Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, pencemaran lingkungan merupakan salah satu masalah yang umum
dibicarakan. Banyaknya kasus pencemaran yang disebabkan oleh asap kendaraan, limbah
buangan pabrik dan lainnya menjadikan pencemaran lingkungan menjadi salah satu topik
setiap orang.
Kehidupan di bumi terdiri dari hampir 80 % air pertumbuhan yang semakin dinamis
dan konsentrasi penduduk di daerah perkotaan dari Nigeria dan negara-negara berkembang
lainnya telah menyebabkan perkalian permintaan utilitas perkotaan . Urbanisasi dan
industrialisasi Tren ini telah menyebabkan meningkatnya kontaminasi air permukaan dan
lebih buruk lagi , manusia telah dianggap sebagai hak prerogatif untuk mencemari
lingkungan baik air , udara atau darat . Ini ada berita bahwa sebagian besar air permukaan
yang telah digunakan untuk laundry , mandi , berenang , mencuci makanan , irigasi dan
kadang-kadang minum telah banyak tercemar . Pasokan air permukaan yang terkontaminasi
adalah penyebab berbagai penyakit terkait air , termasuk tifus , hepatitis , kolera ,
schistosomaiasis dan cacing guinea.
Penelitian ini akan berfungsi sebagai pembuka mata bagi banyak penduduk perkotaan
yang membuang limbah di sungai bagi kebanyakan orang tidak mengetahui implikasi
kesehatan dan lingkungan dari kegiatan tersebut . Informasi yang berasal dari penilaian
kualitas air sungai akan membantu menciptakan kesadaran akan kebutuhan untuk
peningkatan yang cukup besar pada limbah dan pengelolaan air dan praktek pengobatan di
Enugu kotamadya pada khususnya dan Nigeria pada umumnya . Selanjutnya , hal itu akan
merangsang sikap ditingkatkan oleh pihak yang berwenang.

A. Cara Pemeriksaan dan Perhitungan Sampel Makanan


a. Metode Pemeriksaan Sampel Makanan
1. Alat
b. 5 buah tabung reaksi
c. 2 buah beaker glass
d. 6 pipet volume
e. 6 cawan petridish
f. Bulb
g. Penjepit tabung
h. Alumunium Foil
i. Neraca Analitik
j. Kapas
k. Cawan Mortar
l. Stamper

2. Bahan
a. Media
b. Sampel makanan
c. Aquadest

3. PROSEDUR KERJA
 Sterilisasi alat dan bahan yang digunakan
A. Tabung reaksi
 Pipet 9 ml aquadest pada pengenceran 10-1 - 10-5
 Pipet 10 ml aquadest pada blanko
 Tutup dengan kapas
B. Pipet volume
C. Beaker glass
D. Cawan mortar dan stamper
E. Petridish
F. Srerilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121º C pada tekanan 15 psi selama 15
menit

 Pembuatan Media
Timbang Media PCA dengan perhitungan sbb:
1 petridish = ± 5−10 ml PCA
1 Sampel = 4 petridish X 10 ml
= 40 ml
23,5
PCA = X 40
1000
= 0,94 gram
Tambahkan 40 ml aquadest, panaskan hingga mendidihkan, angkat dan tutup dengan
aluminum foil.
 Penanaman Bakteri
a. Siapkan sempel makanan yang akan di periksa
b. Aduk hingga tercampur rata
c. Ambil 5 gram sempel haluskan dengan mortar dan stamper
d. Masukan kedalam beaker glass lalu larutkan dengan aquadest sebanyak 45 ml,
ratakan
e. Siapkan 6 tabung reaksi yang berisi aquadest steril dan 4 cawan petridish steril
f. Ambil 1 ml sampel makan yang telah dilarutkan ke tabung pengenceran 10−1 ,
homogenkan lalu pipet 1 ml dari pengenceran 10−1 kepengenceran 10−2
g. Lakukan hal serupa hingga pengenceran 10−4
h. Ambil 3 pengenceran terakhir
i. Tuang 10 ml media PCA ke dalam 4 cawan petridish, beri label dan ratakan
j. Pipet 1 ml blanko ke cawan petridish blanko
k. Pipet 1 ml sampel dari pengenceran 10−4 masukkan ke petridish berlebel 10−4
l. Pipet 1 ml sempel dari pengenceran 10−5 masukkan ke petridish berlabel 10−5
m. Pipet 1 ml sampel dari pengenceran 10−6 masukkan ke petridish berlebel 10−6
n. Tunggu beberapa menit hingga media dingin dan padat, didekat lampu Bunsen
o. Inkubasi pada suhu 37 ℃ selama 2 x 24 jam dengan posisi terbalik

 Cara Perhitungan Coloni Bakteri


Analisis hasil percobaan dinilai dari jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada media
agar. Terdapat dua macam cara perhitungan yaitu :
1. Total Plate Count
Koloni yang tumbuh tidak selalu berasal dari satu sel mikroorganisme karena
beberapa mikroorganisme tertentu cenderung membentuk kelompok atau berantai.
Berdasarkan hal tersebut digunakan istilah Coloni Forming Unit (CFU’s) per ml.
Syarat untuk menghitung adalah sebagai berikut :
- Satu koloni dihitung 1 koloni
- Dua koloni bertumpuk dihitung 1 koloni
- Beberapa koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni
2. Standar Plate Count (SPC)
Koloni yang dihitung menggunakan cara SPC memilki syarat khusus berdasarkan
statistic untuk memperkecil kesalahan dalam perhitungan. Perhitungan mengacu
pada standar atau peraturan yang telah ditentukan. Syarat-syarat sebagai berikut :
a. Pilih cawan yang ditumbuhi koloni 30 – 300 koloni. > 300 = Too Numerous To
Count (TNTC) atau TBUD (Terlalu Banyak Untuk Dihitung), < 30 Too Few To
Count (TFTC).
b. Jumlah koloni yang dilaporkan terdiri dari 2 digit. Pembulatan ke atas dilakukan
pada angka seperseratus lebih besar dari 5
c. Bila diperoleh <30 pada semua pengenceran, maka yang dilaporkan hanya
pengenceran terendah saja.
d. Bila diperoleh >300 pada semua pengenceran, maka yang dilaporkan hanya
pengenceran tertinggi saja
e. Jika terdapat 2 cawan dengan jumlah koloni 30-300, dan hasil bagi antara
tertinggi dan terendah ≤ 2, maka yang dilaporkan adalah nilai rata-rata keduanya
f. Jika terdapat 2 cawan dengan jumlah koloni 30-300, dan hasil bagi antara
tertinggi dan terendah > 2, maka yang dilaporkan adalah cawan dengan
pengenceran terendah saja
g. Apabila pada setiap pengenceran dilakukan 2 cawan petri (duplo), maka jumlah
yang dilaporkan adalah nilai rata-rata keduanya.

DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, D.R Waysina. 2015. Evaluasi Sensori Produk Pangan Edisi 1. Fakultas Teknologi
Pertanian. Istitut Pertamiam Bogor: Bogor.

Departemen Kesehatan RI. 1976. Peraturan Menteri Kesehatan No. 329/MenKes/XII/1976. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.

Merta, I Wayan, dan Nyoman Mastra. 2012. Observasi Angka Kuman Usap Alat Makan di Panti
Asuhan Tat Twam Asi Renon Denpasar. Jurnal Skala Husada. Vol 8(2): 157-160.

Putria, Farina Virginia. 2013. Electronic Word of Mouth dan Pengaruhnya terhadap Keputusan
Pembelian Restoran dan Kafe di Surabaya. Jurnal Skala Husada. Vol. 3(2): 12-15.
Raymond, J. 2003. Food and Beverage Service Management. Jakarta: Erlangga.

Susanna, Dewi, Budi Hartono. 2013. Pemantauan Kualitas Makanan Ketoprak dan Gado-Gado di
Lingkungan Kampus UI Depok Melalui Pemeriksaan Bakteriologis. Jurnal Makara Seri
Kesehatan. Vol 7(1): 21-29.

Anda mungkin juga menyukai