Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KOSMETIK, PELEMBAB DAN PELINDUNG

Disusun Oleh :

Nama : Fipit Fitriyati

Nim : 202001204P

Kelas : Konversi S1Farmasi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ADILA

BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


i

DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. LATAR BELAKANG ........................................................................................ 1

B. TUJUAN ........................................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Kosmetik Pelembab dan Pelindung ...................................... 3

1. Kosmetik Pelembab (base, pre-foundation, atau moisturizer) ....... 3

2. Kosmetik Pelindung ....................................... 4

B. Bahan-bahan yang harus dihindari dalam kosmetik ............................ 5


C. Penggolongan Kosmetik .............................................................. 6
D. Persyaratan Kosmetik .............................................................. 7
E. Kosmetik Pelembab dan Kosmetik Pelindung ............................ 7

BAB III. PENUTUP .......................................................................... 10

A. SIMPULAN .......................................................................... 10

BAB IV. DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 11


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman ini, kosmetik telah menjadi bahan penting bagi setiap orang.Kosmetik
menjadi kebutuhan sehari-hari baik digunakan oleh kaum wanita maupun pria. Pada
umumnya masyarakat menggunakan kosmetik dengan tujuan untuk
meningkatkan penampilan dan kesehatan. Untuk memenuhi tujuan tersebut maka
diperlukan kosmetik yang mempunyai aktivitas sepertiyang diharapkan, satu di
antaranya adalah kosmetik perawatan kulit. Kosmetik y a n g termasuk dalam
perawatan kulit antara lain kosmetik pembersih, kosmetik pelembab
(moisturizer) dan kosmetik pelindung seperti tabir surya (Draelos dan Thaman, 2006).

Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan kosmetik


menyebabkan perkembangan dunia kos metik khus us nya penelitian dan
pembuatan kosmetik perawatan kulit memiliki prospek yang sangat bagus. Kosmetik
pelembab (moisturizers) termasuk kosmetik perawatan yang bertujuan untuk
mempertahankan struktur dan fungsi kulit dari berbagai pengaruh seperti
udara kering, sinar matahari terik, umur lanjut, berbagai penyakit kulit maupun
penyakit dalam tubuh yang mempercepat penguapan air sehingga kulit menjadi lebih
kering (Wasitaatmadja, 1997).

Kulit merupakan organ pertama yang terkena pengaruh


t i d a k menguntungkan dari lingkungan. Berbagai faktor baik dari luar tubuh maupun dari
dalam tubuh dapat mempengaruhi struktur dan fungsi kulit, misalnya: udara kering,
kelembaban udara yang rendah, sinar matahari, usia, berbagai penyakit kulit maupun
penyakit dalam tubuh. Karena faktor-faktor tersebut dapat terjadi penguapan yang
berlebihan pada epidermis kulit sehingga kadarair dalam stratum korneum < 10%

2
Dan menyebabkan kulit kering. Secara alamiah kulit berusaha untuk melindungi
diri dari kemungkinan tersebut, yaitu dengan adanya tabir lemak di atas kulit yang diperoleh
dari kelenjar lemak dan sedikit kelenjar keringat serta adanya lapisan kulit luar yang
berfungsi sebagai sawar kulit. Namun, dalam kondisi tertentu faktor perlindungan kulit
alamiah ( n a t u r a l moisturizing factor) tidak mencukupi sehingga
d i p e r l u k a n perlindungan tambahan non alamiah yaitu dengan pemberian
kosmetika pelembab (Wasitaatmadja, 1997).

1.2 Tujuan
1.Untuk mengetahui tujuan penggunaan kosmetik pelembab
2.Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja pelembab
3.Untuk mengetahui jenis-jenis sediaan pelembab
4.U n t u k m e n g e t a h u i b a h a n a p a s a j a y a n g d i g u n a k a n d a l a m k o s m e t i k
pelembab

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kosmetik Pelembab dan Pelindung

1. Kosmetik Pelembab (base, pre-foundation, atau moisturizer)

Wanita yang memiliki kulit kering dan juga kulit normal yang cenderung kering sangat
perlu menggunakan kosmetik pelembab, sedangkan yang memiliki kulit berninyak dan
berjerawat tidak perlu menggunakan kosmetik pelembab. Secara alami, kulit memiliki lapisan
lemak tipis pada permukaannya yang terdiri atas produksi kelenjar minyak kulit, yang
berfungsi untuk melindungi kulit dari kelebihan penguapan air yang akan menyebabkan
dehidrasi kulit, oleh karena itu kulit memerlukan kosmetik pelembab.

Base foundation atau moisturizer berfungsi sebagai bahan pelembab kulit untuk
menormalisir kadar air dalam kulit serta untuk melindungi kulit terhadap bahan kosmetik lain
yang akan membahayakan. Jenis bahan dasar pelembab ada dua macam yaitu minyak (oil
base) dan air. Pelembab yang berbahan dasar minyak, baik untuk jenis kulit normal dan
kering, sedangkan untuk kulit berminyak sebaiknya menggunakan pelembab yang berbahan
dasar air. Jenis bahan dasar pelembab menentukan bentuknya, pelembab berbahan dasar
minyak biasanya berbentuk krim, sedangkan pelembab berbahan dasar air biasanya berbentuk
lotion.

Cara menggunakan kosmetik ini dengan dioleskan secara tipis dan merata pada wajah
dan leher setelah kulit dibersihkan serta biarkan + 2 menit sampai kering. Pelembab diratakan
di wajah dengan gerakan yang menuju ke atas dan ke sisi wajah. Pelembab yang baik masa
penggunaannya (kadaluwarsa) dapat bertahan maksimal 1 tahun selama disimpan dalam
kondisi tertutup. Terdapat dua tipe kosmetik pelembab, yaitu kosmetik pelembab yang
berbahan dasar lemak (moisturizer) dan kosmetik pelembab berbahan dasar gliserol atau

4
humektan sejenis. Moisturizer berguna untuk mencegah penguapan air kulit dan
menjadikan kulit lembab serta lembut. Penggunaan kosmetik pelembab harus dapat menutupi
seluruh permukaan kulit wajah, sehingga dapat mencegah penguapan air kulit.

2. Kosmetik Pelindung

Pelindung adalah kosmetik yang dikenakan pada kulit yang sudah bersih dengan tujuan
untuk mempertahankan kondisi kulit sebaik-baiknya dan untuk melindungi kulit dari berbagai
pengaruh lingkungan yang dapat merugikan kulit, terutama melindungi kulit dari radiasi sinar
ultra violet matahari (tabir surya).
Syarat-syarat preparat kosmetik tabir surya (sunscreen) adalah mudah dipakai, jumlah
preparat yang menempel mencukupi kebutuhan, bahan dasar dan bahan aktif dalam preparat
ini mudah tercampur serta bahan dasarnya mampu mempertahankan kelembutan dan
kelembaban kulit.Sekarang adalah saatnya membuat beberapa perubahan kulit dan
kosmetik pilihan.Kendati masih sedikit penelitian mengenai ini,tetapi ada beberapa bahan yan
g biasanya ditemukan dalam produk perawatan kulit dan kosmetik yang diduga juga dapat
mengganggu perkembangan janin.

 Tips Seputar Kosmetik

1. Sebelum membeli kosmetik, baca labelnya dengan teliti yaitu bagian "Ingredients' atau
"Bahan", Setelah itu baca pula aturan pakainya.

2. Untuk mengetes apakah kosmetik cocok atau tidak dengan kulit kita, sapukan sedikit
kosmetik pada punggung tangan Anda. Biarkan selama 24 jam. Jika Anda merasa tidak
nyaman dan timbul ruam-ruam merah pada kulit, atau timbul rasa gatal, segera hentikan
pemakaiannya. Cuci bersih kulit yang telah terkena bahan kosmetik tersebut.

3. Pada saat mengoleskan krim malam, atau krim mata, sebaiknya gunakan spatula. Jika
ingin menggunakan jari telunjuk, misalnya, pastikan jari dalam keadaan bersih. Ambil
krim sekaligus banyak, lalu tutup wadahnya dengan rapat. Oleskan krim tersebut pada

5
wajah sedikit demi sedikit. Jangan berkali-kali mencolek krim, apalagi saat jari kita sudah
kotor.

4. Belilah kosmetik dekoratif dalam kemasan mini. Selain ekonomis, apabila kadaluwarsa
dan harus dibuang, Anda tidak terlalu rugi. Setelah segelnya dibuka, kosmetik dekoratif
baiknya diganti setiap 6 bulan.

5. Apabila memakai kosmetik perawatan, waktunya jangan kurang dari dua minggu atau
satu bulan. Setelah pemakaian satu bulan, hasilnya baru tampak. Karena, regenerasi kulit
berlangsung setelah 28 hari. Jika kita memakainya hanya 3-4 hari, belum ada hasilnya.

B. Bahan-bahan yang harus dihindari dalam kosmetik

 Formaldehid (formaldehyde), merupakan bahan pengawet yang terdapat pada


produk kecantikan yang digunakan untuk tubuh, kulit, dan rambut. Zat ini dapat
memicu alergi, asma, sakit kepala, depresi, pusing, dan nyeri sendi. Hidantoin dan
surfaktan seperti sodium lauril sulfat (sls), dimungkinkan mengandung formaldehid.

 Sodium Lauril Sulfat (SLS), sekarang ini sering digunakan oleh pabrik shampo,
kondisioner rambut, pasta gigi, beberapa produk pembersih. SLS merupakan zat
sejenis deterjen keras yang dapat mengiritasi mata. Dampak yang lebih buruk,
menyebabkan kerusakan permanen pada mata anak-anak, ruam kulit, kerontokan
rambut, dan borok pada mulut.

 Tar Batubara (Coaltar), biasanya digunakan sebagai bahan dasar untuk perawatan
rambut kering dan shampo anti-ketombe.

 Petrolatum, adalah campuran hidrokarbon yang biasa dikenal sebagai gel


petroleum, minyak pelumas, atau malam. Menghambat tubuh dalam mengeluarkan
racun dan mengakibatkan kekeringan kulit, penuaan dini, timbulnya jerawat.

 Alkohol atau isopropyl, banyak terdapat pada cat pewarna rambut, hand lotion,
dan parfum. Dapat menyebabkan sakit kepala, depresi, dan mual. Selain itu dapat
menyebabkan kekeringan pada kulit yang memungkinkan bakteri tumbuh subur.
 Pewangi (fragrances, yaitu semua substansi alami maupun sintetis yang semata-
mata digunakan untuk memberi aroma pada produk-produk kosmetik). Sering

ditambahkan pada parfum dan produk perawatan tubuh lain yang berbahan
petroleum. Gangguan kesehatan yang disebabkan karena pewangi adalah penyakit
kulit seperti dermatitis kontak iritan atau dermatis kontak alergi, gangguan saluran
pernapasan, termasuk asma, rinitis (radang hidung), bronkitis, dan gangguan sistem
saraf, mulai dari yang ringan, seperti sakit kepala dan migren sampai kelumpuhan
fungsi saraf tertentu.

Kosmetik pelembab perlu dikenakan terutama pada kulit kering atau kulit normal
cenderung kering. Jenis kulit yang secara alamiah sudah berminyak dan berjerawat tidak
perlu memakai kosmetik pelembab. Secara alami, kulit memiliki lapisan lemak tipis pada
permukaannya yang terdiri atas produksi kelenjar minyak kulit, yang berfungsi untuk
melindungi kulit dari kelebihan penguapan air yang akan menyebabkan dehidrasi kulit, oleh
karena itu kulit memerlukan kosmetik pelembab.

C. Penggolongan kosmetik
a. Penggolongan kosmetik dibagi menjadi 13 kelompok, yaitu :
1) Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi.
2) Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule.
3) Preparat untuk mata, misalnya mascara, eye shadow.
4) Preparat untuk wangi – wangian, misalnya parfum, toilet water .
5) Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray.
6) Preparat pewarna rambut, misalnya cat rambut.
7) Preparat make – up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstick.
8) Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mouth washes.
9) Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant.
10) Preparat kuku, misalnya cat kuku, losion kuku.
11) Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab pelindung.
12) Preparat cukur, misalnya sabun cukur.
13) Preparat untuk suntan dan sunscreen, misalnya sunscreen foundation.
7

D. Persyaratan Kosmetik
Kosmetik yang diproduksi dan diedarkan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a) Menggunakan bahan yang memenuhi standart dan persyaratan mutu serta
persyaratan lain yang ditetapkan
b) Diproduksi dengan menggunakan cara pembuatan kosmetik yang baik.
c) Terdaftar pada dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan
RI (BPOM RI).

E. Kosmetik Pelembab dan Kosmetik Pelindung


a. Kosmetik Pelembab (base, pre-foundation, atau moisturizer)

Kosmetik pelembab perlu dikenakan terutama pada kulit kering atau kulit normal
cenderung kering. Jenis kulit yang secara alamiah sudah berminyak dan berjerawat tidak
perlu memakai kosmetik pelembab. Secara alami, kulit memiliki lapisan lemak tipis pada
permukaannya yang terdiri atas produksi kelenjar minyak kulit, yang berfungsi untuk
melindungi kulit dari kelebihan penguapan air yang akan menyebabkan dehidrasi kulit, oleh
karena itu kulit memerlukan kosmetik pelembab.
Base foundation atau moisturizer berfungsi sebagai bahan pelembab kulit untuk
menormalisir kadar air dalam kulit serta untuk melindungi kulit terhadap bahan kosmetik lain
yang akan membahayakan. Jenis bahan dasar pelembab ada dua macam yaitu minyak (oil
base) dan air. Pelembab yang berbahan dasar minyak, baik untuk jenis kulit normal dan
8

kering, sedangkan untuk kulit berminyak sebaiknya menggunakan pelembab yang


berbahan dasar air. Jenis bahan dasar pelembab menentukan bentuknya, pelembab berbahan
dasar minyak biasanya berbentuk krim, sedangkan pelembab berbahan dasar air biasanya
berbentuk lotion. Penggunaan kosmetik ini dengan cara dioleskan secara tipis dan merata
pada wajah dan leher setelah kulit dibersihkan serta biarkan + 2 menit sampai kering.

Terdapat dua tipe kosmetik pelembab, yaitu kosmetik pelembab yang berbahan dasar
lemak dan kosmetik pelembab berbahan dasar gliserol atau humektan sejenis. Kosmetik
pelembab berbahan dasar lemak dikenal dengan nama moisturizer. Krim ini membentuk
lapisan lemak tipis pada permukaan kulit. Moisturizer berguna untuk mencegah penguapan
air kulit dan menjadikan kulit lembab serta lembut. Viskositas lemak tidak boleh terlalu
rendah karena dapat menyebar ke seluruh permukaan kulit, dan juga tidak boleh terlalu kental
karena dapat membuat kulit menjadi lengket dan terlalu berminyak. Penggunaan kosmetik
pelembab harus dapat menutupi seluruh permukaan kulit wajah,sehingga dapat mencegah
penguapan air kulit

. Kosmetik pelembab berbahan dasar lemak harus dilindungi dan terbebas dari
mikroorganisme serta jamur dengan penambahan pengawet, karena kosmetik jenis ini mudah
menjadi tengik. Kosmetik pelembab berbahan dasar lemak jenisnya ada yang berbentuk krim
lemak anhidrous, krim emulsi W/O, emulsi ganda, krim O/W yang kaya minyak dan emulsi
O/W cair yang mengandung air lebih dari 80 %. Kosmetik pelembab berbahan dasar gliserol
atau humektan sejenis, akan mengering pada permukaan kulit, membentuk lapisan yang
bersifat higroskopis, yang menyerap uap air dari udara dan mempertahankannya di
permukaan kulit. Preparat ini membuat kulit nampak lebih halus dan mencegah dehidrasi
lapisan stratum corneum kulit.
9

b. Kosmetik Pelindung

Kosmetik pelindung adalah kosmetik yang dikenakan pada kulit yang sudah bersih
dengan tujuan untuk mempertahankan kondisi kulit sebaik-baiknya dan untuk melindungi
kulit dari berbagai pengaruh lingkungan yang dapat merugikan kulit, terutama melindungi
kulit dari radiasi sinar ultra violet matahari (tabir surya). Syarat-syarat preparat kosmetik tabir
surya (sunscreen) adalah mudah dipakai, jumlah preparat yang menempel mencukupi
kebutuhan, bahan dasar dan bahan aktif dalam preparat ini mudah tercampur serta bahan
dasarnya mampu mempertahankan kelembutan dan kelembaban kulit.

Bentuk-bentuk preparat tabir surya (sunscreen) dapat berupa preparat anhidrous,


emulsi (non-greasy O/W, semi greasy dual emulsion dan fatty W/O), preparat tanpa lemak
(greaseless preparation). Preparat jenis anhidrous tahan terhadap air sehingga tidak
terganggu oleh perspirasi dan air kolam renang atau air laut. Preparat jenis emulsi umumnya
kandungan lemaknya tinggi sehingga tampak mirip minyak, penampakannya menarik serta
konsistensinya yang menyenangkan hingga memudahkan pemakaian. Bahan-bahan tabir
surya emulsi O/W larut dalam air dan emulsi W/O larut dalam minyak.
10

  BAB III

PENUTUP

   A. Kesimpulan

                                       
1. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :  Kosmetik berasal dari
kata Yunani “kosmetikos” yang berarti keterampilan menghias, mengatur.
Definisi kosmetik dalam peraturan  Mentri Kesehatan RI No.
445/MenKes/Permenkes/1998 adalah sebagai  berikut “kosmetik adalah sediaan
atau paduan bahan yang siap untuk  digunakan pada bagian luar badan (epidermis,
rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulut
untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan,  melindungi
supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak
dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu   penyakit”

2. Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah  untuk


kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa
percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit  dan rambut dari kerusakan
sinar UV, polusi dan factor lingkungan yang  lain, mencegah penuaan, dan secara
umum, membantu seseorang lebih menikmati dan menghargai hidup

3. Kekhasan kosmetik dekoratif (make-up) adalah bahwa kosmetik ini  bertujuan


semata-mata untuk mengubah penampilan, yaitu agar  tampak lenih cantik dan
noda-noda atau kelainan pada kulit tertutupi. Kosmetik dekoratif tidak perlu
menambah kesehatan kulit. Kosmetik ini  dianggap memadai jika tidak merusak
kulit atau sedikit mungkin  merusak kulit.

11

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 1999, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999  tentang


Perlindungan Konsumen, Menteri Negara Sekretaris Negara RI,Jakarta.

2. Dover, J. S., 2008, Cosmeceuticals: A Practical Approach, Skin Therapy  Letter,


4(4), 2.

3. Engel, J. F., Roger, D. B., & Paul, W. M.., 1994, Perilaku Konsumen
a. diterjemahkan oleh Budiyanto, 65, Binarupa Aksara, Jakarta.
b. Fabricant, S. M. & Gould S., 1993, Women’s Make Up Careers:
An Interpretive

4. Retno dkk. 2007. “Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik”


Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

5. Andrani,M.,2014.” Klaim Kosmetik dan Contohnya 3”Badan POM: Jakarta

6. Anonim, 1998, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


445/Menkes/Per/V/1998 tentang Bahan, Zat Warna, Substratum, Zat Pengawet, dan
Tabir Surya pada Kosmetika, Menteri Kesehatan RI, Jakarta.

7. Study of Color Cosmetic Use and “Face Value”, Psychology and Marketing,
a. 10 (6), 531-548.

Anda mungkin juga menyukai