3. Didalam mobil fortuner apa nama yang untuk mengubah 2WD ke 4WD
5. Dimana letak caliper, dan bagaimana memperbaiki/merawat bila terjadi kerusakan pada
caliper
JAWABAN
1. Stabilizer bar pada umumnya terpasang pada kedua lower arm yang berada pada sebelah
kiri dan kanan melalui bantalan karet dan linkage. Pada bagian tengah stabilizer bar ini
diikatkan ke frame melalui bushing. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah
ini :
Fungsi dari stabilizer bar yang dipasangkan pada kendaraan ini adalah :
-Mengurangi kemiringan kendaraan mobil yang disebabkan oleh gaya sentrifugal pada
saat kendaraan membelok.
-Menjaga kendaraan tetap stabil terutama saat kendaraan membelok.
-Meningkatkan gaya cengkram (traksi) ban terhadap permukaan jalan saat kendaraan
membelok.
Pada mobil 4x2 tuas transmisi di konsol tengah hanya satu, tapi untuk 4x4 ada
tambahan tuas di sebelah transmisi utama. Biasanya ukurannya lebih kecil. Tuas kedua
berfungsi sebagai transfercase untuk mengatur penyaluran tenaga dari mesin ke roda.
Pada tuas transfercase terdapat tulisan 2H (2WD high range), 4L (low range), 4H (4WD
high range) dan N (netral). Masing-masing memiliki fungsi berbeda.
Berikut fungsi pada mobil 4x4:
2H
Bila posisi tuas berada di 2H maka hanya roda belakang saja yang bergerak. Digunakan
untuk medan jalan yang normal.
4LL
Baik roda depan dan belakang bisa bergerak. Mobil mendapat traksi lebih besar. Saat tuas
berada di 4L mobil tidak bisa dipacu dengan kecepatan tinggi atau maksimal 50 kilometer
per jam. Pada umumnya digunakan saat melintasi jalan berpasir, berbatuan dan rumput.
4H
Kebalikan dari 4L, dengan tuas berada di 4H maka mobil bisa melaju dalam kecepatan
tinggi. Biasanya digunakan untuk medan jalan yang licin, dan bergelombang.
N
Posisi netral yang artinya tidak ada tenaga yang disalurkan ke roda.
4. Utamanya dari segi mekanisme, 4WD dan AWD punya beberapa signifikansi perbedaan.
All wheel drive misalnya, membutuhkan limited slip differential dan clutch yang sifatnya
elektronis. Mengapa demikian? Karena mobil yang menggunakan All Wheel Drive
umumnya akan menyerahkan kontrol ke masing-masing ban.Kendaraan yang
menggunakan All Wheel Drive akan sangat cocok dikendarai di medan seperti aspal yang
licin dan pasca hujan. Berbeda dengan 4 Wheel Drive yang agak berbahaya jika
dipergunakan untuk mengebut di aspal yang licin. Karena pembagiannya dipukul rata pada
50 persen tenaga untuk ban depan dan 50 persen untuk ban belakang.
Mengapa AWD lebih boros dalam konsumsi bahan bakar? Karena semua roda pada
sistem penggerak AWD terus bergerak dalam semua kondisi jalan, baik jalanan mulus
hingga rusak.Hal ini menyebabkan konsumsi bahan bakar akan meningkat karena
perputaran keempat roda terus berputar tanpa bisa dikurangi jumlah roda yang berputar.
Berbalik dengan AWD, sistem penggerak 4WD justru berpotensi lebih hemat lho.
Mengapa? Karena biasanya sistem penggerak 4WD memiliki pilihan penggerak roda
yaitu 4x4 atau 4x2 artinya dapat memilih antara dua roda saja yang bergerak atau
keempat roda bergerak.
Karena konfigurasinya yang dapat disesuaikan, maka sistem 4WD banyak diadopsi
oleh mobil-mobil offroad. Karena perbedaan medan yang dihadapi mobil offroad
memungkinkan pengemudi menyesuaiakan ingin 4x2 atau 4x4 untuk memaksimalkan
traksi pada roda.
Kaliper rem adalah komponen yang akan mengubah tekanan fluida menjadi gerakan
mekanis yang akan menekan brake pad. Singkatnya,tekanan hidraulik yang masuk ke
kaliper akan diubah menjadi gerakan mekanis untuk menjepit brake pad. Brake Caliper
memiliki dua jenis yaitu
Tipe pertama hanya memiliki satu piston yang aktif bergerak untuk menekan brake pad.
Namun bukan berarti hanya satu sisi saja yang tertekan. Sisi lain otomatis tertekan
karena pada tipe floating, posisi caliper bisa bergeser untuk menekan brake pad.
Untuk tipe kedua memiliki dua buah piston yang aktif menekan kedua sisi brake pad.
Jenis satu ini memiliki daya pengereman yang lebih kuat dan seimbang namun
konstruksi caliper jenis double piston rumit.
Perawatan kaliper rem dapat dilakukan ketika penggantian kampas rem yang telah
menipis. Sewaktu mengganti kampas rem, kaliper juga diservis sekalian. Namun begitu,
jika sudah merasakan keanehan pada rem cakram motor, terlebih saat musim hujan
seperti ini, tak ada salahnya untuk mengecek komponen yang satu ini.
Langkah perawatan kaliper yang paling sederhana adalah dengan membersihkan piston
kaliper. Setelah berkendara saat hujan dan melewati genangan air, sebaiknya langsung
disiram dengan air bersih yang mengalir untuk menghilangkan pasir-pasir halus yang
menempel di kaliper.
Ketika mengganti kampas rem, bersihkan piston dengan lap basah. Jangan gunakan
bensin karena dapat mengakibatkan rusaknya karet sil dan kebocoran minyak rem. Bila
gerak piston sudah mulai seret, dapat digunakan oli baru untuk melumasi piston kaliper.
Kotoran yang dibiarkan menumpuk dapat menjadi penyebab piston kaliper macet atau
seret.
Selain piston, di dalam kaliper rem juga terdapat sil piston. Sil piston yang terbuat dari
karet dapat getas dan bocor karena terkena perubahan suhu. Gejala sil rusak dapat dilihat
dari piston rem yang basah karena minyak rem yang bocor. Selain itu, dapat juga dengan
menekan tuas rem untuk memeriksa apakah terjadi kebocoran minyak rem atau tidak.
Gunakan minyak rem yang sesuai dengan spesifikasi. Bisa menggunakan minyak rem
DOT 3 atau DOT 4. Selain kedua jenis minyak rem tersebut, jika digunakan akan
kehilangan daya dorong piston terutama saat suhu kaliper telah panas.