Anda di halaman 1dari 5

I.

JUDUL PENELITIAN
STRATEGI DAN PENDEKATAN GURU PAI DALAM MENANAMKAN
KARAKTER ISLAMI DI MASA PANDEMI COVID-19 DI SMAN 1 JENANGAN
PONOROGO
II. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada tahun 2020 ini, pandemi Covid-19 (Coronavirus 2019) menyebar di
Indonesia. Penyebab penyakit ini adalah SARS-Cov-2 yang menyerang sistem
pernapasan, yang mengakibatkan ganguan sistem pernafasan, infeksi paru-paru, hingga
kematian. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak, dewasa hingga orangtua
yang imun tubuhnya lemah.
Penyebaran virus Covid-19 ini telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan di
Indonesia. Bukan hanya mempengaruhi sektor kesehatan dan ekonomi melainkan juga
mempengaruhi sektor pendidikan di Indonesia. Berbagai kebijakan pendidikan mulai
diluncurkan, salah satunya inovasi pendidikan yang mengalihkan proses pembelajaran
tatap muka ke proses pembelajaran jarak jauh ataupun jika keadaan memungkinkan
melakukan proses pembelajaran tatap muka dengan memperhatikan protokol kesehatan
dan proses pembelajaran jarak jauh secara bersamaan.1
Sistem pembelajaran seperti ini merupakan hal yang baru bagi siswa dan guru
seperti di SMAN 1 Jenangan Ponorogo. Pada proses pembelajarannya, dalam satu kelas,
siswa dikelompokkan dan dijadwalkan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh
dengan presentase siswa 50% dan pembelajaran tatap muka dengan presentase siswa
50% perminggunya secara bergantian.2 Disini Guru dituntut kreatif dan terampil dalam
menggunakan teknologi dan siswapun dituntut untuk mampu menerima pembelajaran
secara online bagi siswa yang yang melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh.
Dalam keadaan seperti ini guru tetap harus menyeimbangkan berbagai aspek afektif,
kognitif, dan psikomotorik siswa, agar tujuan pembelajaran tetap tercapai.3
Akibat sistem pembelajaran yang seperti ini, aspek afektif menjadi sorotan utama
para guru dan orangtua. Terlihat di masa pandemi Covid-19 ini banyak sekali
penyimpangan yang dilakukan oleh siswa antara lain: melakukan aksi tawuran antar
siswa, pesta miras, melakukan balapan liar, menggunakan obat-obatan terlarang, serta

1
Indah Lestari, “Upaya Pendidikan Karakter Di Masa Pandemi”, (https://www.kompasiana.com/indahlestaria-
385392/5ed438a4097f364060264ea2/upaya-penanaman-pendidikan-karakter-di-masa-pandemi, diakses pada 23
November 2020, 10.00 WIB)
2
Observasi pada bulan Oktober 2020 di SMAN 1 Jenangan Ponorogo
3
Abd Rahim Mansyur, ”Dampak Covid-19 Terhadap Dinamika Pembelajaran Di Indonesia”, Education and learning
journal, vol. 1, No 2, Juli (2020), 114-116
seks bebas. Penyimpangan seperti ini bukan hanya berdampak meresahkan masyarakat,
akan tetapi juga menimbulkan korban jiwa.4
Menurut Nike Nurdianingsih, S.Pd.I selaku guru PAI di SMAN 1 Jenangan,
mengungkapkan bahwa di masa pandemi ini, ditemukan adanya perilaku menyimpang
yang dilakukan oleh siswa di SMAN 1 Jenangan yakni adanya siswa yang bertengkar
antar teman sebaya, tidak menggunakan masjid sebagai sarana beribadah, adanya siswa
mencontek, berbohong, berbicara kasar antar teman sebaya serta tidak tepat waktu saat
mengumpulkan tugas di google classroom.5
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh siswa adalah dengan membenahi moral siswa. Dalam pembinaan moral
ini, hal terpenting yang harus dibenahi adalah agamanya. Sebab agama mencakup
perilaku, yang mana jika agamanya baik, maka perilakunya juga berlandaskan keimanan
dan membentuk akhlak baik yang menjadi sebuah kebiasaan dalam pribadinya.6
Pendidikan agama bukan hanya proses transfer pengatahuan akan tetapi juga transfer
nilai moral islam. Pembenahan moral ini bisa dilakukan oleh guru melalui penanaman
karakter islam. Walaupun karakter ini tidak terbentuk secara instan akan tetapi dapat
7
ditanamkan secara berkelanjutan hingga menjadi bagian integral dalam diri siswa.
Oleh sebab itu, pendidikan karakter harus ditempatkan secara jelas, bahwa karakteristik
seseorang bisa dibentuk melalui pendidikan.8
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3, menyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan, membentuk watak, dan
peradaban bangsa, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa untuk menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, berakhlak, berilmu, sehat, cakap,
kreatif, mandiri dan bertanggung jawab.9
Menurut Ahmad D. Marimba, pendidikan agama islam adalah bimbingan secara
sadar yang dilakukan oleh guru terhadap siswa agar terbentuknya insan kamil.
Pendidikan karakter sebenarnya telah tersirat pada konsep pendidikan agama islam.
Karakter islami merupakan ruh dari pendidikan agama islam. Pendidikan islam pada
dasarnya merupakan kegiatan untuk menjadikan manusia berkarakter dan berakhlak

4
Aulia Nursyifa, “Perilaku menyimpang di Kalangan Remaja Milenial di Tengah Pandemi”,
(https://www.google.com/amp.s/reportase.tv/perilaku-menyimpang-di-kalangan-remaja-milenial-di-tengah-
pandemi/amp/, diakses pada 23 November 2020, 17.28 WIB)
5
Wawancara pada tanggal 2 November 2020, di SMAN 1 Jenangan
6
Helmawati, “Pendidikan Keluarga teoritis dan Praktis”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2014),61
7
Ngainun Naim, “Character Building: Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu dan Pembentukan
Karakter Bangsa” (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2012), 19
8
Suyadi, “Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2013), 4
9
Ibid, Helmawati, 157
mulia.10 Jadi, Pendidikan karakter islami merupakan sebuah sistem penanaman nilai
karakter kepada siswa, yang meliputi aspek pengetahuan, kesadaran, kemauan, tindakan
terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, kebangsaan hingga menjadi manusia
insan kamil.11
Dalam pembentukan karakter islami siswa, dipengaruhi juga oleh lingkungan
sekolah. Semua kegiatan yang terjadi di dalam sekolah, seharusnya dapat diintegrasikan
dalam pendidikan karakter. Selain itu, guru yang juga sebagai mediator dan fasilitator
seharusnya dapat mengusahakan berbagai sumber belajar yang dapat digunakan untuk
menunjang proses penanaman karakter. Masyarakat maupun orangtua siswa masih
beranggapan bahwa guru PAI lah yang paling bertanggungjawab terhadap karakter
islami siswa.
Sebelum terjadi pandemi Covid-19 di SMAN 1 Jenangan membuat berbagai
program yang memiliki muatan penanaman karakter islami yakni, sholah sunnah dan
sholat wajib berjamaah, jum’at bersih, berjabat tangan ketika akan masuk ke kelas,
membudayakan senyum dan sapa, dan mengaji. Namun berbagai program yang
diadakan di sekolah SMAN 1 Jenangan untuk meminalisir degradasi karakter islami,
sudah mulai kurang efektif lagi akibat pandemi Covid-19 ini. Maka perlu adanya
starategi dan pendekatan guru PAI dalam menanamkan karakter islami untuk
meminimalisir degradasi karakter islami.
Dari uraian peneliti diatas, peneliti ingin mengetahui strategi dan pendekatan yang
digunakan guru PAI untuk menanamkan karakter islami di SMAN 1 Jenangan
Ponorogo dimasa pandemi Covid-19. Berangkat dari paparan diatas, peneliti mengambil
judul “STRATEGI DAN PENDEKATAN GURU PAI DALAM MENANAMKAN
KARAKTER ISLAMI DI MASA PANDEMI COVID-19 DI SMAN 1 JENANGAN
PONOROGO”.
III. FOKUS PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka fokus penelitian pada penelitian ini
adalah degradasi karakter islami.
IV. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana strategi guru PAI dalam menanamkan karakter islami pada masa
pandemi covid-19 di SMAN 1 Jenangan Ponorogo?
2. Apa pendekatan yang digunakan guru PAI dalam menanamkan karakter islami pada
masa covid-19 di SMAN 1 Jenangan

10
AlWazir Abdusshomad, “Pengaruh Covid-19 Terhadap Penerapan Pendidikan Karakter dan Pendidikan Islam”
Jurnal Pendidikan, sosial, dan agama Vol. 12 No. 2 (2020), 110-111
11
Novan Ardy Wiyani, “Pendidikan Karakter Berbasis Iman dan Taqwa”, (Jogjakarta; Teras, 2012), 3
3. Bagaimana dampak strategi dan pendekatan yang telah dilakukan guru PAI terhadap
siswa di SMAN 1 Jenangan Ponorogo?
V. TUJUAN PENELITIAN
Setelah rumusan masalah ditemukan, maka tujuan yang hendak dicapai oleh
peneliti antara lain untuk mengetahui:
1. Strategi yang digunakan guru PAI dalam menanamkan karakter islami pada masa
pandemi covid-19 di SMAN 1 Jenangan Ponorogo
2. Pendekatan yang digunakan guru PAI dalam menanamkan karakter islami pada
masa pandemi covid-19 di SMAN 1 Jenangan Ponorogo
3. Dampak dari strategi dan pendekatan yang telah dilakukan guru PAI terhadap siswa
di SMAN 1 Jenangan Ponorogo.
VI. MANFAAT PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan manfaat baik teoritis
maupun manfaat praktis. Adapun manfaat dari penelitian ini:
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan, menambah
wawasan dan kontribusi bagi dunia pendidikan, khususnya tentang penanaman
karakter islami melalui strategi dan pendekatan guru PAI
2. Secara Praktis
a. Menambah wawasan bagi guru-guru akan pentingnya penanaman karakter
islami dimasa pandemi covid-19
b. Sebagai refrensi bagi peneliti selanjutnya terkait tentang strategi dan pendekatan
guru PAI dalam menanamkan karakter islami.
VII. TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU DAN KAJIAN TEORI
VIII. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
B. Kehadiran Peneliti
C. Lokasi penelitian
D. Data dan Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Pengecekan keabsahan Temuan
H. Tahap-Tahap Penelitian
IX. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
X. OUTLINE DAFTAR ISI SEMENTARA
XI. DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
XII. LEMBAR PENGESAHAN JUDUL, KATA KUNCI DAN RUMUSAN MASALAH

Anda mungkin juga menyukai