Sebelumnya kita sudah tahu bahwa di bumi ada tiga jenis batuan
yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga
batuan tersebut dapat berubah menjadi batuan metamorf tetapi
ketiganya juga bisa berubah menjadi batuan lainnya. Semua batuan
akan mengalami pelapukan dan erosi menjadi partikel-partikel atau
pecahan-pecahan yang lebih kecil yang akhirnya juga bisa membentuk
batuan sedimen. Batuan juga bisa melebur atau meleleh menjadi
magma dan kemudian kembali menjadi batuan beku. Kesemuanya ini
disebut siklus batuan atau ROCK CYCLE.
Semua batuan yang ada di permukaan bumi akan mengalami
pelapukan. Penyebab pelapukan tersebut ada 3 macam:
Pada kerak bumi yang cukup dalam, tekanan dan suhu yang ada
sangatlah tinggi. Kondisi tekanan dan suhu yang sangat tinggi seperti
ini dapat mengubah mineral yang dalam batuan. Proses ini sering
disebut proses metamorfisme. Semua batuan yang ada dapat
mengalami proses metamorfisme. Tingkat proses metamorfisme yang
terjadi tergantung dari:
1. Apakah batuan yang ada terkena efek tekanan dan atau suhu yang
tinggi.
2. Apakah batuan tersebut mengalami perubahan bentuk.
3. Berapa lama batuan yang ada terkena tekanan dan suhu yang
tinggi.
Batuan yang meleleh akibat tekanan dan suhu yang sangat tinggi
sering membentuk magma chamber dalam kerak bumi. Magma ini
bercampur dengan magma yang terbentuk dari mantle. Karena letak
magma chamber yang relatif dalam dan tidak mengalami proses
ekstrusif, maka magma yang ada mengalami proses pendinginan yang
relatif lambat dan membentuk kristal-kristal mineral yang akhirnya
membentuk batuan beku intrusif. Batuan beku intrusif dapat
tersingkap di permukaan membentuk pluton. Salah satu jenis pluton
terbesar yang tersingkap dengan jelas adalah batholit seperti yang ada
di Sierra Nevada – USA yang merupakan batholit granit yang sangat
besar. Gabbro juga salah satu contoh batuan intrusif. Jenis batuan
yang terbentuk akibat proses ini tergantung dari komposisi magma
yang ada. Umumnya batuan beku intrusif memperlihatkan cirri-ciri
berikut:
lagi jenis batuan yang sangat unik yaitu batuan piroklastik, Kenapa
magma atau lava, jadi dari fase cair ke fase padat dengan hasil akhir
18/05/2010 21:54
Liputan6.com, California: Dalam misi mencari tanda kehidupan lain
di luar angkasa, Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA
berencana membawa bebatuan dan sampel tanah dari Planet Mars
yang dikirimkan ke bumi. Demikian dikatakan juru bicara NASA di
California, Selasa (18/5).
Itu menunjuk kepada muasal mereka materi adi, jladren (Jawa) tata
surya, yang karena suatu sebab tidak dapat menyatu dengan anggota
tata surya yang mapan (yakni planet dan satelit) atau menjadikan diri
kompak, luruh akibat pemanasan semburan radiasi ultraviolet Matahari
yang ganas dan kemudian karena proses pendinginan. Keberadaan
unsur silikon, besi, nikel, dan sulfur dalam meteorit menunjuk kepada
sentuhan masa lampau jladren tata surya yang diperkaya hasil ledakan
bintang panas para generasi Matahari. Evolusi bintang besar dan
panas mampu menghasilkan elemen lebih berat dari helium dan pada
masa ketidakseimbangan dinamik bintang itu elemen hasil reaksi
nuklir terlempar keluar memperkaya materi antarbintang (termasuk
materi asal, jladren, tata surya kita). Meteorit metalik yang jatuh dapat
memberi hikmat tidak hanya dia memberi tahu sejarah tata surya di
masa lalu, tetapi juga pada seni dan budaya. Mereka yang meminati
sejarah mengetahui keampuhan dan keelokan keris ciptaan para empu
agung di masa lalu terletak pada pamornya. Pamor itu diperoleh dari
acuan material meteorit yang terpoles atau teraduk pada keris,
menyebabkan kekuatan fisik (tentu saja dipercaya sebagai kekuatan
spiritual yang terpancar darinya). Yang menarik untuk dipelajari ialah
bagaimana empu kita di masa lalu meluluhkan elemen meteorit ke
dalam acuannya. Tanur bersuhu tinggi diperlukan agar terjadi
pencampuran yang sempurna.
BATUAN BULAN
ANTARIKSA
__________
Sepotong batu Bulan yang beratnya 133 gram di kantor pusat National
Geographic merupakan pinjaman dari NASA.
BATUAN METAMORFOSIS
Batu ini merupakan batuan metamorfosis yang ditemukan di
bagian hulu dari daerah tangkapan air waduk Sempor, Kabupaten
Kebumen. Hal ini bisa menandakan bahwa pada jaman dahulu, daerah
ini merupakan gunungapi purba atau mempunyai sumber panas bumi
yang dangkal. Padahal berdasarkan peta geologi, daerah ini berupa
batuan napalt atau yang biasanya merupakan batuan bawah laut.
Selain model, daya tarik batu alam adalah batu itu sendiri yang
telah digosok sedemikian rupa sehingga memunculkan warna asli batu
tersebut. Warna-warna alamiah dari batu yang berusia jutaan tahun
itulah yang konon amat disukai oleh wisatawan Eropa, khususnya.
Namun belakangan wisatawan Asia bahan Timur Tengah pun mulai
memburunya. "Belakangan saya mendapat langganan ekspor ke
Taiwan, Jepang dan Arab Saudi. Buat saya ini pertanda baik dibanding
tahun 2007 lalu yang agak lesu," katanya.