Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala karunia-Nya sehingga tugas “ Merangkum : Pengetahuan, Penilaian,
Evaluasi, Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik “ pada mata kuliah Penilaian Hasil
Belajar ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun tugas ini bertujuan agar
mahasiswa dapat mengetahui apa itu Pengetahuan, Penilaian, Evaluasi, Afektif,
Kognitif, dan Psikomotorik. Dengan terselesaikannya tugas ini saya ucapkan
terima kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................
1
1.1 Latar belakang ..............................................................................................
1.....................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................
1
1.3 Tujuan Penulisan ..........................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................
2
2.1 Penilaian .......................................................................................................
2.....................................................................................................................
2.2 Evaluasi..........................................................................................................
5
2.3 Afektif............................................................................................................
7
2.3 Kognitif..........................................................................................................
10
2.3 Psikomotor.....................................................................................................
11
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................
14
ii
A. Kesimpulan....................................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................
15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penilaian
A. Tes awal
2
bahan tersebut diajarkan.gunanya untuk mengetahui sejauh manakah bahan-
bahan yang diajarkan telah dikuasai oleh siswa.
B. Tes akhir
Bahan yang ditanyakan pada tes akhir adalah materi-materi penting yang
telah diajarkan. Biasanya naskah untuk tes ini sama atau identik dengan
naskah tes awal.
C. Tes seleksi
Tes model ini biasanya digunakan untuk menyeleksi calon siwa atau
mahasiswa, biasanya dikembangkan oleh perangkatnya yang didasarkan pada
kisi-kisi tertentu. Pelaksanaan tes dilakukan sebelum program dimulai. Hasil
seleksi digunakan untuk memilih yang paling baik dari jumlah pelamar. Tes
seleksi dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, tes perbuatan atau
kombinasi ketiganya.[2]
D. Tes formatif
Tes formatif adalah suatu tes untuk memantau kemajuan belajar siswa
selama proses belajar berlangsung, dan untuk memberikan balikan bagi
penyempurnaan program belajar mengajar, serta untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan-perbaikan, sehingga hasil
belajar mengajar menjadi lebih baik.
E. Tes sumatif
F. Tes diagnostik
3
Tes diagnostik dimaksdukan untuk mengetahui kesulitan belajar yang
dialami siswa berdasarkan hasil tes formatif sebelumnya. Tes ini biasanya
dilaksanakan untuk menjajaki pengetahui dan keterampilan yang telah
dikuasai.
4
pengalaman belajar siswa, strategi pembelajaran yang digunakan guru,
media pembelajaran, dll.
2.2 Evaluasi
Kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian
atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily, 1983:220). Sedangkan
menurut istilah evaluasi berarti kegiatan yang terencana untuk mengetahui
keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya
dibandingkan dengan tolak ukur tertentu guna memperoleh kesimpulan.
a. Evaluasi diagnostik
5
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk
menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
b. Evaluasi selektif
c. Evaluasi penempatan
d. Evaluasi formatif
e. Evaluasi sumatif
2. Tujuan
3. Fungsi
6
Sebagai laporan bagi orangtua siswa
2.3 Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah
afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.
Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan
perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi.
Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai
tingkah laku. Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
1. Receiving
2. Responding
7
jenjang receiving. Contoh hasil belajar ranah afektif responding adalah peserta
didik tumbuh hasratnya untuk mempelajarinya lebih jauh atau menggeli lebih
dalam lagi, ajaran-ajaran Islam tentang kedisiplinan.
3. Valuing
4. Organization
8
Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan suatu
nilai atau komplek nilai), yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah
dimiliki oleh seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah
lakunya. Disini proses internalisasi nilai telah menempati tempat tertinggi dalal
suatu hirarki nilai. Nilai itu telah tertanam secara konsisten pada sistemnya dan
telah mempengaruhi emosinya. Ini adalah merupakan tingkat efektif tertinggi,
karena sikap batin peserta didik telah benar-benar bijaksana. Ia telah memiliki
phyloshopphy of life yang mapan. Jadi pada jenjang ini peserta didik telah
memiliki sistem nilai yang telah mengontrol tingkah lakunya untuk suatu waktu
yang lama, sehingga membentu karakteristik “pola hidup” tingkah lakunya
menetap, konsisten dan dapat diramalkan.
Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena
dalam ranah afektif kemampuan yang diukur adalah: Menerima (memperhatikan),
Merespon, Menghargai, Mengorganisasi, dan Karakteristik suatu nilai. Skala yang
digunakan untuk mengukur ranah afektif seseorang terhadap kegiatan suatu objek
diantaranya skala sikap. Hasilnya berupa kategori sikap, yakni mendukung
(positif), menolak (negatif), dan netral. Sikap pada hakikatnya adalah
kecenderungan berperilaku pada seseorang. Ada tiga komponen sikap, yakni
kognisi, afeksi, dan konasi. Kognisi berkenaan dengan pengetahuan seseorang
tentang objek yang dihadapinya. Afeksi berkenaan dengan perasaan dalam
menanggapi objek tersebut, sedangkan konasi berkenaan dengan kecenderungan
berbuat terhadap objek tersebut. Oleh sebab itu, sikap selalu bermakna bila
dihadapkan kepada objek tertentu.
9
kategori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif. Salah satu skala sikap
yang sering digunakan adalah skala Likert. Dalam skala Likert, pernyataan-
pernyataan yang diajukan, baik pernyataan positif maupun negatif, dinilai oleh
subjek dengan sangat setuju, setuju, tidak punya pendapat, tidak setuju, sangat
tidak setuju.
2.4 Kognitif
10
5. Sintesis (Synthesis) adalah kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan
dari proses berpikir analisis atau merupakan suatu proses yang memadukan
bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi
suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru.
Menurut Drs. Sidi Gazalba, pengetahuan adalah apa yang diketahui atau
hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar,
mengerti, dan pandai, karena pengetahuan tersebut adalah semua milik atau isi
fikiran. Dengan demikian pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha
manusia untuk tahu. Jadi pengetahuan dapat di artikan segala sesuatu yang
diketahui, kepandaian atau sesuatu yang diketahui berkenaan dengan sesuatu
(mata pelajaran).
2.5 Psikomotor
Hasil belajar peserta didik dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga ranah ini tidak dapat dipisahkan satu
sama lain secara eksplisit. Apapun mata pelajarannya selalu mengandung tiga
ranah itu, namun penekanannya berbeda. Mata pelajaran yang menuntut
kemampuan praktik lebih menitik beratkan pada ranah psikomotor sedangkan
mata pelajaran yang menuntut kemampuan teori lebih menitik beratkan pada
ranah kognitif, dan keduanya selalu mengandung ranah afektif. Ranah kognitif
berhubungan dengan kemampuan berpikir, termasuk di dalamnya kemampuan
menghafal, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan
mengevaluasi. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat,
sikap, emosi, dan nilai. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan
aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan
sebagainya.
11
Berkaitan dengan psikomotor, Bloom (1979) berpendapat bahwa ranah
psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui
keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Singer (1972)
menambahkan bahwa mata pelajaran yang berkaitan dengan psikomotor adalah
mata pelajaran yang lebih beorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi–
reaksi fisik dan keterampilan tangan. Keterampilan itu sendiri menunjukkan
tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu.
1. pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses
pembelajaran praktik berlangsung,
12
3. beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan
kerjanya.
5. keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah
ditentukan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
Daftar Pustaka
https://www.anggawipat24.com/2018/04/makalah-kognitif-afektif-dan-
psikomotor.html
https://yudikustiana.wordpress.com/2011/05/18/makalah-penilaian-hasil-
belajar-siswa/
https://www.anggawipat24.com/2018/04/makalah-kognitif-afektif-dan-
psikomotor.html
15
16