Anda di halaman 1dari 9

Yossita Wisman

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Yossita Wisman
Universitas Palangka Raya Kalimantan Tengah
yossitayosie@yahoo.com

Abstract

Learning process (learning) is a change that is relatively fixed in behaving. so, the
learning process puts one person from one ability or ability status to another skill / ability.
The process of communication in the delivery of a goal is more than simply channeling
thoughts or ideas and intentions orally or in writing. The communication method consists of:
(1) informative communiation, a message delivered to a person / a number of people about
the new things he / she knows. (2) persuasive communication (persuasive communication) is
the process of influencing one's attitude, outlook, or behavior in the form of persuasive and
inviting activities, so that he performs with his own consciousness. (3) instructive / coercive
communication, are: communications that contain threats / penance in the nature of coercion,
so that the targeted people do something forced, for fear of the consequences.

Keywords : learning,ability,attention,interest,communication

Abstrak

Proses belajar (learning) adalah suatu perubahan yang relative tetap dalam bertingkah laku.
jadi, proses belajar menempatkan seseorang dari status kemampuan atau kecakapan (Ability)
yang satu kepada kemampuan /kecakapan yang lain. Proses Komunikasi dalam penyampaian
suatu tujuan lebih dari pada sekedar menyalurkan pikiran-pikiran atau gagasan-gagasan dan
maksud-maksud secara lisan atau tertulis. Metode komunikasi terdiri dari atas : (1)
komunikasi informative (informative communiation), suatu pesan yang disampaikan kepada
seseorang/sejumlah orang tentang hal-hal baru yang diketahuinya. (2) komunikasi persuasive
(persuasive communication), adalah proses mempengaruhi sikap, pandangan,atau perilaku
seseorang dalam bentuk kegiatan membujuk dan mengajak, sehingga ia melakukan dengan
kesadaran sendiri. (3) komunikasi instruktif/koersif (instructive/coercive communication),
adalah : komunikasi yang mengandung ancaman/sangsi dalam yang besifat paksaan, sehingga
orang-orang yang dijadikan sasaran melakukan sesuatu secara terpaksa, karena takut
akibatnya.

Kata Kunci : Proses belajar, kecakapan, Perhatian, Ketertarikan, Komunikasi

646
JURNAL NOMOSLECA
Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017

PENDAHULUAN balik dari siswa, dan (5) kesempatan siswa


untuk berlatih.
Sebagai makhluk sosial, manusia tak Tidak cukup hanya mengetahui dan
bisa lepas dari komunikasi. Entah memahami hal-hal tersebut, pendidik juga
komunikasi verbal maupun non verbal. harus mampu menerapkan metode
Dalam segala bidang, tak terkecuali komunikasi yang tepat dalam kegiatan
pendidikan, komunikasi menjadi salah satu pembelajaran dan strategi yang tepat untuk
hal yang sangat penting. Dalam proses meningkatkan efektivitas komunikasi dalam
pembelajaran, komunikasi digunakan untuk pendidikan. Selain itu, pendidik juga harus
menyampaikan pesan, baik itu berupa ilmu mampu mengantisipasi dan mengatasi
pengetahuan maupun teknologi. Berhasil hambatan komunikasi, baik yang berasal dari
tidaknya informasi yang disampaikan peserta didik maupun pendidik itu sendiri.
kepada para peserta didik sangat ditentukan Maka dari itu, hal-hal tersebut penting sekali
oleh keefektifan komunikasi. Untuk untuk dibahas dan dikaji.
menciptakan proses komunikasi yang
efektif, pendidik harus memahami seluk Penelitian ini memiliki tujuan
beluk komunikasi pendidikan, antara lain menggali metode yang tepat dalam
mengenai metode yang tepat dalam komunikasi pendidikan, strategi untuk
komunikasi pendidikan, strategi untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dalam
meningkatkan efektivitas komunikasi dalam pendidikan. Selain itu, juga memahami
pendidikan, serta yang tak kalah pentingnya tentang hambatan dalan komunikasi
adalah mengenai hambatan yang seringkali pendidikan. Hal ini disebabkan penelitian ini
muncul dalam komunikasi pendidikan. membahas tentang metode komunikasi,
Hasil penelitian Miftah (2012) strategi untuk meningkatkan efektifitas
metode komunikasi yang dipakai dalam komunikasi serta hambatan dalam
dunia pendidikan menentukan tingkat komunikasi pendidikan. Makalah ini hanya
efektifitas komunikasi. Agar jalannya membahas tentang metode yang tepat dalam
komunikasi berkualitas, maka diperlukan komunikasi pendidikan, strategi untuk
suatu pendekatan komunikasi yaitu; meningkatkan efektivitaas komunikasi
pendekatan secara ontologis (definisi dalam pendidikan, serta hambatan dalam
komunikasi), tetapi juga secara aksiologis komunikasi pendidikan.
(proses berlangsungnya komunikasi yang
TINJAUAN PUSTAKA
efektif) dan secara epistemologis (kegunaan
komunikasi itu dilaksanakan). Hal penting Komunikasi Pendidikan
yang perlu diperhatikan saat proses
informasi untuk komunikasi dalam Metode komunikasi digunakan agar
pembelajaran, antara lain: (1) isi sebagai komunikasi antar manusia terjalin secara
outcome, (2) tingkat intelegensi dan efektif. Pengertian metode adalah suatu cara
pengalaman siswa, (3) keaktifan siswa dalam yang digunakan untuk melakukan sesuatu
proses belajar, (4) kemajuan dan umpan hal. Metode komunikasi sering kali dikenal
dengan teknik komunikasi, yaitu cara yang

647
Yossita Wisman

digunakan dalam menyampaikan informasi adalah suatu metode atau cara pembelajaran
dari komunikator ke komunikan dengan yang ditandai oleh adanya masalah nyata,
media tertentu. Dengan adanya teknik ini sebagai konteks bagi peserta didik untuk
diharapkan setiap orang dapat secara efektif belajar kritis dan ketrampilan memecahkan
melakukan komunikasi satu sama lain dan masalah dan memperoleh pengetahuan.
secara tepat menggunakannya (Mulyana,
2005). Berikut diberikan lima contoh model
Effendy (2006) metode komunikasi pembelajaran yang memiliki kecenderungan
terdiri atas : berlandaskan paradigma konstruktivistik,
1. Komunikasi informative (informative yaitu: model reasoning and problem solving,
communication), suatu pesan yang model inquiry training, model problem-
disampaikan kepada seseorang atau sejumlah based instruction, model pembelajaran
orang tentang hal-hal baru yang perubahan konseptual, dan model group
diketahuinya. investigation.(Santyasa, 2007)
2. Komunikasi persuasif (persuasive
Strategi Komunikasi Efektif
communication), proses mempengaruhi
sikap, pandangan, atau perilaku seseorang Menurut Effendy (2008) komunikasi
dalam bentuk kegiatan membujuk dan dikatakan tidak efektif apabila seperti
mengajak, sehingga ia melakukan dengan beberapaindikator berikut:
kesadaran sendiri.
3. Komunikasi instruktif/koersif 1. Perbedaan Persepsi
(instructive/coercive communication), 2. Reaksi emosional
komunikasi yang mengandung ancaman, 3. Ketidak-konsistenan komunikasi verbal
sangsi, dan lain-lain yang bersifat paksaan, dan nonverbal
sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran 4. Kecurigaan
melakukan sesuatu secara terpaksa, karena 5. Tidak adanya timbal balik (feedback)
takut akibatnya. Komunikasi efektif berkaitan dengan
kemampuan (ability) komunikator dan
Pengalaman bersama merupakan komunikannya. Kemampuan adalah
suatu yang amat penting dalam proses kesanggupan, kecakapan, kekuatan
komunikasi, karena ketidaksamaan kitaberusaha dengan diri sendiri (Moeliono,
pengalaman dapat mengakibatkan kesulitan 2005: 707). Menurut Soelaiman (2007:112)
berkomunikasi. Ada beberapa faktor yang kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir
menyebabkan perbedaan pengalaman antara atau dipelajari yangmemungkinkan
satu dengan lainnya; antara lain sebagai seseorang yang dapat menyelesaikan
berikut: Faktor usia, jenis kelamin, ekonomi, pekerjaannya, baiksecara mental ataupun
lokasi, pendidikan, organisasi, serta fisik.
pekerjaan (Mulyo, 2001 : 5) Aspek-aspek yang paling penting dalam
kemampuan komunikasi secara efektif terdiri
Setyosari (2006: 1) menyatakan
dari komunikator, komunikan, media yaitu
bahwa pembelajaran berbasis masalah
alat untuk menyampaikan danpesan sesuatu

648
JURNAL NOMOSLECA
Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017

yang disampaikan. Karena selain dari tiga 6. Poor choice of communication channels
aspek tersebut semuanya sudah mengacu Media yang dipergunakan dalam
kepada kurikulum yang berlaku (kompetensi melancarkan komunikasi.
inti dan kompetensi dasar) baik yang berupa 7. No Feed back
pesan/materi pelajaranataupun efek Tidak ada respon dan tanggapan dari
komunikasi yang biasanya berupa nilai receiver .
prestasi belajar (Handayani, 2011). Pentingnya sebuah komunikasi yang
Strategi komunikasi mempunyai fungsi akurat dan baik sehingga apabila kesusksesan
yang berkaitan dengan kegiatan:1. komunikasi tidak dapat diwujudkan maka
Menyebarluaskan pesan komunikasi kepada akan mampu menimbulkan hambatan bagi
sasaran untuk memperoleh hasilyang komunikator dan komunikannya (Fallatehan,
optimal.2. Menjembatani kesenjangan 2011).
budaya akibat kemudahan yang diperoleh
dankemudahan dioperasionalkannya media HASIL PENELITIAN DAN
massa. (Achmad, dkk, 2013:33) PEMBAHASAN

Hambatan Komunikasi Pendidikan Metode yang Tepat dalam Komunikasi


Pendidikan
Menurut Ron Ludlow & Fergus
Panton (1992 : 10-11), hambatan-hambatan Dalam penyampaian materi
yang menyebabkan komunikasi tidak efektif pembelajaran kepada peserta didik, ada
yaitu : beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan,
1. Status effect diantaranya adalah peserta didik, ruangan
Adanya perbedaaan pengaruh status kelas, metode, dan materi itu sendiri. Untuk
sosial yang dimiliki setiap manusia. dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2. Semantic Problems pada suatu kegiatan pembelajaran, metode
Faktor semantik menyangkut bahasa yang pembelajaran dan komunikasi harus
dipergunakan komunikator sebagai alat mendapat perhatian khusus dalam setiap
untuk menyalurkan pikiran dan proses pembelajaran. Metode pembelajaran
perasaannya kepada komunikan. dan komunikasi tidak selalu harus sama
3. Perceptual distorsion untuk setiap materi.
Cara pandang yang sempit pada diri
sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta Proses belajar (learning) adalah suatu
cara mengerti yang sempit terhadap orang perubahan yang relatif tetap dalam
lain. bertingkah laku, yang terjadi sebagai hasil
4. Cultural Differences pengalaman. Ini berarti, hanya dapat
Perbedaan kebudayaan, agama, dan dikatakan terjadi proses belajar bila
lingkungan sosial. seseorang menunjukkan tingkah laku yang
5. Physical Distractions tidak sama. Jadi, proses belajar
Gangguan lingkungan fisik terhadap menempatkan seseorang dari status
proses berlangsungnya komunikasi. kemampuan atau kecakapan (ability) yang

649
Yossita Wisman

satu kepada kemampuan/kecakapan yang menjadi sasaran komunikasi tersebut. Hal


lain. tersebut bergantung pada tujuan
komunikasi.
Pengajar yang baik seharusnya 2. Pemilihan media komunikasi
memahami karakteristik siswanya agar ia Media komunikasi sangat banyak
sukses dalam melaksanakan peran jumlahnya, mulai dari yang tradisional
mengajarnya. Dalam proses belajar sampai dengan modern. Untuk mencapai
mengajar, kemungkinan akan menemui sasaran komunikasi, kita bisa memilih
siswa yang sulit untuk melakukan kontak salah satu atau menggabungkan beberapa
dengan dunia sekitarnya, suka mengasingkan media, tergantung pada tujuan yang akan
diri, dan cenderung menutup diri. Dalam dicapai, pesan yang akan disampaikan,
kaitan dengan hal ini, maka dosen/guru dan teknik yang akan dipergunakan.
hendaknya merencanakan proses belajar 3. Pengkajian tujuan pesan komunikasi
mengajar yang sesuai dengan keadaan dan Pesan komunikasi memiliki tujuan
kepribadian mahasiswa. tertentu. Ini menentukan teknik yang akan
Proses komunikasi dalam diambil.
menyampaikan suatu tujuan lebih daripada 4. Peranan komunikator dalam komunikasi
sekedar menyalurkan pikiran-pikiran atau yakni ada pada daya tarik dan
gagasan-gagasan dan maksud-maksud secara kredibikitas.
lisan atau tertulis. Komunikasi secara lisan Berdasarkan kedua faktor tersebut
pada umumnya lebih mendatangkan hasil seorang komunikator dalam menghadapi
dan pengertian yang lebih jelas daripada komunikan, haruslah bersikap empatik, yaitu
secara tertulis. Garis-garis komunikasi kemampuan seseorang untuk
hendaknya dibuat sependek dan selangsung memproyeksikan dirinya kepada peranan
mungkin. orang lain. Dengan kata lain, dapat
merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Strategi untuk Meningkatkan Efektifitas Seorang komunikator harus bersikap
dalam Komunikasi Pendidikan empatik ketika ia berkomunikasi dengan
komunikan yang sedang sibuk, marah,
Strategi komunikasi yang merupakan bingung, sedih, sakit, kecewa, dan
paduan perencanaan komunikasi dengan sebagainya.
menajemen komunikasi untuk mencapai Komunikasi yang efektif dalam
tujuan yang telah ditetapkan. Strategi pembelajaran banyak ditentukan oleh
komunikasi ini harus mampu menunjukkan keaktifan pebelajar dan pembelajar dalam
bagaimana operasional praktis yang harus bentuk timbal balik berupa pertanyaan,
dilakukan, dalam arti bahwa pendekatan bisa jawaban pertanyaan atau berupa perbuatan
berbeda-beda sewaktu-waktu tergantung baik secara fisik maupun secara mental.
pada situasi dan kondisi. Adanya umpan balik ini memungkinkan
1. Mengenali sasaran komunikasi pembelajar mengadakan perbaikan-
Sebelum melakukan komunikasi, kita perbaikan cara komunikasi yang pernah
perlu mempelajari person yang akan dilakukan. Keefektifan komunikasi

650
JURNAL NOMOSLECA
Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017

menunjuk kepada kemampuan orang untuk keinginan dari siswa. Jadi sebelum kita
menciptakan suatu pesan dengan tepat, yaitu membangun komunikasi atau
pengirim pesan dapat mengetahui bahwa mengirimkan pesan, kita perlu
penerima menginterprestasikan sama mengerti dan memahami dengan
dengan apa yang dimaksudkan oleh si empati calon penerima pesan kita.
pengirim. Sehingga nantinya pesan kita akan
Selain itu keefektifan pembelajaran dapat tersampaikan tanpa ada halangan
sangat ditentukan oleh adanya perhatian dan psikologi atau penolakan dari
minat pebelajar. Ini sesuai dengan model penerima.
“AIDA singkatan dari perhatian (Attention), 3. Audible, dapat didengarkan atau
minat (Interest), hasrat (Desire), dan dimengerti dengan baik, berarti pesan
kegiatan (Action)”. Maksudnya agar terjadi yang kita sampaikan bisa diterima
kegiatan pada diri pebelajar sebagai dengan baik oleh penerima pesan.
komunikan, maka terlebih dahulu harus 4. Clarity, perlu mengembangkan sikap
dibangkitkan perhatian dan minatnya terbuka (tidak ada yang ditutupi atau
kemudian dilanjutkan dengan penyajian disembunyikan), sehingga dapat
bahan. Komunikasi yang jelas dalam sebuah menimbulkan rasa percaya (trust) dari
pembelajaran adalah salah satu syarat penerima pesan. Karena tanpa
pembelajaran dapat berlangsung efektif. Jadi keterbukaan akan timbul sikap saling
bila kita ingin menjadi guru yang efektif, curiga dan pada gilirannya akan
marilah kita bersama-sama memperbaiki menurunkan semangat dan antusiasme
kemampuan kita berkomunikasi kepada siswa dalam proses belajar-mengajar.
siswa-siswa kita pada setiap pembelajaran 5. Humble, dengan menghargai orang
yang kita laksanakan. lain, mau mendengar, menerima kritik,
Dalam komunikasi yang efektif, tidak sombong, dan tidak memandang
terdapat lima hal yang perlu diperhatikan: rendah orang lain
1. Respect, jika kita harus mengkritik
atau memarahi seseorang, lakukan Hambatan dalam Komunikasi Pendidikan
dengan penuh respek terhadap harga
Hambatan komunikasi bisa dimaknai
diri dan kebanggaan seseorang. Sebuah
dengan ganguan (noise) dalam proses
penghargaan yang tulus kepada siswa,
komunikasi. Hambatan dalam komunikasi
membuat siswa dapat membedakan
pendidikan memiliki pengaruh yang sangat
antara perlakuan yang tulus dan tidak
besar terhadap efektifitasnya proses belajar
tulus. Berikan penghargaan maka
mengajar. Terdapat hambatan semantik dan
Anda sebagai seorang pendidik akan
hambatan saluran.
dihargai oleh siswa. Berikan
1. Gangguan saluran (channel noise).
penghargaan maka proses belajar
Berkaitan dengan kendala atau hambatan
mengajar menjadi sebuah proses yang
yang berhubungan dengan fisik
menyenangkan bagi semua pihak.
penyampaian pesan. Terjadi antara
2. Emphaty, perlu saling memahami dan
mengerti keberadaan, perilaku, dan

651
Yossita Wisman

komunikator dan komunikan yang b. Hambatan dalam penyandian atau


menggunakan saluran berupa media. symbol, hal ini dapat terjadi karena
2. Gangguan semantik. Sedangkan ganguan bahasa yang dipergunakan tidak jelas
semantik merupakan ganguan yang sehingga memiliki arti lebih dari
berhubungan demgan tata kebahasaan satu, symbol yang dipergunakan
dimana ganguan ini sering terjadi karena antara si pengirim dengan penerima
kesenjangan atau ketidaksesuaian antara tidak sama atau bahasa yang
pesan yang disampakan komunikator dipergunakan terlalu sulit.
kepada komunikannya. c. Hambatan media, adalah hambatan
Sumber gangguan semantik sebagai yang terjadi dalam penggunaan
berikut: media komunikasi.
a. Kata-kata terlalu sukar , d. Hambatan dari penerima pesan,
masalahnya terlalu sukar dimengerti oleh misalnya kurangnya perhatian pada
penerima. saat menerima atau mendengarkan
b. Perbedaan dalam memberikan arti pesan, atau tidak mencari informasi
denotatif pada kata-kata yang digunakan lebih lanjut.
antara pengirim dan penerima pesan, e. Hambatan dalam memberikan
yakni penerima pesan berpikir bahwa balikan. Balikan yang diberikan tidak
kata yang dimaksud menunjukkan pada menggambarkan apa adanya, akan
sesuatu yang berbeda dengan yang tetapi interpretatif, tidak tepat waktu,
dimaksud oleh pengirimnya. atau tidak jelas, dan sebagainya.
c. Pola kalimat yang 2. Hambatan fisik
membingungkan penerima pesan. Hambatan fisik dapat mengganggu
d. Perbedaan budaya antara pengirim komunikasi yang efektif, misalnya:
dan penerima pesan, yakni intonasi, a. Gangguan kesehatan
gerak mata, tangan, atau bagian badan b. Gangguan pada alat-alat
lainnya. komunikasi dan jaringan listrik
Fajar mengklasifikasikan hambatan 3. Hambatan semantik
komunikasi terutama dalam dunia Kata-kata yang digunakan dalam
pendidikan antara lain sebagai berikut: komunikasi kadang-kadang
1. Hambatan dari proses komunikasi mempunyai arti mendua yag berbeda,
a. Hambatan dari pengirim pesan, tidak jelas, atau berbelit-belit antara
misalnya pesan yang akan pemberi pesan dengan penerima
disampaikan belum jelas bagi dirinya pesan.
atau pengirim pesan. Hal ini 4. Hambatan psikologis
dipengaruhi oleh perasaan atau Hambatan psikologis dan sosial
situasi emosional, sehingga kadang-kadang mengganggu
mempengaruhi motivasi yaitu komunikasi.
mendorong seseorang untuk Dalam musibah, misalkan,
bertindak sesuai dengan keinginan, menimbulkan trauma yang sangat
kebutuhan, atau kepentingan. tinggi pada korbannya, sehingga pada

652
JURNAL NOMOSLECA
Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017

saat diajak komunikasi menjadi tidak pembelajaran bisa berlangsung


nyambung. Selain itu juga karena secara efektif.
masalah prasangka, yang merupakan 2. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
penilaian sejak awal dalam diri penulis pada khususnya, dan bagi
komunikan terhadap komunikator. pembaca pada umumnya.
Biasanya prasangka ini terlalu besar
dan negatif, sehingga menjadi DAFTAR PUSTAKA
hambatan berat dalam komunikasi.
Achmad, dkk. 2013. Panduan Lengkap
PENUTUP Jamur. Jakarta: Penebar Swadaya.
Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu
Simpulan Komunikasi Teori dan Praktek.
1. Metode yang tepat dalam komunikasi Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
pendidikan adalah dengan Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu
komunikasi secara langsung maupun Komunikasi: Suatu Pengantar.
tak langsung, disesuaikan dengan Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
situasi dan kondisi. Effendy, Onong Uchjana. 2008. Dinamika
2. Strategi untuk meningkatkan Komunikasi. Bandung: Remaja
efektivitas komunikasi dalam Rosdakarya.
pendidikan adalah dengan mengenali Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi
sasaran komunikasi, memilih media Teori & Praktek Edisi Pertama.
komunikasi yang tepat, mengkaji Yogyakarta : Graha Ilmu.
tujuan pesan komunikasi, dan Falletehan, Dama Paundra. 2011. Hambatan
memaksimalkan peranan Komunikasi Dalam Film “Yours
komunikator dalam komunikasi. Truly”.
3. Hambatan dalam komunikasi https://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow/
pendidikan, antara lain: article/viewFile/12799/5556 Diakses
a. Hambatan dalam proses 12 September 2017.
komunikasi Handayani, Tutut. 2011. Membangun
b. Hambatan fisik Komunikasi Efektif Untuk
c. Hambatan semantik Meningkatkan Kualitas Dalam Proses
d. Hambatan psikologis Belajar Mengajar. TA’DIB, Vol. XVI,
No. 02, Edisi Nopember 2011.
Saran http://download.portalgaruda.org/arti
cle.php?Diakses 4 September 2017.
1. Dalam pendidikan, komunikasi Ludlow, Ron & Fergus Panton. 1992. The
memegang peranan penting. Oleh Essence of Effective Communication.
sebab itu, pendidik harus memahami London : Prentice Hall.
metode, strategi, dan hambatan Miftah, M. 2012. Komunikasi Efektif Dalam
komunikasi dalam pendidikan, Pembelajaran.
sehingga komunikasi dalam proses

653
Yossita Wisman

http://web.unair.ac.id/admin/file/f_359
69_komunikasi-2012.pdf. Diakses 22
September 2017.
Moeliono, Anton M. 2003. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta :
Depdikbud.
Mulyo, Prabowo. 2001. Sistem Komunikasi
Pendidikan. Yogyakarta : Universitas
Negeri Yogyakarya Press.
Santyasa, I Wayan. 2007. Model-Model
Pembelajaran Inovatif.
https://s3.amazonaws.com/academia.e
du.documents/41170972/MODEL_MO
DEL_PEMBELAJARAN.pdf?AWSAcce
ssKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A
&Expires=1518423546&Signature=O
b6ehk8pmp4UkpdObK842nb%2FJI0%
3D&response-content-
disposition=inline%3B%20filename
%3DMODEL_MODEL_PEMBELAJA
RAN.pdf. Diakses 5 September 2017.
Setyosari, Punaji. 2006. Belajar berbasis
masalah (Problem based learning).
Makalah disampaikan dalam Pelatihan
Dosen-dosen PGSD FIP UNY di
Malang pada Juli 2006.
Soelaiman. 2007. Manajemen Kinerja ;
Langkah Efektif untuk
Membangun,Mengendalikan dan
Evaluasi Kerja, . Jakarta: PT.
Intermedia Personalia Utama.

654

Anda mungkin juga menyukai