Anda di halaman 1dari 10

POLITIK HUKUM ISLAM

DALAM SISTEM HUKUM TATA NEGARA REPUBLIK ISLAM IRAN

Undang Hidayat
Sekolah Tinggi Agama Islam al-Musadadiyyah Garut
E-Mail: undanghidayat@yahoo.com

Abstract
Iran is one of the Muslim countries with predominantly population which follow the
Shiite ideology and system of government as well as representing prototife modern
Islam. Imamate system applied in the constitutional system of the Islamic Republic of
Iran represents a form of legal awareness and political will of the authorities to
submit to Islamic legal doctrines. The most unique characteristic of the political
development of Islamic law in Iran is political reform in the early days after the Islamic
revolution, Ayatollah Khumayni perform as well as religious and political leaders. But
in its development, religious leaders separated by political leaders. However, the fact
that khumayni still the religious leaders and the president in the political perspective.
Thus, all policies in the various State agencies in Republic Islam of Iran must be
following to Khumayni.

Abstrak
Iran adalah salah satu negara muslim dengan mayoritas penduduknya menganut fa-
ham Syi‘ah dan sekaligus mewakili prototife sistem pemerintah Islam modern. Sistem
imamah yang diaplikasikan dalam sistem ketatanegaraan Republik Islam Iran mewa-
kili suatu bentuk kesadaran hukum dan kehendak politik penguasa untuk tunduk ke-
pada doktrin hukum Islam. Karakteristik yang paling unik dari perkembangan politik
hukum Islam di Iran adalah pada masa awal pembaharuan politik pasca gerakan revo-
lusi Islam, Ayatullah Khumayni tampil sebagai pemimpin agama dan sekaligus pemim-
pin politik. Namun dalam perkembangannya pemimpin agama terpisah dengan
pemimpin politik. Namun faktanya tidak ada apapun kehendak politik penguasa di
berbagai badan Negara kecuali harus tunduk kepada Ayatullah.

Kata Kunci:
Politik Hukum Islam, Syi‘ah, Marja’, dan Kekuasaan

A. Pendahuluan menyebabkan bangsa Amerika memben-


Sejak beberapa dekade, Iran mewakili cinya.1
suatu bentuk ancaman Islam, dan tokoh kha- Nampak sekali tercantum dalam Muka-
rismatik seperti Imam Ayatullah Khumayni dimah Undang-Undang Dasar (UUD) Negara
merupakan lambang revolusi Islam yang hi- Republik Islam Iran, yang menyatakan bah-
dup. Jika Khumayni menyebut Barat dan wa sebagai pengungkap lembaga-lembaga
Amerika khususnya sebagai “Setan Besar”, kultural, sosial, politik, hukum dan ekonomi
bagi banyak orang di Barat ia merupakan ula- masyarakat Iran, didasarkan kepada prinsip-
ma abad pertengahan, ancaman bagi Timur
prinsip dan presep-presep Islam yang meref-
Tengah dan Barat. Mulai dari pernyataan-
pernyataan Presiden sampai musik populer leksikan aspirasi ummat Islam yang sebenar-
dan papan-papan nama, Imam Ayatullah nya, diakomodasikan dalam suatu hakikat
Khumayni segera menjadi seseorang yang Revolusi Islam yang besar serta dalam arus
perjuangan kaum muslimin yang sejak awal
1
John L. Esposito, Ancaman Islam: Mitos atau
Realitas (Mizan: Bandung. 1996), hlm. 113-114.
90 | Asy-Syari‘ah Vol. 16, No. 2, Agustus 2014

permulaannya hingga tercapainya kemena- badan-badan negara yang berwenang untuk


ngan itu terkristalisasi dalam slogan-slogan menetapkan peraturan peraturan yang dike-
yang tegas dan menentukan dari keseluruh- hendaki, yang diperkirakan akan digunakan
an berbagai kelompok rakyat. Sekarang pada untuk mengekspresikan apa yang terkan-
saat menjelang pemenuhan agung dari ke- dung dalam masyarakat dan untuk mencapai
menangan ini, kita berusaha untuk me- apa yang dicita-citakan.5
menuhinya dengan segala wujud kita.2 Berdasarkan beberapa pendapat para
Dari prolog tersebut, tampak jelas bah- ahli di atas, maka secara operasional politik
wa segala yang berkaitan dengan Iran ham- hukum ialah suatu pernyataan kehendak pe-
pir senantiasa direlasikan menjadi hierarki nguasa negara mengenai hukum mana yang
imamah dalam konstitusi Iran. Semangat ke- diberlakukan di wilayahnya dan ke arah ma-
islaman menjadi nilai dasar idelogi yang ko- na perkembangan hukum itu dibangun oleh
koh menjadi simbol dari setiap perjuangan badan-badan penyelenggara negara dalam
menuju keagungan Islam dan Iran dalam sa- berbagai bentuk peraturan perundang-unda-
tu kesatuan. Tatkala para mullah membatasi ngan, sehingga terbentuk suatu kesadaran
diri dari urusan politik, justru yang tampil hukum dalam masyarakat untuk mencapai
adalah sosok kepemimpinan cendekiawan apa yang dicita-citakan.
yang memiliki keluhuran budi. Inilah Iran mo- Adapun hukum Islam adalah segala pe-
dern di bawah pimpinan Mahmoud Ahmadi- raturan agama Islam yang meliputi semua as-
nejad. pek kehidupan manusia berupa akhlak, hu-
kum-hukum ibadah, Kopercayaan dan keya-
B. Politik Hukum Islam kinan sebagai wujud aktualisasi sikap bathin
Politik hukum adalah aktivitas untuk me- seseorang yang beragama Islam.6 Dengan
nentukan suatu pilihan mengenai tujuan dan kata lain, makna integral syari‘ah (hukum
cara-cara yang hendak dipakai untuk menca- Islam) adalah keseluruhan peraturan Allah
pai tujuan hukum dalam masyarakat. Politik dan Rasul-Nya, baik dalam hubungannya an-
hukum dapat pula didefinisikan sebagai kebi- tara manusia dengan Allah, dan manusia de-
jaksanaan penyelenggara negara tentang ngan manusia, serta manusia dengan makh-
apa yang dijadikan kriteria untuk menghu- luk hidup lainnya.7
kumkan sesuatu (menjadikan sesuatu seba- Mengacu kepada beberapa definisi di
gai hukum). Kebijaksanaan tersebut dapat atas, maka secara operasional yang dimak-
berkaitan dengan pembentukan hukum dan sud dengan dialektika politik hukum Islam
penerapannya.3 menurut peneliti sendiri adalah perubahan
Kemudian dalam konteks pembaharuan cara pandang dan kesadaran hukum masya-
dan politik hukum nasional,4 politik hukum rakat secara terus-menerus secara triadik un-
merupakan suatu pernyataan kehendak pe- tuk menerima dan memberlakukan hukum
nguasa negara mengenai hukum yang ber- Islam, serta kebijakan atau kehendak pe-
laku di wilayahnya, dan mengenai arah per- nguasa dalam menentukan arah hukum yang
kembangan hukum yang dibangun. Definisi hendak dibangun dan diberlakukan di wila-
yang sama juga menjelaskan bahwa politik yahnya.
hukum adalah kebijakan dari negara melalui
C. Revolusi Islam Menuju Iran Modern
2
Petikan dari Undang-Undang Dasar Republik Islam Dalam prolog di atas, tersirat jelas bah-
Iran (Jakarta: Kedutaan Besar Republik Islam Iran. wa revolusi Islam menjadi gaung perjuangan
t.th.), hlm. 1.
3
Peneliti mengutip definisi politik hukum dari
umat Islam di Iran yang senantiasa mengede-
Satjipto Rahardjo dan Padmo Wahjono, Definisi Politik
5
Hukum, yang diakses dari http://www.pengertiandefi- Soedarto, Politik Hukum di Indonesia (Jakarta: UI
nisi.com/2012/01/pengertian-politik-hukum.html diakses Press. 1995), hlm. 7.
6
tanggal 28 Desember 2012. Yusuf Musa, Tarikh al-Fiqh al-Islami (Cairo Mesir:
4
Teuku Mohammad Radhie, Pembaharuan dan t.pn., t.th.), hlm. 10.
7
Politik Hukum dalam Rangka Pembangunan Nasional Manna al-Qattan, al-Tasyri wa al-Fiqh fi al-Islam
(Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1996), hlm. 3. (t.t.: Muassasah al-Risalah. t.th.), hlm. 14.
Undang Hidayat, Politik Hukum Islam dalam Sistem Hukum Tatanegara Republik Islam Iran| 91

pankan Islam sebagai agama revolusi dan ke- segala aspek kehidupan masyarakat dan ne-
syahidan, dan sekaligus mempersatukan ber- gara Islam Iran. Untuk membuktikan pernya-
bagai macam pandangan dan orientasi da- taan tersebut, peta perubahan politik dan
lam tingkat wacana pemikiran dan interpre- hukum di Iran saat ini, masih tetap saja se-
tasi yang berbeda, yang kesemuanya diiringi perti Iran pada masa Khumayni. Kini, seorang
dengan semangat idelogi Syi‘ah dalam setiap Ahmadinejad pun menjadi satu dari sekian
gerakannya.8 banyak Iranian yang tetap mempertahankan
Sketsa historis menunjukkan suatu ke- ideology politik yang dianutnya.
benaran opini di atas, dimana dalam republik
Islam Iran, sejak berdirinya Dinasti Safawiyah D. Shi’isme: Potret Ideologi Politik Iran
(1501-1732 M), ketika Islam Syi‘ah diprok- Di kalangan komunitas Syi‘ah kontem-
lamasikan sebagai agama negara, maka serta porer tidak dikenal istilah pemisahan antara
merta para Syah Iran mengklaim memerin- agama dan politik, baik dalam tataran kon-
tah pada saat ghaibnya Imam yang kedua septualnya maupun maupun prakteknya. Se-
belas sejak tahun 874 M. Justru dalam tiap bentuk kegiatan ritual keagamaan selalu
keadaan inilah, mulai terjadi reposisi para dikaitkan dengan ritual politik.11 Dengan kata
ulama yang terkadang bersikap sebagai lain, hampir selalu ada dimensi sosio-politik
pendukung, tapi pada disisi lain juga sebagai dalam setiap upacara keagamaan, misalnya
oposisi. Sampai akhirnya, sepeninggal Dinasti saja dalam ritus Shalat Jum’at yang hanya
Qajar (1794-1925 M), dan fakta terakhir terpusat di Teheran, syarat sekali dengan
Protes Tembakau (1891-1992 M) dan Revolusi “muatan politis”.
Konstitusional tahun (1905-1919 M), Islam Dalam perpektif Syi‘ah, terdapat presi-
dan ulama menjalin suatu kontak yang den jika politik diartikan suatu “perjuangan”
mengarah kepada munculnya nasionalisme atau “perlawanan” aktif dan kongkret ter-
Islam modern untuk menghalau segala hadap suatu tatanan yang dinilai tidak adil,
bentuk kolonialisme Barat yang anti Islam.9 maka menjadi “benar” klaim yang menyata-
Suatu hal yang menarik adalah manaka- kan bahwa Syi‘ah lebih bernuansa politis se-
la fakta historis yang menyajikan reposisi ula- lain juga bernuansa ideologis, lebih daripada
ma naik ke panggung kekuasaan politik ada- sunnisme. Karena fakta historis lebih mem-
lah ketika terjadinya revolusi Islam Iran yang beri bukti akan kebenaran pendukung Syi‘ah
menawarkan seperangkat lambang, identi- yang menganggap sebagai pengganti dan
tas sejarah dan sistem nilai menjadi suatu penerus risalah Islam yang dibawa oleh Rasu-
alternatif non Barat, suatu kerangka ideologi lullah (dalam konteks Syi‘ah Imamiyah).12
dimana berbagai golongan dapat berfungsi.10 Fauzi M. Nazar dalam tulisannya ten-
Jum’at Hitam 8 September 1978 merupakan tang Demokrasi Dalam Filsafat Islam menga-
realitas sejarah yang mengembalikan posisi takan bahwa “dalam teori politik Syi‘ah
ulama (para Imam) ke puncak kekuasaan. menghapuskan sama sekali peran masyara-
Melalui penyatuan kekusaan politik dan aga- kat atas dasar bahwa legislasi dan inspirasi
ma, membawa implikasi yang positif bagi ilahiyah akan menjadikan peran dan kepu-
perkembangan republik Islam Iran yang sya- tusan-keputusan yang diambil mereka itu
rat dengan manifesto hegemoni ideologi
Syi‘ah yang meresap dalam aspek ideologi, 11
S. Husein M. Jafri dalam bukunya Asal dan Se-
sosial-budaya, politik dan hukum. jarah Perkembangan Islam Syi‘ah mengatakan bahwa:
Keadaan yang demikian, membawa Iran Pada dasarnya Islam bersifat religius, karena status
yang diperoleh Muhammad sebagai Rasul Allah yang
kedalam supremasinya yang sangat spekta- ditunjuk dan dikirim oleh Dia untuk menyampaikan
kuler, terlebih lagi dikarenakan mereka sa- Risalah-Nya kepada manusia, dan bersifat politis
ngat menjunjung tinggi prinsip Vilayat al-Fa- karena lingkungan dan keadaan tempat ia timbul dan
qih sebagai nilai paling fundamental dalam tumbuh. Sebaliknya Syi’isme, dalam watak yang
dibawanya, selalu bersifat religius dan politis, dan
aspek-aspek ini ditemukan berdampingan sepanjang
8
John L. Esposito, Ancaman Islam. hlm. 114. sejarahnya (Jakarta: Pustaka Hidayah. 1989), hlm. 26.
9 12
Ibid. hlm. 116. Allamah Thabathaba’i, Islam Syi‘ah (Bandung:
10
Ibid. hlm. 122. Mizan. 1989), hlm. 88.
92 | Asy-Syari‘ah Vol. 16, No. 2, Agustus 2014

mubadzir”.13 Ini berarti segala otoritas politik bukan lagi merupakan simbol kekuasaan. Pa-
maupun agama berpangkal pada eksistensi ra pembaharu Iran, kelompok oposisi, me-
Imam yang memiliki peran ganda dalam nunjukkan suatu contoh yang refresentatif
membimbing umat Islam menuju risalah Is- bagi keselurahan golongan masyarakat Islam
lam yang dikehendaki. di Iran yang nasionalis dan sayap kiri, sekuler
Konteks yang ada dalam negara repub- dan agama, kaum elite tradisional dan elite
lik Islam Iran begitu kental dengan konsep modern.18 Ketergantungan Iran pada masa
Imamahnya, yang mencerminkan suatu ben- syah Reza Pahlevi sebelumnya yang cen-
tuk otoritas politik dan agama ada pada ta- derung tergantung kepada Barat, telah me-
ngan Imam.14 Inilah yang lebih identik de- micu kalangan pembaharu seperti Jalali Ah-
ngan sekte Syi‘ah Imamiyah yang meyakini mad, Mahdi Bazarqan, Ali Syari’ati dan Ayat-
keadaan Imam diambil secara hierarchies ullah Khumayni, untuk melakukan gerakan
berdasarkan garis silsilah keluarga (family li- revolusi dan modernisasi Islam Iran, yang
ne age), khususnya keluarga Nabi (ahl al-Bait) sekarang kemudian berhasil membawa Iran
yang berasal dari suku Quraisy, dan lebih menjadi negara republik Islam yang diperhi-
khusus lagi Bani Hasyim.15 tungkan dan ditakuti oleh Barat.19
Diyakini oleh para pengikut Syi‘ah, bah- Sejak berdirinya Republik Islam Iran, te-
wa Imam terakhir (al-Mahdi) mengalami apa lah memunculkan suatu babak baru perjua-
yang disebut “ghaib sempurna” pada tahun ngan antara kelompok moderat dan militan,
941 M, dan diyakini pula akan datang kembali dimana kewenangan Syah dan Elite Sekuler
pada saatnya nanti.16 Dikalangan Syi‘ah keya- modernanya ditumbangkan oleh kewena-
kinan ini masih tetap hidup dan menjadi pe- ngan Imam sebagai wali dan faqihnya pengi-
megang kekuasaan yang sah. Karenanya, ke- kutnya.20 Namun dalam perkembangan se-
tika kehadiran Imam terakhir tidak juga mun- lanjutnya, muncul berbagai infiltrasi politik
cul diupayakan melalui suatu konteks peme- antara kalangan ulama, seperti kasus mun-
liharaan otoritas politik dan agama tersebut durnya Mahdi Bazarqan dari kursi Perdana
dalam terma Vilayat al-Faqih.17 Hanya saja, ji- Menteri, Sadeq Gobtzadeh (Presiden terpi-
ka boleh berandai-andai, akan bagaimana si- lih) yang lari ke Perancis, telah terjebak pada
kap dan keadaan para pengikut kalangan rencana maut pembunuhan atas Ayatullah
Syi‘ah Imamiyah, jika imam terakhir tersebut Khumayni yang sekaligus pula sebagai gu-
benar-benar muncul, sekalipun rentang runya. Ketidaktegasan Ayatullah Syariat ma-
waktu yang lama dimasa lalu memberi dari (Ayatullah Senior) digulingkan oleh ka-
indikasi yang menunjukkan suatu kemuskilan langan Ayatullah lainnya. Sehingga membuat
dan absurd. Khumayni harus mengkonsolidasikan ulama
Gambaran sejarah politik Islam di Iran, (Ayatullah dan para Mullah) untuk mengon-
telah mengalami paruh waktu perkemba- trol setiap lembaga pemerintahan baik sipil
ngannya yang sangat dinamistik. Terutama maupun militer serta agama maupun poli-
ketika pada tahun 1970-an Syah Iran sudah tik21.
Karena keadaan tersebut, Iran selamat
13
dari disintegrasi dan kembali ke dalam kesa-
Fauzi M.Nazar, Demokrasi dalam Filsafat Islam,
Al-Hikmah : Jurnal Studi-Studi Islam No.2, Juli-Oktober
tuan umat dalam kekuasaan Imamah. Satu
1990, hlm. 82 dan Hamid Enayat dalam Reaksi Politik babak baru pembagian kekuasaan dalam po-
Sunni dan Syi‘ah (Bandung: Pustaka. 1988), hlm. 7-8. litik Islam Iran adalah adanya pemimpin po-
14
Abdul Aziz Sachedina, Kepemimpinan dalam litik dan pemimpin spiritual, yakni ketika Aya-
Islam (Bandung: Mizan. 1991), hlm. 153. tullah Khumayni meninggal dunia, tidak ter-
15
Allamah Thabathaba’i, Islam Syi‘ah. hlm. 89. Dan
jadi perebutan kekuasaan, melainkan dibagi
kutipan Riza Sihbudi dari Mehdi Mozaffari dalam
Authorithy in Islam : From Muhammad to Khomeini menjadi dua, yakni Dewan Wakil Rakyat me-
(London: M.E. Sharpe. 1987), hlm. 36.
16 18
Riza Sihbudi, Tinjauan Teoritis dan Praktis Atas John L. Esposito, Ancaman Islam. hlm. 117.
19
Konsep Vilayat-i Faqih : Sebuah Pengantar (t.t.: Ulumul Ibid. hlm. 116-118.
20
Quran. 1993), vol. IV, hlm. 74. Ibid. hlm. 124-125.
17 21
Ibid. hlm. 74-75. Ibid. hlm. 126-127.
Undang Hidayat, Politik Hukum Islam dalam Sistem Hukum Tatanegara Republik Islam Iran| 93

milih Hashemi Rafsanjani sebagai Presiden al-Mahdi (Abu ‘Amr bin Uthman, Abu Ja’far
dan Dewan Ahli memilih Ayatullah Khameini Muhammad, Abu al-Qasim al-Hussayn dan
sebagai pemegang peran utama (Wali Faqih Abu al-Hasan ‘Ali).25
Iran). Kedua, masa keghaiban besar (major oc-
Bahkan, hampir dapat dipastikan ketika culation/ghaybah al-Kubra) yaitu masa sesu-
arus modernisasi kini melanda Iran seperti dah meninggalnya empat wakil imam yang
sekarang ini, Mahmoud Ahmadinejad tetap kemudian dilanjutkan oleh para faqih. Jadi,
meneruskan kebijakan para pendahulunya. dalam hal ini para Imam memiliki kewajiban
Iran di bawah pimpinan Ahmadinejad tetap untuk meneruskan risalah Nabi dalam siklus
menjadi “setan yang menakutkan” bagi Ba- Imamah. Sedangkan Imamah itu sendiri men-
rat, khususnya Amerika Serikat. Iran sering- jadi landasan utama prinsip Vilayat al-Faqih.
kali dituduh menjadi negara Muslim sponsor Prinsip Vilayat al-Faqih yang dikehendaki
terorisme. Padahal tuduhan Barat (AS dan mencakup tiga pangkal26, yaitu :
Inggris) semata-mata berdasar pada keta- 1. Dasar-dasar Vilayat al-Faqih, antara lain:
kutan mereka atas menguatnya posisi tawar a. Aturan Islam yang menggariskan se-
politik Iran di kancah internasional di bawah mua aktivitas manusia, dari dalam se-
kepemimpinan presiden Mahmoud Ahmadi- cara intelektual dan visi;
nejad. b. Putusan pemikiran yang bebas dan
opini-opini yang bijak, sepanjang seja-
E. Prinsip Imamah: Landasan Vilayat al- rah kehidupan peradaban, perlunya
Faqih keberadaan otoritas dan penguasa ma-
Perkembangan pemikiran politik hukum syarakat;
Syi‘ah dalam masalah Imamah (kepemimpi- c. Perlunya mengurusi persoalan-persoa-
nan) dapat dibagi menjadi dua tahap. Per- lan dalam pemerintahan;
tama, pemikiran Syi‘ah ketika para imam me- d. Adanya para ulama sebagai wakil para
reka masih hidup. Kedua, pemikiran Syi‘ah nabi;
yang berlangsung setelah ghaibnya imam al- e. Otoritas imam dalam menyelesaikan
Mahdi.22 Seperti halnya dikutip oleh Riza Sih-
perselisihan;
budi (seorang pengamat politik timur te-
f. Dasar pandangan wasiat Nabi yang
ngah) dari tulisan Sachedina tentang per-
mengharuskan adanya penerus risalah-
kembangan sikap politik kaum Syi‘ah Imami-
nya; dan
yah mengandung tiga instrumen pokok, yai-
g. Adanya perwalian dan pemerintahan
tu: Syahadah (kesyahidan/martydrom), ke-
ghaiban (Ghaybah/Occultation) dan Taqiyyah dalam negara.
(dissi mulation/penyembunyian kebenaran 2. Syarat-syarat yang harus dipenuhi, an-
demi kewaspadaan dan mencegah kesia-sia- tara lain :
an).23 a. Ijtihad, keahlian dalam Yurisprudensi
Lebih lanjut, dikatakan bahwa keghai- Islam;
ban terbagi dua tingkatan: Pertama, masa b. Keadilan dan ketaqwaan; dan
keghaiban kecil (minor occulation/ghaybah al- c. Wawasan Sosial dan Politik.
Sughra) yaitu ketika Imam Mahdi bersem- 3. Lingkup dan batasan Vilayat al-Faqih, an-
bunyi di dunia fisik dan mewakilkan kepe- tara lain:
mimpinannya kepada para wakil Imam.24 Pa- a. Mengurus berbagai urusan kehidupan
da masa ini terjadi kesulitan dalam hal marja‘ umat;
(kepemimpinan agama dan politik), relatif b. Mengurus berbagai urusan pemerin-
dapat diatasi karena ada empat orang wakil tahan dan Negara;
Pemaknaan tentang Vilayat al-Faqih se-
22 benarnya lebih menjiwai dalam realitas po-
Jalaludin Rachmat, Kepemimpinan Dalam Per-
spektif Syi‘ah, Makalah dalam Diskusi Buku di IAIN SGD
25
Bandung, tanggal 9 Mei 1992. Mozaffari, Authorithy in Islam: From Muhammad
23
Riza Sihbudi, Tinjauan Teoritis. hlm. 74. to Khumayni (London: M.E. Sharpe. 1987), hlm. 38.
24 26
Jalaludin Rachmat, Kepemimpinan Dalam. hlm. Ali Mishkini, Wilayah Faqih: Ulama Pewaris Ke-
255. nabian, Risalah Masa (Jakarta: t.pn. 1991), hlm. 44-61.
94 | Asy-Syari‘ah Vol. 16, No. 2, Agustus 2014

litik Syi‘ah Imamiyah di Iran, maka tidak he- 7. Memberantas korupsi dan segala jenis
ran kemudian terjadi akumulasi penyatuan penyakit sosial lainnya;
konteks politik dan agama dalam kehidupan. 8. Memberikan perlakuan yang sama kepa-
Dengan kata lain, reposisi ulama dalam rea- da semua warga negara tanpa diskrimi-
litas sosial dan politik seharusnya diletakkan nasi;
kepada konsep na‘ib al-‘amm pada konse- 9. Memecahkan masalah kemiskinan; dan
kuensinya hak para fakih yang sekaligus ke- 10. Memberikan pelayanan kemanusiaan
dudukan sebagai wakil Imam harus menyen- secara umum.
tuh aspek keagamaan, sosial dan politik Konsep Vilayat al-Faqih tersebut, meru-
sebagai instrumen dalam Vilayat al-Faqih.27 pakan suatu bagian yang tercantum dalam
Semangat ini tidak hanya dalam bidang po- konstitusi negara Republik Islam Iran. Seper-
litik dan keagamaan, tetapi juga dalam bi- ti dicantumkan dalam Undang-Undang Dasar
dang hukum. Republik Islam Iran dikatakan dalam Pasal
Dalam konteks pemerintahan Islam, se- 107 konstitusi 1979 disebutkan pada prinsip-
kurang-kurangnya ada delapan persya-ratan nya mensyahkan Ayatullah Khumayni seba-
yang harus dipenuhi oleh seorang faqih, gai Vilayat al-faqih, Marja‘ Taqlid yang terke-
yaitu : 28 muka dan sekaligus sebagai pemimpin revo-
1. Mempunyai pengetahuan yang luas ten- lusi Islam Iran.29
tang hukum Islam; Begitu besarnya pengaruh pemikiran pa-
2. Adil disertai iman dan akhlak yang mulia. ra ulama di Iran yang dimotori oleh Imam
3. Dipercaya dan berbudi luhur; Ayatullah Khumayni pasca Revolusi Islam
4. Jenius dan brilian; Iran, semakin memperdalam de-Islamisasi
5. Memiliki kemampuan administratif; Iran dalam segala lapangan kehidupan, khu-
6. Bebas dari segala pengaruh asing; susnya pranata-pranata politik Islam. Hampir
7. Mampu mempertahankan atas hak-hak kesemuanya mengalami suatu bentuk sim-
bangsa, kemerdekaan dan integritas te- bolisasi dalam naungan pengaruh besarnya
ritorial tanah Islam, sekalipun harus di- ajaran Syi‘ah Imamiyah di negara tersebut.
bayar dengan nyawa; Transmisi kekuasaan politik Islam me-
8. Hidup sederhana. nurut Syi‘ah Imamiyah, yang dimplementasi-
Adapun tujuan dan misi pemerintahan kan dalam konteks negara Republik Islam
Islam, memiliki tugas dan fungsi sebagai beri- Iran, dapat dilihat dalam gambar di bawah
kut: ini:
1. Mempertahankan lembaga dan hukum
Islam;
2. Melaksanakan hukum Islam;
3. Membangun tatanan yang adil;
4. Memungut dan memanfaatkan pajak se-
suai dengan ajaran Islam;
5. Menentang segala bentuk agresi, mem-
pertahankan kemerdekaan dan integri-
tas teritorial tanah Islam;
6. Memajukan pendidikan;
27
Riza Sihbudi, Tinjauan Teoritis. hlm. 76.
28
Ibid. hlm. 78-79. Mengutip pendapat Ayatullah
Rahullah Khomeini dalam Sebuah Pandanagan Tentang
Pemerintahan Islam: Dalam Beberapa Pandangan Ten-
tang Pemerintahan Islam, Ed. Salim Azam (Bandung:
Mizan. 1983), hlm. 130. Ayatullah Khomeyni dalam Isla-
mic Government (Roma: European Islamic Culture. 19-
29
85), hlm. 52-53. dan Najibullah Laffraire dalam Ideologi Undang-undang Dasar Republik Islam Iran
of revolution, Desertasi Doktor pada Hawaii University, (Jakarta: Kedutaan Besar Republik Islam Iran. t.th.),
hlm. 158-185. hlm. 67.
Undang Hidayat, Politik Hukum Islam dalam Sistem Hukum Tatanegara Republik Islam Iran| 95

ALLAH Pemegang otoritas


(Seat of Authority)

NABI MUHAMMAD SAW

IMAM-IMAM
1. Ali bin Abi Thalib
2. Hasan bin Ali
3. Hussain bin Ali Pemegang Kekuasaan
4. Ali bin Hussain (Seat of Power)
5. Muhammad bin Ali
6. Ja’far bin Muhammad
7. Musa bin Ja’far
8. Ali bin Musa
9. Muhammad bin Ali (Al-Taqi)
10. Muhammad bin Ali (Al-Naqi)
11. Hasan bin Muhammad
12. Muhammad bin Hasan

PERWAKILAN KHUSUS
1. Abu ‘Amr ‘Uthman
2. Abu Ja’far Muhammad Keghaiban Kecil
3. Abu al-Qasim al-Hussain
4. Abu al-Hasan Ali
(Minor Occulation)

PERWAKILAN UMUM Keghaiban Besar


(Major Occulation)

Rakyat Mujahidin E-Khalq Ulama (Ayatullah Ali Khomeini)

F. Potret Politik Hukum Islam di Iran kepercayaan, ia membuka jalan menuju ke


Keyakinan untuk membentuk suatu ta- arah tujuan terakhir, yang bergerak menuju
tanan politik Islam yang paling tangguh, te- Tuhan30.
lah dicermati oleh Ayatullah Khumayni me- Upaya-upaya ke arah pembaharuan dan
lalui Vilayat al-Fiqih-nya. Seperti juga pada modernisasi politik dan hukum di Iran, juga
umumnya negara modern yang menganut ditempuh dalam bentuk amandement konsti-
sistem pembagian kekuasaan menjadi tiga tusi negara Republik Islam Iran yang dilaku-
bentuk yakni kekuasaan eksekutif, legislatif kan oleh Majlis Mu’assisan (Majelis Konsti-
dan Yudikatif. Iran menerapkan konsep Vila- tuante) yang dibentuk berdasarkan Dekrit
yat al-Faqih dalam struktur politik pemerin- Ayatullah Khumayni. Majlis ini kemudian be-
tahan dan negaranya. Karena dalam konsti- rubah menjadi Majlis Khubregan (Majlis Ahli)
tusi Iran disebutkan bahwa pemerintahan yang dipilih oleh rakyat untuk memilih pe-
merupakan suatu kristalisasi dari ideal-ideal mimpin negara yang didalamnya juga mene-
politik, dari rakyat yang seagama dan sepi-
kiran mengorganisasikan diri supaya dalam
proses perubahan pikiran dan kepercayaan- 30
Ibid. hlm. 9.
96 | Asy-Syari‘ah Vol. 16, No. 2, Agustus 2014

rapkan konsep Vilayat al-Faqih dalam setiap Perkembangan paling mutakhir, peruba-
pranata politik yang ada. han politik hukum Islam di Iran setelah era
Untuk mengenal lebih jauh tentang, po- Khumayni adalah ditunjuknya Ayatullah Ali
litik hukum Islam di Iran dapat diketahui da- Khumayni sebagai pemimpin spiritual Iran.
lam sketsa yang menggambarkan struktur Sedangkan perubahan struktur dan pranata-
dan pranata-pranata politik Islam di Iran pas- pranata politik Islam di Iran pasca wafatnya
ca Revolusi Islam Iran tahun 1979 dan setelah Imam Khumayni diteruskan melalui pemilu
terjadi amandement konstitusi Republik Is- untuk memilih anggota parlemen secara de-
lam Iran.31 Amandemen yang telah dilakukan mokratis. Sesuai dengan hasil amandemen
oleh pemerintahan Islam Iran dilakukan un- konstitusi sebelumnya, Mahmoud Ahmadi-
tuk merespon semua perkembangan kema- nejad berhasil terpilih sebagai Presiden Re-
juan zaman yang semakin syarat dengan tun- publik Islam Iran. Di bawah kepemimpinan
tutan realitas sosial-budaya dan politiknya. Ia Ahmadinejad, Iran memasuki babak baru
sangat membutuhkan kesiapan bagi terja- yakni terjaminnya demokratisasi di bidang
minnya keutuhan stabilitas ideologi dan po- politik, hukum, ekonomi, sosial dan budaya.
litik Islam Syi‘ah di Iran pada khusunya dan di Bahkan Iran disinyalir telah berhasil me-
Arab-Asia Selatan pada umumnya. Karena ngembang rudal berhulu ledak nuklir dengan
Timur Tengah, walau bagaimanapun meru- daya jelajah yang sanggup mencapai tiga pe-
pakan lahan yang selama ini dijadikan sa- rempat daratan dunia. Maka tidak heran,
saran untuk menjadi bagian dari propaganda Iran menjadi hantu menakutkan bagi Ameri-
Barat yang hendak menyerang Islam di se- ka Serikat dan Inggris, serta negara-negara di
gala bidang. kawasan Eropa Barat.

31
Ibid. hal. 81-82.
Undang Hidayat, Politik Hukum Islam dalam Sistem Hukum Tatanegara Republik Islam Iran| 97

Struktur Politik Iran Berdasarkan Konstitusi 1979


(Setelah Amandemen 1989)

Nation

Majelis Syuro’ al- President Majelis Khubaragan (The


Islami Asembly of Expert)

Wali al-‘Amr
Council of
Minister 6 Teologians

Shura-e Nigahban (The Quardian


6 jurits Council) 12 members

Duteis :
1. Determining Compatibility of
Legislation by the Majlis with the
law of Islam.
2. Interpreting the constitution
3. Supervising all Elections

1. Members of Nations Exi-gency


Council.
2. Theologians of the Guar-dian
Council
1. The Chief of the Supreme (for 5
3. The Head of the Judiclary Branch
year)
4. The Head of The Iranian Radio and
2. The Prosecutor General (for 5
television
year)
5. The Chief of the Join Staff
3. Introduction of 6 Jurits as
6. The Chief Commander of the IRGC
Members of Guardian coun to the
7. The Supreme Commanders of the
Majlis
Armed Forces

Member of the Supreme Council for National Scurity :


1. Head the Three Branches of the governement
2. Chief of the Supreme Command Council of the Armed Forces
3. The officer Incharge of the Planning and Budget Affairs
4. Two Refresentatives nominater by the leader
5. Minister of foreign affairs, interior and information
6. Related with the Subject the minister and the highest rangking officials from the Armed forces
and the IRGC.

G. Penutup ternyata memiliki suatu identitas tersendiri


Iran yang dalam masa dahulunya meru- yang tidak dimiliki oleh sebagian besar dunia
pakan wilayah Islam yang sangat nampak ke- Islam lainnya. Corak perbedaan pemikiran
majuan peradabannya, terutama setelah ber- ideologi politik dan hukum di negara terse-
baurnya pemikiran Islam di negara tersebut,
98 | Asy-Syari‘ah Vol. 16, No. 2, Agustus 2014

but sangat kental dengan warna Syi‘ah Rachmat, Jalaludin. Kepemimpinan Dalam
Imamiyah. Perspektif Syi‘ah, Makalah dalam Diskusi
Kondisi dinamistik yang terjadi dikala- Buku di IAIN SGD Bandung, tanggal 9
ngan ulama dan pemikir Islam Iran, baik pada Mei 1992.
masa klasik, pertengahan maupun modern M. Jafri, S. Husein. 1989. Asal dan Sejarah Per-
juga telah membawa Iran ke dalam suatu kembangan Islam Syi‘ah. Jakarta: Pus-
tatanan politik yang kuat dan tangguh diba- taka Hidayah.
wah kendali keseimbangan antara agama M. Nazar, Fauzi. Demokrasi Dalam Filsafat
dan politik, yang dipengaruhi oleh konsep Islam, Al-Hikmah: Jurnal Studi-Studi Islam
Vilayat al-Faqih dalam Syi‘ah Imamiyah. Maka No.2, Juli-Oktober 1990.
dalam konteks yang seharusnya, Iran memi- Mishkini, Ali. 1991. Wilayah Faqih: Ulama Pe-
liki peluang yang lebih terbuka, ketika per- waris Kenabian, Risalah Masa Jakarta:
soalan perbedaan faham Sunni-Syi‘ah tidak t.pn.)
lagi dijadikan instrumen perpecahan dikala- Mohammad Radhie, Teuku. 1996. Pemba-
ngan umat Islam.
haruan dan Politik Hukum dalam Rangka
Perkembangan politik hukum Islam
Pembangunan Nasional. Jakarta: Logos
yang ada di Iran jelas merupakan realitas ke-
Wacana Ilmu.
mandirian kalangan Syi‘ah Imamiyah modern
Mozaffari, Mehdi. 1987. Authorithy in Islam:
yang selama ini dianggap telah mampu mem-
From Muhammad to Khumayni London:
bangun suatu tatanan masyarakat negara
hukum modern yang sebelumnya dianggap M.E. Sharpe.
statis menjadi dinamis, yang semula hanya Musa, Yusuf. t.th. Tarikh al-Fiqh al-Islami.
merupakan cita-cita, namun kini menjadi ke- Cairo Mesir: t.pn.
nyataan di mana setiap orang Iran tidak da- Qattan, Manna, al-. t.th. al-Tasyri wa al-Fiqh fi
pat menafikannya dirinya sebagai warga ne- al-Islam. t.t.: Muassasah al-Risalah.
gara Republik Islam yang modern di kawasan Sachedina, Abdul Aziz. 1991. Kepemimpinan
Timur Tengah. Dalam Islam. Bandung: Mizan.
Sihbudi, Riza. t.th. Tinjauan Teoritis dan Prak-
tis Atas Konsep Vilayat-i Faqih: Sebuah
Daftar Pustaka Pengantar. t.t.: Ulumul Qur’an.
Soedarto. 1995. Politik Hukum di Indonesia.
Enayat, Hamid. 1988. Reaksi Politik Sunni dan Jakarta: UI Press.
Syi‘ah. Bandung: Pustaka. Thabathaba’i, Allamah. 1989. Islam Syi‘ah.
Esposito, John L. 1996. Ancaman Islam : Mitos Bandung: Mizan.
atau Realitas. Mizan: Bandung. Undang-Undang Dasar Republik Islam Iran.
http://www.pengertiandefinisi.com/2012/01/p Jakarta: Kedutaan Besar Republik Islam
engertian-politik-hukum.html diakses Iran.
tanggal 28 Desember 2012.

Anda mungkin juga menyukai