhiri kegiatan
g. Cuci tangan
5 Tahap Dokumentasi
a. Catat hasil tindakan dalam catatan
keperawatan

0= Tidak dilakukan
1= Dilakukan namun kurang sempurna
2= Dilakukan dengan sempurna

Skor akhir= (30:3)x10


Cirebon, ………………………….
Evaluator

= …………………………

(………………………….)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Kampus 2 : Jl. Fatahillah, Watubelah, Cirebon
e-mail: fikes.umc@gmail.com website: www.umc.ac.id

PEMASANGAN OGT
Nama : Tanggal :
NIM : Penguji :

A. DEFINISI
Melakukan pemasangan slang OGT dari rongga mulut ke lambung.
B. TUJUAN
1. Memasukkan makanan cair atau obat-obatan cair atau padat yang dicairkan
2. Mengeluarkan cairan/isi lambung dan gas yang ada di dalam lambung
3. mengirigasi karena perdarahan /keracunan dalam lambung
4. mencegah atau mengurangi mual muntah setelah pembedahan atau trauma
5. Mengambil specimen pada lambung untuk cek laboratorium
C. INDIKASI
1. Pasien dengan masalah gangguan menelan
2. Pasien yang tidak mampu menelan
3. Pasien pasca operasi pada hidung faring atau esofagus
D. PERSIAPAN ALAT
1. nasogastric tube sesuai ukuran (3,5 atau 5)
2. jelly
3. gelas
4. spuit 10 cc
5. handscoen bersih
6. tongue spatel
7. penlight
8. plester
9. waslap
10. kasa
11. bengkok
12. tissue
13. pengalas
14. PH strip jika ada

No Pelaksanaan 0 1 2
1 Tahap Pre Interaksi
a. Persiapan alat
b. Baca catatan keperawatan dan
catatan medis klien
c. Cuci tangan
d. Berdoa
‫هَّٰلل‬
‫ِيم ٱلرَّ حْ ٰ َم ِن ٱ ِ ِبسْ ِم‬
ِ ‫ٱلرَّ ح‬
2 Tahap Orientasi
a. Ucapkan salam, perkenalan diri
dan identifikasi pasien
‫هَّٰلل‬
‫َو َب َر َكا ُت ُه ٱ ِ َو َرحْ َم ُة َع َل ْي ُك ْم ٱل َّساَل ُم‬
b. Jelaskan tujuan tindakan,
prosedur dan waktu yang
diperlukan
c. Melakukan informed consent/
persetujuan klien
d. Jaga privasi klien dan keluarga,
ciptakan lingkungan yang aman
dan nyaman untuk melakukan
tindakan OGT
3 Tahap Kerja
a. Berikan kesempatan klien dan
keluarga untuk bertanya
sebelum kegiatan dimulai
b. posisikan klien/anak dalam
posisi semi fowler
c. bersihkan area mulut
menggunakan tissue
d. periksa kondisi mukosa oral
apakah dalam kondisi baik
e. pasang pengalas pada dada anak,
letakkan tissue dalam jankauan,
dan dekatkan bengkok
f. memakai sarung tangan
g. mengukur Panjang slang untuk
memperkirakan Panjang
pemasangan dan tandai titik
dengan plaster kecil. 2 metode
standar pengukuran Panjang
adalah sebagai berikut:
 mengukur dari hidung ke
daun telinga dan kemudian
ke ujung prosesus xifoideus,
atau
 mengukur dari hidung ke
daun telinga dan kemudian
ke titik tengah antara
prosesus xifoideus dan
umbilicus
h. beri tanda pada Panjang slang
yang sudah diukur
menggunakan plester
i. lumasi OGT dengan jelly
j. ingatkan klien bahwa slang akan
segera dimasukkan dan
instruksikan klien/keluarga
untuk membantu mengatur
posisi kepala ekstensi,
masukkan slang melalui rongga
mulut
k. masukkan slang kea rah
belakang tenggorokan, jika anak
mampu menelan sesuai instruksi
maka masukkan selang sesuai
dengan proses menelan anak
l. lanjutkan pemasukan slang, jika
terasa agak tertahan, putarlah
slang dan jangan dipaksakan
untuk dimasukkan
m. lanjutkan memasukkan slang
sampai melewati nasofaring,
setelah melewati nasofaring (3-4
cm) anjurkan klien menekuk
leher (fleksi) dan menelan
n. jangan memaksakan slang untuk
masuk. jika ada hambatan atau
klien tersedak maka hentikan
mendorong slang. periksa posisi
slang dibelakang tenggorokan
dengan menggunakan tongue
spatel dan penlight
o. jika telah selesai memasang
OGT sampai ke ujung yang
telah ditentukan, anjurkan klien
rileks dan bernafas normal
p. periksa posisi slang dengan
menggunakan 2 cara yakni:
 dengan spuit, injeksikan
sedikit. udara (0,5-1 ml
pada bayi premature/bayi
sangat kecil, dan sampai 5
ml pada anak) ke dalam
slang sembari secara
bersamaan mendengarkan
dengan stetoskop di area
anatomis lambung;
 mengaspirasi pelan-pelan
untuk mendapatkan isi
lambung yang menunjukkan
penempatan yang tepat.
perhatikan jumlah dan
karakter cairan yang
diaspirasi, gunakan pH strip
dan hasilnya berwarna
merah jika yang diaspirasi
adalah cairan lambung
q. lepaskan sarung tangan
r. fiksasi slang dengan plester pada
pipi
4 Tahap Terminasi
a. Rapikan alat
b. Mengatur Kembali posisi
klien yang nyaman
c. Tanyakan respon klien dan
keluarga
d. Berikan reinforcement
positif
e. Lakukan kontrak waktu
selanjutnya dengan klien dan
keluarga
f. Berdoa, ucap Hamdalah
g. Salam
‫هَّٰلل‬
‫َو َب َر َكا ُت ُه ٱ ِ َو َرحْ َم ُة َع َل ْي ُك ْم‬
‫ٱل َّساَل ُم‬
5 Tahap Dokumentasi:
a. Cuci tangan
b. Dokumentasikan hasil
tindakan pada catatan
perawatan

0= Tidak dilakukan
1= Dilakukan namun kurang sempurna
2= Dilakukan dengan sempurna

Skor akhir= (35:7)x20


Cirebon, ………………………….
Evaluator

= …………………………

(………………………….)

Anda mungkin juga menyukai