Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas penyertaan-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tentang “konstruksi dan perlengkapan mesin
rontgen” untuk memenuhi tugas dari dosen Mata Kuliah Ilmu Bedah Umum.
Akhirnya, segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun
tidak mustahil apabila dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan serta
kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan
masukan dalam penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Keterangan gambar:
1. Tungsten
2. Copper
3. Molybdenum
c. Focusing cup
Fucusing cup ini sebenarnya terdapat pada katoda yang berfungsi sebagai alat
untuk mengarahkan elektron secara konvergen ke target agar elektron tidak terpancar
ke mana-mana.
d. Rotor atau stator (target Device)
Rotor atau stator ini terdapat pada bagian anoda yang berfungsi sebagai alat untuk
memutar anoda. Rotor atau stator ini hanya terdapat pada tabung sinar x yang
menggunakan anoda putar.
e. Glass metal envalope (vacum tube)
Glass metal envalope atau vacum tube adalah tabung yang gunanya membukus
komponen-komponen penghasil sinar x agar menjadi vacum atau kata lainnya
enjadikannya ruangan hampa udara.
f. Oil
Oil ini adalah komponen yang cukup penting ditabung sinar x karena s aat
elektron-elektron menabrak target pada anoda, energi kinetik elekron yang berubah
menjadi sinar-X hanyalah ≤ 1% selebihnya berubah menjadi panas mencapai 2000
0C, jadi disinalah peran oil sebagai pendingin tabung sinar x.
g. Window
Window atau jendela adalah tempat keluarx sinar x . window terletak di bagian
bawah tabung . tabung bagian bawah di buat lebih tipis dari tabung bagian atas hal ini
di karenakn agar sinar x dapat keluar.
B. Tipe-Tipe x-ray
Ada dua type kejadian yang terjadi di dalam proses menghasilkan foton sinar-X
yaitu, sinar-X bremsstrahlung dan sinar-X karakteristik (carlton 1992 :165).
- Sinar-X bremstrahlung
Pada pesawat sinar-X, metode terpenting dalam proses produksi sinar X
adalah proses yang dikenal dengan bremsstrahlung, yaitu istilah dalam bahasa jerman
yang berarti radiasi pengereman (braking radiation). Peristiwa itu menyebabkan
elektron kehilangan energinya dengan memancarkan radiasi elektromagnetik dikenal
sebagai sinar-X bremsstrahlung.
- Sinar-X karakteristik
Sinar-X dapat pula terbentuk melalui proses perpindahan elektron atom dari
tingkat energi yang lebih tinggi menuju ke tingkat energi yang lebih rendah. Sinar-X
yang terbentuk melalui proses ini mempunyai energi sama dengan selisih energi
antara ke dua tingkat energi elektron tersebut. Karena setiap jenis atom memiliki
tingkat-tingkat energi elektron yang berbeda-beda, maka sinar-X yang terbentuk dari
proses ini disebut sinar-X karakteristik.
C. Produksi x-ray
Wilhelm Conrad Rontgen seorang ahli fisika di Universitas Wurzburg, Jerman
pertama kali menemukan sinar Rontgen pada tahun 1895, sewaktu melakukan
eksperimen dengan sinar katoda saat itu dia melihat timbulnya sinar fluorosensi yang
berasal Kristal barium platinosianida dalam tabung CrookesHittorf yang dialiri listrik.
Kemudian dia melanjutkan penelitiannya dan menemukan sinar yang disebutnya sebagai
sinar baru atau sinar-X. ( Rasad, 2005) Sinar-X merupakan gelembong elektromegnetik,
dimana dalam proses terjadinya memiliki energi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut
didasarkan pada energi kinetik elektro. Pada dasarnya pesawat sinar-X terdiri dari tiga
bagian utama, yaitu tabung sinar-X , sumber tegangan tinggi yang mencatu tegangan
listrik pada kedua elktrode dalam tabung sinar-X dan unit pengatur bagian pesawat sinar-
X. Proses terjadinya sinar-X adalah sebagai berikut Filamen pada katoda dipanaskan
dengan pemberian arus generator sehingga terbentuk elektron - elektron pada permukaan
katoda. Dalam hal ini anoda bermuatan positif terhadap katoda. Ketrika diberikan beda
potensial antara katoda dan anoda, maka elektron akan menumbuk anoda. Dari tumbukan
inilah terbentuk sinar-X 1 % dan 99 % energi panas. (Rasad,2005 )
dan
B. Kaset film
Radiografi yang dibuat dengan layar intensif mengharuskan penggunaan kaset.
Fungsi paling penting dari kaset adalah untuk menjaga film dan mengintensifkan layar
dalam kotak dan seragam satu sama lain dan untuk mengecualikan cahaya eksternal.
Konvensional kaset
Kaset sebenarnya adalah wadah seperti kotak datar, terdiri dari bingkai logam
dan dua piring. Pelat depan (menghadap fokus) terbuat dari bahan yang kokoh,
biasanya aluminium atau sintetis yang dapat dengan mudah ditembus oleh sinar-X.
Pelat belakang, atau tutupnya, terbuat dari logam atau bahan sintetis dan kadang-
kadang dilapisi di bagian dalam dengan kertas timah. Lapisan utama ini berfungsi
untuk menyerap sinar yang ditransmisikan melalui film dan mengintensifkan layar,
sehingga menghilangkan back scatter, yang dapat mengaburkan film. Pelat belakang
lebih lanjut dilapisi dengan kain untuk menahan layar di bawah tekanan yang seragam
dan memastikan kontak intim antara layar dan film. Kaset sering digunakan terus-
menerus sehingga mudah rusak. Mengetuk, menekuk, atau segala bentuk pemakaian
kasar lainnya akan mengganggu keseragaman tekanan antara film dan layar sehingga
menyebabkan ketidaksempurnaan kaset.
Ukuran kaset ditentukan sesuai dengan ukuran film yang diinginkan. Dimensi
eksternal tergantung pada pabrikan, beberapa lebih besar. Dimensi yang paling umum
adalah: 9 x 12 cm, 13 x 18 cm, 18 x 24 cm, 24 x 30 cm, 30 x 40 cm, 35 x 35 cm, dan
35 x 43 cm. Selain itu, ukuran 15 x 40 cm dan 20 x 40 cm juga sering digunakan.
Yang lain digunakan untuk tujuan khusus; 30 x 80 cm, misalnya, digunakan untuk
radiografi tulang belakang lengkap.
Kaset untuk digunakan dengan pengatur waktu foto
Ketika mesin sinar-X dilengkapi dengan perangkat untuk eksposur otomatis
melalui pewaktu foto, maka penutup kaset juga harus memungkinkan penetrasi sinar-
X. Intensitas yang tersisa setelah penetrasi objek dan film diperlukan untuk
mempengaruhi sel foto dan mengatur paparan. Karena alasan ini, tutupnya tidak
boleh mengandung kertas timah atau strip logam (seperti klip pegas). Metode paparan
otomatis ini semakin banyak digantikan oleh metode ruang ionisasi yang tidak
memerlukan kaset khusus.
Fleksibel Kaset
Seringkali sulit untuk menempatkan film cukup dekat dengan objek ketika
menggunakan kaset-kaset biasa. Untuk tujuan ini, ada kaset fleksibel dengan layar
intensif yang fleksibel. Kontak intim yang memuaskan antara layar dan film terjamin.
Kaset vakum
Suatu bentuk kaset khusus yang mulai banyak. Kaset vakum ini digunakan
baik dengan dan tanpa layar yang mengintensifkan. Setelah dimuat dengan film, kaset
(sebenarnya lebih seperti amplop plastik) melekat pada instrumen khusus (pompa
hisap), yang menghilangkan semua udara dari kaset dan kemudian menutup kedap
udara.
Kaset untuk film gulungan
Selain ukuran biasa untuk film sinar-X 'normal', roll-film,dengan panjang 30m
dan lebar 30 cm misalnya, juga dapat digunakan. Gulungan ini beradadidalam tempat
(majalah) yang terlindung dari radiasi. Dari sini panjang tertentu ditarik keluar, dijepit
di antara layar mengintensifkan, diekspos, dan kemudian dipindahkan ke depan ke
majalah penerima. Sistem ini pada dasarnya sama dengan film roll dalam fotografi
amatir. Namun, karena manipulasi film roll berbeda dari biasanya dan terbatas pada
film ukuran tertentu, dalam praktik rutin penggunaannya terbatas pada radiografi
dada misalnya. Beberapa peralatan sinar-X modern mengandung konstruksi ini
sebagai bagian integral, majalah penerima kadang-kadang bahkan membuka langsung
ke prosesor otomatis.
C. Intensifying
Salah satu karakteristik terpenting dari intensifikasi layar adalah faktor
intensifikasi. Faktor intensifikasi didefinisikan sebagai rasio antara paparan yang
diperlukan untuk menghasilkan kerapatan tertentu pada film sinar-X oleh radiasi-X saja,
dan paparan yang diperlukan untuk menghasilkan kerapatan yang sama pada film identik
dengan penggunaan layar intensif. Pada kekerasan yang lebih besar (usia kilovolt lebih
tinggi), faktor intensifikasi meningkat. Sebenarnya, nilai faktor intensifikasi tertentu
harus diperhitungkan untuk rentang kilovoltage tertentu.
Layar dengan faktor intensifikasi tinggi memerlukan waktu pencahayaan yang
singkat (ketika arus tabung dan kilovoltage tetap konstan). Oleh karena itu, layar dengan
faktor intensifikasi tinggi disebut layar cepat dan layar dengan faktor intensifikasi rendah
disebut layar lambat.
Klasifikasi ketiga jenis layar adalah sebagai berikut:
1. Layar lambat dengan intensifikasi sekitar 6 -7 (Ui Rendah).
2. Layar universal dengan faktor intensifikasi 10-12 (Ui lebih tinggi).
3. Layar cepat dengan faktor intensifikasi sangat tinggi sekitar 15-20 (Ui tinggi).
D. Lampu illuminator
Fungsi iluminator adalah untuk memungkinkan tampilan radiografi. Iluminator
harus menjamin keselamatan Personnel dari peralatan listrik dengan tegangan
maksimum, isolasi yang diperlukan oleh standar keselamatan yang sesuai dariteknik
elektro di setiap negara di mana ini diterapkan. Iluminator terdiri dari konstruksi dengan
salah satu sisi menjadi Layar tampilan yang menyala dari dalam. Layar itu sendiri
menjadi Layar untuk penyebaran cahaya.
F.Tempat penyimpanan film
Kaset harus disimpan dan di jaga agar tidak lekas rusak, yaitu dengan memperhatikan
beberapa hal berikut :
Simpan kaset jauh dari bahan kimia, dan usahakan agar bahan kimia tidak mengenai
screen.
Simpan kaset di tempat yang kering
Jangan menyimpan kaset dengan cara ditumpuk-tumpuk.
Hindari kaset jatuh atau mengalami benturan
Tidak boleh dibiarkan terbuka
Periksa secara rutin jika ada bagian yang rusak.
Jaga agar screen dan film berhubungan rapat.
Daftar Pustaka
Adnyana, I. G. A. Putra. 2014. Uji Kesesuaian Lampu Kolimasi dengan Berkas Radiasi
Menggunakan Alat Quality Control (QC). Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Udayana: Bali.
Foderaro, A., The Elements of Neutron Interaction Theory. Cambridge, Mass: MIT Press, 1971.
Glasstone, S., And A. Sesonske, Nuclear Reactor Engineering. New York: Van Nostrand, 1967,
Chapter 2.