Bottom of Form
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pancaindra adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu pada
manusia. Serabut syaraf yang melayaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa
(sensory impression) dari organ indra menuju otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan
rasa timbul dari luar, seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman dan suara.
Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani
hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-
alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung, telinga / kuping,
kulit dan lidah. Setiap orang normalnya memiliki lima / panca indera yang berfungsi dengan baik untuk
menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai
dengan insting kita.
Sedangkan telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita
sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus
melihatnya dengan mata kepala kita sendiri.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas maka dapat kita buat rumusan masalah sebagai berikut :
1.3 TUJUAN
6. Kita dapat mengetahui kelainan yang terdapat pada indera pengecap dan pendengaran
BAB II
PEMBAHASAN
indera pengecap
Adalah indera yang lebih sederhana daripada penciuman. sensasi yang kita sebut pengecap
berhubungan dengan bau dan rasa makanan di dalam mulut.
Lidah
adalah suatu organ muskular yang berhubungan dengan pengunyahan, pengecapan dan pengucapan
yang terletak pada sebagian di rongga mulut dan faring.
Makanan dapat diketahui rasanya karena adanya reseptor pengecap pada lidah yang disebut kuncup
pengecap. Reseptor pengecap sangat peka terhadap zat kimia berupa larutan. Puting pengecap terdapat
di kuncup pengecap (papila). Lidah manusia adalah struktur berotot yang terletak pada bagian lantai
mulut yang digunakan untuk berbicara, makan dan mencicipi rasa. Lidah manusia di lengkapi dengan
tunas-tunas pengecap yang bisa mendeteksi zat kimia di dalam makanan dan minuman.
· Reseptor pengecap : kuncup pengecap yang ditemukan terutama di tepi permukaan atas lidah dan
pada palatum molle.
· Kuncup pengecap terdiri atas kumpulan sel yang berlubang kecil dan menonjol ke permukaan lidah
à papilla
o Reseptor untuk pengecapan adalah kuncup pengecap, suatu kemoreseptor yang terletak terutama di
lidah, tetapi juga terdapat pada palatum lunak dan epiglottis.
o Kuncup pengecap terdapat dalam tonjolan mukosa lidah yang disebut papila.
o Masing-masing kuncup pengecap merupakan sekumpulan sel penunjang dan sel sensorik yang
memiliki rambut dan menonjol membentuk pori-pori pengecap sentral serta dibasahi dengan saliva.
§ Substansi saliva yang dirasakan harus berbentuk cairan atau larut dalam saliva
§ Kuncup pengecap bekerja sama dengan reseptor pada rambut pengecap. Hal tersebut akan
menstimulasi dendrit sensorik yang berpilin di sekitar sel-sel sensorik dan mengakibatkan impuls saraf
yang kemudian di transmisi di sepanjang sraf fasial dan saraf glosofaringeal melalui jalur pengecap
menuju insula korteks serebelar.
Indera pengecap pada lidah bekerja sama dengan indera penciuman untuk mengidentifikasi aroma
makanan untuk di olah dalam otak sehingga manusia bisa merasakan perbedaan aroma makanan dan
minuman yang akan di kosumsi
Pada hakikatnya lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indra khusus pengecap. Lidah
sebagian besar terdiri atas dua kelompok otot :
2. Otot ekstrinsikà Mengaitkan lidah pada bagian bagian sekitarnya serta melaksanakan gerakan
gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan
Lidah mengaduk makanan , menekannya pada langit langit dan gigi ,dan akhirnya mendorong masuk
faring.
Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan keluar pada
akarnya.Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi gigi bawah , sementara dorsum merupakan
permukaan melengkung pada bagian atas lidah.
Bila lidah digulung kebelakang , tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguae,sebuah
struktur ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut.
a. Mendorong makanan
b. Mengaduk makanan
c. Menbolak-balik makanan
e. Melumatkan makanan
f. Fungsi papil/kuncup pengecap: kuncup pengecap bekerja sama dengan reseptor pada rambut
pengecap, kemudian menstimulasi dendrite sensorik- impuls saraf- saraf fasial (CN VII) dan saraf
glosofarinyeal (CN IX) melalui jalur pengecap – insula korteks serebelar.
· Badan lidah, yaitu dua pertiga anterior dari lidah, terletak tepat di rongga mulut.
· Papilla lingual, permukaan tertentu dari lidah yang mempunyai struktur agak naik dari mukosa
khusus. Terdiri dari:
ü Papilla filiformis, papila yang tipis, seprti benang, dan keputih-putihan, yang membuat permukaan
dorsal memiliki tekstur beledu/beludru.
ü Papilla Fungiformis, papilla yang berwarna kemerahan, lebih kecil dan berbentuk seperti bintil-bintil
jamur pada permukaan dorsal.
· Sulcus terminalis, adalah struktur yang terletak lebih posterior dari permukaan dorsal dan lebih
sulit untuk dilihat secra klinis groove-nya yang berbentuk seperti huruf V terbalik.
· Foramen Caecum, terletak di ujung belakang sulcus terminalis yang menghadap ke kerongkongan.
Ukurannya kecil dan seperti pit.
· Papilla Circumvallte, yaitu papilla yang memiliki bentuk seperti jamur yang besar, berada di
sepanjang sisi anterior sulcus terminalis, jumlahnya sekitar 10-14. Di belakang sulcus terminalais dan
foramen caecum pada permukaan dorsal terdapat struktur jaringan yang irregular yaitu lingual tonsil.
· Taste Bud (Kuncup perasa), yaitu struktur yang berhubungan dengan papila lingual yang
merupakan organ khusus untuk merasa/mengecap rasa.
· Sulcus media, yaitu lekukan garis tengah pada bagian permukaan dorsal lidah.
Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini tumbuh seminggu setelah itu
digantikan oleh sel-sel yang baru. Sel-sel reseptor (tunas pengecap) terdapat pada tonjolan-tonjolan
kecil pada permukaan lidah (papila). Sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa manis asam, pahit dan
asin.
· Rasa manis dapat di rasakan oleh indra pengecap yang terletak di bagian depan lidah
3) Manis ditimbulkan oleh gugus OH. Gugus ini terdapat pada gula, keton dan asam amino tertentu.
Papila filiformis lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh daripada rasa pengecapan yang sebenarnya
.Selaput lender langit langit dan faring juga bermuatan putting putting pengecap.
Ada 8 hingga 12 buah jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah.Papila sirkumvalata adalah jenis
papilla yang terbesar , danmasing masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit. Papila ini tersusun
berjajar membentuk huruf V pada bagian belakang lidah
menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan berbentuk jamur.
2.1.5 Persarafan Lidah
3. Saraf motorik
Lidah memiliki pelayanan persyarafan yang majemuk..Otot otot lidah mendapat persyarafan dari urat
syaraf hipoglosus ( saraf otak ke XII ). Daya perasaaanya dibagi menjadi :
1. Perasaan Umum : yang menyangkut taktil perasa seperti membedakan ukuran , bentuk ,susunan,
kepadatan , suhu dan sebagainya
Impuls perasaan umum bergerak mulai dari bagan anterior lidah dalam serabut saraf lingual yang
merupakan sebuah cabang urat saraf cranial ke-V
Impuls indera pengecap bergerak dalam korda timpani bersama saraf lingual , lantas bersatu dengan
saraf cranial ketujuh , yaitu nervus saraf fasialis
saraf cranial ke –IX , saraf glosofaringeal , membawa baik impuls perasaan umum maupun perasaan
khusus dari sepertiga posterior lidah
2.1.6 Vaskularisasi Lidah
1. Arteri Lingualis
Arteri lingualis merupakan cabang dari arteri karotis eksterna. Arteri ini terus berjalan melewati otot-
otot pengunyahan bagian posterior menuju ke tulang hioid, kemudian bersama-sama dengan nervus
hipoglosus dan vena lingualis menuju otot hioglosus. Setelah melewati otot hioglosus arteri lingualis ini
bercabang, yaitu rami dorsalis lingual dan di ujung anterior terbagi lagi menjadi dua cabang terminalis :
Vena lingualis profunda terletak pada membrane mukosa bagian lateral bawah lidah . Vena lingualis
profunda dan vena sublingualis bergabung dengan dorsal lingualis di daerah posterior dari otot
hioglosus , lalu berjalan menuju vena jugularis.
4. Pembuluh Limfe
Pembuluh limfe berjalan di belakang papila sirkumvalata menuju posterior menembus dinding faring
dan memasuki nodus limfatikus di daerah servikal yang terletak di sebelah lateral vena jugularis interna:
1. Pembuluh marginal
Pembuluh marginal terdapat pada satupertiga luar dari permukaan atas lidah. Pembuluh marginal
terbagi menjadi dua bagian, bagian anterior berjalan dari ujung lidah dan berakhir di nodus limfatikus
submaksilaris, bagian posterior berjalan di belakang otot milohioid dan berakhir di nodus jugulo
omohioiedeus.6
2. Pembuluh sentral
Pembuluh ini berjalan dari ujung lidah ke bawah melalui otot miloihioid dan berakhir pada nodus
submental.6
2.1.7 Mekanisme Pengecapan.
Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut berukuran mikro yang sensitif, disebut
mikrovilli. Rambut-rambut super mini ini pada saat berkontak dengan makanan akan mengirimkan
pesan ke otak, lalu otak akan menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan menentukan rasa dari
makanan yang kita makan.
Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor kuncup pengecap menjadi kurang sensitif. Bila kita
mengemut es batu sebelum makan, dinginnya es dapat membuat kuncup pengecap menjadi kurang
sensitif. Begitu juga kalau lidah kita terkena makanan yang terlalu panas, dapat menyebabkan ‘tongue
burning’ dan biasanya baru akan pulih dalam 1-2 hari. Lidah yang kebersihannya tidak terjaga juga dapat
menyebabkan kesensitifan lidah berkurang, karena banyaknya plak yang terkumpul di permukaan lidah.
Selain itu, produksi air liur yang berkurang dan menyebabkan keadaan mulut kering (xerostomia) juga
membuat lidah tidak bekerja maksimal.
Saat kita terkena influensa, biasanya makanan apapun terasa hambar. Itu karena lidah
tidak bekerja sendirian. Proses pengecapan rasa tidak hanya digawangi oleh lidah tapi juga dibantu oleh
hidung. Hidung membantu untuk pengecapan makanan dengan membauinya sebelum makanan
dikunyah dan ditelan. Bau yang kuat dari suatu makanan dapat mempengaruhi kuncup pengecap.
Secara skema dapat ditulis bahwa makanan dan minuman merangsang ujung2 syaraf2
pengecap yg terdapat di papilla rangsang diteruskan ke otak ( otak memproses dan kita merasakan
berbagai rasa pada makanan ).
Tetapi tidak seperti kelenjar saliva yang “istirahat” pada saat kita tidur sehingga produksi saliva
menurun, lidah tetap beraktivitas meskipun kita sedang tidur. Lidah mendorong saliva ke tenggorokan
supaya bisa ditelan.
1. Kanker Lidah
Kanker lidah adalah kanker yang terjadi pada lidah. Kanker lidah adalah jenis umum dan serius dari
kanker kepala dan leher. Kondisi ini biasanya muncul sebagai sel skuamosa (tempat, benjolan putih atau
ulkus) pada lapisan luar lidah. Studi penelitian menunjukkan bahwa orang dengan riwayat nikotin dan
ketergantungan alkohol memiliki insiden yang lebih tinggi kanker lidah. Lebih dari 10.000 orang Amerika
didiagnosa setiap tahun dengan kanker lidah. Ketika kanker terbentuk di depan dua-pertiga dari lidah,
itu diklasifikasikan sebagai jenis kanker rongga mulut disebut kanker lidah mulut. Kanker yang
berkembang di sepertiga sisanya lidah disebut kanker dasar lidah dan dianggap sebagai bentuk
tenggorokan (orofaringeal) kanker.
Asap rokok yang mengepul dalam rongga mulut dan terkena lidah dapat memicu kanker lidah. Selain
asap rokok, kebiasaan minum alkohol dapat memicu munculnya kanker lidah, selain itu pemakaian gigi
palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis dan genetik dapat menjadi
penyebab kanker lidah.
Gejala dan tanda yang dapat muncul pada kanker lidah adalah :
1. biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh dengan pengobatan yang
adekuat,
2. mudah berdarah,
3. nyeri lokal,
5. nyeri menelan,
6. sulit menelan,
Pengobatan kanker lidah berdasarkan stadium kanker, umumnya dilakukan dengan operasi, radioterapi
atau kemoterapi. Kanker pada dasar lidah biasanya dirawat dengan kombinasi kemoterapi dan terapi
radiasi (kemoradiasi), kadang-kadang diikuti dengan pembedahan.
2. Sariawan
Seriawan merupakan penyakit kelainan mulut yang paling sering ditemukan. Sekitar 10% dari populasi
menderita dari penyakit ini, dan wanita lebih mudah terserang daripada pria.
Ada beberapa faktor penyebab yang diduga menjadi penyebab munculnya seriawan, seperti luka
tergigit, mengonsumsi makanan atau minuman panas, alergi, kekurangan vitamin C dan zat besi,
kelainan pencernaan, kebersihan mulut tidak terjaga, faktor psikologi, dan kondisi tubuh yang tidak fit.
Seriawan di tempat yang sama selama dua minggu hingga satu bulan dapat dijadikan indikasi
adanya kanker rongga mulut.
Stomatitis Aphtous/Ulcer bukan hanya disebabkan karena kekurangan Vitamin C, namun sebaliknya SA
dikenal disebabkan oleh alergi citrus atau alergi makanan yang mengandung asam, kondisi imun yang
lemah, obat-obatan tertentu, trauma fisik (ataupun penggunaan gigi palsu baru), dsb
3. Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.. gejalanya lidah akan
tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
4. Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik
seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah
kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderita anemia.
5. Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu
berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.
6. Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga
bercabang-cabang.
7. Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan
terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena
psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.
2.2 INDERA PENDENGARAN
adalah sistem yang digunakan untuk mendengar. Hal ini dilakukan terutama oleh sistem pendengaran
yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak. Manusia dapat mendengar dari 20 Hz sampai 20.000
Hz.
Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks (pendengaran dan
keseimbangan). Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas
kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan
kemampuan berkomunikasi.
Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah
gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan
di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang
menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).
· Terdiri dari tulang rawan, jaringan fibrus dan kulit, kecuali pada bagian bawah ,yaitu pada cuping
telinga lebih banyakterdiri atas lemak.
• Fungsi utama aurikel adalah untuk menangkap gelombang suara dan mengarahkannya ke dalam MAE
• 1/3 bagian luar terdiri dari tulang rawan, banyak terdapat kelenjar minyak dan kel. Serumen
• 2/3 bagian sisanya terdiri dari tulang ( temporal ) dan sedikit kelenjar serumen.
• Rambut halus dan serumen berfungsi untuk mencegah serangga kecil masuk.
• MAE ini juga berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan kelembaban dan temperatur yang dapat
mengganggu elastisitas membran tympani
3. MEMBRANA TYMPANI
• Terdapat bagian yang disebut pars flaksida, pars tensa dan umbo. Reflek cahaya ke arah kiri jam tujuh
dan jam lima ke kanan
· Adalah 3 tulang kecil yang tersusun pada rongga telinga tengah seperti rantai yang yang
bersambung dari membrane timpani menuju rongga telinga dalam.
· Tulang sebelah luar adalah maleus, berbentuk seperti martil dengan gagang yang terkait pada
membrane timpani , sementara kepalanya menjulur kedalam ruang timpani.
· Tulang yang berada di tengah adalah inkus atau landasan , sisi luarnya bersendi dengan maleus ,
sementara sisi dalamnya bersendi dengan sisi dalam sebuah tulang kecil , yaitu stapes
· Stapes atautulang sanggurdi dikaitkan pada inkus dengan ujungnya yang lebih kecil , sementara
dasarnya yang bulat panjang terkait pada membrane yang menutup fenestra vesibuli atau tingkap
jorong
· ketiga tulang ini Berfungsi mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju rongga telinga
dalam.
5. CAVUM TYMPANI
• Merupakan ruangan yang berhubungan dengan tulang Mastoid, sehingga bila terjadi infeksi pada
telinga tengah dapat menjalar menjadi mastoiditis
6. TUBA EUSTACHIUS
• Berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara di luar tubuh dengan di dalam telinga tengah
7. VESTIBULA
• Terdiri dari 3 saluran yaitu superior , posterior , dan lateral. Saluran lateral letaknya horizontal
,sementara ketiganya membuat sudut tegak lurus. masing-masing berujung pada ampula.
9. KOKLEA
Adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinyalaksana sebuah rumah siput.Belitan
belitan itu melingkari sebuah sumbu berbentuk kerucut yang memilikibagian tengah dari tulang , dan
disebut Modiulus
Dalam setiap belitan ini terdapat saluranmembranosa yang menganung ujung ujung akhirsyaraf
pendengaran.
• Dasar skala vestibuli disebut membran basalis, dimana terdapat organ corti dan sel rambut sebagai
organ pendengaran
Telinga luar, terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius eksternus, dipisahkan dari telinga
tengah oleh struktur seperti cakram yang dinamakan membran timpani (gendang telinga). Telinga
terletak pada kedua sisi kepala kurang lebih setinggi mata. Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan
tersusun terutama oleh kartilago, kecuali lemak dan jaringan bawah kulit pada lobus telinga. Aurikulus
membantu pengumpulan gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalis auditorius eksternus.
Tepat di depan meatus auditorius eksternus adalah sendi temporal mandibular. Kaput mandibula dapat
dirasakan dengan meletakkan ujung jari di meatus auditorius eksternus ketika membuka dan menutup
mulut. Kanalis auditorius eksternus panjangnya sekitar 2,5 sentimeter. Sepertiga lateral mempunyai
kerangka kartilago dan fibrosa padat di mana kulit terlekat. Dua pertiga medial tersusun atas tulang yang
dilapisi kulit tipis. Kanalis auditorius eksternus berakhir pada membrana timpani. Kulit dalam kanal
mengandung kelenjar khusus, glandula seruminosa, yang mensekresi substansi seperti lilin yang disebut
serumen. Mekanisme pembersihan diri telinga mendorong sel kulit tua dan serumen ke bagian luar
tetinga. Serumen nampaknya mempunyai sifat antibakteri dan memberikan perlindungan bagi kulit.
Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di sebelah lateral dan kapsul otik di
sebelah medial celah telinga tengah terletak di antara kedua membran timpani terletak pada akhiran
kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga, Membran ini sekitar 1 cm dan selaput tipis
normalnya berwarna kelabu mutiara dan translulen.Telinga tengah merupakan rongga berisi udara
merupakan rumah bagi osikuli (tulang telinga tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring
berhubungan dengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal. Telinga tengah
mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus stapes. Osikuli dipertahankan pada tempatnya
oleh sendian, otot, dan ligamen, yang membantu hantaran suara. Ada dua jendela kecil (jendela oval
dan dinding medial telinga tengah), yang memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. Bagian
dataran kaki menjejak pada jendela oval, di mana suara dihantar telinga tengah. Jendela bulat
memberikan jalan ke getaran suara. Jendela bulat ditutupi oleh membran sangat tipis, dan dataran kaki
stapes ditahan oleh yang agak tipis, atau struktur berbentuk cincin. Anulus jendela bulat maupun
jendela oval mudah mengalami robekan. Bila ini terjadi, cairan dari dalam dapat mengalami kebocoran
ke telinga tengah kondisi ini dinamakan fistula perilimfe. Tuba eustachii yang lebarnya sekitar 1 mm dan
panjangnya sekitar 35 mm, menghubungkan telinga ke nasofaring. Normalnya, tuba eustachii tertutup,
namun dapat terbuka akibat kontraksi otot palatum ketika melakukan manuver Valsalva atau menguap
atau menelan. Tuba berfungsi sebagai drainase untuk sekresi dan menyeimbangkan tekanan dalam
telinga tengah dengan tekanan atmosfer.
Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk pendengaran (koklea) dan
keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga kranial VII (nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea
vestibularis) semuanya merupakan bagian dari komplek anatomi. Koklea dan kanalis semisirkularis
bersama menyusun tulang labirint. Di dalam lulang labirin terendam dalam cairan yang dinamakan
perilimfe, yang berhubungan langsung dengan cairan serebrospinal dalam otak melalui aquaduktus
koklearis. Labirin membranosa tersusun atas utrikulus, akulus, dan kanalis semisirkularis, duktus
koklearis, dan organan Corti. Labirin membranosa memegang cairan yang dinamakan endolimfe.
Terdapat keseimbangan yang sangat tepat antara perilimfe dan endolimfe dalam telinga dalam, banyak
kelainan telinga dalam terjadi bila keseimbangan ini terganggu. Percepatan angular menyebabkan
gerakan dalam cairan telinga dalam di dalam kanalis dan merangsang sel-sel rambut labirin
membranosa. Akibatnya terjadi aktivitas elektris yang berjalan sepanjang cabang vestibular nervus
kranialis VIII ke otak. Perubahan posisi kepala dan percepatan linear merangsang sel-sel rambut
utrikulus. Ini juga mengakibatkan aktivitas elektris yang akan dihantarkan ke otak oleh nervus kranialis
VIII. Di dalam kanalis auditorius internus, nervus koklearis, yang muncul dari koklea, bergabung dengan
nervus vestibularis, yang muncul dari kanalis semisirkularis, utrikulus, dan sakulus, menjadi nervus
koklearis (nervus kranialis VIII). Yang bergabung dengan nervus ini di dalam kanalis auditorius internus
adalah nervus fasialis (nervus kranialis VII). Kanalis auditorius internus mem-bawa nervus tersebut dan
asupan darah ke batang otak.
2.2.3 Persyarafan Telinga
Nervus auditorus (saraf pendengaran )terdiri atas dua bagian :salah satunya pengumpulan sensibilitas
dari bagian vestibuler rongga telinga dalam, yang mempunyai hubungan dengan keseimbangan.Serabut
serabut saraf ini bergerak menuju nucleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons
dan medulla oblongata ,lantas bergerak terus menuju serebelum.
Bagian koklearis pada nervus auditorus adalah saraf pendengar yang sebenarnya .Serabut serabut
sarafnya mula mula dipancarkan pada sebuah nucleus khusus yang berada tepat dibelakang thalamus,
kemudian dari sana dipancarkan lagi menuju pusat penerima akhir dalam korteks otak yang terletak
pada bagian bawah lobus temporalis.
Telinga dalam diperdarahi oleh arteri auditori interna cabang dari arteri cerebellaris anterior inferior dan
arteri basilaris. Arteri auditori interna membentuk dua cabang yaitu arteri vestibularis anterior yang
memperdarahi utrikulus dan sakulus bagian superior, serta bagian superior dan horizontal dari kanalis
semisirkularis. Cabang lain dari arteri auditori interna adalah arteri koklearis komunis yang bercabang
menjadi arteri koklearis dan arteri vestibulokoklearis. Arteri koklearis memperdarahi semua bagian
koklea kecuali sepertiga bagian basal yang diperdarahi oleh rami koklearis, cabang dari arteri
vestibulokoklearis. Cabang lain dari arteri vestibulokoklearis adalah arteri vestibular bagian posterior
yang memperdarahi utrikulus dan sakulus bagian inferior, serta kanalis semisirkularis bagian posterior.
Vena dialirkan ke vena auditori interna yang diteruskan ke sinus sigmoideus atau sinus petrosus inferior.
Vena-vena kecil melewati vestibular aqueduct dan bermuara di sinus petrosus inferior dan superior.
2.2.5 Mekanisme pendengaran
• Getaran suara ditangkap oleh aurikel yang diteruskan keliang telinga sehingga menggetarkan
membran tympani.
• Getaran diteruskan ke tulang tulang pendengaran, stapes akhirnya menggerakkan foramen oval yang
juga menggerakkan perilymph dalm skala vestibuli. Dilanjutkan melalui membran vestibuler yang
mendorong endolymph dan membran basal ke arah bawah, perilymph dalam skala tympani akan
bergerak sehingga mendorong foramen rotundum ke arah luar.
• Skala media yang menjadi cembung mendesak endolymph dan mendorong membran basal dan
menggerakkan perilymph pada skala tympani.
Gelombang suara dikumpulkan oleh telinga luar dan disalurkan ke lubang telinga, dan menuju gendang
telinga. Gendang Telinga bergetar untuk merespons gelombang suara yang menghantamnya . Getaran
ini mengakibatkan tiga tulang(ossicle) di telinga tengah bergerak. Secara mekanis getaran dari gendang
telinga ini akan disalurkan, menuju cairan yang berada di rumah siput( koklea). Getaran yang sampai di
koklea ini akan menghasilkan gelombang, sehingga rambut sel yang ada di koklea akan bergerak.
Gerakan ini mengubah energi mekanik tersebut menjadi energi elektrik ke saraf pendengaran ( auditory
nerve,) dan menuju ke pusat pendengaran di otak. Pusat ini akan menerjemahkan energi tersebut
menjadi suara yang dapat dikenal oleh otak.
Gelombang suara dikumpulkan oleh telinga luar dan disalurkan sepanjang saluran telinga ke gendang
telinga. Dampak memukul suara gendang telinga menciptakan getaran yang menyebabkan tiga tulang di
telinga tengah - maleus, inkus, dan stapes (martil, landasan dan sanggurdi) - untuk bergerak. Terkecil,
stapes, cocok ke jendela oval antara telinga tengah dan dalam. Ketika jendela oval bergetar, cairan di
telinga dalam mengirimkan getaran ke organ pendengaran, disebut koklea.Pusat ini menerjemahkan
impuls ke otak suara bisa mengenali.
a. Gangguan Konduktif
biasanya terjadi akibat kelainan telinga luar, seperti infeksi serumen, atau kelainan telinga tengah,
seperti otitis media atau otosklerosis. Pada keadaan seperti itu, hantaran suara efisien suara melalui
udara ke telinga dalam terputus. Dengan kata lain ketika gelombang suara terhalang masuknya dari
lubang telinga dan gendang telinga menuju ke rumah siput ( koklea ) dan Saraf Pendengaran(Auditory
Nerve).
b. Gangguan Sensoris
melibatkan kerusakan koklea atau saraf vestibulokoklear. Selain kehilangan konduktsi dan sensori
neural, dapat juga terjadi kehilangan pendengaran campuran begitu juga kehilangan pendengaran
fungsional. Pasien dengan kehilangan suara campuran mengalami kehilangan baik konduktif maupun
sensori neural akibat disfungsi konduksi udara maupun konduksi tulang. Kehilangan suara fungsional
(atau psikogenik) bersifat inorganik dan tidak berhubungan dengan perubahan struktural mekanisme
pendengaran yang dapat dideteksi biasanya sebagai manifestasi gangguan emosional.
Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri. Gejalanya sakit pada telinga, demam, dan
pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah
2. Labirintitis
Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi, gegar
otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual, muntah, vertigo, dan berkurang
pendengaran.
3. Motion sickness
Mabuk perjalanan atau disebut motion sickness. Mabuk perjalanan ini merupakan gangguan pada fungsi
keseimbangan. Penyebabnya adalah rangsangan yang terus menerus oleh gerakan atau getaran-getaran
yang terjadi selama perjalanan, baik darat, laut maupun udara. Biasanya disertai dengan muka pucat,
berkeringat dingin dan pusing.
4. Tuli
Tuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli konduktif terjadi disebabkan oleh
menumpuknya kotoran telinga di saluran pendengaran, sehingga mengganggu transmisi suara ke
koklea. Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran atau kerusakan pada koklea
khususnya pada organ korti.
5. Othematoma
Pada beberapa kasus kelainan pada telinga terjadi kelainan yang disebut othematoma atau popular
dengan sebutan ‘telinga bunga kol’, suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada tulang rawan telinga
yang dibarengi dengan pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan telinga yang berlebihan
(sehingga telinga tampak berumbai laksana bunga kol). Kelainan ini diakibatkan oleh hilangnya aurikel
dan kanal auditori sejak lahir.
6. Penyumbatan
Kotoran telinga (serumen) bisa menyumbat saluran telinga dan menyebabkan gatal-gatal, nyeri serta tuli
yang bersifat sementara. Dokter akan membuang serumen dengan cara menyemburnya secara perlahan
dengan menggunakan air hangat (irigasi). Tetapi jika dari telinga keluar nanah, terjadi perforasi gendang
telinga atau terdapat infeksi telinga yang berulang, maka tidak dilakukan irigasi. Jika terdapat perforasi
gendang telinga, air bisa masuk ke telinga tengah dan kemungkinan akan memperburuk infeksi. Pada
keadaan ini, serumen dibuang dengan menggunakan alat yang tumpul atau dengan alat penghisap.
Biasanya tidak digunakan pelarut serumen karena bisa menimbulkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit
saluran telinga, dan tidak mampu melarutkan serumen secara adekuat.
7. Perikondritis
Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar. Perikondritis bisa terjadi
akibat: - cedera - gigitan serangga - pemecahan bisul dengan sengaja. Nanah akan terkumpul diantara
kartilago dan lapisan jaringan ikat di sekitarnya (perikondrium). Kadang nanah menyebabkan
terputusnya aliran darah ke kartilago, menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada akhirnya
menyebabkan kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak dan menahun, tetapi perikondritis
cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan. Untuk membuang nanahnya, dibuat sayatan
sehingga darah bisa kembali mengalir ke kartilago. Untuk infeksi yang lebih ringan diberikan antibiotik
per-oral, sedangkan untuk infeksi yang lebih berat diberikan dalam bentuk suntikan. Pemilihan antibiotik
berdasarkan beratnya infeksi dan bakteri penyebabnya. (medicastore) Ada banyak lagi gangguan yang
terjadi pada alat pendengaran kita ini, misalnya tumor, cedera, eksim, otitis dan lain-lain
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
indera pengecap
Adalah indera yang lebih sederhana daripada penciuman. sensasi yang kita sebut pengecap
berhubungan dengan bau dan rasa makanan di dalam mulut.
Rasa manis dapat di rasakan oleh indra pengecap yang terletak di bagian depan lidah
Kelainan pada indera pengecap : kanker lidah, sariawan, Oral candidosis, Atropic glossitis, Fissured
tongue dll.
adalah sistem yang digunakan untuk mendengar. Hal ini dilakukan terutama oleh sistem pendengaran
yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak. Manusia dapat mendengar dari 20 Hz sampai 20.000
Hz.
3.2 Saran
Diharapkan makalah ini dapat lebih baik kedepannya dan bermanfaat bagi banyak kalangan terutama
mahasiswa dan pembaca .
DAFTAR PUSTAKA
Perace,Evelyn C. 2010. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
http://wonglow.blogspot.com/2010/06/mekanisme-sistem-pendengaran.html
http://probouut.wordpress.com/2012/03/27/sistem-pendengaran/
http://my.opera.com/yorihiruna/blog/2013/02/02/makalah-indera-pendengaran
fri3ta.files.wordpress.com/2010/06/lidah.pdf
http://bioeducation10.blogspot.com/2012/11/kelainan-pada-lidah.html
Komentar
Broker Terbaik – Dapatkan Banyak Kelebihan Trading Bersama FBS,bergabung sekarang juga dengan
kami
trading forex fbsindonesia.co.id
-----------------
Kelebihan Broker Forex FBS
1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
2. SPREAD DIMULAI DARI 0 Dan
3. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANK LOKAL Indonesia dan banyak lagi yang lainya
BALAS
This is the most interesting information and fit obat hidrokel into our topic. bahaya penyakit amandel I
want to share it with my friends Obat Amandel Herbal Thankyou for QNC Jelly Gamat
BALAS
Posting Komentar
activated sludge
BACA SELENGKAPNYA
BACA SELENGKAPNYA
RAHMI SAFITRIANI
KUNJUNGI PROFIL
Arsip
Laporkan Penyalahgunaan