Anda di halaman 1dari 12

P6: GERAK HARIMONIS SEDERHANA (GHS)

Nama : Syarifah Tashara

NIM

Jurusan/Prodi

Kelompok

Nama Percobaan : Gerak Harmonik Sederhana (GHS)

Tanggal Percobaan :

Tanggal Pengumpulan: :

Nama Asistes :

Pre-Test Laporan Awal Laporan Akhir

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FALKUTAS MATEMATIKA DAN IMU PENGETAHUAN

ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

TAHUN 2020

P6: Gerak Harmonik Sederhana (GHS)

A. TUJUAN
1. Memahami perilaku benda yang melakukan gerak harmonis sederhana dan besaran
– besaran yang berkaitan dengan gerak harmonik sederhana.
2. Memahami syarat yang diperlukan agar suatu benda dapat mengalami gerak
harmonik sederhana.
3. Mengukur periode (waktu getar) pegas berbeban yang mengalami gerak harmonik
sederhana.
4. Menentukan tetapan gaya dari pegas berbeban yang mengalami gerak harmonik
sederhana.
5. Menentukan tetapan pegas dengan hukum Hooke dan juga dengan menerapkan
teori gerak harmonik sederhana pegas.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Pegas dan statip (untuk menggantung pegas).
2. Ember dan keping-keping beban.
3. Stopwatch.
4. Neraca tekhnis dan anak timbangannya.

C. TEORI DASAR

Menurut Hukum Hooke, untuk mengadakan perubahan bentuk benda,diperlukan gaya,


asalkan batas elastisitas dari benda belum terlampaui. Jika hanya dibatasi oleh gaya
dorong dan gaya tarik saja, yang terjadi bukan perubahan bentuk, melainkan
perubahan kedudukan yaitu berupa perpindahan dari titik tempat gaya bekerja ke titik
yang lainnya. Hubungan antara gaya F dan perpindahan x dari kedudukan setimbang
dinyatakan sebagai berikut.
𝐹 = −𝑘. 𝑥 (1)
dengan k adalah tetapan gaya.
Jika suatu pegas kita tarik atau kita tekan dengan tangan sehingga mengalami
perubahan panjang sebesar x dari keadaan bebasnya, untuk hal ini diperlukan gaya
sebesar F = k.x Sebagai reaksi, pegas melakukan tekanan atau tarikan pada tangan kita
dan gaya reaksi ini dapat dinyatakan sebagai :
𝐹′ = −𝑘. 𝑥 (2)
Gaya F' disebut gaya pulih elastik (elastic restoring force). Tanda minus adalah
menunjukkan bahwa gaya pulih selalu berlawanan dengan arah perpindahan x, ini
berarti arah gaya pulih selalu menuju ke keseimbangan benda.

Jika suata pegas berbeban yang mula-mula dalam keadaan setimbang (Gb.1) kemudian
bebannya ditarik ke bawah dengan simpangan sebesar A dari kedudukan
setimbangnya (x = 0) dan dilepaskan, maka beban akan bergerak bolak-balik ke atas
dan ke bawah sekitar kedudukan setimbangnya dengan simpangan maksimum A.
Jika gaya-gaya gesekan dapat diabaikan, sehingga dalam gerakan bolak – baliknya
secara periodik tidak ada energi yang hilang, maka gerak ini akan dapat berlangsung
terus. Gerak semacam ini dimamakan gerak harmonik sederhana (ghs). Penyebab ghs
ini adalah bekerjanya gaya pulih elastis F= - k.x pada benda. Jika digunakankan
hukum kedua Newton F = m.a pada gerak ini, dengan F = - k.x; dimana a = d 2 x/dt2 ,
maka akan diperoleh persamaan :

k.x = m.d2 x/dt2 , atau

d 2 x/dt2 = - k.x/m (3)

Persamaan ini disebut persamaan gerak dari ghs. Bagaimana kita mendapatkan
penyelesaian dari persamaan tersebut di atas? Dengan menyelesaikan persamaan 3
dengan menggunakan persamaan deferensial, diperoleh hubungan jarak atau
simpangan terhadap waktu sebagai berikut:
X = A Cos (t +) (4)

dengan ;
k
¿
√ m
disebut frekuensi sudut

A = Amplitudo atau simpangan maksimum


(t + ) = fasa dari ghs
 = tetapan fasa

Jika t pada (4) bertambah dengan 2/, maka

x = A.cos{¿)+ 
x = A.cos{t t +2 π + }
x = A.cos { t+ ¿ }

Karena setelah 2/ fungsinya berulang kembali, ini berarti bahwa perioda T dari ghs
sama dengan2/, jadi;

2π m
T=

= 2π

k
Dari persamaan (5), jika T dan M diketahui, maka tetapan gaya k dapat ditentukan.
(5)

TEORI TAMBAHAN

1. Pengertian Getaran

Getaran atau osilasi merupakan gerak bolak balik suatu benda di sekitar titik
keseimbangan.Benda yang bergetar akan kembali ke posisi semula dalam selang
waktu tertentu karena ada gaya pemulih yang bekerja pada benda tersebut.
Berdasarkan cara terjadinya, getaran dibedakanmenjadi getaran alami dan getaran
paksaan. Contoh getaran alami adalah ayunan bandul, sedangkan contoh getaran
paksaan adalah menabuh drum hingga bersuara.1

2. Gerak Harmonik Sederhana

Gerak harmonik sederhana (GHS) adalah gerakan bolak balik benda disekitar
titik kesetimbangannya yang terjadi berulang dalam selang waktu yang sama
terjadi secara teratur. Apabila benda melakukan gerak periodik dengan lintasan
yang sama maka geraknya disebut dengan osilasi/getaran (Sutrisno, 1984). Contoh
sederhana gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas. Ketika
sebuah benda bermassa m digantungkan diujung pegas maka pegas akan meregang
(bertambah panjang). 2

3. Gaya Pemulih

Gaya pemulih adalah gaya pegas selalu sebanding dengan simpangan x dan
selalu berlawanan arah dengan arah simpangan x. maksudnya ketika simpangan x
berarah ke kanan dari titik kesetimbangan, maka gaya pegas F = −¿kx berarah ke
kiri, dan ketika simpangan x berarah ke kiri dari titik kesetimbangan maka gaya
pegas berarah ke kanan. Gaya yang besarnya sebanding dengan simpangan dan
selalu berlawanan arah dengan arah simpangan. Besarnya gaya pemulih menurut
Robert Hooke dirumuskan sebagai berikut.

Fp = -kX (6)3

4. Syarat suatu gerak dikatakan getaran harmonik

Syarat suatu gerak dikatakan getaran harmonik, antara lain:


1. Gerakannya periodik (bolak-balik).
2. Gerakannya selalu melewati posisi keseimbangan.
3. Percepatan atau gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan
posisi/simpangan benda.
4. Arah percepatan atau gaya yang bekerja pada benda selalu mengarah ke posisi
keseimbangan.4

5. Persamaan getaran harmonik

1
Fitria Sulvi Ulandri “Pengembangan Modul Berbasis Saintifik Untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Pada Materi
Gerak Harmonis di SMA Balung”. Repository Universitas Jember Tahun 2017
2
Dandan Luhur Saraswati “Penggunaan Logger Pro Untuk Analisis Gerak Harmonik Sederhana Pada Sistem Pegas Massa”.
journal.lppmunindra Vol 9, No 2 (2016).
3
Siti Ipah Latifah “Pengaruh Metode Eksperimen Diskusi (ED) Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Konsep
Gerak Harmonik Sederhana”. Repository UIN Jakarta Tahun 2015
4
Faisal Hadi Kurniawan “Pengembangan Modul Fisika Pada Materi Gerak Harmonik Sederhana Berbasis Experiental
Learning Terintegrasi Karakter Untuk Siswa Kelas X SMA”. Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Tahun 2017.
a. Simpangan gerak harmonik sederhana

Simpangan gerak harmonik sederhana merupakan proyeksi titik Q pada salah


satu sumbu utamanya (sumbu Y). Jika simpangan itu dinyatakan dengan
sumbu Y, maka:

2 πt
Y= A sin θ = A sin (ωt ¿ = A sin (7)
T

Keterangan :
Y = simpangan gerak harmonik sederhana (m)
A = amplitudo (m)
T = periode (s)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
t = waktu (s)

Besar sudut ( θ ) dalam fungsi sinus disebut sudut fase. Jika partikel mula-mula
berada pada posisi sudut θo, maka persamaanya dapat dituliskan sebagai
berikut.

Y= A sin θ = A sin sin (ωt +θ o ¿ = A sin ( 2Tπt +θ )


o (8)

Sudut fase getaran harmoniknya adalah sebagai berikut.

2 πt t θ
θ=( ωt +θo ) =( T ) (
+ θo atau θ= + o
T 2π ) (9)

b. Kecepatan Getaran Harmonik

Kecepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh dari


turunan pertama persamaan simpangan.

dy d
v y= = (A sin ωt ¿ (10)
dt dt

v y =ω A cos ωt (11)

Karena nilai maksimum dari fungsi cosinus adalah satu, maka kecepatan
maksimum (vmaks ) gerak harmonik sederhana adalah sebagai berikut

Vmaks = ω A (12)

c. Percepatan Getaran Harmonik

Percepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh dari


turunan pertama persamaan kecepatan atau turunan kedua persamaan
simpangan.
dv y d d (cos ωt )
a y= = (ωA cos ωt ¿ =ωA
dt dt dt
a y =ω A ¿

a y =−ω 2 sin ωt

a y =−ω 2 Y (13)

Percepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh dari


turunan pertama persamaan kecepatan atau turunan kedua persamaan
simpangan.

Amaks = ω 2 A (14)5

6. Energi Gerak Harmonik Sederhana

a. Energi Kinetik Gerak Harmonik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang melakukan gerak
harmonik sederhana karena kecepatannya.
1 2
Karena, Ek = m v y dan v y =ω A cos ωt , maka :
2
1
Ek = m(ω A cos ωt )2
2
1
Ek = m A2 ω2 cos 2 ωt (15 )
2

Energi kinetik maksimum pada gerak harmonik dicapai ketika berada di titik
setimbang. Sedangkan energi kinetik minimum dicapai ketika berada di titik
balik.

b. Energi Potensial Gerak Harmonik

Besarnya energi potensial adalah energi yang dimiliki gerak harmonik


sederhana karena simpangannya. Secara matematis energi potensial yang
dimiliki gerak harmonik dirumuskan sebagai berikut.

1
E p= k y2
2
1
E p = mω 2 ¿ ¿
2
1
E p = m A2 ω2 sin2 ωt (16)
2

Energi potensial maksimum pada gerak harmonik dicapai ketika berada di titik
balik. Sedangkan energi kinetik minimum dicapai ketika berada di titik
setimbang.

c. Energi Mekanik

5
Diana Kusuma Wardani” Pengembangan Majalah Fisika Berbasis Contextual Learning Untuk Meningkatkan Minat
Belajar Dan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa SMA”. Journal.student.uny Tahun 2018
Energi mekanik sebuah benda yang bergerak harmonik adalah jumlah energi
kinetik dan energi potensialnya.

Em = Ek+Ep
1 2 2 2 1 2 2 2
Em = m A ω cos ωt + m A ω sin ωt
2 2
1 2 2
Em = m A ω (cos 2 ωt +sin 2 ωt ¿
2
1 2 2
Em = m A ω + 1
2
1 2 2
Em = m A ω (17)
2

Berdasarkan persamaan di atas, ternyata energi mekanik suatu benda yang


bergetar harmonik tidak tergantung waktu dan tempat. Jadi, energi mekanik
sebuah benda yang bergetar harmonik dimanapun besarnya sama.6

6
Faisal Hadi Kurniawan “Pengembangan Modul Fisika Pada Materi Gerak Harmonik Sederhana Berbasis Experiental
Learning Terintegrasi Karakter Untuk Siswa Kelas X SMA”.Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Tahun 2017
D. CARA KERJA

1. Menimbang pegas, ember beban dengan menggunakan neraca teknis untuk


menentukan massa masing-masing.
2. Menggantungkan pegas pada statif dan gantunglah ember beban pada ujung bawah
dari pegas. Tariklah ember hingga diperoleh simpangan kecil dan lepaskan, sistem
akan melakukan ghs. (Jika ternyata periode getarnya terlalu kecil tambahkan
beberapa beban ke dalam ember dan anggaplah massa dari keping beban dan
ember sebagai massa "ember kosong”).
3. Mencatat waktu ayunan dengan stop watch dalam 5 kali getaran (ingat!..
penghitungan getaran dan waktu dilakukan bila gerakan pegas sudah harmonis).
4. Menambahkan keping beban dan ulangi percobaan d.2 dan d.3.
5. Mengulangi percobaan d.4 dengan mengurangi beban satu-persatu.

E. PERTANYAAN
Pertanyaan

1. Tunjukkan bahwa energi total dari suatu benda yang mengalami ghs; Tunjukkan
bahwa energi total dari suatu benda yang mengalami ghs;
1
ETotal = k.A2, A adalah amplitudo getaran
2
2. Berapa perbandingan energi kinetik dan energi potensial dari suatu benda yang
mengalami ghs pada saat simpangannya sama dengan setengah amplitudonya.
3. Sebuah benda bermassa 10 gram mengalami ghs dengan amplitudo 24 cm dan
periode 10 sekon. Pada saat t=0 simpangan benda +24 cm
a. Berapa simpangm benda pada saat t = 0,5 sekon?
b. Berapa besar dan kemana arah gaya pada benda saat t =0,5 sekon?
c. Berapa waktu minimiun yang diperlukan oleh benda untuk bergerak dari
kedudukan awalnya ke titik dimana simpangannya sama dengan - 12 cm.
d. Berapa kecepatan benda pada saat simpangannya - 12 cm.
4. Tunjukkan bahwa persamaan (4) merupakan jawaban dari persamaan gerak (3)
jika;
k
¿
√ m
5. Dari persamaan (4) turunkan kecepatan v dan percepatan dari ghs (gerak harmonis
sederhana)!
6. Tunjukkan bahwa kecepatan benda yang mengalami ghs dapat dinyatakan sebagai;
k 2 2
v=±
√ m
( A −x )
7. Tunjukkan bahwa proyeksi pada garis menengah dari benda yang melakukan
gerak melingkar dengan laju tetap merupakan ghs (gerak harmonis sederhana)!
8. Gerak ayunan dari bandul matematis dengan simpangan sudut yang cukup kecil
merupakan ghs. Turunkan rumus perioda dari bandul matematis.

Jawaban :
1 2
1. Ek = m v
2
1
Ek = m¿ ¿
2

1
E p= k y2
2
1
Ep= k ¿ ¿
2

y = A sin (ωt ¿
v = A ω cos (ωt )

k → ω2= k
ω=
√ m m
k = m . ω2

Etotal = Ek + Ep
1 1
= m¿ ¿ + k ¿ ¿
2 2
1 1
= m¿ A2 ω 2 cos2 ωt ¿ + k (A2 sin2 ωt)
2 2
1 1
= mA2 ω 2 cos2 ωt + ¿ ) A2 sin2 ωt
2 2
1
= mA2 ω 2 ¿cos2 ωt +¿ sin2 ωt) → trigonometri (sin2 x+ cos2x = 1)
2

1
¿ k . A 2 .1
2
1 2
= k.A
2

Ek 1
2. = m¿ ¿ ¿
Ep 2

A 2 ω2 cos2 ωt
= 2 2 2
A ω sin ωt

cos2 ωt
=
sin2 ωt
= cot 2 ωt

Ek = Ep
1
y= A
2
1
A sin ωt = A
2
1
sin ωt =
2
1
ωt = sin
2
= 30 °
Ek
=¿ cot 2 ωt
Ep
1
= 2
tan 30 °
1
= 1
3 ( )
√3

3 2 √3
( )= ×
√ 3 √3
2
3
¿ ( √3 )
3

¿ √3
3
=
1
Ek : Ep = 3 : 1

3. a. y = A sin (ωt ¿
2 πt
= A sin
T
2.180. 0,5
= 24 sin
10
= 7,2 cm

b. = −𝑘. 𝑥
= -mω 2 x

2 πt 2
= -10 . ( ) T
.24 cos 18

= -10. 182.22,83
= - 73.969,2 N → ke arah kiri, searah gaya lepas awal
c. saat y =12 maka nilai sin harus bernilai 0,5
y = A sin (ωt ¿
π
12 = 24 sin t → sin36 t=sin30
5
36t = 30
30
t=
36
= 0,83 s

k 2 2
d. v=±
√ m
( A +x )

3240
¿±
√ 10
¿ 3,6 ×105
¿¿

4. Persamaan (4) = X =A cos (ωt +θ ¿

Persamaan gerak (3) = d2x/dt2 = - k.x/m

d 2 x −k . x
=
dt 2 m

k.x
A ω 2cos ωt=
m
k k
A . cos ωt= . x
m m
x = A cos ωt ( Terbukti)

5. x = A cos ωt
dx
v=
dt
= - A ω sin ωt

dv −ωA sin ωt
a= =
dt dt
= −ω 2 A cos ωt

= -ω 2 x
6. Em = Ep+Ek
1 1 1
k . A 2= k . x 2+ m . v 2
2 2 2

m . v 2=k . A 2−k . x 2
2 k . A2 −k . x 2
v=
m
2 k 2 2
v = ( A −x )
m

k 2 2
v=±
√ m
( A −x )


7. VO = =2 πAT
r
2π . A m
T=
VO
=2 π
k √
k
8. ω=
√ m
k
2 πf =
m√
Jadi frekuensinya adalah :

1 k
f=
2π m √
Jadi periodenya adalah :

k
f =2 π
√ m

Anda mungkin juga menyukai